PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
tercapainya tujuan sehingga keberadaan birokrasi harus
dihilangkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian birokrasi ?
2. Bagaimana aspek-aspek yang ada dalam birokrasi?
3. Bagaimana ciri-ciri birokrasi?
4. Bagaimana konsep birokrasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian birokrasi
2. Untuk mengetahui aspek-aspek yang ada dalam birokrasi
3. Untuk mengetahui ciri-ciri birokrasi
4. Untuk mengetahui konsep birokrasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Birokrasi
3
Birokrasi menurut Evers dalam Zauhar (1996) dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yaitu:
4
mandat di luar struktur organisasi itu sendiri. Lebih rinci lagi
birokrasi dijabarkan sebagai organisasi yang memiliki jenjang,
setiap jenjang diduduki oleh pejabat yang ditunjuk/diangkat,
disertai aturan tentanng kewenangan dan tanggung
jawabnya, dan setiap kebijakan yang dibuat harus diketahui
oleh pemberi mandat. Istilah birokrasi pertama kali
dikemukakan oleh Martin Albrow untuk memberikan atribut
terhadap istilah yang dipergunakan oleh seorang phsyiocrat
Perancis Vincent de Gourney yang untuk pertama kalinya
memakai istilah birokrasi dalam menguraikan sistem
Pemerintahan Prusia di tahun 1745 (Thoha, 2003:920).
5
ditunjukkan oleh para pejabat yang terlatih untuk mengisi
peran-peran tersebut (Lijan Poltak Sinambela dkk, 2006:53).
1. Max Weber
Weber menulis banyak sekali tentang kedudukan
pejabat dalam masyarakat modern. Baginya kedudukan
pejabat merupakan tipe penanan sosial yang makin penting.
Ciri-ciri yang berbeda dari peranan ini ialah: pertama,
seseorang memiliki tugas-tugas khusus untuk dilakukan.
Kedua, bahwa fasilitas dan sumber-sumber yang
diperlukan untuk memenuhi tugas-tugas itu diberikan oleh
6
orang orang lain, bukan oleh pemegang peranan itu.
Dalam hal ini, pejabat memiki posisi yang sama dengan
pekerja pabrik, sedang Weber secara modern
mengartikannya sebagai individu dari alat-alat produksi.
Tetapi pejabat memiliki ciri yang membedakannya dengan
pekerja: ia memiliki otoritas. Karena pejabat memiliki
otoritas dan pada saat yang sama inilah sumbangannya,
ia berlaku hampir tanpa penjelasan bahwa suatu jabatan
tercakup dalam administrasi (setiap bentuk otoritas
mengekspresikan dirinya sendiri dan fungsinya sebagai
administrasi).2
Bagi Weber membicarakan pejabat-pejabat administrasi
adalah bertele-tele. Meskipun demikian konsep tersebut
muncul pertama kalinya. Perwira Tentara, Pendeta, Manajer
Pabrik semuanya adalah pejabat yang menghabiskan
waktunya untuk menginterpretasikan dan memindahkan
instruksi tertulis.
Ciri pokok pejabat birokrasi adalah orang yang
diangkat, bukan dipilih. Dengan menyatakan hal ini
Weber telah hampir sampai pada definisi umumnya yang
dikenakan terhadap birokrasi. Weber memandang Birokrasi
sebagai birokrasi rasional atau ideal sebagai unsur pokok
dalam rasionalisasi dunia modern, yang baginya jauh lebih
penting dari seluruh proses sosial (Sarundajang, 2003).
2. Hegel
Birokrasi adalah institusi yang menduduki posisi
organiik yang netral di dalam struktur sosial dan
berfungsi sebagai penghubung antara negara yang
7
memanifestasikan kepentingan umum, dan masyarakat
sipil yang mewakili kepentingan khusus dalam masyarakat.
Hegel melihat, bahwa birokrasi merupakan jembatan yang
dibuat untuk menghubungkan antara kepentingan
masyarakat dan kepentingan negara yang dalam saat-saat
tertentu berbeda. Oleh sebab itu peran birokrasi menjadi
sangat strategis dalam rangka menyatukan persepsi dan
perspektif antara negara (pemerintah) dan masyarakat
sehingga tidak terjadi kekacauan.
3. Karl Marx
Birokrasi adalah Organisasi yang bersifat Parasitik dan
Eksploitatif. Birokrasi merupakan Instrumen bagi kelas
yang berkuasa untuk mengekploitasi kelas sosial yang lain
(yang dikuasai). Birokrasi berfungsi untuk mempertahankan
privilage dan status quo bagi kepentingan kelas kapitalis.
