PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya tekanan yang sangat kuat terhadap bisnis manufaktur saat ini, menuntut
perusahaan untuk lebih cerdas dalam menjalankan operasinya. Perubahan
permintaan pasar menuntut perusahaan untuk beroperasi lebih efisien, fleksibel,
dan menempatkan produk tepat waktu di pasar tanpa mengabaikan standar
kualitas sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Pemahaman terhadap kondisi ini
dan
komitmen
untuk
memuaskan
pelanggan,
mendorong
perusahaan
kelemahan-kelemahan
yang
masih
terjadi
yang
dapat
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian audit produksi dan operasi?
2. Uraikan prinsip-prinsip umum audit produksi dan operasi!
3. Apa tujuan audit produksi dan operasi?
4. Uraikan manfaat audit produksi dan operasi!
5. Uraikan tahap-tahap audit produksi dan operasi!
6. Uraikan ruang lingkup audit produksi dan operasi!
7. Jelaskan pengendalian produksi dan operasi!
C. Manfaat Penulisan
1. Agar dapat mengerti pengertian audit produksi dan operasi
2. Mengetahui prinsip-prinsip umum audit produksi dan operasi
3. Memahami tujuan audit produksi dan operasi
4. Dapat menguraikan manfaat audit produksi dan operasi
5. Memahami tahap-tahap audit produksi dan operasi
6. Mengetahui ruang lingkup audit produksi dan operasi
7. Dapat menjelaskan pengendalian produksi dan operasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Audit Produksi dan Operasi
Audit produksi dan operasi melakukan penilaian secara komprehensif
terhadap keseluruhan fungsi audit produksi dan operasi untuk menentukan
apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif dan
efisien). Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas pada unit produksi tetapi juga
berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan operasi. Audit ini juga
berperan melengkapi fungsi pengendalian kualitas.
Beberapa alasan yang mendasari perlu dilakukannya audit ini antara lain :
1. Proses produksi dan operasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
2. Kekurangan/kelemahan yang terjadi harus ditemukan sehingga segera
dapat diperbaiki.
3. Konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan.
4. Pendekatan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses.
Berjalannya tindakan korektif harus mendapat dorongan dan dukungan
dari berbagai pihak yang terkait.
B. Prinsip-Prinsip umum
1. Tujuan utama audit adalah untuk menentukan apakah proses produksi
dan operasi yang berjalan saat ini sudah sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan
konsisten
dengan
standar
kualitas
yang
telah
ditetapkan
serta
1. Apakah
produk
yang
dihasilkan
telah
mencerminkan
kebutuhan
pelanggan (pasar).
2. Apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah sevara cermat
menghubungkan santara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan
dengan
ketersediaan
sumber
daya
serta
fasilitas
yang
dimiliki
perusahaan.
3. Apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan
kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta
peluang yang dimiliki perusahaan.
4. Apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien.
5. Apakah penempatan fasilias produksi dan operasi telah mendukung
berjalannya proses secara ekonomis, efektif, dan efisien.
6. Apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas priduksi dan operasi telah
berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung
dihasilkannya produk yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu
yang telah ditetapkan.
7. Apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi
telah melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan
yang telah ditetapkan perusahaan.
D. Manfaat Audit
1. Dapat memberikan gambaran kepada pihak yang berkepentingan tentang
ketaatan
dan
kemampuan
fungsi
produksi
dan
operasi
dalam
II.
strategi tersebut.
Kesimpulan Audit dan Ringkasan Temuan Audit
Menyajikan kesimpulan atas hasil audit yang telah dilakukan auditor dan
III.
IV.
5. Tindak lanjut
Rekomendasi
yang
disajikan
auditor
dalam
laporannya
dilakukan
merupakan
bentuk
komitmen
manajemen
untuk
usaha-usaha
untuk
melaukan
perbaikan
dan
berkelanjutan
untuk
rencana
produksi
utama
sebagai
pedoman
operasi
dalam
akan digunakan
untuk menyerap
perubahan
yang
tersedia
untuk
mengerjakannya
dan
bagaimana
akan
menggunakan
subkontaktor
dalam
Jadwal produksi utama membuat spekulasi tentang apa yang akan dibuat dan
kapan akan dibuat, sesuai dengan rencana produksi. Rencana ini mencakup
input yang akan diproses seperti permintaan konsumen, kemampuan teknis,
ketersediaan SDM, fluktuasi persediaan, kinerja pemasok, dan berbagai
pertimbangan lainnya. Jadwal produksi ini mendeskripsikan berapa jumlah
produksi yang harus dilakukan untuk setiap kelompok barang. Kapan produk
tersebut harus sudah siap untuk diserahkan kepada konsumen, sumber daya
apa saja yang harus tersedia untuk menghasilkan produk sesuai dengan rencana
operasi perusahaan dalam memenuhi spesifikasi pelanggan.
