Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon

Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

PENGARUH IMPLEMENTASI BIG DATA TERHADAP AUDIT DI


LEMBAGA PEMERINTAH
(Studi pada Kantor Inspektorat Kabupaten Majalengka)

Eva Fauziah Ahmada, Rizal Sukma Aliyudinb

Program Studi Akuntansi, FEB, Universitas Majalengka, evafahmad21@gmail.com


Program Studi Akuntansi, FEB, Universitas Majalengka, rizalsukmaa@unma.ac.id

ABSTRACT

Changes in storage patterns and types of data in the digital age have made several organizations
look for ways to stay afloat amid competition. The explosion of data triggered the birth of the era
of big data. Where in this case the data has an important role in strategic decision making.
Therefore, those who are able to process and utilize data that are available in large volumes,
varied diversity, high complexity and high speed of data addition, can benefit greatly.
Meanwhile, in addition to big data business activities, it is also used in audit matters. Big Data in
the context of the audit it becomes important to understand the difference between electronic
data that will be used by auditors today using BDA with data that is traditionally used to obtain
audit opinions. This study aims to determine the effect of big data on audits in government
institutions and in this case the Majalengka Regency Inspectorate Office.

Keywords: Big data; Internal audit; Data analysis

ABSTRAK

Perubahan pola penyimpanan dan jenis data di era digital membuat beberapa organisasi mencari
cara agar tetap bertahan di tengah persaingan. Ledakan data tersebut memicu lahirnya era big
data. Dimana dalam hal ini data memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan strategis.
Oleh karenanya, pihak yang mampu mengolah dan memanfaatkan data-data yang tersedia
dalam volume besar, keragaman variatif, kompleksitas tinggi dan kecepatan penambahan data
yang tinggi, dapat mengambil keuntungan yang besar.
Sementara itu, selain untuk kegiatan bisnis big data juga digunakan dalam hal audit. Big Data
dalam konteks audit maka menjadi penting untuk memahami perbedaan antara data
elektronik yang akan digunakan oleh auditor saat ini menggunakan BDA dengan data yang
digunakan secara tradisional untuk mendapatkan opini audit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh big data terhadap audit di lembaga pemerintah dan dalam hal ini adalah
Kantor Inspektorat Kabupaten Majalengka.

