Anda di halaman 1dari 17

Universitas Esa Unggul

http://esaunggul.ac.id 0 / 17
MEWUJUDKAN IDE BISNIS
MELALUI
PITCH DECK
Pendahuluan
Istilah pitching dalam suatu perencanaan atau pengembangan sebuah ide
bisnis atau startup biasanya digunakan untuk menginformasikan atau mempresen-
tasikan sebuah ide bisnis kepada calon investor. Secara umum pitching tidak selalu
ditujukan pada tujuan-tujuan keuangan semata, namun dapat juga digunakan untuk
menginformasikan atau melempar sebuah ide bisnis kepada calon pengguna
(customer), co-founder (mitra bisnis), mitra usaha atau pihak-pihak lain yang dianggap
dapat membantu atau menunjang pengembangan dari sebuah ide bisnis.
Sedangan Pitch Deck biasanya didefinisikan ataupun diartikan sebagai
presentasi singkat yang menggambarkan rencana bisnis dari sebuah bisnis atau
starup. Pitch deck mempunyai peran yang sangat penting, bahkan biasanya
dianalogikan sebagai sebuah ‘senjata” yang digunakan seorang founder dari sebuah
ide bisnis untuk menjamin kesuksesan implementasi ide tersebut menjadi sebuah riil
bisnis atau startup.
Sebelum melangkah lebih jauh dalam pembahasan mengenai pembuatan atau
penyusunan sebuat pitch deck yang effektif, terlebih dahulu diberikan gambaran
singkat yang menguraikan mengenai siklus atau tahapan-tahapan yang biasanya
dilalui sebuah startup dalam perkembangannya. Gambar singkat ini diketengahkan
agar diperoleh pemahaman peran penting sebuah pitchdeck dalam pengembangan
sebuah bisnis.
Siklus perkembangan sebuah startup pada umumnya melalui beberapa
tahapan yang dimulai dari sebuah ide bisnis (ideation) sampai sebuah tahapan yang
memungkinkan terjadi dua arah perkembangan, yakni terjadinya penurunan (decay)
atau mengalami peningkatan (Steady Growth). Adapun siklus atau tahapan-tahapan
tersebut adalah sebagai berikut;

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 17
Ide / Pencetusan Ide (Ideation)
Tahap ini merupakan tahap awal dari perjalanan panjang dari sebuah bisnis atau
startup. Banyak sumber yang bisa dipergunakan untuk mencetuskan sebuah ide
bisnis, misalnya masalah-masalah yang dihadapi masyarakat pada umumnya,
suatu kondisi perubahan ekstrim dalam suatu masyarakat, perubahan gaya hidup,
perkembangan teknologi, hobi ataupun merupakan hasil riset pemasaran.
• Pengembangan Produk / Jasa (Product or Service Development)
Sebuah ide yang tercetus yang merupakan suatu jalan keluar dari suatu
permasalahan atau suatu keadaan tertentu yang dihadapi masyarakat, tidak serta
merta dapat dikatakan sebagai sebuah ide bisnis, melaikan harus dilakukan suatu
pengecekan atau pendalam terhadap ide tersebut apakah berpotensi (mempunyai
nilai ekonomi) untuk dijadikan sebuah bisnis dengan jalan melakukan pengujian
atau pengembangan, apakah ide yang diperoleh bisa menjadi sebuah produk atau
jasa yang bernilai ekonomis. Proses atau tahap ini biasanya disebut dengan
tahapan pengembangan produk atau jasa dari sebuah startup.
• Masuk Pasar (Getting User and Marketing)
Setelah dipastikan bahwa suatu ide dapat dijadikan sebagai sebut ide bisnis
(potensial atau bernilai ekonomis tinggi), maka tahap selanjutya dalam siklus
sebuah startup adalah tahap komersial atau tahap memasuki pasar.
• Pertumbuhan (Rapid Growth)
Tahap selanjutnya adalah pertumbuhan bisnis yang sangat pesat, yang ditandai
dengan peningkatan secara ekponensial jumlah pengguna (customer) product atau
jasa yang sejalan dengan peningkatan omset maupun keuntungan secara
eksponensial pula yang disebut dengan rapid growth.
Note: Startup indentik dengan rapid growth. Sebuah bisnis yang tidak mengalami
rapid growth pada tahap perkembangan ini, tidaklah dapat dikatagorikan
sebagai sebuah startup, melaikan hanya bisnis bisa saja.
• Matang (Maturity)
Fase atau tahap berikutnya, setelah bisnis mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat, yakni tahap matang atau maturity yang ditandai dengan pertumbuhan atau
pekembangan bisnis yang semakin kecil.
Pada fase ini, walaupun masih terjadi pertumbuhan bisnis, namun hanya terjadi
pertumbuhan dengan skala kecil saja, bahkan pada satu titik tertentu menunjukkan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 17
tidak ada pertumbuhan lagi atau relatif stabil (terjadi pertumbuhan atau penurunan
bisnis kecil).
• Penurunan atau Tetap Berkembang (Decay or Steady Growth)
Secara alami, siklus suatu bisnis, setelah mengalami tahap maturity adalah tahap
mengalami penurunan bisnis atau disebut dengan decay fase.
Namun dengan upaya-upaya dan strategi tertentu (stategi pengembangan bisnsi),
tahap maturity bisa saja tidak dilanjutkan oleh decay fase, melainkan dilanjutkan
dengan tahap perkembangan kembali yang ditandai dengan pertumbuhan bisnis
yang lebih besar dibandingkan awal tahap maturity.

