Anda di halaman 1dari 22

AUDIT SEKTOR PUBLIK

KELOMPOK II

MOHAMAD ALFIAN FARABI NIM : A0C018070


I GUSTI AGUNG AYU MAS ARI NIM : A0C018046
IMAM SIBAWAE NIM : A0C018052
MUHAMMAD DANIAL AKBAR NIM : A0C018073
JONI MANDALA PUTRA NIM : A0C016091
LATAR BELAKANG

Selama ini sektor publik tidak lupur dari tudingan sebagai sarang
korupsi, kolusi, nepotisme, inefiensi, dan sumber pemborosan negara.
Dalam negara demokratis, “pelaporan keuangan yang transparan“
merupakan sesuatu yang dituntut oleh rakyat kepada pemerintahnya.
Akuntabilitas mengacu pada kewajiban perseorangan, suatu
kelompok atau suatu organisasi yang diasumsikan harus melaksanakan
kewenangan dan atau pemenuhan tanggung jawab. Kewajiban tersebut
meliputi :
• Answering
• Reporting
• Producing
LATAR BELAKANG
Menurut GASB, tujuan laporan keuangan
sektor publik adalah (Mardiasmo, 2002):
• Mempertanggungjawabkan pelaksanaan
fungsinya (demonstrating accountability).
• Melaporkan hasil operasi (reporting
operating result).
• Melaporkan kondisi keuangan (reporting
financial condition).
• Melaporkan sumber daya jangka panjang
(reporting long live resources).
Rumusan Masalah

• Apa yang di maksud dengan audit sektor


publik?
• Bagaimana sistem audit keuangan
sektor publik?
• Bagaimana siklus audit keuangan sektor
publik?
• Bagaimana teknik audit keuangan sektor
publik?
Definisi Audit Sektor Publik

‘Suatu proses sistematik yang secara objektif terkait evaluasi


bukti-bukti berkenaan dengan asersi tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi guna memastikan derajat atau tingkat
hubungan antara asersi tersebut dengan kriteria yang ada, serta
mengomunikasikan hasil yang diperoleh kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.’ (Auditing Consept Committe, “Report of
the Commite on Basic Auditing Concept,” The Accounting
Review. Vol. 47, Supp. 1972, hal. 18
Beberapa bagian perlu mendapat perhatian
Regulasi dalam Audit Sektor Publik
Untuk mendukung keberhasilan
penyelenggaraan organisasi sektor publik,
keuangan organisasi harus dikelola secara
tertib, taat pada peraturan perundang –
undang, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan rasa keadilan
serta kepatutan.
Audit Sektor Pubik dan Audit Sektor Bisnis

Keterangan Audit Sektor Publik Audit Sektor Swasta


Subjek Organisasi pemerintahan yang Perusahaan milik
bersifat nirlaba seperti sektor swasta yang
pemerintahan daerah (pemda), berorientasi laba.
BUMN, BUMD, dan instansi lain
yang berkaitan dengan pengelolaan
aset kekayaan negara.

Jenis-Jenis  Audit Keuangan (Financial Audit)


Audit  Audit Kinerja (Performance Audit)
 Audit untuk Tujuan Tertentu (Special Audit)
Jenis-Jenis Audit Sektor Publik

Jenis jenis audit yg dilaksanakan atas semua kegiatan sektor


publik yg tercermin dalam APBN, APBD, kegiatan BUMD/BUMN,serta
kegiatan yayasan,LSM,atau partai politik. Dapat dibagi menjadi audit
keuangan,audit kinerja dan audit untuk tujuan tertentu.
Tujuan audit semacam ini umumnya disebut audit kontrak atau
audit bantuan,baik itu audit terhadap pelaksanaan sistem
pengendalian internal atas masalah yg berkaitan dengan ketaatan pada
peraturan perundang-undangan,atas sistem basis komputer.
Sementara itu Audit investigasi adalah kegiatan pemeriksaan
dengan lingkup tertentu yg tidak di batasi periodenya,dan lebih spesifik
pd area pertanggung jawaban.
Audit Keuangan Sektor Publik