Kata kunci: Big data; Audit internal; Data analysis

356
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

Pendahuluan sehingga implementasi teknologi Big Data


Di era digital sekarang ini, kita hidup di Indonesia dapat semakin luas, khususnya
dengan data yang melimpah. Mulai dari di lembaga pemerintahan.
profil media sosial, barang belanja favorit, Selain di bidang industri, big data
rute yang kita ambil setiap hari untuk juga memberikan banyak manfaat bagi
berangkat kerja, dan sebagainya. Data-data lembaga pemerintah. Salah satu organisasi
tersebut berasal dari berbagai sumber, baik atau lembaga pemerintah yang sudah
media sosial hingga aplikasi yang kita mengimplementasikan big data dalam
gunakan sehari-hari. Volume data yang mengelola pemerintahannya adalah
sangat melimpah tersebut dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Bandung. Dengan
organisasi untuk bertahan dari persaingan dibangunnya Digital Command Center pada
bahkan dari pemain non-tradisional. tahun 2015 telah membantu pihak
Gelombang melimpahnya data pemerintah Kota Bandung dalam
tersebut mengarah kepada munculnya era menyebarkan informasi.
Big Data. Dimana dalam hal ini data Sementara itu, selain untuk kegiatan
memiliki peran penting dalam pengambilan bisnis big data juga digunakan dalam hal
keputusan strategis. Oleh karenanya, pihak audit. Big Data dalam konteks audit maka
yang mampu mengolah dan memanfaatkan menjadi penting untuk memahami
data-data yang tersedia dalam volume besar, perbedaan antara data elektronik yang akan
keragaman variatif, kompleksitas tinggi dan digunakan oleh auditor saat ini
kecepatan penambahan data yang tinggi, menggunakan BDA dengan data yang
dapat mengambil keuntungan yang besar. digunakan secara tradisional untuk
Namun sayangnya, penerapan Big Data mendapatkan opini audit.
analytic (BDA) masih belum begitu populer Implementasi Big Data Analytics (BDA)
di Indonesia. Sejauh ini tiga bidang usaha akan memberikan kemampuan auditor
pengguna utama Big Data di Indonesia yaitu internal dan eksternal dalam memeriksa
perusahaan telekomunikasi, perbankan, dan seluruh data perusahaan untuk memastikan
produsen barang-barang konsumsi ringan itu mematuhi GAAP, hukum yang berlaku,
dan murah seperti minuman dan makanan dan arahan manajemen yang lebih baru
kemasan (consumer goods) (Sirait, 2016). menggunakan berbagai teknik otomatis
BDA menawarkan manfaat signifikan dalam termasuk perangkat lunak audit umum dan
hal peningkatan biaya dan efisiensi rantai audit kontinu yang dapat memeriksa semua
pasokan, merespons lebih cepat terhadap transaksi perusahaan (Janvrin &
lingkungan yang berubah, memberikan Weidenmier Watson, 2017). Ada beberapa
kekuatan yang lebih besar dalam hubungan faktor penghambat pemanfaatan big data
dengan pemasok, dan meningkatkan dalam audit, diantaranya adalah terjadi
penjualan dan operasi kemampuan pergerseran paradigma auditor, big data
perencanaan (Gunasekaran et al., 2017). analysis dan sifat pengambilan keputusan
Penerapan teknologi Big Data pada audit, implikasi dari datafaction,
suatu lembaga dapat dilihat dari fungsi- pengelolaan keamanan data terkait dengan
fungsi yang sudah tersedia pada IT klien, dan data yang berantakan juga
infrastrukturnya, sehingga dapat menjadi salah satu penghambat pemanfaatan
menjalankan kerja yang berhubungan big data dalam audit (Aldrianto, 2016).
dengan aplikasi mobile, social, dan Big
Data-Analytic. Diharapkan hasil kajian
dapat memberikan informasi dan inspirasi

357
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

Kajian Pustaka 1. Kesempatan untuk menemukan model


bisnis baru yang inovatif
Big Data 2. Potensi mendapatkan gambaran baru
Istilah Big Data mulai muncul yang mendorong keunggulan kompetitif.
setelah Tahun 2005 diperkenalkan oleh 3. Data yang disimpan dan di kumpulkan
O’Reilly Media. Penerapan teknologi Big akan tumbuh secara eksponensial
Data pada suatu lembaga dapat dilihat dari 4. Data dapat ditemukan dimana saja
fungsi-fungsi yang sudah tersedia pada IT dalam berbagai macam format
infrastrukturnya, sehingga dapat 5. Solusi tradisional tidak mampu
menjalankan kerja yang berhubungan mengikuti kebutuhan yang baru
dengan aplikasi mobile, social, dan Big 6. Biaya sistem untuk data, sebagai
Data-Analytic. Diharapkan hasil kajian persentase dari belanja TI akan terus
dapat memberikan informasi dan inspirasi tumbuh
sehingga implementasi teknologi Big Data 7. Keunggulan biaya hardware umum dan
di Indonesia dapat semakin luas, khususnya software opensource.
di lembaga pemerintahan.
Dapat disimpulkan bahwa Big Data Audit
mengacu pada 3V: volume, variety, velocity, Pengertian auditing menurut Boynton,
dan ada yang menambahkan unsur V lainnya Johnson dan Kell (2007:5) yaitu “Suatu
seperti veracity dan value. Volume proses sistematis untuk memperoleh serta
(kapasitas data) berkaitan dengan ukuran mengevaluasi bukti secara obyektif
media penyimpanan data yang sangat besar mengenai asersi-asersi kegiatan dan
atau mungkin tak terbatas hingga satuan peristiwa ekonomi, dengan tujuan
petabytes atau zettabytes; variety menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-
(keragaman data) terkait tipe atau jenis data asersi tersebut dengan kriteria yang telah
yang dapat diolah mulai dari data terstruktur ditetapkan sebelumnya serta penyampaian
hingga data tidak terstruktur; sedangkan hasil- hasilnya kepada pihak-pihak yang
velocity (kecepatan) terkait dengan berkepentingan”.
kecepatan memroses data yang dihasilkan Pengertian audit menurut Mulyadi (2010:9)
dari berbagai sumber, mulai dari data batch adalah:
hingga real time, sementara karakteristik “Secara umum auditing adalah suatu
veracity (kebenaran) dan value (nilai) terkait proses sistematik untuk memperoleh
dengan ketidakpastian data dan nilai manfaat dan mengevaluasi bukti secara objektif
dari informasi yang dihasilkan (Sirait, 2016). mengenai pernyataan - pernyataan
Dalam mengimplementasikan tentang kegiatan dan kejadian
teknologi Big Data di suatu organisasi, ada 4 ekonomi, dengan tujuan untuk
elemen penting yang menjadi tantangan, menetapkan tingkat kesesuaian anatara
yaitu (Aryasa, 2015): pernyataan-pernyataan tersebut dengan
1. Data kriteria yang telah ditetapkan, serta
2. Teknologi penyampaian hasil-hasilnya kepada
3. Proses pemakai yang berkepentingan”.
4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sementara itu, Connoly dalam Sirait (2016) Berdasarkan definisi yang dikemukakan di
mengidentifikasikan tujuh pendorong big atas maka dapat disimpulkan bahwa auditing
data dalam bisnis: adalah suatu proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti secara
sistematis oleh orang yang kompeten dan

