Anda di halaman 1dari 37

+

--

UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA


PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
MATERI PERKULIAHAN AKUNTASI MANAJEMEN

PERTEMUAN KE 1 Sesi ke 1 dan 2

PERTEMUAN KE 2 Sesi ke 1

HANYA UNTUK KALANGAN SENDIRI

Kesalahan dan ketidak jelasan dalam penulisan ini adalah karena kebodohan saya al fakir dalam
menyusunnya maupun menjabarkannya oleh karena itu dimohonkan maaf yang sebesar
besarnya.

0
Topik : Pendahuluan

Tujuan : Agar mengerti mengenai apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dalam
hal ini adalah perusahaan. Sehingga jelas terminologinya dan perbedaannya.

Seperti diketahui setiap perusahaan mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai (purpose)
Secara umum tujuan yang ingin dicapai itu ndapat dijabarkan dalam bentuk:

Sesuatu yang bersifat nilai nilai (value) yang tidak dapat dijabarkan dalam bentuk angka
yang dikenal dengan nama MISI dari suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini
diperlukan jangka waktu yang panjang dan setiap komponen yang ada dalam
perusahaan harus bekerja sama dalam mencapainya. Misalnya Perusahaan mengatakan
bahwa ingin menciptakan orang orang professional dan berdedikasi tinggi.
Sesuatu yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka tetapi dalam ukuran relatif yang
dikenal dengan nama GOAL dari suatu perusahaan. Misalnya perusahaan menyatakan
ingin menguasai 30 % dari pangsa pasar industry obat. Misalkan penjualan perusahaan
adalah sebesar 30.000.000 dan total pangsa pasar dikatakan sebesar 100.000.000 maka
perusahaan sudah dapat mengklaim menguasai pangsa pasar sebesar 30%.
Permasalahannya adalah bahwatotal pangsa pasar tersebut hanyalah diukur dari
perusahaan perusahaan obat yang besar besar saja. Jadi belum merupakan ukuran yang
pasti karena ada perusahan perusahaan obat kecil atau tradisional yang tidak dihitung
hasil penjualannya. Untuk mencapai tujuan ini juga diperlukan waktu yang agak lama
dan usaha dari semua kelompok didalam perusahaan.
Sesuatu yang yang dapat dinyatakan secara pasti misalnya pertumbuhan profit sebesar
20% pertahun selama 5 tahun atau mencapai profit sebesar 100 milyar dalam tahun ini.
Tujuan yang dapat dinyatakan seperti ini dikenal dengan nama Objective dan dapat
bersifat jangka panjang (Longterm Objective) atau nersifat jangka pendek (Annual
Objective). Untuk mencapai tujuan ini juga diperlukan kerja sama dari setiap kelompok
yang ada didalam perusahaan.
Sesuatu yang dapat dinyatakan secara pasti dimana jangka waktu pencapaiannya dapat
ditentukan dalam periode yang pendek dan tanggung jawab untuk mencapainya adalah
merupakan tanggung jawab satu komponen dari suatu perusahaan. C ontohnya
perusahaan ingin mencapai penginkatan penjualan sebesar 40% dari tahun lalu ditahun
ini. Maka yang harus memegang tanggung jawab utama adalah bagian penjualan.

1
Topik : Pengertian Akuntansi Keuangan, Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen

Tujuan : Agar dapat mengerti mengenai apa itu akuntansi keuangan, akuntansi biaya
dan akuntansi manajemen secra sederhana dan dapat mengetahui
perbedaannya.

Maka untuk mencapai tujuan tersebut maka perusahaan harus melakukan aktivitas. Secara
umum aktivitas perusahaan dapat dibagi menjadi dua

Aktivitas yang bersifat non keuangan


Aktivitas yang bersifat keuangan

Aktivitas yang bersifat non keuangan biasanya adalah dalam bentuk surat menyurat. Aktivitas ini
tidak secara langsung menimbulkan pergerakan dana perusahaan secara material. Sedangkan
aktivitas keuangan perusahaan adalah aktivitas yang menimbulkan pergerakan dana secara
material, walaupun pergerakan dana tersebut dapat terjad saat itu maupun dimasa yang akan
datang. Adapun contoh aktivitas keuangan ini seperti pembelian mesin, pembayar gaji dan
sebagainya.