• Secara spesifik,pengujian atas laporan keuangan


oleh auditor independen adalah ekspresi suatu opini
secara jujur tentang posisi keuangan, hasil operasi,
dan arus kas yg disesuaikan dengan prinsip-prinsip
akutansi yg diterima umum.
Perbandingan antara definis audit Audit atas hal yang berkaitan dengan
laporan keuangan tersebut dengan keuangan meliputi sbb:
definis audit secara umum dapat 1. Segmen laporan keuangan
mengungkapkan aspek esensial audit 2. Pengendalian internal
keuagan sbb:
1. Proses sistematik secara objektif. 3. Pengendalian atau pengawasan
internal
2. Asersi tentang kegiatan dan 4. Ketaatan terhadap peraturan UU
kejadian ekonomi. yang berlaku.
3. Derajat atau tingkat hubungan.
4. Hasil audit atas laporan keuangan
dikomunikasikan dalam suatu
pelaporan audit.
SISTEM AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Pemeriksaan Siklus Pendapatan
SISTEM AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Pemeriksaan Siklus Belanja
SISTEM AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Pemeriksaan Aktiva Tetap
SISTEM AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Pemeriksaan Jasa Personalia
SISTEM AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Pemeriksaan Siklus Investasi (Pembiayaan)
SISTEM AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Pemeriksaan Siklus Saldo Kas
SIKLUS AUDIT KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
1. Prosedur Analitis (analytical procedures) prosedur analitis terdiri dari penelitian
dan perbandingan hubungan diantara data.
2. Inspeksi (inspecting) inspeksi meliputi pemeriksaan yang rinci terhadap dokumen
dan catatan serta pemeriksaan sumber daya berwujud.
3. Konfirmasi (confirming) adalah bentuk permintaan yang memungkinkan auditor
memperoleh informasi secara langsung dari sumber indenpenden di luar
organisasi sektor publik yang diaudit.
4. Permintaan Keterangan (inquiring) permintaaan keterangan secara lisan atau
tertulis oleh auditor
5. Penghitungan (counting) dua aplikasi yang palng umum dari perhitungan adalah
Perhitungan fisik sumber daya berwujud
Akuntansi seluruh dokumen
6. Penelusuran (tracing) yang sering kali disebut penelusuran ulang.
7. Pemeriksaan Bukti Pendukung (vouching) meliputi
– Pemilihan ayat jurnal dalam catatan akuntansi dan
– Mendapatkan serta memeriksa dokumen yang digunakan sebagai dasar ayat
jurnal tersebut.
8. Pengamatan (Observing) adalah kegiatan berupa pemrosesan rutin atas jenis
transaksi tertentu.
9. Pelaksanaan Ulang (Reperforming) merupakan menghitung ulang total jurnal,
beban penyusutan dan lain-lain.
10. Teknik Audit Berbantukan Komputer (Computer-Assisted Audit Techblniques)
merupakan kegiatan audit berbantuan komputer untuk memeriksa angka-angka
dalam file jurnal bendahara dan membandingkannya dengan kwintansi
pembelian, kwintansi oendapatan, dan bukti transaksi lainnya.
11. Pengujian Pengendalian
Terdapat dua jenis pengujian pengendalian, yaitu :
– Berkaitan langsung dengan keefektifan desain kebijakan atau prosedur
benar digunakan dalam kegiatan organisasi.
– Berkaitan dengan keefektifan kebijakan dan prosedur serta
pengaplikasiannya, konsistensinya dengan aplikasi terdahulu dan oleh
siapa aplikasi tersebut dilakukan selama periode audit.
12) Pengujian Substantif
Dua katagori yaitu :
– Prosedur analitis
– Pengujian yang terinci.
AUDIT SEKTOR PUBLIK

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai