KEPASTIAN KUALITAS
1. Pastikan audit berfokus pada penemuan fakta berkaitan dengan kelemahan yang
masih terjadi dan peningkatan berkelanjutan
2. Audit harusnya digunakan sebagai alat organisasi secara luas dalam meningkatkan
kualitas baik sistem, proses, maupun hasil yang ditetapkan
3. Audit harus dipandang sebagi suatu relevan dan memberikan nilai baik bagi
individu, manajer, maupun perusahaan secara keseluruhan
4. Audit seharusnya dilakukan secara terstuktur dengan menggunakan kuesioner dan
terhindar dari kesan mengadili dalam audit
5. Rencana audit seharusnya dipublikasikan untuk memungkinkan manajer
merencanakan terlebih dahulu
6. Untuk memastikan konsistensi pendekatan, lebih baik menetapkan sstu tim untuk
mengaudit suatu area tertentu pada waktu tertentu
7. Mengangkat koordinator atau fasilitator audit yang tidak harus dijabat oleh staf
penuh waktu, mungkin tugas tersebut dapat ditangani oleh manajer kualitas.
8. Audit harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas
Prinsip Manajemen Kualitas
1. Fokus pada pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan SDM
4. Pendekatan proses
5. Pendekatan sistem dalam pengelolaan
6. Perbaikan yang terus menerus
7. Pembuatan keputusan berdasarkan fakta
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
1. Fokus Pada Pelanggan
Sebuah hasil yang hendak dicapai akan lebih efisien diraih ketika kegiatan-kegiatan dan sumber
daya terkait dikelola sebagai suatu kesatuan proses yang tidak dapat dipisahkan. Ini juga berarti
bahwa yang terpenting dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 adalah proses bukan hasil.
Artinya, target yang tidak tercapai bukanlah masalah majour yang tidak dapat dimaafkan selama
kegagalan tersebut dianalisis dan dilakukan perbaikan ke depannya. Beberapa hal yang harus
dilakukan terkait prinsip ini adalah:
Mendefinisikan dan menetapkan semua kegiatan yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang
diinginkan.
Menetapkan tanggung jawab yang jelas dan akuntabilitas untuk mengelola kegiatan kunci
(utama) organisasi.
Menganalisis dan mengukur dari kemampuan kegiatan kunci.
Mengidentifikasi interaksi proses antara suatu bagian dengan bagian yang lain di dalam
organisasi.
Berfokus pada faktor-faktor seperti sumber daya, metode, dan bahan-bahan yang akan
meningkatkan kegiatan kunci dari organisasi.
Mengevaluasi risiko, konsekuensi dan dampak dari kegiatan pada pelanggan, pemasok dan
pihak berkepentingan lainnya.
5. Pendekatan Sistem terhadap
Manajemen
Penerapan pendekatan ini akan membantu perusahaan untuk:
Menstukturkan sistem menuju pencapaian tujuandan sasaran dengan lebih efektif dan
efisien.
Memahami keterikatan proses dengan sistem.
Menggunakan pendekatan terstruktur guna mengharmoniskan dan mengintergrasikan
proses-proses.
Memahami dengan lebih baik tentang peranan dan tanggung jawab yang diperlukan
untuk mencapai tujuan bersama dan oleh karena itu akan mengurangi terjadinya
hambatan-hambatan antarfungsi dalam organisasi.
Memahami kemampuan organisasi dan penetapan kendala-kendala dari sumber
daya sebelum bertindak.
Menentukan target dan mendefinisikan bagaimana aktivitas-aktivitas spesifik dalam
sistem harus beroperasi.
Melakukan perbaikan terus-menerus dalam organisasi melalui pengukuran dan
evaluasi.
6. Peningkatan Berkelanjutan
Merupakan pengembangan dari konsep peningkatan terus menerus di mana
dalam peningkatan yang berkelanjutan ini dilakuka suatu stabilisasi terlebih
dahulu terhadap peningkatan yang telah dilakukan sebelumnya untuk melakukan
peningkatan selanjutnya. Penerapan prinsip ini akan membantu perusahaan
untuk :
Menggunakan pendekatan organisasi secara konsisten guna menerapkan
perbaikan yang berkesinambungan (continual improvement) pada kinerja
organisasi.
Memberikan pelatihan yang memadai kepada setiap orang dalam
organisasi tentang metode dan alat-alat peningkatan berkesinambungan.
Menjadikan peningkatan berkesinambungan dari produk, proses, dan sistem
sebagai tujuan utama individu dan kelompok dalam organisasi.
Menetapkan sasaran-sasaran dan ukuran-ukuran yang terkait dengan
peningkatan berkesinambungan.
Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap peningkatan-peningkatan
yang telah tercapai.
7. Pembuatan Keputusan Berdasarkan Fakta
KOMPETENSI,
UMUM
KEPEDULIAN &
PELATIHAN
Organisasi harus :
Personel yang bekerja dapat 1. Menentukan kopetensi yang sesuai
mempengaruhi kualitasproduk. dengan masing-masing personil
2. Mengadakan perlatihan untuk
memperoleh kompetensi yang baik.
3. Mengevaluasi efektivitas tindakan
yang dilakukan.
4. Memastikan setiap personil memiliki
keperdulian yang relevan dan
berkontribusi untuk tercapainya tujuan
kualitas.
5. Memelihara cacatan mengenai
pendidikan, pelatihan dan
pengalaman.
3. Infrastruktur