Untuk memudahkan pembahasan pitch deck selanjutnya, dibutuhkan visualisasi siklus


startup tersebut diatas kedalam sebuah grafik atau kurva dengan perbandingan fungsi
pendapatan dibandingkan dengan fungsi waktu.

gambar 1: Siklus Startup

Sepintas lalu, grafik siklus startup diatas berbentuk kurva S layaknya sebuah siklus bisnis
biasa. Namun siklus startup memperlihatkan tahapan pertumbuhan dengan
kemiringan yang ekstrim (rapid growth). Biasanya kurva S untuk startup dikenal
dengan istilah “hockey stick” karena bentuknya seperti stik ice hockey.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 17
Target Pitch Deck
Memperhatikan tujuan umum penyusunan pitch deck, yakni digunakan untuk
menginformasikan atau melempar sebuah ide bisnis kepada calon pengguna
(customer), co-founder (mitra bisnis), mitra usaha atau pihak-pihak lain yang dianggap
dapat membantu atau menunjang pengembangan dari sebuah ide bisnis, maka pitch
deck dapat digunakan di setiap tahapan siklus bisnis atau startup.
Pada pembahasan kali ini, penyusunan pitch deck hanya difokuskan pada
tujuan menginformasikan bisnis atau starup kepada calon investor saja, dimana
investor yang dimaksud adalah “institution investor”. (tidak termasuk anggel investor).
Institution investor adalah suatu institusi atau perusahaan keuangan yang
mengkhususkan aktifitas bisnisnya kepada penyediaan permodalan bagi pengusaha-
pengusaha pemula maupun individu-individu yang batu mau memulai berbisnis.
Salah satu aktifitas para investor dalam mengoperasikan perusahaanya adalah
mencari para founder bisnis (baik sudah memulai bisnisnya atau masih berupa ide
bisnis) untuk membiayai pra-investasi maupun permodalan untuk pengembangan
bisnis.

Penggunaan Pitch Deck


Presentasi bisnis atau perencanaan bisinis merupakan suatu aktivitas utama
bagi seorang founder untuk menjamin ide bisnis yang akan dikembangkannya dapat
terwujud nyata. Untuk itu, presentasi bisnis harus dapat menyuguhkan materi yang
dapat menarik sekaligus menyakinkan para investor bahwa ide atau bisnis yang
dipresentasikan layak untuk mendapatkan pembiayaan.
Disisi lain, presentasi bisnis, pada umumnya mempunyai kendala “waktu”,
dimana waktu yang tersedia untuk mempresentasikan sangat sedikit dan terkadang
dalam kondisi yang tidak terduga-duga atau dalam situasi yang ‘informal’ untuk
melakukan suatu presentasi bisnis.
Memperhatikan alasa-alasan tersebut diatas, maka penggunaan pitch deck dalam
presentasi bisnis, sebaiknya;
• Mengambarkan atau memperkenalkan sebuah ide bisnis atau startup kepada
eksternal audiens secara singkat.
• Menyuguhkan kesan pertama yang atraktif dengan menunjukan ide, struktur dan
metric dari sebuh ide bisnis atau perusahaan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 17
• Membujuk dan menyakinkan, dengan demikian, maka pitch deck harus dirancang
dengan mengesankan dan mudah dicerna oleh audiens yang dituju.
Mencermati uraian diatas, pngunaan sebuah pitch deck dalam presentasi bisnis,
bukanlah untuk mendapatkan dana, melaikan untuk mendapatkan perhatian para
investor untuk tahapan atau pertemuan selanjutya. Pitch Deck merupakan sarana
untuk menarik atau mempengaruhi investor untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
ide bisnis atau perusahaan (startup) yang sedang dipresentasikan.