358
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

independen mengenai suatu entitas dengan menggunakan kuesioner sebagai alat


ekonomi untuk disesuaikan dengan penelitian. Atas pertimbangan tujuan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan penelitian, maka penelitian ini bersifat
dengan tujuan untuk memberikan deskriptif vertikatif. Metode analisis
keterangan mengenai kewajaran laporan deskriptif merupakan analisis yang
keuangan yang nantinya akan dilakukan untuk menganalisis data dengan
dilaporkan kepada orang-orang yang cara mendeskriptifkan atau menggambarkan
berkepentingan. Audit internal data yang terkumpul sebagai mana adanya
mempunyai peranan yang sangat penting tanpa bermaksud membuat kesimpulan
dalam mencapai tujuan yang berlaku untuk umum atau
perusahaan yang telah ditentukan. Perlunya generalisasi (Sugiyono, 2014:147). Populasi
konsep audit internal dikarenakan bertambah pada penelitian ini adalah seluruh auditor
luasnya ruang lingkup Perusahaan. internal yang bekerja pada Kantor
Menurut Sukrisno Agoes (2012:204) definisi Inspektorat Kabupaten Majalengka.
dari audit internal adalah sebagai berikut :
A. Prosedur Pengumpulan Data
“Pemeriksaan internal (intern audit) Untuk memperoleh data diatas, yaitu data
adalah pemeriksaan yang dilakukan primer maupun sekunder penulis
oleh bagian internal audit perusahaan menggunakan teknik pengumpulan data
terhadap laporan keuangan dan catatan sebagai berikut :
akuntansi perusahaan maupun ketaatan 1. Kepustakaan (library research)
terhadap kebijakan manajemen puncak 2. Lapangan (field research)
yang telah ditentukan dan ketaatan Dalam penelitian ini menggunakan
terhadap peraturan pemerintah dan kuesioner yang akan
ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi mengungkapkan partisipasi
yang berlaku. Peraturan pemerintah anggaran berbasis kinerja, keadilan
misalnya peraturan di bidang prosedural, serta kinerja perusahaan
perpajakan, pasar modal, lingkungan yang akan menunjukan peringkat
hidup, perbankan, perindustrian, dimana data diperoleh berskala
investasi, dan lain-lain”. ordinal.

