Anda di halaman 1dari 17

“PENSI BINTERY”: PENGARUH IMPLEMENTASI………………………………………….………..

(Tunggal & Ellize)

“PENSI BINTEY”: PENGARUH IMPLEMENTASI BIG DATA


ANALYTICS TERHADAP TERJADINYA AUDIT DELAY
Nicholas Alexander Tunggal
Elliza
Jurusan Akuntansi, Fakultas Bisnis, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Email korespondensi: nichoalexander1999@gmail.com

ABSTRACT

Audit delay states the complexity of transactions that occur within a business entity. Many companies
have tried to find ways to avoid audit delay conditions in their business processes, one of which is by
implementing big data analytics in the company's operational activities. The purpose of this study was
to determine the effect of implementing big data analytics on audit delay and several other factors such
as company size, company age, company profit and loss, auditor opinion, and reputation of public
accounting firms. This study will use empirical data based on publicly traded companies with the 2017-
2019 period. The selection for the 2017-2019 period is based on the hypothesis that many companies
are starting to apply big data analytics in carrying out their business processes. Big data analytics is
projected based on disclosures made by companies. Based on the results of logistic regression analysis,
big data analysis has no significant effect. This suggests that the accountant/auditor should consider
implementing big data analytics because of its complexity.
Keywords: audit delay, big data analytics

ABSTRAK

Audit delay mengindikasikan adanya kompleksitas transaksi yang terjadi dalam suatu entitas bisnis.
Banyak perusahaan yang telah mencoba mencari cara agar terhindar dari kondisi audit delay dalam
proses bisnisnya, salah satunya dengan mengimplementasikan big data analytics dalam kegiatan
operasional perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi big
dataanalytics terhadap audit delay serta beberapa faktor lainnya seperti ukuran perusahaan, umur
perusahaan, laba rugi perusahaan, opini auditor, dan juga reputasi kantor akuntan publik. Penelitian ini
akan menggunakan data empiris berdasarkan perusahaan go public dengan periode 2017-2019.
Pemilihan periode 2017-2019 didasarkan pada mulai banyaknya perusahaan yang menerapkan big data
analytics dalam menjalankan proses bisnisnya. Big data analytics diproyeksikan berdasarkan
pengungkapan yang dilakukan perusahaan. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, big data
analytics tidak berpengaruh signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa akuntan/auditor harus
mempertimbangkan pengimplementasian big data analytics karena terkait dengan kompleksitasnya.
Kata kunci: audit delay, big data analytics

109
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020

PENDAHULUAN dijawab oleh emiten agar terhindar dari peluang


Salah satu hal urgensi pada suatu entitas terjadinya keterlambatan audit. Banyak
bisnis terlebih jika mengingat kembali konsep perusahaan yang telah mencoba mencari cara
dari kesatuan usaha yang membedakan antara agar terhindar dari kondisi audit delay dalam
agen dan prinsipal adalah laporan keuangan. proses bisnisnya, salah satunya dengan
Dalam hal ini berita mengenai perubahan mengimplementasikan big data analytics
ekuitas sebagai dampak dari laporan laba rugi dalam kegiatan operasional yang dilakukan
menjadi penting karena menampilkan perusahaan.
informasi untuk para pemangku kepentingan Dari beberapa penelitian terkait faktor-
yang ada. Laporan keuangan juga digunakan faktor yang berpengaruh terhadap
manajer selaku pihak internal dalam proses keterlambatan pelaporan audit, terdapat hasil
pengambilan keputusan dan tindakan sampai yang sebagian besar mengemukakan ukuran
dengan kreditur, karyawan, masyarakat, dan perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.
pemerintah selaku pihak eksternal. Dimana semakin tinggi ukuran perusahaan,
Hal tersebut mengharuskan laporan maka semakin rendah pula tingkat
keuangan yang diterbitkan oleh entitas bisnis keterlambatan audit yang akan terjadi.
memiliki tingkat keandalan yang baik, sehingga Penelitian dari Kartika (2011)
penting untuk melakukan audit guna menilai mengemukakan hasil dimana ukuran
keawajaran asersi keuangan yang berdampak perusahaan memiliki pengaruh terhadap audit
pada meningkatnya keandalan laporan delay. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian
keuangan yang ada. Namun, dalam pelaksanaan dari Hakim dan Sagiyanti (2018) dan Hakiki
proses audit sendiri banyak dari laporan (2018) berpendapat bahwa ukuran perusahaan
keuangan audit yang tidak tepat waktu dalam yang diukur dari total aktiva perusahaan akan
pempublikasiannya. Hal ini menyebabkan berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian ini
pemangku kepentingan tidak dapat mengambil merupakan pengujian untuk melihat pengaruh
keputusan berdasarkan laporan keuangan pengimplementasian big data analytics
tersebut yang akan memengaruhi reputasi dari terhadap terjadinya keterlambatan dalam
perusahaan di mata publik. Selain itu, Martani, pelaporan audit. Dalam beberapa penelitian lain
dkk (2014) mengatakan bahwa relevansi dari telah banyak dipaparkan mengenai faktor-
informasi akan hilang jika informasi yang faktor penyebab keterlambatan pempublikasian
disajikan terlambat. laporan hasil audit dan masih belum
Batas keterlambatan penyampaian menyajikan konklusi dalam penanganan
laporan tahunan pada publik telah diatur oleh keterlambatan audit itu sendiri. Hal tersebut
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga diperlukan mengingat masih banyaknya
Keuangan (Bapepam-LK) terkait syarat fenomena keterlambatan audit yang terjadi
penerbitan laporan keuangan yang tertuang dalam beberapa tahun terakhir.
dalam regulasi No. X.K.2 lampiran keputusan Per 31 Desember 2013 terdapat 49
ketua Bapepam-LK No.Kep-346/BL/2011 perusahaan yang terlambat dalam
tentang “Penyampaian Laporan Keuangan menyampaikan laporan keuangan audit
Berkala Emiten atau Perusahaan Publik”. (Melani, 2013), per 31 Desember 2014 52
Bapepam-LK mengatakan laporan emiten terlambat menyampaikan laporan
auditor independen wajib dilampirkan ke dalam keuangan audit (Nabhani, 2014), per 31
laporan keuangan tahunan yang berguna untuk Desember 2015 sebanyak 17 perusahaan masih
keperluan audit atas laporan keuangan, dengan belum menyampaikan laporan keuangan
batas waktu penyampaian paling lambat pada (Sugianto, 2015). Bahkan sampai dengan 2017,
akhir bulan ketiga atau 90 hari setelah tanggal masih tercatat 10 perusahaan yang belum
laporan keuangan tahunan. Namun, dalam menyampaikan laporan keuangan 31 Desember
praktiknya masih banyak entitas bisnis yang 2016 (Jatmiko, 2016). Keterlambatan
terlambat menyampaikan laporan keuangan pelaporan keuangan akan menimbulkan krisis
mereka. kepercayaan dari pemangku kepentingan
Keterlambatan pelaporan hasil audit terhadap entitas bisnis atau bahkan pada kantor
diduga timbul akibat kompleksitas transaksi akuntan publik yang terlibat.
yang terjadi dalam suatu entitas bisnis, hal Penelitian ini ingin menguji pengaruh
tersebut merupakan suatu tantangan yang harus penerapan big data analytics terhadap

