Diponegoro Journal
Of Accounting, Vol. 1 No. 1
Latar Belakang Fenomena Gap:- (Penelitian diversifikasi terhadap manajemen laba di Indonesia masih sedikit)
Riset Gap: -
Literatur -
Metodologi
Variabel Variabel independennya adalah diversifikasi operasional dan diversifikasi geografis, sedangkan variabel
dependennya adalah manajemen laba.
Indikator Bila segmen usaha yang dimiliki dan dilaporkan oleh perusahaan adalah satu maka nilai dari DIVOP adalah
1, tetapi apabila jumlah segmen usaha yang dilaporkan lebih dari satu maka nilai DIVOP menyesuaikan
atau sama dengan jumlah segmennya.
Apabila perusahaan beroprasi dalam lingkup domestik atau dalam satu negara maka nilai DIVGE adalah
1, tapi apabila perusahaan beroperasi pada lebih dari satu negara maka nilai DIVGE adalah sesuai atau
sama dengan jumlah geografis yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
Pengukuran manajemen laba menggunakan discretinary accrual (DCA). Dalam penelitian ini discretonary
accrual digunakan sebagai proksi karena merupakan komponen yang dapat dimanipulasi oleh manajer
seperti penjualan kredit (Dechow et al 1995).
Jumlah Populasi dan Pupulasi: perusahaan perbankan dan pertambangan yang terdaftar dalam bursa efek Indonesia (BEI) pada
Sampel tahun 2010 dan 2011.
Sampel : populasi yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
Teknik Pengumpulan Metode purposive sampling :
Sampel
a. Seluruh perusahaan finansial dan pertambangan yang melaporkan jumlah segmen yang dimiliki dan
terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia)
b. telah mempublikasikan laporan keuangan pada tahun 2010 dan 2011.
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data Analisis regresi berganda. Dengan persamaan:
Hasil Penelitian Diversifikasi usaha tidak terbukti signifikan mempengaruhi manajemen laba. Diverisifikasi usaha yang
diproksi dengan segmen geografis tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Penerapan pelaporan
segmen operasi terbukti berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
Jurnal Siregar, N.Y. dan Veronika, Y.2017.Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure, Diversifikasi
Perusahaan, Kompensasi Bonus, Dan Kualitas Audit Terhadap Earnings Management. JURNAL
Akuntansi & Keuangan Volume 8, Nomor 2,
Latar Belakang Fenomena Gap: kasus PT Kimia Farma, PT Indofarma, dan PT Inovisi Infracom tahun 2015.
Riset Gap: ada
Literatur Teori keagnen, manajemen laba, pengungkapan sosial, diversifikasi usaha, kompensasi bonus, kualitas
audit.
Metodologi
Jumlah Populasi dan Pupulasi: perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013 sampai
Sampel 2015
Sampel : Populasi yang memenuhi kriteria
Teknik Pengumpulan Metode purposive sampling :
Sampel a. Perusahaan Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013- 2015,
b. Menerbitkan laporan keuangan tahunan dengan mata uang rupiah.
Teknik Pengumpulan Penelitian ini menggunakan data sekunder dari BEI yang diakses melalui www.idx.co.oid. Prosedur
Data pengumpulan data adalah studi dokumentasi. Berdasarkan kriteria diperoleh sampel sebanyak 64
perusahaan.
Teknik Analisis Data Analisis regresi berganda. Dengan persamaan:
Discretionary accruals (DA) merupakan tingkat akrual yang tidak normal yang berasal dari kebijakan
manajemen untuk melakukan rekayasa terhadap laba sesuai dengan yang mereka inginkan (Verawati,
2012).
Hasil Penelitian Pengungkapan sosial dan kompensasi bonus berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan
diversifikasi perusahaan dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Jurnal Wijayanti, E. D. dan Mukti, A. H.2018.Pengaruh Diversifikasi Perusahaan Dan Asimetri Informasi
Terhadap Manajemen Laba Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderasi. Seminar
Nasional Cendekiawan Ke 4
Latar Belakang Fenomena Gap:-
Riset Gap: -
Literatur Teori keagnen, manajemen laba, asimetri informasi, bid-ask spread, diversifikasi, dan kepemilikan
institusional.
Metodologi
Jumlah Populasi dan Pupulasi: Perusahaan Manufaktur Listing Laporan Keuangan Tahun 2010 – 2015
Sampel Sampel : Populasi yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.