Audit Internal dilakukan oleh B. Analisis Deskriptif


seorang yang berasal dari Menurut Sugiyono (2014:147), pengertian
dalam organisasi yang analisis deskriptif adalah Metode statistik
bersangkutan yang disebut dengan auditor yang digunakan untuk menganalisis data
internal. Keberadaan profesi auditor internal dengan cara mendeskripsikan atau
didalam suatu organisasi membantu menggambarkan data yang telah terkumpul
perusahaan mencapai tujuannya dengan sebagaimana adanya tanpa bermaksud
pendekatan yang sistematis dan ketat agar membuat kesimpulan yang berlaku untuk
dapat melakukan evaluasi dan peningkatan umum atau generalisasi. Sedangkan analisis
efektivitas terhadap menajemen risiko, verifikatif adalah penelitian diarahkan pada
pengendalian dan proses tata kelola (Randal pencarian fakta-fakta yang akurat serta
J. Elder dkk, 2011:450). pencarian hubungan (korelasi) dari variabel-
Metode Penelitian variabel bebas dan variabel terikat.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
survey, yaitu penelitian yang dilakukan

359
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

C. Analisis Verifikatif Tabel 4.1


Analisis Verifikatif merupakan penelitian Persamaan Regresi Linier Sederhana
yang bertujuan untuk menguji kebenaran
sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang
telah ada dan digunakan untuk menguji
hipotesis yang menggunakan bantuan
komputer yaitu dengan menggunakan SPSS
Versi 21 for windows. Tabel di atas merupakan persamaan
regresi linier sederhana pengaruh
D. Analisis Koefisien Korelasi implementasi Big Data terhadap
Korelasi parsial digunakan untuk keefektivitasan dalam pelaksanaan
menganalisis bila penelitian bermaksud auditorganisasi. Berdasarkan tabel di atas
mengetahui pengaruh atau hubungan antar dapat dibentuk persamaan regresi linier
variabel independen dan dependen, dimana sederhana sebagai berikut:
salah satu variabel independennya dibuat Y = -4,616 + 0,846x
tetap atau dikendalikan (Sugiyono Dari persamaan di atas, diperoleh
2012:224). informasi bahwa nilai koefisien regresi
untuk variabel implementasi big data adalah
E. Analisis Koefisien Determinasi sebesar 0,846. Artinya ketika implementasi
big data meningkat satu, maka Audit di
Untuk mengukur seberapa besar kontribusi
Lembaga Pemerintah akan meningkat
(sumbangan) variabel bebas berpengaruh
sebesar 0,846.
terhadap variabel terikat dapat dihitung
dengan suatu besaram yang disebut
koefisien determinasi yang dinyatakan B. Uji Normalitas Data
dengan presentase. Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas Data
F. Uji Hipotesis (Uji Parsial)
Pengujian hipotesis dilakukan untuk
menguji adanya pengaruh implementasi big
data terhadap audit pada Kantor Inspektorat
Kabupaten Majalengka.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Uji Regresi Linier Berganda Tabel di atas menunjukan hasil


Hasil penelitian mengenai Pengaruh pengujian normalitas data dengan
Implementasi Big Data (X) terhadap Audit menggunakan Kolmogorov Smoirnov. Data
di Lembaga Pemerintah (Y) pada Kantor data yang disajikan pada tabel di atas,
Inspektorat Kabupaten Majalengka terlihat bahwa nilai asymp. Sig yang
diperoleh data dan informasi sebagai diperoleh untuk kedua variabel masing-
berikut. masing sebesar 0,915 dan 0,666. Kedua nilai
Berdasarkan hasil perhitungan ini berada di atas 0,05 sehingga dapat
dengan menggunakan SPSS 20, diperoleh disimpulkan bahwa data yang digunakan
hasil sebagai berikut: berdistribusi normal, hal ini menunjukan
bahwa tidak terdapat pelanggaran asumsi
normalitas.

360
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

C. Uji Heteroskedastisitas lembaga pemerintah adalah hubungan yang


sangat kuat (0,800 – 1,000).
Tabel 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas E. Analisis Koefisien Determinasi