110
“PENSI BINTERY”: PENGARUH IMPLEMENTASI………………………………………….………..(Tunggal & Ellize)

terjadinya audit delay dengan mengambil objek nilai atau manfaat yang berasal dari informasi
penelitian entitas bisnis yang melakukan listing yang dihasilkan.
pada BEI pada periode 2017-2019 yang masuk Beberapa negara yang telah
dalam kriteria penelitian. Pertimbangan mengaplikasikan penggunaan big data
pemilihan perusahaan pada periode 2017-2019 analytics seperti India, Rusia, dan China lebih
karena pada periode tersebut telah banyak berfokus pada industri jasa keuangan, namun
perusahaan yang diduga menerapkan big data sekarang telah meluas hingga industri non
analytics dalam melakukan proses bisnisnya keuangan (Anna dan Nikolay, 2015; Kshetri,
dan dinilai mampu mewakili keadaan sekarang 2016; Srivastava dan Gopalkrishnan, 2015).
yang berada dalam revolusi industri 4.0 yang Dalam proses pengaplikasian teknologi big
erat kaitannya dengan penggunaan big data data analytics pada suatu organisasi, terdapat 4
analytics. unsur utama yang menjadi tantangan yaitu data,
tekonologi, proses, serta sumber daya manusia.
KAJIAN LITERATUR DAN Berdasarkan pengertian para ahli yang
PENGEMBANGAN HIPOTESIS telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa big data analytics merupakan sebuah
Kajian Literatur data yang bervolume sangat besar yang
Big data analytics. Big data analytics adalah mengakibatkan dalam pemrosesan harus
suatu fenomena yang terjadi secara menggunakan cara dan alat yang memiliki
fundamental dan mampu mengubah apa yang kemampuan tinggi untuk dapat memproses data
kita lakukan dan ketahui (Adrianto, 2018). Big yang ada. Big data analytics hadir untuk
data analytics menjelaskan bagaimana entitas menjawab kebutuhan akan teknologi informasi
dapat memperoleh, menyimpan, membagi, yang semakin menjadi urgensi utama dalam
melakukan evaluasi, dan mengerjakan suatu perusahaan-perusahaan besar, karena
kegiatan didasarkan informasi yang diciptakan pandangan mereka dengan menerapkan
oleh perangkat elektronik dan manusia sebagai teknologi informasi yang juga berbasis big data
pengguna, yang nantinya akan didistribusikan analytics maka perusahaan akan mampu
melalui komputer dan teknologi jaringan. bersaing dan tentunya mampu menciptakan
Pada dasarnya sistem big data analytics keunggulan kompetitif bagi perusahaan
sendiri mengacu pada 3 hal utama yaitu volume, khususnya di era industri 4.0 ini sendiri.
variety, velocity (3V) dan unsur V lain yaitu Audit delay. Menurut Ashton et al.
veracity dan value yang erat kaitannya dengan (1987) dalam penelitian Kartika (2011), audit
karakteristik sebuah data yang relevan baik delay merupakan rentang waktu penyelesaian
secara kepastian serta manfaat. Dalam audit yang dihitung dari akhir tahun buku
organisasi yang menjadikan aplikasi komputer perusahaan sampai tanggal laporan audit
menjadi sumber informasi utama dalam dikeluarkan. Pada masa tersebut auditor melihat
menghasilkan data, sedikit banyak akan seluruh transaksi perusahaan dan melakukan
meningkatkan jumlah volume data secara audit atas laporan keuangan milik perusahaan.
eksponensial. Audit delay mengindikasikan adanya masalah
Volume mengulas mengenai keseluruhan yang muncul dalam perusahaan, sehingga
jumlah data yang berada dalam data set. Variety ketika perusahaan memasuki tahapan audit
(keragaman data) merupakan jenis data yang delay maka pandangan stakeholder menjadi
mampu diolah, baik data yang sifatnya buruk terhadap perusahaan. Audit delay dapat
terstruktur maupun tidak. Velocity (kecepatan) diminimalisir dengan memberikan solusi
berbicara mengenai seberapa cepat waktu terhadap kompleksitas atas laporan yang akan
pemrosesan data mulai dari data setiap batch dibuat, hal tersebut dapat dilakukan dengan
secara real time. Sedangkan untuk veracity berbagai cara seperti, memaksimalkan
(kebenaran) dan value (nilai), berhubungan penggunaan teknologi informasi untuk
dengan integritas data dan sering menjadi mengimbangi perkembangan zaman dan
dilema bagi seorang auditor untuk mengukur memberikan solusi terhadap permasalahan
kehandalan data milik klien. Value (nilai) yang sering terjadi yaitu kondisi audit delay.
berkorelasi dengan ketidakpastian data dan Salah satu faktor yang dapat
memengaruhi audit delay adalah ukuran