Jadwal produksi yang akurat dapat memininumkan biaya persediaan dan
penyetelan (set up) mesin karena jadwal ini telah menghubungkan antara
kebutuhan konsumen dengan jadwal pengiriman, penerimaan bahan baku dan
pengelolaan kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. Disamping itu, jadwal
produksi yang akurat juga dapat meminimumkan kerja lembur (over time), waktu
sumber daya yang menganggur (idle time resources) dan penentuan tingkat
persediaan yang optimal.
3.
Perusahaan harus memiliki kebijakan dan strategi yang tepat berkaitan dengan
besaran kapasitas yang harus dimiliki. Perusahaan juga harus memiliki dasar
dan metode yang tepat dalam meramalkan kebutuhan kapasitasnya dimasa
depan. Pengelolaan kelebihan dan penentuan sumber lain jika terjadi
kekurangan dalam memenuhi kebutuhan operasi harus dituangkan dalam suatu
pedoman tertulis sehingga pengambilan keputusan berkaitan dengan kapasitas
tidak bias dengan tujuan produksi dan operasi yang telah ditetapkan.
Pertimbangan kapasitas ini harus mendasari terjadinya praktik optimalisasi
terhadap penggunaan kapasitas produksi.
Jika berdasarkan rencana penjualan ternyata rencana produksi lebih daripada
kemampuan
kapasitas
yang
dimiliki,
memungkinkan
perusahaan
untuk
menerima pesanan produksi dengan harga dibawah tingkat laba normal untuk
memaksimalkan penggunaan kapasitas. Karena pada kondisi ini biaya tetap
untuk kapasitas yang menganggur yang menjadi dasar perhitungan harga pokok
produk
ada
dalam
posisi
nihil
(Nol).
Rencana
induk
produksi
harus
Tingkat Persediaan
Secara umum persediaan pada industri manufaktur terdiri atas persediaan bahan
baku, barang dalam proses, barang jadi, dan persediaan perlengkapan
(supplies). Kebijakan tentang perseddiaan bahan baku harus memerhatikan
hubungan permintaan atas persediaan tetsebut, apakah termasuk dalam
kelompok permintaan independen atau permintaan dependen. Hal ini penting
sekali karena akan berpengaruh kepada metode permintaan atas persediaan
tersebut dalam mendukung efektivitas dan efisiensi, proses produksi dan
operasi.
5.
station).
Elemen-elemen
tugas
dalam
suatu
aktivitas
produksi
Variabel
Kriteria
Pengukuran
1.
Tepat kuantitas
kebutuhan
Standar kualitas
Jadwal pelepasan barang
kepasar
2.
Optimalisasi Penggunaan
Sumber Daya
Kapasitas penuh
Maksimum utilisasi
Tingkat Persediaan
Persediaan
minimum Rasio
(zero)
4.
Keseimbangan lintas
produksi
jumlah
Penghapusan persediaan
Zeno Defect
Metode produksi ini membangun suatu sistem produksi dan operasi yang dapat
membantu karyawan memproduksi unit yang sempurna untuk setiap kalinya.
Persiapan proses produksi dilakukan dengan lebih matang untuk mencegah
terjadinya kegagalan dalam menghasilkan produk sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditetapkan.
3.
persediaan
10
Melalui suatu analisis aktivitas dan komitmen untuk melakukan perbaikan secara
terus-menerus, perusahaan yang menerapkan metode ini, meminimalkan
aktivitas-aktivitas yang tidak berguna (tidak menambah nilai) baik bagi pelanggan
maupun bagi perubahan.
6.
bagi produk.
f. Proses produksi yang tidak penting (tidak dibutuhkan)
g. Pengolahan kembali produk cacat
11
melaksanakan
proses
produksi
sesuai
dengan
ketentuan
menghasilkan
produk
tepat
sesuai
dengan
yang
telah
dijadwalkan.
c. Pengendalian Transformasi
Fungsi transformasi mengolah input menjadi output sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Pengendalian transformasi memegang
peranan penting untuk memastikan bahwa proses pengolahanini bejalan
sesuai dengan kebutuhan proses yang efektif dan efisien. Pada
pengendalian ini tugas seorang (tim) pengendali kualitas (quality control)
sangat
penting
untuk
memastikan bahwa
proses yang
berjalan
yang
pengendalian
ini
minimum.
mencakup
Untuk
mencapai
pengesahan
proses
tujuan
tersebut,
produksi
dan
13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Audit produksi dan operasi melakukan penilaian secara komprehensif
terhadap keseluruhan fungsi audit produksi dan operasi untuk menentukan
apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif dan
efisien). Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas pada unit produksi tetapi juga
berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan operasi. Audit ini juga
berperan melengkapi fungsi pengendalian kualitas.
B. Saran
Diharapkan kepada personil perusahaan tidak hanya auditor untuk dapat
memahami dengan baik audit produksi dan operasi agar dapat menjamin
kualitas produk.
15
DAFTAR PUSTAKA
IBK. Bayangkara, 2011. Audit Manajemen: Prosedur dan Impelementasi.
Cetakan keenam, Jakarta : Salemba Empat.
16