Tabel 4.5
Koefisien Determinasi

Dari tabel output di atas, terlihat


bahwa nilai signifikansi yang diperoleh
informasi bahwa nilai signifikansi dari hasil
regresi antara variabel bebas (Implementasi
Big Data) terhadap nilai absolute sebesar Berdasarkan tabel di atas, diperoleh
0,912. Nilai ini berada di atas 0,05 yang informasi bahwa nilai koefisien korelasi atau
menunjukan bahwa koefisien regresi tidak (R) adalah sebesar 0,837. Dengan demikian
signifikan, sehingga dapat disimpulkan koefisien determinasi dapat dihitung sebagai
bahwa varians residual bersifat berikut:
homokedastisitas. Dari kedua pengujian Kd = ( ) x 100 %
heteroskedastisitas di atas diketahui bahwa Kd = ( ) x 100 %
tidak terdapat pelanggaran asumsi klasik Kd = 70%
sehingga analisis regresi linier sederhana Dari hasil perhitungan di atas terlihat
dapat dilanjutkan bahwa nilai koefisien determinasi yang
diperoleh sebesar 70%. Dengan demikian
D. Analisis Korelasi dapat dikatakan bahwa implementasi big
data memberikan pengaruh terhadap audit di
Tabel 4.4 lembaga pemerintah sebesar 70%,
Analisis Korelasi Pearson sedangkan sisanya sebesar 100% - 70% =
30% merupakan pengaruh dari variabel lain
yang tidak diteliti.

F. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.6
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan tabel output di atas,
terlihat bahwa nilai koefisien korelasi yang
diperoleh antara implementasi big data
dengan audit di lembaga pemerintah adalah
sebesar 0,837. Nilai korelasi bertanda positif Berdasarkan tabel di atas, diperoleh
yang menunjukan bahwa hubungan yang informasi bahwa nilai t-hitung yang
terjadi antara keduanya adalah searah. diperoleh variabel implementasibig data
Dimana semakin baik implementasi Big sebesar 7,646. Nilai ini akan dibandingkan
Data, maka akan diikuti pula oleh semakin dengan nilai t-tabel pada tabel distribusi t.
baiknya kinerja organisasi pemerintah Dengan alpha 0,05 dan df= n-k-1 = 27-1-1 =
daerah. Dengan demikian dapat disimpulkan 25, diperoleh nilai t-tabel untuk pengujian
bahwa hubungan yang terjadi antara dua pihak ± 2,060. Dari nilai-nilai di atas,
implementasi big data dengan audit di terlihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh

361
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

lebih besar dari nilai t-tabel. Sesuai dengan efisien jika Kantor Inspektorat telah
kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak menghasilkan output (suatu hasil kerja)
dan H1 diterima. Artinya implementasi big dengan memanfaatkan input yang berupa
data berpengaruh signifikan terhadap anggaran yang diberikan oleh pemerintah
keefektivitasan audit di lembaga pemerintah. sesuai dengan yang sudah direncanakan.