111
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020

perusahaan. Saemargani (2015) menyimpulkan mendapat laba, maka audit delay akan
ukuran perusahaan memiliki pengaruh semakin pendek. Hal ini sejalan dengan
signifikan negatif terhadap audit delay. Dimana hasil penelitian sebelumnya dari
semakin besarukuran perusahaan, maka akan Puspitasari dan Sari (2012). Selain itu
semakin rendah kemungkinan perusahaan ketika perusahaan berada pada posisi laba,
untuk mengalami audit delay. Sependapat maka perusahaan akan cenderung cepat
dengan hal tersebut, temuan dari Indra dan dalam menyampaikan laporan
Arisudhana (2012) mengatakan bahwa keuangannya. Begitu pula sebaliknya
perusahaan dengan umur lebih lama dinilai ketika posisi rugi maka perusahaan akan
lebih mampu dan terampil dalam memproses cenderung menyembunyikan bad news ini
operasional dari perusahaan. dari publik.
Selain dua variabel utama big data 3. Umur Perusahaan. Umur perusahaan
analytics dan audit delay, penelitian ini juga menggambarkan terkait dengan kualitas
menggunakan variabel kontrol yang digunakan perusahaan. Syafi’i (2013) menyebutkan
untuk membantu menjelaskan faktor-faktor lain bahwa umur perusahaan mengacu pada
yang dapat memberikan pengaruh terhadap sejauh mana suatu perusahaan dapat
audit delay selain big data analytics. bertahan, bersaing, serta mengambil
1. Ukuran Perusahaan. Ukuran perusahaan peluang bisnis yang ada. Perusahaan yang
adalah salah satu indikator yang dapat telah lama berdiri, diduga telah memiliki
memberikan petunjuk mengenai kondisi banyak pengalaman. Semakin lama umur
perusahaan. Salah satu tolak ukur yang perusahaan maka akan menciptakan
dapat mengukur besar kecilnya suatu loyalitas pelanggan yang besar. Perusahaan
perusahaan adalah jumlah keseluruhan aset yang telah lama berdiri juga diindikasikan
pada akhir tahun. Tolak ukur lainnya adalah memiliki reputasi yang lebih baik, karena
jumlah karyawan dalam perusahaan, perusahaan telah menghadapi berbagai
pencapaian target penjualan dalam suatu kondisi yang selalu berkembang dan
waktu tertentu, serta total saham yang berbeda. Perusahaan yang dapat melalui
beredar. Ketika ukuran perusahaan kondisi tersebut menunjukkan adanya
tergolong besar maka dapat diindikasikan stabilitas dan persistensi dalam manajemen
kemungkinan terjadinya pelaporan pada perusahaan. Hal ini menjadi salah satu
masa audit delay menjadi kecil. Selain itu, faktor meminimalkan keterlambatan
ukuran perusahaan dapat menjadi acuan pelaporan keuangan.
apakah perusahaan tersebut memiliki 4. Opini Audit. Menurut Ardiyos (2007),
potensi untuk mengimplementasikan big opini audit merupakan hasil penilaian atas
data analytics sebagai salah satu teknologi kewajaran laporan keuangan yang
yang digunakan untuk operasional dikeluarkan oleh akuntan publik terdaftar
perusahaan. Rachmawati (2008:8) kepada perusahaan yang meggunakan jasa
memaparkan bahwa ukuran perusahaan mereka. Opini audit selain wajar tanpa
memiliki pengaruh negatif signifikan pengecualian mengindikasian entitas
terhadap audit delay, dimana semakin besar mengalami suatu masalah dalam
ukuran perusahaan maka audit delay akan operasionalnya, sehingga akan lebih
minim terjadi. Hal sebaliknya terjadi cenderung terjadi keterlambatan pelaporan
dimana ketika ukuran perusahaan tergolong keuangan jika dibanding laporan audit yang
kecil, maka lebih besar risiko untuk terjadi memiliki opini wajar tanpa pengecualian.
audit delay. Opini audit diberikan oleh auditor sebagai
2. Laba Perusahaan. Merupakan pendapatan hasil dari kegiatan audit atas laporan
perusahaan dikurangi dengan biaya keuangan yang telah diberikan. Opini audit
akuntansi perusahaan. Tingkat laba yang diharapkan oleh perusahaan adalah
biasanya berbeda tergantung dari jenis opini wajar tanpa pengecualian (WTP),
industri yang dipilih. Laporan laba rugi opini menjadi sangat berdampak karena
sendiri memiliki fungsi penting sebagai dengan opini yang baik maka para investor
salah satu indikator untuk mengetahui lebih merasa aman untuk melakukan
kondisi dan perkembangan perusahaan di investasi mereka ke suatu perusahaan.
tahun tersebut. Semakin tinggi perusahaan Dapat disimpulkan dengan opini WTP,