Dalam pandangan Marx yang berbeda dengan Hegel, birokrasi
merupakan sistem yang diciptakan oleh kalangan atas (the
have) untuk memperdayai kalangan bawah (the have not)
demi mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan
mereka sendiri. Dalam hal ini birokrasi menjadi kambing
hitam bagi kesalahan penguasa terhadap rakyatnya,
Segenap kesalahan penguasa akhirnya tertumpu pada
birokrasi yang sebenarnya hanya menjadi alat saja.
4. Blau dan Meyer
Birokrasi adalah sesuatu yang penuh dengan kekakuan
(inflexibility) dan kemandegan struktural (structural static),
tata cara yang berlebihan (ritualism) dan penyimpangan
sasaran (pervesion goals), sifat pengabaian (alienation)
serta otomatis (automatism) dan menutup diri terhadap
perbedaan pendapat (constrain of dissent). Dengan
demikian Blau dan Meyer melihat bahwa birokrasi adalah
8
sesuatu yang negatif yang hanya akan menjadi masalah bagi
masyarakat.3
5. Yahya Muhaimin
keseluruhan aparat pemerintah, baik sipil maupun militer
yang bertugas membantu pemerintah (untuk memberikan
pelayanan publik) dan menerima gaji dari pemerintah karena
statusnya itu.
6. Almond and Powell (1966)
The Governmental Bureaucracy is a group of formally
organized offices and duties, lnked in a complex grading
subordinates to the formal roler maker (Birokrasi
Pemerintahan adalah sekumpulan tugas dan jabatan yang
terorganisir secara formal berkaitan dengan jenjang yang
kompleks dan tunduk pada pembuat peran formal).4
7. Rod. Haque (1993)
Mendefinisikan birokrasi adalah; institusi pemerintahan
yang melaksanakan tugas negara.5
8. Rourke (1978)
Mendefinisikan birokrasi adalah sistem administrasi dan
pelaksanaan tugas keseharian yang terstruktur, dalam sistem
Hierarki yang jelas, dilakukan dengan aturan tertulis (Written
Procedures), dilakukan oleh bagian tertentu yang terpisah
3 Dr. H. Delly Mustafa. M.Si, Birokrasi Pemerintahan (Bandung:
ALFABETA, 2013), Hal. 1-2.
5
Dr. H. Delly Mustafa. M.Si, Birokrasi Pemerintahan (Bandung:
ALFABETA, 2013), Hal. 2-3.
9
dengan bagian lainnya oleh orang orang yang di pilih karena
kemampuan dan keahlian di bidangnya.
9. Pfiffner & Presthus (1960)
Mendefinisikan birokrasi adalah suatu sistem kemenangan,
kepegawaian, jabatan dan metode yang di pergunakan
pemerintah untuk melaksanakan program-programnya.6
10. Mifta Thoha
Mendefinisikan birokrasi adalah sistem untuk mengatur
organisasi yang besar agar diperoleh pengelolaan yang
efisien, rasional, dan efektif.
11. Max Turner & David Hulme (1997)
Mendefinisikan birokrasi adalah sama dengan administrasi
negara yaitu dengan melihat aspek-aspek unik dalam
administrasi negara seperti keterkaitan administrasi negara
dengan pemerintah atau negara, keterkaitan dengan hukum,
dan adanya aspek akuntabilitas publik.
12. Brown (1989)
Mendefinisikan birokrasi yang minimalis yakni
mengemukakan asumsi yang seminimal mungkin tentang
bagaimana birokrasi seharusnya bekerja dan lebih banyak
melihat pada birokrasi sesungguhnya.
13. Bintoro Tjokroamidjoyo (1998)
Mendefinisikan birokrasi adalah tipe organisasi yang di
pergunakan pemerintah modern untuk melaksanakan
berbagai tugas-tugasnya yang bersifat spesialisasi,
dilaksanakan dalam sistem administrasi dan khususnya oleh
aparatur pemerintah.7
14. Soekamto Soerjono (1982)
6
David Beetham, Birokrasi (Jakarta: BUMIAKSARA, 1990), Hal. 20-22
7
Inu Kencana Syafiie, Ilmu Pemerintahan (Bandung: Mandar Maju,
2007), Hal 50-52.