Unsur-unsur Pitch Deck


Agar tujuan penyusunan sebuah pitch deck dapat dicapai secara optimal, maka
perlu diperhatikan beberapa unsur-unsur pendukung sebuah pitch deck. Pada
umumnya, unsur-unsur yang terdapat disebuh pitch deck adalah sebagai berikut;
1. Cover; A one-line that defines your business
2. Problem; Illustrate the pain point
3. Solution; Describe how your solution makes your customers happy and does it
better than others
4. Market Size; How big? How attractive? Which segment?
5. Product; Product line-up and its Unique Selling Point
6. Business Model; How you monetize the business and create long-term value for
customer
7. Go to Market; How do you get customets?
8. Competition; Position, Differentiation and your competitive advantages
9. Traction; Achievement, Financial and Customer Qouters
10. Team; Why are you the right team to execute the plan
11. Call for Action; List out all your ASKs. How Much? For What?
12. Close; Sum up + contact to reach you quickly

Add 1. Cover :
Bagian ini adalah yang terpenting dalam pitch deck, Dimana bagian ini
menampilkan “Kesan Pertama” dari bisnis anda.
Dua atau tiga menit pertama presentasi adalah sangat penting untuk
membangkitkan ketertarikan calon insvestor. Untuk itu, pada bagian cover ini
harus dapat “menarik perhatian” sehingga menimbulkan keingin audience
untuk mengikuti presentasi lebih lajut”.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 17
Sampaikan “pernyataan pertama yang mengesankan / magic word” yang
mengambarkan ide bisnis atau anda/perusahaan (penjelasan singkat tentang
ide bisnis, produk atau perusahaan, siapa Anda, apa yang Anda lakukan, dan
apa yang ingin Anda lakukan).
Visualisasikan;
• Nama atau Logo Bisnis
• Tagline: (Define the company / business in a single declarative sentence)
• Other potential additions: Logos of accelerator, awards, publications
featuring company.
• Contoh;

Cadee Pitch Deck: Statement that give insight about the business

Add 2. Problem :
Bagian ini menguraikan atau mengilustrasikan dengan jelas problem atau
masalah yang ada, dengan menengahkan;
• Aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat.
• Kesulitan yang mereka alami ketika melakukan aktivitas tersebut.
• Seberapa besar masalah tersebut.
• Kenapa masalah tersebut bisa terjadi.
• Seberapa besar keinginan masyarakat untuk keluar dari masalah tersebut.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 17
• Contoh;

Dropbox Pitch Deck: Simple as it can be! An image and 4 words ‘Storage
is a mess.’

Add 3. Solution :
Bagian ini berhubungan erat dengan unsur kedua, yang mnjelaskan solusi
yang ditawarakan untuk mengatasi masalah (unsur 2) yang ada.
• Jelaskan secara singkat solusi yang ditawarkan
• Jelaskan bagaimana produk atau jasa yang ditawarkan mengambil peran
dalam solusi yang ditawarkan.
• Jelaskan bagaimana customer anda lebih baik dengan mempergunakan
produk atau jasa yang anda tawarkan.
• Contoh;

Dwolla Pitch Deck: Use process map to show how your solution works

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 17
Add 4. Market Size :
Bagian ini menengahkan bahwa bisnis anda mempunyai market atau pasar
(marketable). Jelaskan secara singkat mengenai customer dan pasar
potensial yang ada bagi produk atau jasa yang ditawarkan.
• Siapa calon customer produk atau jasa.
• Seberapa besar potensi pasar yang ada atau mungkin ada.
• Segmen pasar mana yang dituju.
• Contoh;