112
“PENSI BINTERY”: PENGARUH IMPLEMENTASI………………………………………….………..(Tunggal & Ellize)

perusahaan akan cenderung lebih cepat laporan hasil audit atas laporan keuangan,
dalam melaporkan laporan keuangan serta KAP The Big Four cenderung untuk
beserta laporan auditor begitu sebaliknya. tidak melakukan kesalahan dalam
Penelitian Ashton, Willingham dan Elliot pelaksanaan proses audit yang ada dan akan
(1987) menyimpulkan bahwa perusahaan lebih melihat kepada asas keberlanjutan
yang memperoleh opini WTP akan dari perusahaan. Penggunaan big data
memiliki waktu audit lebih singkat dengan analytics akan memakan dan yang cukup
tidak melebihi batas akhir pengumpulan. besar, KAP dengan label The Big Four
Perusahaan yang memperoleh opini selain diyakini mampu untuk melakukan
WTP atau wajar dengan pengecualian pengadaan teknologi tersebut yang mampu
(WDP). membantu organisasi. Penelitian Setyani
5. Ukuran KAP. Ukuran KAP dapat (2015) menyimpulkan bahwa ukuran KAP
digolongkan ke dalam beberapa kelompok memiliki pengaruh terhadap audit delay.
jika ditinjau menurut KAP yang termasuk Penelitian tersebut sependapat dengan
ke dalam The Big Four dan tidak termausk penelitian Rolinda (2007) yang
ke dalam The Big Four. Dimana KAP yang menyimpulkan bahwa ukuran KAP
tergolong ke dalam kelompok The Big Four berpengaruh terhadap audit delay.
cenderung lebih cepat dalam menyajikan
Tabel 1. Tabel Pembanding Penelitian Terdahulu dan Penelitian Saat Ini
Jenis Variabel
No Nama peneliti Hasil Penelitian
Dependen Independen
1. Kartika (2011) Audit delay Total aset, Total aset serta solvabilitas
Laba dan rugi memiliki pengaruh signifikan
operasi terhadap audit delay.
Solvabilitas Laba/rugi operasi,
Profitabilitas profitabilitas, opini auditor,
Opini auditor serta reputasi auditor tidak
Reputasi auditor. memiliki pengaruh terhadap
audit delay.
2. Ervilah dan Fachriyah Audit delay Opini audit Kelima variabel memiliki
(2012) Kualitas auditor pengaruh terhadap variabel
Ukuran dependen.
perusahaan
Klasifikasi
industry
Solvabilitas
3. Hakim dan Sagiyanti Audit delay Ukuran Jenis industri berpengaruh
(2018) perusahaan signifikan positif.
Jenis industri Ukuran perusahaan, komite
Komite audit audit, dan ukuran KAP
Ukuran KAP memiliki pengaruh negatif
tidak signifikan
Sumber: Kartika (2011), Ervilah dan Fachriyah (2012), Hakim dan Sagiyanti (2018).

Pengembangan Hipotesis dan menjadi sumber daya berharga pula


Dalam dunia yang erat hubungannya (Adrianto, 2018).
dengan penerapan teknologi saat ini, menjadi Pengimplementasian big data analytics
sangat penting untuk perusahaan-perusahaan memiliki tantangan dalam pelaksanaannya,
mulai beradaptasi dengan adanya teknologi- diantaranya hal-hal yang berhubungan dengan
teknologi yang dapat berguna dalam data, teknologi, proses, serta sumber daya
mempermudah operasional mereka. Salah manusia (SDM) sebagai pengguna (Aryasa,
satunyadengan penggunaan big data analytics 2015). Tantangan yang berkaitan dengan data
dalam proses operasi yang dapat menjadi nilai menjelaskan bahwa implementasi big data
bagi mereka (Jans, Alles dan Vasarhelyi, 2013) analytics dapat menjadi maksimal ketika data
yang digunakan handal dan juga baik.

113
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Teknik Analisis Data


Ahmad dan Aliyudin (2019) menemukan Analisis kuantitatif dengan teknik regresi
bahwa pengimplementasian big data analytics logistik (logit) merupakan metode analisis data
memiliki pengaruh positif signifikan dalam yang digunakan dalam penelitian ini. Dasar
kefektifan proses audit. Proses audit yang penggunaan regresi logistik dalam penelitian
efektif dan efisien mampu mempersingkat ini karena variabel dependen yang diamati
waktu kerja audit yang ada dan mampu untuk merupakan variabel yang besifat binary (1
meminimalkan terjadinya audit delay dalam untuk perusahaan yang mengalami audit delay
masa audit tersebut. Dari uraian teoritis di atas dan 0 untuk perusahaan yang tidak mengalami
maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut: audit delay). Analisis logistik dipergunakan
H 1 : Implementasi big data analytics untuk melihat pengaruh variabel independen
berpengaruh negatif signifikan terhadap audit terhadap variabel dependen. Teknik analisis
delay pada perusahaan yang terdaftar di Bursa yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2019. sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Berdasarkan pengembangan hipotesis di atas, Statistik deskriptif menggambarkan
maka dibangun rerangka penelitian: suatu data yang terdiri dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, nilai maksimum, dan
nilai minimum. Statistik deskriptif
menginterpretasikan data menjadi informasi
yang lebih jelas dan mudah untuk dimengerti.
Statistik deskriptif erat kaitannya dengan
mengumpulkan, meringkas serta menyajikan
hasil ringkasan data tersebut (Ghozali,
2006:19).