10
Birokrasi merupakan suatu organisasi yang dimaksud untuk
mengerahkan tenaga dengan teratur dan terus menerus,
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.8
15. Taliziduhu Ndraha (2003)
Mengemukakan bahwa ada empat macam pengertian
birokrasi yang berkembang saat ini :
a. Birokrasi diartikan sebagai aparat yang di angkat penguasa
untuk menjalankan pemerintahan (Goverment By Bereaus)
b. Birokrasi diartikan sebagai sifat atau perilaku pemerintah
yang buruk (Patalogi).
c. Birokrasi sebagai tipe ideal organisasi.
d. Birokrasi (pemerintahan) adalah suatu organisasi
pemerintahan yang terdiri dari sub-sub struktur yangn
memiliki hubungan satu dengan yang lain, yang memiliki
fungsi peran, dan kewenangan dalam melaksanakan
pemerintahan, dalam rangka mencapai suatu visi, misi,
tujuan dan program yang telah ditetapkan.
16. Jay M Shafritz dan E. E Russel (1997)
Mendefiniskan birokrasi sebagai :
a. Semua kantor pemerintah; semua kantor yang
melaksanakan fungsi publik yang dijalankan oleh
pemerintah.
b. Semua pegawai pemerintah; semua pemerintah dari
tingakatan terendah hingga tertinggi, yang dipilih maupun
yang diangkat.
c. Karakteristik negatif, segala sesuatu yang menunjukan
karakteristik negatif birokrasi seperti korupsi, kaku,
prosedural berbelit-belit dan inefisiensi.
d. Karakteristik struktural menurut Max Weber; birokrasi
identik dengan karakteristik struktural yang dikemukakan
8
Miftah Thoha, Birokrasi dan Politik Di Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers,
2008), Hal 8.
11
oleh Max Weber, seperti adanya pembidangan tugas yang
jelas, prinsip Hierarki, Spesialisasi dan Formalism.
17. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Birokrasi adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh
pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki
dan jenjang jabatan.
18. Wikipedia
Birokrasi diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki
rantai komando dengan bentuk piramida, dimana lebih
banyak orang berada di tingkat bawah dari pada tingkat atas,
biasanya di temui pada instansi yang sifatnya administratif
maupun militer.9
9
Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Birokrasi (Diakses pada 10
Februari 2017, Pukul 19.36)
12
PNS pusat adalah : sekertaris jendral, direktur jendral, kepala
biro, dan staf ahli. Sedangkan contoh jabatan struktural di PNS
daerah adalah : sekertaris daerah, kepala dinas/badan/kantor,
kepala bagian, kepala seksi, camat, sekretaris camat, lurah,
dan sekretaris lurah.
2. Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional adalah jabatan teknis yang tidak
tercantum dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut
pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksanaan
tugas-tugas pokok organisasi, misalnya auditor (jabatan
fungsional auditor atau JFA), guru, dosen, dokter, perawat,
bidan, apoteker, peneliti, perencana, peranata kompoter,
peranata laboratorium pendidikan, dan penguji kendaraan
bermotor.
13
oleh pemikiran Max Weber yang merupakan seorang sosiolog
Jeman dan ahli hukum.
1. Spesialisasi
aktifitas yang reguler mensyaratkan tujuan organisasi
didistribusikan dengan cara yang tetap dengan tugas-tugas
kantor (Official Duties). Pemisahan tugas secara tegas
kemungkinan untuk memperkerjakan ahli yang terspesialisasi
pada setiap posisi yang menyebabkan setiap orang
bertanggung jawab kepada kinerja yang efektif atau tugas
tugasnya.
2. Organisasi yang hierarkis
Organisasi kantor mengikuti prinsip hierarki sehingga
setiap unit yang lebih rendah dalam pengendalian dan
pengawasan organisasi yang lebih tinggi. Setiap pegawai
dalam hierarki administrasi bertanggung jawab kepada
atasannya keputusan dan tindakan harus dimintakan
persetujuan kepada atasan agar dapat membebankan
tanggung jawab kepada bawahan, ia mimiliki wewenang atau
kekuasaan atas bawahannya sehingga ia mempunyai hak
untuk mengeluarkan perintah untuk di taati dan dilaksanakan
oleh bawahan.
14
Operasi dilaksanakan berdasarkan sistem aturan yang
ditaati secara konsisten. Sistem yang distandarkan ini
dirancang untuk menjamin adanya keseragaman dalam
melaksanakan setiap tugas, tanpa memandang jumlah
personil yang melaksanakan dan kordinasi tugas yang
berbeda-beda. Aturan-aturan yang eksplisit tersebut
menentukan tanggung jawab setiap anggota organisasi dan
hubungan diantara mereka. Hal ini tidak berarti bahwa
kewajiban birokrasi sangat mudah dan rutin. Tugas tugas
birokrasi memiliki kompleksitas yang bervariasi, dari tugas
tugas klerikal yang sifatnya rutin hingga tugas tugas yang
sulit.
4. Impersonality
5. Standar karier
15
semangat kelompok (exprit de corps) diantara anggota
organisasi.