Setiap aktivitas tersebut harus dicatat yang tujuannya dapat di telusuri kembali. Aktivitas non
keuangan biasanya dicatat dalam BUKU surat, sedangkan aktivitas keuangan dicatat dalam
pemBUKUan yang saat ini dikenal dengan Akuntansi.

Jadi akuntansi mencatat semua aktivitas keuangan perusahaan oleh karena itu dikenal dengan
nama Akuntansi Keuangan (Financial Accounting). Dalam pelaksanaannya akuntansi keuangan
ini harus mengikuti suatu prinsip prinsip akuntansi yang telah diterima secara umum yang di
Indonesia dikenal dengan nama PSAK. Hasil akhir dari akuntansi ini adalah Laporan Keuangan
(Financial Statement) yang memberikan memberikan informasi tertentu.

Adapun bentuk Laporan Keuangan yang utama adalah

Laporan Neraca (Balance Sheet) yang memberikan informai mengenai posisi ataui
keadaan keuangan perusahaan pada suatu saat.
Laporan Laba Rugi yang memberikan informasi mengenai hasil operasi perusahaan
selam suatu jangka waktu tertentu.

Dan perlu diingat bahwa laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan ini
disajikan pada waktu waktu tertentu dan dalam bentu bentuk yang sudah tertentu.

2
Apabila diperhatikan lebih lanjut bahwa aktivitas perusahaan dapat dibagi menjadi

Aktivitas produksi
Aktivitas penjualan

Suatu perusahaan dapat melakukan salah satu dari aktivitas ini atau kedua dua aktivitas ini.
Suatu perusahaan yang melakukan aktivitas produksi pasti melakukan aktivitas penjualan.
Namun suatu perusahaan yang melakukan aktivitas penjualan belum tentu melakukan aktivitas
produksi. Kedua aktivitas ini tetap harus dicatat dalam akuntansi keuangan perusahaan.

Perbedaan utama dari kedua aktivitas ini adalah

Pada aktivitas produksi terjadi perubahan bentuk (Conversion) dari bahan baku menjadi
barang jadi. Sedangkan
Pada aktivitas penjualan yang terjadi hanyalah perindahan hak atas barang tersebut
(transfer right) dari penjual ke pembeli tanpa terjadi perubahan bentuk dari barang
tersebut.

Karena aktivitas produksi terjadi perubahan bentuk maka aktivitas ini terlihat lebih rumit
(spesifik) daripada aktivitas penjualan. Karena aktivitas produksi ini lebih rumit maka proses
pencatatannya juga harus lebih khusus. Proses pencatatan untuk aktivitas produksi ini disebut
Akuntansi Biaya (Cost Accounting). Ingat Cost Accounting ini merupakan Akuntansi Keuangan.

Apabila kembali ke awal suatu perusahaan yang dipimpin oleh manajemen perusahaan, dimana
manajemen tersebut harus mengambil keputusan setiap saat dan tergantung pada masalah
masalah yang dihadapi. Untuk dapat mengambil keputusan ini sangat diperlukan suatu
informasi sebagai inputnya. Pertanyaannya apakah informasi yang diperlukan tersebut dapat
diperoleh dari laporan keuangan. Maka jawabnya tidak. Pertanyaan berikutnya yang timbul
adalah dari mana informasi itu diperoleh. Maka jawabnya informasi itu diberikan oleh Akuntansi
Manajemen yang dimana dalam memberikan informasi itu tetap berdasarkan pada hasil
pencatatan akuntnasi keuangan.

Ada yang perlu diingat mengenai akuntansi manajemen adalah:

Masih ada sekelompok orang yang mengatakan akuntansi manajemen adalah dalam
pengertian pengenalan akuntnasi untuk manajemen. Jadi hanya membicarakan hal hal
mengenai akuntansi secara ringkas sehingga manajemen mengetahui makna akuntansi.
Tetapi dalam pengertian yang akan dibahas disini akuntansi manajemen adalah alat
bantu yang mengolah data untuk dapat memberikan informasi kepada manajemen.

3
Sehingga setiap laporan yang dikeluarkan olehg akuntansi manajemen hanya untuk
keperluan intern perusahaan tidak untuk konsumsi keluar perusahaan.

Catatan lain yang perlu diingat bahwa untuk memudahkan pembahasan biasanya akuntan si
manajemen menggunakan data dari akuntansi biaya .

4
Topik : Pengertian Cost of Produk dan Komponennya

Tujuan : Agar dapat mengerti apa yang dimaksud dengan Cost dari suatu product
beserta komponennya secara sederhana. Beserta terminology yang terkait.