Gambar 1. Kerangka Penelitian 2. Regresi Logistik


Pengujian untuk sebuah probabilitas dari
METODE terjadinya suatu variabel terikat mampu
diperkirakan dengan menggunakan variabel
Rancangan Penelitian bebasnya, hal tersebut mampu diterapkan
Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan regresi logistik (Ghozali,
penelitian kuantitatif dengan menggunakan 2006;120). Menurut Ghozali (2005), teknik
data empiris. regresi logistik tidak melalui tahapan uji
normalitas serta uji asumsi klasik terkait dengan
Teknik Pengumpulan Data dan Sasaran variabel bebasnya.
Penelitian Model regresi yang digunakan untuk menguji
Teknik pengumpulan yang digunakan hipotesis adalah sebagai berikut:
adalah teknik studi dokumen menggunakan 𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝑗𝑗𝑗𝑗
data sekunder, dimana pengumpulan data tidak = 𝛽𝛽0 + 𝛽𝛽1 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 + 𝛽𝛽2 𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾
langsung berasal dari subjek atau + 𝛽𝛽3 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 + 𝛽𝛽4 𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂𝑂 + 𝛽𝛽5 𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈𝑈
objekpenelitian.Penentuan sampel dalam + 𝛽𝛽6 log(𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎) 𝑗𝑗𝑗𝑗 + 𝑒𝑒𝑖𝑖
penelitian ini menggunakan teknik purposive Keterangan:
sampling. Sampel penelitian adalah perusahaan DLY jt = Audit delay yang terjadi
yang terdaftar pada BEI tahun 2017-2019 pada perusahaan j dalam
dengan kriteria: 1) Menyampaikan laporan periode tahun t;
keuangan tahun 2017-2019 secara berturut- BDT jt = Pengungkapan big data
turut dan disertai dengan laporan auditor analytics pada perusahaan
independen di dalamnya. 2) Memiliki tahun j dalam periode tahun t;
tutup buku tanggal 31 Desember. 3) KAP jt = Ukuran kantor akuntan
Menggunakan mata uang rupiah dalam publik (KAP) yang
penyajian laporan keuangannya. 4) Memiliki digunakan perusahaan j
kelengkapan data yang diperlukan dalam dalam periode tahun t;
penelitian ini.

114
“PENSI BINTERY”: PENGARUH IMPLEMENTASI………………………………………….………..(Tunggal & Ellize)

LRK jt = Laba atau rugi perusahaan j HASIL DAN PEMBAHASAN


pada periode tahun t; Populasi penelitian ini adalah seluruh
OPN jt = Opini auditor pada perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun
perusahaan j dalam periode tahun t. 2017-2019. Pemilihan sampel menggunakan
UMR jt = Umur perusahaan j pada purposive sampling dengan kriteria yang telah
periode tahun t; ditetapkan. Hasil penyampelan terangkum
UKP jt = Ukuran perusahaan j pada dalam tabel berikut
periode tahun t;

Tabel 2. Hasil Pemilihan Sampel Penelitian


No. Keterangan Jumlah

1. Perusahaan yang terdaftar pada BEI sejak tahun 2017-2019 661


2. Perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan secara berturut-turut dengan (274)
disertai laporan auditor independen selama tahun 2017-2019.
3. Perusahaan yang memiliki tahun tutup buku selain 31 Desember. (6)
4. Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah dalam penyajian laporan (66)
keuangan.
5. Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data untuk penelitian ini. (3)
Total perusahaan yang dapat dijadikan sampel 312
Jumlah observasi 312 x 3 tahun

Data sampel yang digunakan sebanyak menggunakan mata uang selain rupiah dan
936 perushaaan, yang terdiri dari 312 0.61% sampel tidak memiliki kelengkapan data
perusahaan yang masing-masing memiliki 3 untuk keperluan penelitian ini. Statistik
periode penelitian yaitu tahun 2017-2019. deskriptif lengkap ditunjukkan pada Tabel 4.
Sampel tersebut terpilih dengan menggunakan Berdasarkan pada tabel 3, bahwa
metode purposive sampling dengan kriteria perusahaan yang mengimplementasikan big
yang telah dijelaskan sebelumnya. data analytics mencerminkan adanya
Analisis statistik deskriptif dipergunakan kecenderungan semakin kecil terjadinya audit
dengan cara melakukan perbandingan antara delay. Hal tersebut sejalan dengan fungsi dari
nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan big data analytics itu sendiri yang digunakan
standar deviasi dari sampel. Data yang untuk mempermudah pelaksanaan operasional
dihasilkan menjelaskan mengenai penjabaran pada perusahaan. Dengan operasional yang
terkait variabel-variabel penelitian. semakin mudah, maka akuntabilitas dari
Implementasi big data analytics yang perusahaan akan menjadi lebih cepat dan akan
diproksikan menggunakan pengukuran skala 0 berdampak baik terhadap percepatan dari
sampai 1 yang dilihat dari pengungkapannya pelaporan keuangan.
pada laporan keuangan perushaaan. Hal Hal tersebut didukung pula dengan
tersebut mampu menunjukkan tingginya tampilan data terkait variabel laba rugi
tingkat kemiripan dari karakteristik variabel perusahaan, yang menyajikan bahwa ketika
dengan proksinya. perusahaan berada pada posisi laba maka
Populasi meliputi data tahun 2019, potensi terjadinya audit delay menjadi semakin
dimana tahun 2019 terjadi unconditional kecil. Sama halnya dengan variabel opini
situation yaitu pandemi COVID-19. auditor, ketika perusahaan memperoleh opini
Berdasarkan hal tersebut terdapat temuan wajar tanpa pengecualian mayoritas sampel
bahwa sebagian besar perusahaan terlambat akan menunjukkan kecilnya kemungkinan
dalam melaporkan laporan audit dikarenakan terjadinya audit delay. data tersebut
situasi yang tidak diprediksikan sebelumnya. menjelaskan bagiamana opini auditor mampu
Sebanyak 42,20% sampel dalam populasi tidak mengontrol terjadinya audit delay.
melakukan pelaporan keuangannya secara
berturut-turut, 0,91% sampel memiliki tanggal
tutup buku selain 31 Desember, 9,98% sampel
melaporkan laporan keuangannya