6. Efisiensi
16
5. Pekerjaan merupakan karir yang terbatas, atau pada
pokoknya, pekerjaannya sebagai pegawai negeri (The Job Is A
Carier And Sole, Or At Least Primary, Employment Of The Civil
Servant).
6. Para pejabat tidak memiliki kantor sendiri (The Official Does
Not Own His or Her Office).
7. Para pejabat sebagai subjek untuk mengontrol dan
mendisiplinkan. (The Official Is Subject To Control and
Dicipline).
8. Promosi didasarkan pada pertimbangan kemampuan yang
melebihi rata-rata. (Promotion Is Based On Superiors
Judgment).
17
Eddhi Sudarto, yang mengutip Weber, memberikan ciri-ciri
birokrasi sebagai berikut:
18
1. Komitmen terhadap nilai-nilai sosial politik yang telah
disepakati bersama (Publicly Defined Societal Values) dan
tujuan politik (Political Purpose);
2. Implementasi nilai-nilai sosial politik yang berdasarkan etika
dalam tatanan manajemen publik (Porvide An Ethical Basis
For Public Management).
3. Realisasi nilai-nilai sosial politik (Exercising Social Political
Values).
4. Penekanan pada pekerjaan kebijakan publik dalam rangka
pelaksanaan mandat pemerintah (Emphasis On Public Policy
In Carrying Out Mandate Of Goverment);
5. Keterlibatan dalam pelayanan publik (Involvement Overall
Quality Of Public Services).
6. Bekerja dalam rangka penanganan kepentingan umum
(Operate Of Public Services).
19
D. Konsep Birokrasi
10
Budi Setyono, Birokrasi Dalam Perspektif Politik dan Administrasi
(Bandung: Nuasa
Cendikia, 2012), Hal 30-32.
20
maju bias dikatakan pelayanan publik yang ada sudah baik
karena hampir semua factor tersebut bias teratasi dengan baik.
21
jabatan atasan dan bawahan, dan ada pula yang menyandang
kekuasaan lebih besar dan ada yang lebih kecil.
22
1. Harus ada prinsip kepastian dari hal-hal kedinasan, diatur
dengan hukum, yang biasanya diwujudkan dalam berbagai
peraturan atau ketentuan administrasi.Selain itu sifat yang
menonjol dari konsep birokrasi Max Weber yaitu:
2. Prinsip tata jenjang kedinasan dan tingkat kewenangan, agar
terjadi keserasian kerja, keharmonisan dan rasionalitas.
3. Manajemen yang modern haruslah didasarkan pada
dokumendokumen tertulis.
4. Spesialisasi dalam manajemen atau organisasi harus didukung
oleh keahlian yang terlatih.
5. Hubungan kerja di antara orang dalam organisasi didasarkan
atas prinsip impersonal.
6. Aplikasi kelima tersebut pada organisasi pemerintahan, juga
semua terikat dengan organisasi pemerintahan yang tidak
bisa menghindar dari sentuhan aktivitas pemerintahan.
23
dimaknai secara negative. Dalam perspektif yang negative
birokrasi yang dimaknai sebagai sesuatu proses yang berbelit-
belit, waktu yang lama, biaya yang mahal dan menimbulkan
keluh kesah yang pada akhirnya ada anggapan bahwa birokrasi
itu tidak efiensi dan bahkan tidak adil.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
25
memanifestasikan kepentingan umum, dan masyarakat
sipil yang mewakili kepentingan khusus dalam
masyarakat.
3. Menurut Rod. Haque (1993) Mendefinisikan birokrasi
adalah; institusi pemerintahan yang melaksanakan tugas
negara.
4. Menurut Rourke (1978) Mendefinisikan birokrasi adalah
sistem administrasi dan pelaksanaan tugas keseharian
yang terstruktur, dalam sistem Hierarki yang jelas,
dilakukan dengan aturan tertulis (Written Procedures),
dilakukan oleh bagian tertentu yang terpisah dengan
bagian lainnya oleh orang orang yang di pilih karena
kemampuan dan keahlian di bidangnya.
26
Sebagaimana dapat dilihat di banyak buku mengenai
birokrasi bahwa ciri pokok dari struktur birokrasi seperti yang di
uraikan oleh Max Weber sebagai berikut:
27
makna yang cukup positif tersebut, birokrasi juga sering
dimaknai secara negative. Dalam perspektif yang negative
birokrasi yang dimaknai sebagai sesuatu proses yang berbelit-
belit, waktu yang lama, biaya yang mahal dan menimbulkan
keluh kesah yang pada akhirnya ada anggapan bahwa birokrasi
itu tidak efiensi dan bahkan tidak adil.
B. Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
29