Seperti telah disebutkan diatas bahwa kalau perusahaan melakukan aktivitas produksi, maka
pertama harus diketahui berapa besar cost dari produk yang dihasilkan tersebut yang dikenal
dengan nama Cost of Product.

Bayangkan bahwa perusahaan menghasilkan roti. Maka untuk dapat berproduksi perusahaan
memerlukan (misalkan)

Terigu
Mentega dan gula
Buruh yang mengolah bahan bahan sampai menjadi roti
Tenaga kerja lainnya seperti supervisor, sopir dan tenaga pengaman
Biaya listrik air dan telepon
Biaya penyusutan
Biaya pemeliharaan. Dan sebagainya.

Apabila ditelah dari data diatas maka

Jika terigu tidak ada, walaupun mentega dan gula serta yang lainnya ada maka roti pasti
tidak akan ada. Oleh karena itu Terigu ini disebut Bahan langsung (Direct material)
Jika Mentega dan gula tidak ada, tetapi terigu dan yang lainnya ada maka roti masih bias
ada. Oleh karena itu menteg dan gula ini disebut bahan tidak langsung (indirect
material)
Jika buruh tidak ada, tetapi supervisor, sopir dan satpam dan lainnya ada, maka roti juga
tidak akan ada, karena tidak ada tenaga kerja yang mengolah terigu tersebut menjadi
roti. Oleh Karena itu buruh ini disebut tenaga kerja langsung (direct labor)
Jika supervisor, sopir dan satpam tidak ada tetapi buruh ada maka roti masih akan ada.
Oleh karena itu tenaga kerja ini disebut tenaga kerja tidak langsung (indirect labor)
Jika listrik, air telepon, penyusutan dan pemeliharaan tidak ada tetapi yang bahan dan
tenaga kerja masih ada maka roti masih bisa ada.

Berdasarkan hal analisis diatas maka factor faktor diatas dapat dikelompokan menjadi:

Bahan langsung (Direct Material)


Tenaga kerja langsung (Direct Labor)
Faktor faktor lainnya merupakan pendukung seperti
Tenaga kerja tidak langsung (indirect labor)

5
Bahan tidak langsung (indirect material)
Biaya biaya lain yang diperlukan seperti listrik air telepon, penyusutan dan
pemeliharan.

Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa bahwa bahan langsung dan tenaga kerja langsung
adalah merupakan biaya langsung (direct) artinya bahwa biaya biaya tersebut mempunyai
keterkaitan dengan produk dapat diidentifikasi secara langsung. Sedangkan pada factor ketiga
ini dapat dilihat bahwa keterkaitan dengan produk adalah tidak langsung namun keberadaannya
sangat diperlukan untuk menjamin terjadinya produk tersebut. Maka faktor ketiga ini disebut
overhead.

Biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung disebut dengan nama Prime Cost
artinya bahwa kedua biaya ini harus ada jika produk tersebut ingin ada. Disamping itu biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead disebut sebagai Conversion cost artinya tanpa kedua
biaya ini maka bahan baku langsung tidak akan berubah menjadi produk.

Namun tetap diingat bahwa cost of produk adalah

biaya bahan baku langsung + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead

bukan

prime cost + conversion cost

Secara umum apabila ditelaah lebih lanjut pada factor ketiga ini ada beberapa elemen yang
besarannya baru diketahui setelah berakhirnya suatu periode seperti besarnya biaya listrik,
biaya gaji supervisort karena harus dihitung lemburnya dan sebagainya. Maka biaya biaya ini
disebut Period cost.

6
Topik : Standard

Tujuan : Agar dapat mengerti apa ytang dimaksud dengan standard secara umum
termasuk kegunaannya

Dalam menjalankan aktivitas, maka sebelum memulai aktivitas tersebut harus ditetapkan suatu
patokan patokan yang tujuannya untuk memudahkan dalam perencanaan maupun dalam
pengendaliannya. Patokan yang telah ditetapkan terlebih dahulu disebut dengan nama
standard.

Jadi dapat dikatakan bahwa standard itu dapat digunakan untuk

Persiapan budget
Mengembangkan strategi terhadap suatu produk
Mengukur kinerja

Penentuan besarnya potokan atau standard ini dapat berdasarkan:

Pengalaman tahun tahun lalu


Penelitian ilmiah yang menghasilkan suatu kerangka teortis.