115
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020

Tabel 3. Statistik Deskriptif


Variabel Dependen Mean Standard Deviation
Audit delay 0.147 0.3547

Variabel Independen dan


Variabel Kontrol dengan pengukuran binary Percentage

Big Data Analytics


Audit delay 60.87
Non Audit delay 67.17
The Big Four
Audit delay 13.77
Non Audit delay 35.34
Non the Big Four
Audit delay 86.23
Non Audit delay 64.66
Laba
Audit delay 55.8
Non Audit delay 81.7
Rugi
Audit delay 44.2
Non Audit delay 18.3
Wajar Tanpa Pengecualian
Audit delay 96.38
Non Audit delay 99.37
Selain Wajar Tanpa Pengecualian
Audit delay 3.62
Non Audit delay 0.63

Variabel Kontrol lainnya Mean Range


Umur Perusahaan 33.419 Min 1.0 and Max
124.0
Ukuran Perusahaan 28.910696483806100 Min 22.878426334689358 dan
Max 34.887148150591770

Data lain terkait dengan variabel kontrol Dari pertimbangan diatas menurut
dari umur perusahaan dan ukuran perusahaan Ghozali (2006) tidak mampu memenuhi syarat
menjelaskan bahwa sebaran sampel dari asumsi klasik sehingga penelitian ini akan
penelitian ini memperlihatkan sampel dengan menggunakan regresi logistik dalam
umur perusahaan tertua adalah 124 tahun dan pengujiannya. Sebelum dilakukan pengujian
termuda berada pada 1 tahun dengan, sementara terhadap regresi logistik, dilakukan uji
skala sampel dari variabel ukuran perusahaan kelayakan model terlebih dahulu.
yang diproksikan menggunakan logaritma
natural dari total aktiva perusahaan Pengujian Hipotesis
menghasilkan nilai maksimum sebesar 34.8871 Pengujian hipotesis dalam penelitian
dan nilai minimum 22.8784. ini untuk menguji pengaruh variabel bebas
yaitu pengungkapan big data analytics (BDT)
Analisis Regresi Logistik dengan variabel kontrol yaitu ukuran KAP
Data yang digunakan dalam penelitian (KAP), ukuran perusahaan (UKP), umur
adalah ordinal dan data rasio, variabel perusahaan (UMR), laba/rugi keuangan (LRK),
dependen merupakan binary variabel yang dan opini auditor (OPN) dengan menggunakan
menunjukkan beberapa tingkatan dari skala 0 hasil uji regresi yang ditampilkan dalam
sampai dengan 1, selain itu variabel independen variabel in equation. Kolom signifikansi
merupakan gabungan antara data metric dan dibandingkan dengan tingkat alpa 0,05 (5%).
data nonmetric. Apabila < 5%, maka Hx diterima. Untuk hasil

116
“PENSI BINTERY”: PENGARUH IMPLEMENTASI………………………………………….………..(Tunggal & Ellize)

uji hipotesis dapat dilihat pada tabel di bawah


ini:
Tabel 4. Hasil Pengujian Regresi Logistik
Laba Rugi Umur Ukuran
Big Data KAP Opini Auditor
Perusahan Perusahaan Perusahaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Audit delay 0.662** 0.007*** 0.000*** 0.034*** 0.009*** 0.140**

(0.208) (0.279) (0.206) (0.662) (0.007) (0.061)


Angka dalam kurung adalah standard error. Hasil perhitungan menggunakan model
regresi penuh.
***signifikansi taraf 1%, **signifikansi taraf 5%