Lastbite Pitch Deck: Bottom up approach to estimate potential sales figure

Add 5. Product :
Bagian ini menjelaskan produk atau jasa yang di tawarkan secara singkat dan
jelas.
• Jelaskan kunci benefit (maanfaat) produk atau jasa.
• Jelaskan dua atau tiga fungsi produk atau jasa yang dalam mengatasi
problem yang ada.
• Tegaskan keunikan produk atau jasa anda.
• Tampilkan testemoni jika ada
• Contoh;

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 17
Lastbite Pitch Deck: Highlight the 3 core functions with screenshot

Add 6. Business Model :


Investor mau berinvestasi di suatu bisnis, bukan karena mereka menyukai
pribadi foundernya atau product yang ditawarkan, namun karena mereka
percaya bahwa visi dan team anda mampu memperlihatkan “market
opportunity” dan menghasilkan “return on investment” dari bisnis yang anda
tawarkan.
Pada bagian ini ketegahkan “business model” dan potensi kemampuan untuk
menghasilkan imbal investasi “return on investment” dari bisnis yang
ditawarkan, jelaskan secara singkat;
• Market and customer segment
• Operating cost structure
• Revenue streams
• Pricing model (Freemium model, Subscription, One-time pay models,
Payas you go model, etc)
• Sales and distribution channels
• Key partner and aktivities
• Gross Margin
• Dan lain sebagainya
• Contoh;

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 17
DinServe Pitch Deck: Flow chart to show your revenue streams in the
process

Add 7. Go to Market:
Jelaskan bagaimana perencanaan dari bisnis yang ditawarkan untuk
mendapatkan perhatian pelanggan dan seperti apa proses penjualannya.
Gambarakan dengan ringkas dan jelas taktik (strategi) utama yang ingin di
gunakan;
• Jelaskan target market (gunakan fitur demografis dan psikografis untuk
menunjukkan dengan tepat target yang dibidik)
• Jelaskan strategi pemasaran
• Jelaskan chanel (distribusi) yang akan digunakan
• Jelaskan metode untuk meningkatkan penjulan.
• Dan lain sebagainya.
• Contoh;

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 / 17
Airbnb Pitch Deck: Highlight 3 marketing and sales channels

Add 8. Competition:
Jelaskan bagaimana kondisi persaingan yang dihadapi? Buatkan peta
persiangan yang ada (posisi, kekuatan, kelemahan, dan peluang yang mereka
miliki).
“Fokus utama pada apa yang membedakan Anda dari pesaing dan kelebihan
apa yang Anda miliki dari mereka” (kemitraan, teknologi, kekayaan intelektual,
kesederhanaan, proses bisnis, jaringan dan lain-lain).
Jelaskan dengan singkat;
• Competitor Landscape (siapa kompetitor utama maupun kompetitor
lainnya dan bagaimana atau stategi persaingan yang mereka gunakan)
• Perbedaan dan keunikan dalam bisnis anda dalam persaingan
• Keunikan penjualan
• Dan lain-lain
• Contoh;

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 / 17
Lastbite Pitch Deck: List + Group all players in the industry and highlight
your advantages

Add 9. Traction:
Traction adalah suatu pembuktian bahwa ide bisnis atau bisnis yang
ditawarkan mempunyai nilai ekonomis atau potensial untuk dapat
dikembangkan dengan baik.
Bisanya berupa hasil dari tahap pengembangan produk atau jasa pada
tahapan awal sikulus bisnis (uji coba model binis yang akan digunakan),
dimana menunjukkan hasil bahwa solusi yang ditawarkan bisnis dapat
mengatasi permasalahan yang ada. Disisi lain, produk atau jasa yang
ditawarkan bernilai ekonomis
Gambarkan secara singkat:
• Sales: (jika sudah ada)
• Other metrics: seperti transaksi, site trafiic, pertembuhan penjualan atau
customer dan lain sebagainya.
• Forecast/Projection: digunakan jika belum ada real data pendukung,
tentunya dengan mengemukakan asumsi-asumsi yang didasarakn pada
data-data yang sebenarnya terjadi dipasar.
• Milestones: Berupa pencapain jangka pendek dari suatu perencanaan
jangka panjang bisnis Anda. (misalnya pncapain 1000 pelanggan dalam
waktu tertentu). Atau paling tidak, kalaupun belum ada pencapaian, anda
dapat menyajikan tahapan-tahapan perencanaan pencapain dari produk

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 / 17
atau perusahaan anda (A product or company roadmap that outlines key
milestones).
• Emotional validation: Mitra bisnis atau customer testimoni atau review
yang dilakukan media (press mentions / PR social proof)
• Contoh;