G. Pembahasan 2. Efektivitas
Berdasarkan hasil pengolahan data Tabel 4.7 di atas menjelaskan
dan pegujian statistik yang sesuai serta tanggapan-tanggapan responden berkenaan
dengan mempelajari buku-buku dan dengan 10 pernyataan yang diajukan
literature yang berkaitan, maka dapat mengenai efektivitas anggaran. Dari sepuluh
dijelaskan bahwa implementasi big data pernyataan yang diajukan, diperoleh nilai
berpegaruh positif terhadap keefektivitasan persentase sebesar 79,93%. Nilai ini terletak
audit di lembaga pemerintah dalam hal ini antara 68%-84% dengan kategori tinggi. Hal
Kantor Inspektorat Kabupaten Majalengka. ini menandakan bahwa efektivitas anggaran
Berdasarkan tabel 4.10, terlihat berbasis kinerja dilingkungan Kecamatan
bahwa nilai persentase yang diperoleh Lelea termasuk dalam kategori baik.
variabel implementasi big data sebesar Tingginya efektivitas anggaran terjadi
80,98%. Jika mengacu pada rentang karena keseluruhan program yang telah
pengakategorian skor jawaban, nilai sebesar dilaksanakan ternyata mampu meningkatkan
80,98% berada diantara rentang 68,01%- partisipasi masyarakat, ditunjukan dengan
84% dengan kategori baik. Dengan perolehan nilai persentase tertinggi sebesar
demikian dapat disimpulkan bahwa 85,19%. Selain itu, penyelenggaraan fungsi
implementasi big data pada Kantor organisasi atau unit kerja selalu dilakukan
Inspektorat Kabupaten Majalengka dinilai dengan baik dan pelaksanaan suatu kegiatan
baik dengan penjabaran sebagai berikut: yang memerlukan anggaran yang besar
penggunaannya selalu dapat dipertanggung
1. Efisiensi jawabkan dengan baik, nilai persentase yang
Data jawaban responden atas dicapai masing-masing sebesar 84,44%. Dan
pernyataan koesioner pada tabel 4.6 seluruh program yang telah dilaksanakan
menunjukan bahwa nilai persentase yang dapat menghasilkan pelayanan publik yang
diperoleh dari keempat pernyataan yang lebih baik, nilai persentase yang diperoleh
membentuk efisiensi adalah 82,22%. Nilai sebesar 83,19%.
ini terletak antara 68%-84% dengan kategori
tinggi. Hal ini ditunjukan juga dengan 3. Ekonomis
perolehan nilai persentase dari keempat Tabel di atas menjelaskan
pernyataan berada dalam kategori tinggi. tanggapan-tanggapan responden terhadap
Nilai tertinggi yang diperoleh dari keempat indikator ekonomis dalam implementasi big
pernyataan diperoleh nilai sebesar 88,89% data. Dari data yang disajikan pada tabel di
yang berkenaan dengan penggunaan sistem atas, terlihat bahwa nilai persentase yang
big data sudah sesuai dengan perencanaan diperoleh dari keenam pernyataan sebesar
yang disusun. Selain itu dalam melakukan 79,75%. Nilai ini terletak antara rentang
semua kegitannya, Kantor Inspektorat interval 68%-84% dengan kategori tinggi.
Majalengka menggunakan sumber daya Salah satu faktor yang menjadi tingginya
secara efisien nilai persentase yang ekonomis dalam big data karena jika data
diperoleh sebesar 84,44%. Dapat dikatakan yang di daptakan semakin banyak maka kita

362
Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Volume 14 No. 2, 2019 ISSN : 2337-4012

bisa memanfaatkan data untuk mengambil accounting. Journal of Accounting


keputusan, cost reduction merupakan Education, 38
pengurangan biaya yang bisa diterapkan Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi, Edisi
oleh perusahaan sebagai langkah ke-3, Cetakan ke-5. Penerbit
menurunkan anggaran sesuai dengan Salemba Empat, Jakarta.
kebijakan masing-masing organisasi seperti Sirait, Emyana Ruth Eritha, 2016,
“Implementasi Teknologi Big Data di
Kesimpulan Lembaga Pemerintahan Indonesia”,
Berdasarkan hasil penelitian dan Jurnal Penelitian Pos dan
pembahasan yang telah dilakukan, penulis Informatika, Vol. 6.
mengambil beberapa kesimpulan sebagai Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
berikut: Implementasi big data berpegaruh Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
positif terhadap keefektivitasan audit di Bandung: Alfabeta.
lembaga pemerintah dalam hal ini Kantor Sukrisno Agoes. 2012 “Auditing Petunjuk
Inspektorat Kabupaten Majalengka. Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh
Akuntan Publik”, Jilid 1, Edisi
Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Daftar Pustaka
Aldrianto, Zaldy, 2017, “Auditing in the era
of big data: a literature review”, Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol. 17 no.
1.
Aryasa, K. (2015). Big Data: Challenges
and Opportunities. In Workshop Big
Data Puslitbang Aptika dan IKP,
tanggal 19 Mei 2015. Puslitbang
Aptika dan IKP.
Boynton C. William, Raymond N.
Johnson, Walter G. Kell. (2007).
Modern Auditing. Jilid satu. Edisi
tujuh. Diterjemahkan oleh Paul A
Radjoe, Gina Gania, Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Colas, M. (2014). Cracking the Data
Conundrum: How Successful
Companies Make Big Data
Operational. Capgemini Consulting.
Gunasekaran, A., Papadopolus, T., Dubey,
R., Wamba, S. F., Childe, S. J., Hazen,
B., & Akter, S. (2017). Big Data
Analytic and Supply Chainand
Organizational Performance. Journal
of Bussines Research, 70.
Janvrin, D. J., & Weidenmier Watson, M.
(2017). “Big Data”: A new twist to

363

Anda mungkin juga menyukai