Dalam penelitian ini untuk X 1 terdapat menunjukkan bahwa big data analytics tidak
nilai signifikan sebesar 0,662. X 2 sebesar memiliki pengaruh terhadap audit delay.
0.007. X 3 sebesar 0.00. X 4 sebesar 0.034. X 5 Hal ini dimungkinkan karena big data
sebesar 0,009. dan X 6 sebesar 0.140. Dapat analytics sendiri masih belum banyak
disimpulkan bahwa variabel X secara diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di
keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap Indonesia karena membutuhkan biaya yang
variabel Y. Jika ditinjau dari signifikansi maka tidak sedikit dan kompleksitas sistem dan
hasil yang didapat adalah variabel X diterima pemasangan yang tinggi. Hal inilah yang
secara keseluruhan. membuat perusahaan-perusahaan besar dan
Hasil beta yang diperoleh dari model penelitian telah lama berdiri di Indonesia banyak yang
di atas yaitu: memilih untuk tetap menggunakan sistem
Variabel independen X 1 sebesar -0.91 (BDT) konvensional dalam proses bisnisnya. Terdapat
Variabel kontrol X 2 sebesar 0.754 (KAP) juga beberapa perusahaan baru yang
Variabel kontrol X 3 sebesar 1.004 (LRK) memutuskan untuk mencoba
Variabel kontrol X 4 sebesar 1.401 (OPN) mengimplementasikan big data analytics
Variabel kontrol X 5 sebesar -0,017 (UMR) namun tidak mampu secara maksimal sehingga
Variabel kontrol X 6 sebesar -0,090 (UKP) keterlambatan audit tetap terjadi di perusahaan
Berdasarkan tabel regresi, persamaan regresi tersebut.
yang dapat terbentuk adalah: Dari hal tersebut perusahaan secara
DLY jt = 0.473 + -0.91.BDT + 0.754.KAP + konsisten harus melakukan pengembangan
1.004.LRK + 1.401.OPN + -0.017.UMR + - terkait cara mengatasi audit delay yang ada.
0.090.UKP Pengimplementasian big data analytics pun
masih harus melalui kajian yang matang dalam
Pembahasan pelaksanaannya terutama terkait dengan
Penelitian ini menjelaskan bahwa sumber daya manusia, kapabilitas perusahaan,
dampak pada variabel audit delay dapat dan juga anggaran perusahaan. Hal-hal
menampilkan hasil yang beragam ketika tersebutlah yang menjadi fokus utama
ditinjau dari beberapa sudut pandang variabel perusahaan untuk melakukan pembenahan
lain. Hasil tersebut sangat bergantung pada terkait implementasinya.
variabel yang digunakan. Tingkat audit delay Dalam dunia akuntansi sendiri,
yang tinggi umumnya mengarah kepada pengimplementasian big data analytics dapat
kompleksitas tugas dan operasional dari membantu akuntan bahkan auditor untuk
perusahaan, terlepas banyak pula faktor lain melaksanakan fungsi mereka sebagai bagian
yang dapat memengaruhinya seperti opini keuangan di perusahaan. Dengan adanya big
auditor, posisi keuangan perusahaan yang akan ada analytics, maka dapat meminimalkan
memberikan sinyal secara simultan kepada terjadinya human error dan mempersingkat
publik. Dengan keseluruhan variabel kontrol waktu operasional dalam perusahaan.
yang digunakan dalam penelitian,

117
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020

Sehingga, tidak terdapat lead time yang 2. Penelitian selanjutnya disarankan tidak
membuat operasional menjadi terhambat. berfokus pada data sekunder saja, tetapi
Terlihat bahwa variabel kontrol juga berfokus pada data primer. Beberapa
perusahaan secara bersamaan berpengaruh data primer yang dapat dijadikan penelitain
signifikan terhadap terjadinya audit delay. selanjutnya seperti tingkat pengendalian
Dengan pelaporan yang tepat waktu perusahaan internal klien dan kompleksitas keuangan
mengharapkan akan menciptakan sinyal yang serta kompleksitas lainnya.
positif bagi investor perusahaan dan
mengindikasikan bahwa investor akan REFERENSI
melakukan investasi pada perusahaan. Adrianto, Z. 2018. Auditing in the era of big
Big data sendiri masih belum banyak data: a literature review. Jurnal
diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Akuntansi dan Keuangan, 17(1): 1-6.
Indonesia karena membutuhkan biaya yang
tidak sedikit dan kompleksitas sistem serta Afina Survita, R. H. 2015. Analisis Faktor –
biaya pemasangan yang tinggi. Hal inilah yang Faktor yang Memengaruhi Audit delay
membuat perusahaan-perusahaan besar dan (Studi Empiris Pada Perusahaan
sudah lama berdiri di Indonesia banyak yang Manufaktur. Jurnal Akuntansi, 50-67.
memilih untuk tetap memakai sistem
konvensional dalam proses bisnisnya. Terdapat Ahmad, E. F., and Aliyudin, R. S. 2019.
juga beberapa perusahaan baru yang Pengaruh Implementasi Big Data
memutuskan untuk mencoba Terhadap Audit di Lembaga
mengimplementasikan big data analytics tetapi Pemerintah (Studi pada Kantor
tidak secara maksimal sehingga keterlambatan Inspektorat Kabupaten Majalengka).
audit tetap terjadi di perusahaan tersebut. Jurnal Manajemen Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Cirebon, 14 (2): 356-363.
SIMPULAN
Anna, K., and Nikolay, K. 2015. Survey on Big
Simpulan Data Analytics in Public Sector of
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat Russian Federation. Procedia
disimpulkan bahwa variabel independen yaitu Computer Science, 55, 905-911.
implementasi big data analytics tidak
berpengaruh terhadap variabel audit delay. Hal Ardiyos. 2007. Kamus Standar Akuntansi.
tersebut menjelaskan bahwa ketika semakin Jakarta: Citra Harta Prima.
tinggi implementasi yang dilakukan entitas
terhadap big data analytics maka akan semakin Aryasa, K. 2015. Big Data: Challenges and
menurunkan potensi terjadinya audit delay bagi Opportunities. In Workshop Big Data
perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan teori Puslitbang Aptika dan IKP. Puslitbang
yang telah dikemukan pada bab sebelumnya, Aptika dan IKP, 19.
yakni adanya implementasi big data analytics
mampu menurunkan terjadinya audit delay Ervilah, N. F. 2013. Faktor-Faktor yang
perusahaan. Mempengaruhi Audit Delay. Malang:
Universitas Brawijaya.
Saran
Pada hakikatnya setiap penelitian pasti
Frildawati, D. 2009. Analisis Faktor-Faktor
memiliki keterbatasan. Berdasarkan penelitian
yang Mempengaruhi Audit Delay
yang telah dilakukan, penelitian selanjutnya
(Studi Kasus pada Perusahaan di Bursa
diharapkan memperbaiki kekurangan yang ada
Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi, 1-
pada penelitian ini, seperti:
113.
1. Penelitian selanjutnya sebaiknya
mempertimbangkan variabel-variabel lain
yang diduga memengaruhi audit delay, Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate
yang dapat digunakan menjadi variabel Dengan Program SPSS (Vol. 3).
independen ataupun variabel kontrol. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