Namun kebanyakan pihak menetapkan berdasarkan pengalaman.

Seperti disebutkan bahwa biaya langsung itu mempunyai kaitan secara langsung dengan
produk. Maka biaya langsung ini dapat dikatakan bersifat Variabel artinya besarannya sejalan
dengan perubahan aktivitas.

Topik : Standard Bahan Langsung

7
Tujuan : Agar supaya dapat mengerti apa yang dimaksud dengan standard bahan baku
langsung termasuk cara penerapannya.

Dikarenakan bahan langsung ini bersifat variable yang besarannya tergantung pada perubahan
aktivitas maka penetapan standard menjadi tidak sulit dan biasanya ditetapkan berdasarkan
rata- rata. Disini diassumsikan bahwa jenis bahan dan kwalitasnya adalah tetap makia standard
yang ditetapkan biasanya adalah standard harga dan standard kuantitas.

Yasng dimaksud dengan standard harga adalah besarnya harga dari satu satuan bahan yang
digunakan dalam perencanaan. Sedangkan yang dimaksud dengan standard kuantitas adalah
banyaknya bahan yang diperlukan untuk menghasilkan 1 unit produk.

Misalnya berdasarkan pengalaman perusahaan menetapkan untuk membuat 1 unit bahan


diperlukan 4 pounds bahan A dengan harga per pound nya adalah Rp. 20.000.

Maka berdasarkan data diatas maka dapat ditetapkan:

Maka apabila rencana produksi pada periode tersebut adalah sebanyak 100.000 unit, maka

Topik : Standard Tenaga Kerja Langsung

8
Tujuan : Memberikan penjelasan mengenai apa itu standard tenaga kerja dan
bagaimana cara penerapannya.

Dalam standard tenaga kerja langsung ini adalah sama dengan standard bahan langsung. Karena
sama sama merupakan biaya variable yaitu b iaya biaya yang besarannya berubah ubah sesuai
dengan perubahan aktivitas.

Misalkan berdasarkan pengalaman yang lalu perusahaan menetapkan untuk menghasilkan 1


unit produksi memerlukan 10 jam buruh langsung (JBL) dengan tariff sebesar Rp. 10.000 per
jamnya. Maka berdasarkan data ini dapat dikatakan

Apabila rencana produksi pada periode tersebut adalah sebanyak 100.000 unit, maka

Topik : Standard overhead

9
Tujuan : Menjelaskan pengertian standard overhead beserta dengan tata cara
perhitungannya

Penentuan standard overhead ini agak rumit karena overhead ini merupakian biaya yang
kaitannya dengan produk tidak dapat diidentifikasi secara langsung namun biaya ini diperlukan
untuk menyelesaikan produksi dari produk yang akan dihasilkan. Disamping itu biaya ov erhead
ini bersifat semi variable artinya mengandung unsur variable dan unsure fixed. Seperti diketahui
bahwa biaya variable adalh biaya yang besarannya dipengaruhi oleh besaran aktiovitas namun
dalam biaya fixed besaran biayanya tidak berubah walaupun aktivitas berubah.

Standard atas biaya overhead ini dikenal juga dengan nama Predetermined Overhead Rate
(PDOHR). Sehingga dapat dikatkan juga bahwa PDOHR adalah besaran overhead yang akan
dibebankan kedalam unit produk.

Berbeda dengan biaya langsung, biaya overhead disamping bersifat semi variable juga
merupakan period cost, maka terhadap biaya overhead ini harus ditaksir terlebih dahulu diawal
periode. Berdasarkan taksiran inilah dihitung besarnya PDOHR tersebut.

Maka rumus umumnya adalah

Untuk memudahkan perhitungan dalam contoh yang diberikan berikut ini maka taksiran biaya
overhead diberikan dalam bentuk total yang merupakan penjulahan dari biaya overhead
variable dan biaya overhead fixed.

Misalkan perusahaan menaksir biaya manufacturing verhead sebesar Rp. 7.500.0000. Dimana
rencana produksinya adalah sebanyak 100.000 unit produk.

Topik : Logika dalam perhitungan Standard Overhead (PDOHR)

10
Tujuan : Memberikan pemahaman mengenai tata cara perhitungan PDOHR

Dalam perhitungan Standard Overhead yang selanjutnya (untuk sementara) disebut PDOHR,
maka harus diperhatikan:

Jenis (jumlah tipe) produk yang dihasilkan


Jumlah Departement produksi yang terlibat dalam menghasilkan produk tersebut.
Apakah ada departemen service yang membantu dalam proses produksi.