Castle Pitch Deck: Product or company roadmap that outlines key


milestones

Add 10. Team:


Jelaskan mengapa Anda dan atau tim Anda adalah orang yang tepat dan
kompeten untuk menjalankan ide bisnis yang anda rencanakan.
Tunjukkan keahlian dan keunik setiap anggota tim dan bagaimana tim Anda
akan dapat bekerja sama untuk mendukung Anda menuju kesuksesan ide
bisnis anda.
Gambarkan;
• Pengalaman
• Keahlian
• Dal lain-lain ‘kekuatan’ team
• Contoh;

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 / 17
Doggyhut Pitch Deck: Demonstrate Expertise, Passion, Relevant
experience

Add 11. Call for Action:


Buatlah pernyataan secara singkat namun jelas mengenai apa yang
dibutuhkan (tujuan utama) bisnis anda saat ini.
Gambarkan;
• Seberapa besar dana yang anda butuhkan?
• Untuk apa?
• Bagaimana kerjasama?
• Contoh;

Panjo Pitch Deck: Make your ask incredibly clear. How much? Use of
Funds?

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 / 17
Add 12. Close:
Pada slide penutup ini, cantumkan;
• Nama dan logo starup Anda
• Contact atau bagaimana mana cara menghubungi anda atau tim anda
• Cantumkan kembali “pernyataan pertama yang mengesankan” dari Ide
Bisnis atau perusahaan Anda

Tips Penyusunan Pitch Deck


Memperhatikan submateri-submateri diatas, berikut ini beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam menyusun sebuah Pitch Deck;
1. Buat pitch deck yang terdiri atas 10 – 15 slide
Saat melihat sebuah pitch deck, seorang investor sebenarnya hanya ingin melihat
garis besar dari suatu produk atau jasa yang dipresentasikan. Waktu mereka
biasanya tidak banyak, maka presentasi pitch deck harus singkat namun bisa
memberikan gambaran yang jelas. Untuk itu, slide yang dipersiapkan pun tidak
boleh terlalu panjang.
Anda boleh saja menyiapkan sebanyak mungkin data untuk menunjang presentasi,
namun jadikan data tersebut sebagai lampiran (appendix). Anda bisa
menunjukkan data atau slide tambahan tersebut ketika sang investor meminta.
2. Pahami Materi Pitch Deck dengan BAIK
Para investor ketika berhadapan dengan startup tahap awal biasanya tidak akan
terlalu memikirkan akurasi data yang ditunjukkan para founder di dalam pitch deck.
Mereka justru lebih ingin melihat bagaimana cara berpikir para founder dalam
menemukan angka tersebut, dan bagaimana menghubungkannya dengan bisnis
yang sedang dipresentasikan.
3. Gunakan ukuran huruf yang mudah terbaca
Pitch deck bukanlah sebuah laporan atau skripsi yang akan dibaca kata per kata
oleh sang investor. Mereka biasanya akan membaca sekilas untuk menghemat
waktu, dan berusaha menangkap apa sebenarnya produk atau ide bisnis yang
akan dikembangkan.
Karena itu, sebaiknya sebuah pitch deck disusun dengan mengunakan ukuran font
yang cukup besar (diatas 24) dan mengetengahkan point-point pentingnya saja.
4. Hindari penggunaan kata-kata yang rumit dan bertele-tele

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 / 17
Selain untuk menghemat waktu, langkah ini pun perlu di lakukan agar sang
investor bisa mudah memahami produk yang tengah dipresetasikan.
Contoh kalimat rumit: “Kami membuat sebuah perpaduan teknologi kecerdasan
buatan dan blockchain di dunia perbankan.”
Contoh kalimat sederhana: “Produk kami memungkinkan orang yang tidak
mempunyai rekening bank untuk bisa bertransaksi online.”
5. Pelajari pitch deck dari perusahaan lain
Bagi founder yang baru pertama kali mendirikan startup, ada baiknya untuk
mempelajari pitch deck yang buatan perusahaan lain, dan sukses mengantarkan
pembuatnya mendapatkan pendanaan besar. Tidak perlu meniru seluruhnya, tapi
cukup melihat cara mereka menampilkan data, lalu sesuaikan dengan kondisi
startup Anda.

TERIMAKASI

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 16 / 17

Anda mungkin juga menyukai