118
“PENSI BINTERY”: PENGARUH IMPLEMENTASI………………………………………….………..(Tunggal & Ellize)

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Martani, Dwi. 2014. Akuntansi Keuangan
dengan Program SPSS (Vol. 4). Menengah Berbasis PSAK Buku 1 (Vol.
Semarang: Badan Penerbit Universitas 2). Jakarta: Salemba Empat.
Diponegoro.
Melani, A. 2017. Belum sampaikan laporan
Hakiki, R. F. 2018. Analisis Faktor-Faktor keuangan, BEI Suspensi 17 saham
Yang Mempengaruhi Audit delay Pada emiten. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.
Perusahaan Jasa Keuangan Di Bursa
Efek Indonesia (Studi Empiris pada Nabhani, A. 2015. Payah, 52 Emiten telat
Perusahaan Jasa Keuangan yang laporkan keuangan. Jakarta, DKI
Listing di BEI 2012-2016). Jakarta, Indonesia.
Yogyakarta: Universitas Islam
Indonesia. Permatasari, L. 2012. Faktor Internal dan
External yang Mempengaruhi Audit
Halim, V. 2000. Faktor-Faktor Yang delay dan Timeliness pada Perusahaan
Mempengaruhi Audit delay: Studi Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Empiris pada Perusahaan-perusahaan Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi
di Bursa Efek Jakarta . Jurnal Bisnis Bisnis, 130-152.
dan Akuntansi, 63-75.
Puspitasari, E., and Sari, A.N. 2012. Pengaruh
Jans, M. J., Alles, M. G., and Vasarhelyi, M. A. Karakteristik Perusahaan terhadap
2013. The case for process mining in Waktu Penyelesaian Audit (Audit
auditing: Sources of value added and delay) pada Perusahaan Manufaktur
areas of application. International yang Terdaftar di BEI. Jurnal
Journal of Accounting Information Akuntansi and Auditing, 9, 31-42.
Systems, 14(1): 1-20.
R. Ashton, J. W. 1987. An Empirical Analysis
Jatmiko, A. 2018. BEI Perpanjang Suspensi of Audit Delay. Journal of Accounting
Delapan Emiten. Jakarta, DKI Jakarta, Research, 25(2), 275-292.
Indonesia.
Rachmawati, S. 2008. Pengaruh Faktor-faktor
Kaaro, D. H. 2010. Perspektif Perilaku internal dan eksternal perusahaan
Keuangan dalam Era Revolusi Industri terhadap audit delay dan timelines.
Generasi Keempat. Surabaya: Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 10(1),
Universitas Katolik Widya Mandala 1-10.
Surabaya.
Rolinda, S. Y. 2007. Analisis Faktor-faktor
Kshetri, N. 2016. Big Data's Role in Expanding yang mempengaruhi audit delay (studi
Access to Financial Services in China. empris pada perusahaan manufaktur
International Journal of Information dan finansial di indonesia). Jurnal
Management, 36(3): 297-308. Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 10(3),
109-126.
Kartika, A. 2011. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Audit delay Pada Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi
Perusahaan Manufaktur Yang Manajerial dalam Perekonomian
Terdaftar di BEI. Dinamika Keuangan Global. Jakarta: Salemba Empat.
dan Perbankan, 152-171.
Saragih, M. R. 2019. The Effect Of Company
Luqman Hakim, P. S. 2018. Pengaruh Ukuran Size, Solvency And Audit Committee
Perusahaan, Jenis Industri, Komite On Delay Audit. Scientific Journal of
Audit, Dan Ukuran Kap terhadap Audit Reflection, 191-200.
Delay . Jurnal JDM, 58-73.

119
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020

Setyani, A. Y. 2015. Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Audit delay pada
Perusahaan Manufaktur. JRAK, 117-
127.

Srivastava, U., and Gopalkrishnan, S. 2015.


Impact of Big Data Analytics on
Banking Sector: Learning for Indian
Banks. Proceding Computer Science,
50, 643-652.

Sugianto, D. 2017. Belum Lapor Kinerja


Keuangan, 74 Emiten Ini Bisa Didenda.
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.

Syafi'I, Imam. 2013. Karakteristik Perusahaan


dan Struktur Modal pada Perusahaan
Sektor Makanan-Minuman. Media
Mahardika, 11(3): 1-30.

120
“PENSI BINTERY”: PENGARUH IMPLEMENTASI………………………………………….………..(Tunggal & Ellize)

121
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020

122
“PENSI BINTERY”: PENGARUH IMPLEMENTASI………………………………………….………..(Tunggal & Ellize)

123
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020

124
“PENSI BINTERY”: PENGARUH IMPLEMENTASI………………………………………….………..(Tunggal & Ellize)

125

Anda mungkin juga menyukai