Perhitungan PDOHR berdasarkan Jumlah / Jenis Produk Yang dihasilkan

Apabila dalam proses produksi yang dihasilkan hanya 1 jenis produk saja, maka PDOHR dapat
dihitung dengan rumus umum yaitu

Total estimasi Overhead cost


PDOHR / basis = --------------------------------------
Total basis (JBL) yang diperlukan
untuk menghasilkan seluruh
rencana produksi

Misalkan perusahaan menaksir biaya manufacturing verhead sebesar Rp. 7.500.0000. Dimana
rencana produksinya adalah sebanyak 100.000 unit produk.

Yang artinya kedalam tiap satu produk yang akan dihasilkan akan dibebankan biaya overhead
sebesar 75.000

Apabila dalam proses produksi yang dihasilkan lebih dari 1 jenis produk, maka rumus umum
tidak dapat digunakan secara langsung tetapi harus mengalami modifikasi yang langkah
langkahnya adalah sebagai berikut:

Tetapkan basis dasar perhitungan yang dapat diterapkan dalam setiap produk. Basis atau
dasar perhitungan tersebut dapat berupa Jam kerja buruh langsung, Jam mesin yang
digunakan, berat barang yang dihasilkan dan banyak dasar yang lainnya.

11
Hitung jumlah basis yang diperlukan untuk menghasilkan seluruh rencana produksi yang
telah ditetapkan. Rumusnya Rencana Produksi x basis per unitnya
Hitung PDOHR per basis
Hitung PDOHR per unit

Dimana rumus PDOHR perbasinya adalah

Total estimasi Overhead cost


PDOHR / basis = --------------------------------------
Total basis (JBL) yang diperlukan
untuk menghasilkan seluruh
rencana produksi

dan besarnya

PDOHR / unit = PDOHR / basis X jumlah basis / unit

Contoh.

Perusahaan mempunyai nrencana produksi untuk

produk A sebanyak 100.000 unit


Produk B sebanyak 150.000 unit

Dimana untuk menghasilkan 1 unit

Produk A diperlukan 10 jam buruh langsung dan 8 jam mesin


Produk B diperlukan 15 jam buruh langsung dan 20 jam mesin

Dengan total estimasi overhead cost sebanyak Rp. 6.500.000.000.

Dalam kasus ini jumlah rencana produksi tidak boleh dikatakan sebanyak 250.000 unit produk
karena produk A dan produk B adalah tidak sama jadi tidak boleh dijumlah. Maka untuk dapat
menghitung besarnya standard overhead perlu ditetapkan dasar perhitungannya. Ingat dasar
perhitungan nya harus dapat diperapkan kedalam tiap tiap produk.

Misalkan dalam contoh ini dasar yang digunakan adalah Jam Buruh Langsung (JBL). Maka total basis yang
diperlukan untuk menghasilkan seluruh rencana produksi adalah

Produk Rencana Produksi JBL / Unit Total JBL


100,0 1,000,
* Produk A 00 10 000

12
150,0 2,250,
* Produk B 00 15 000
3,250,
Total JBL yang diperlukan 000

Jadi untuk menghasilkan 100.000 unit produk A dan 150.000 unit produkB diperlukan 3.250.000 jam
buruh langsung. Maka berdasarkan ini ditentukan besarnya standard overhead per unitnya yaitu

Total estimasi Overhead cost

PDOHR / basis = --------------------------------------


Total basis (JBL) yang diperlukan untuk
menghasilkan seluruh rencana
produksi

6,500,0
00,000

PDOHR / basis = --------------------------------------

3,250,000

PDOHR / basis = 2,000 per JBL

Artinya per tiap jam buruh langsung yang digunakan untuk menghasilkan produk produk
tersebut akan dibebankan biaya overhead sebesar Rp. 2.000. Maka berdasarkan ini besarnya
standard overhead perunitnya ditetapkan sebesar

PDOHR / unit = PDOHR / basis x jumlah basis / unit

untuk
2,0 1 20,0
Produk A = 00 / JBL x 0 JBL / unit = 00 per unit
2,0 1 30,0
Produk B = 00 / JBL x 5 JBL / unit = 00 per unit

Yang artinya besarnya overhead yang akan dibebankan ke produk A adalah sebesar 20.000 per
unit dan ke produk B adalah sebesar 30.000 per unit.

Perhitungan PDOHR berdasarkan Jumlah department Produksi yang terlibat dalam proses
produksi.

13
Yang dimaksud dengan department produksi adalah department yang terlibat langsung dalam
proses produksi.

Apabila hanya ada 1 departement produksi yang terlibat dalam proses produksi, maka logika
pikir harus kembali ke point 1.5.1 yaitu langsung lihat jenis (jumlah tipe) produk yang dihasilkan.
Namun apabila dalam memproduksi produk tesebut melalui 1 departemen produksi atau lebih
misalnya dalam memproduksi barang pecah belah melalui 3 departement yaitu deprtemen
moulding, departemen crafting dan departemen finishing. Maka harus dijawab terlebih dahulu
pertanyaan berikut ini:

Apakah standard overhead (PDOHR) yang akan digunakan adalah sama besarnya
disetiap deparment artinya perusahaan menggnakan satu rate yang berlaku untuk
seluruh perusahaan. Apabila perusahaan menggunakan system ini maka disebut juga
dengan single rate system atau plantwide rate system.
Apakah standard overheat (PDOHR) yang akan digunakan berbeda besarnya antar
departemen yang satu dengan department yang lain. Artinya masing masing department
memiliki rate yang sendiri sendiri. Apabila perusahaan menggunakan system ini maka
dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki system yang beragam atau multiple rate
system atau departemental rate system.

Setelah pertanyaan ini dijawab, maka logika pikir kembali pe point 1.5.1 yaitu meliohat jumlah
jenis produk yang dihasilkan.

Contoh

14
15
Kalau produks yang dihasilkan lebih dari 1

16
17
18
19
20
21
Perhitungan PDOHR Jika Ada tidaknya department service.

Yang dimaksud dengan department service disini adalah department yang ada di perusahaan
yang tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi pengerjaan produk tersebut tetapi
memberikan kontribusi didalam proses produksi tersebut. Apabila didalam proses produksi
tersebut tidak terdapat department service maka, logika pikir kembali ke point sebelumnya
diatas yaitu melihat ada berapa jumlah department produksi. Namun apabila ada department
service, maka biaya biya yang ada didalam department service tersebut harus dialokasikan
terlebih dahulu kedalam department produksi. Jadi dalam perhitungan besarnya PDOHR biaya
biaya yang ada didepartement service harus diperhitungakn didepartement produksi tetapi
perusahaan tidak pernah menghitung besarnya PDOHR didepartement service. Alasanya adalah
(1) bahwa department service tidak terlibat langsung dalam proses produksi dan (2) biaya di
department service setelah dialokasilkan menjadi nol.

Metode alokasi biaya didepartment service ke departemen produksi ada

Metode alokasi langsung (Direct Allocation)


Metode alokasi bertahap (step allocation) dan
Metode alokasi timbal balik (Reciprocal allocation)

22
Metode alokasi langsung (direct allocation) adalah metode yang melakukan alokasi biaya
didepartement produksi secara langsung ke department produksi.

23
Maka perhitungan PDOHR selanjutnya adalah berdasarkan angka setelah alokasi

Metode alokasi bertahap (step allocation) dalam metode ini terjadi dua tahapan alokasi
yaitu

Tahap pertama Alokasi dari departemen service yang dianggap dominant


Tahap kedua alokasi dari department service yang dianggap tidak dominan.

Adapun pengertian department service yang dominant adalah department yang dianggap
memberikan kontribusi yang terbanyak artinya department service itu memberikan
kontribusi tidak hanya ke department produksi tetapi juga ke department service lainnya.

24
Sedangkan alokasi timbal balik (reciprocal allocation) adalah dalam prose pengalokasian
biaya di department service memperhitungkan kontriibusi yang terjadi diantara service
department.

25
26
Namun yang perlu diingat bahwa apapun metode alokasi yang digunakan bahwa seb elum
melakukan allokasi harus ditetapkan terlebih dahulu dasar perhitungan alokasinya.

27
Topik : Flexible Budget

Tujuan : Memberikan pengertian yang lebih mendalam daripada sifat biaya overhead

Seperti telah disebutkan diatas bahwa biaya overhead itu sifatnya adalah semi variable. Maka
dalam menentukan estimasi besarnya biaya overhead, biasanya disusun suatu Flexibel budget.

Adapun pengertian flexible budget adalah budget yang dapat berubah karena pengaruh variable
nya. Oleh karere itu bentuk atau rumusan dari flexible budget adalah

Total biaya Fixed ditambah rate v ariabel per basisinya.

Maka berdasarkan rumus flexible budfget dapat dihitung besarnya estimasi overhead tersebuit.

Penentuan rumus Flexible budget

Dalam menentukan rumus flexible budget, maka perusahaan dapat menggunakan pendekatan
sebagai berikut:

Pendekatan engineering
Pendekatan dengan menganalisis data historis.

Pedekatan engineering ini mecoba mengindetifikasi hubunga secara fisik antara aktivitas
manufacturing dengan cost yang terjadi. Dalam pendekatan ini biasanya digunakan tehnik
analysis yaitu Time and Motion studies dan biasanya costnya agak mahal.

Oleh karena alas an diataslah maka biasanya perusahaan menggunakan data yang lampau
(historis). Dalam menagalisis data historis dapat digunakan metode

Pendekatan secara graphic


Pendekatan High Low
Pendekatan regressi

Oleh karena pendekatan secara graphic dan pendekatan High low itu lebih bersifat subjective
dan ke akuratannya masih dipertanyakan maka tidak dibicarakan disini sedangkan pendekatan
secara regressi lebih memberikan gambaran yang agak realistis.

Namun perlu diingat bahwa dalam penetapan standard overhead cost apabila dihasilkan lebih
dari dua produk harus ditetapkan basisnya terlebih dahulu yang dapat digunakan di seluruh
produk, maka sejalan dengan itu pendekatan secara regresi yang digunakan disini adalah dalam
bentuk regresi sederhana. (ingat ini hanyalah untuk memudahkan pemahaman saja.)

28
Seperti diketahui regressi adalah suatu proses dari pada penyesuaian garius least square
kapada sekumpulan data dengan tujuan untuk menemukan hubungan antara dependent
variable dan independent variable.Yang dimaksud dengan dependent variable (variable terikat)
adalah variable yang besarannya dapat berubah jika dipengaruhi oleh perubahan variable
independent (variable bebas), danj yang dimaksud denga n variable independent adalah
variable yang dapat berubah tanpa dipengaruhi oleh variable lainnya.

29
Misalkan berdasarkan data historis diperoleh:

Maka apabila data ini diolah lebih lanjut untuk mendapatkan persamaan regressi

Untuk selanjutnya dapat ditentukan

30
Maka berdasartkan data tadi dan apab ila dikaitkan dengan rumus flexible budget yang telah dib
ahas, maka dapat dietimasi biuaya overtheadnya adalah sebesar 609 yang bersifat fixed dan
0.159 adalah tariff per basisnya yaitu jam kerja buruh langsung.

31
Topik : Analisis penyimpangan yang terjadi

Tujuan : Memberikan pemahaman mengenai analisis lebih lanjut dari penyimpangan


yang terjadi

Semua proses diatas itu biasanya dilakukan pada awal periode. Namun pada akhir periode
biasanya diketahui realisasi dari semua yang dilakukan. Termasuk didalmnya diketahui realisasi

Jumlah produksi
Jumlah Material yang dibeli,
Besarnya harga dari material yang dibeli
Jumlah jam buruh langsung yang digunajkan
Besarnya tarif jam buruh yang digunakan.
Besarnya actual manufacturing overhead

Dikarenakan diketahui bearnya nilai realisasi maka, dapat dilakukan perbandingan antara
rencana yang dibuat dengan realisasi yang diperoleh sehingga dapat diperoleh penyimpangan.

Untuk Bahan baku langsung maka penyimpangan (variance) yang dapat dihitung adalah varian
kuantitas dan varian harga dari bahan baku.

Hal yang sama dengan buruh langsung maka varian dapat diperleh adalah variance harga dan
variance kuantitas

Namun untuk overhead dapat dihitung besarnya over (under) applied manufacturing overhead
serta variance budget dan variance volume. Didalam varian budget dapat dibagi lagi menjadi
variance spending dan variance efficiency

Perhitungan over (under) Applied overhead

32
33
Perhitungan B udget Variance

Perhitungan Spending Variance

Perhitungan Efficiency Variance

34
Perhitungan Volume Variance

Rumus

Maka berdasarkan data

35
Sehingga besarnya Volume variance adalah

36

Anda mungkin juga menyukai