Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NURUL ISDA FAHRIDA

NIM : 201612286 / 6C

BAB 7

AUDIT SISTEM KEPATIAN KUALITAS

Audit sistem kepatian kualitas adalah “ Proses sistematis, mandiri, dan terdokumentasi
untuk memperoleh bukti obyektif dan menilainya secara obyektif untuk menentukan sejauh
mana kriteria audit telah dipenuhi” audit ini dirancang untuk aktivitas, praktik atau kebijakan
perusahaan untuk menentukan apakah perusahan memiliki kemampuan untuk memenuhi standar
kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya.

Peranan Audit Sistem Kepastian Kualitas

Berbagai pihak berkepentingan terhadap hasil audit system kepastian kualitas dengan
berbagai kepentingan dan tujuannya. Berikut adalah piahk-pihak tersebut.

1. Perusahaan
Untuk menilai seberapa mampu jajaran dibawahnya mengimplementasikan system
manajem kualitas yang telah disepakati dan menjadi panduan operasional perusahaan
dalam mencapai tingkat kulitas yang telah ditetapkan.
2. Pelanggan
Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dikonsumsi / digunakan telah sesuai
dengan standar kualitas yang disyaratkan.
3. Pemerintah
Untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dihasilkan dan dilepas kepasar telah
sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan pemerintah dan aman
dikonsumsi/digunakan konsumen.
4. Asosiasi
Kelompok ini berkepentingan terhadap hasil audit system kepastian kualiatas untuk
mendapatkan informasi tentang bagaimana perusahaan yang menjadi anggotanya
mengelola manajemne kulialitasnya sehingga mampu menghasilkan produk sesuai
dengan yang di persyaratkan pelanggan.
5. Lembaga serifikasi
Lembaga ini membutuhkan hasil audit adalahh untuk menilai kemampuan dari
perusahaan dalam menerapkan system kepastian kualitas yang telah ditetapkan oleh
lembaga sertifikasi ini, sehingga bisa diambil tindak lanjut dari keberadaan sertifikat yang
telah diberikan.
Tujuan dan Manfaat Audit

ISO 10011 yang menjadi panduan dalam pelaksanaan audit istem kepastian kualitas,
menyataka tujuan dari audit ini adalah untuk :

1. Menentukan ketidaksesuaian
2. Menentukan efektifitas sistem kualitas
3. Memberikan peluang untuk perbaikan sistem
4. Memenuhi prasyaratan peraturan
5. Memudahkan registrasi/pendaftaran sistem kualitas
6. Menilai pemasok dan memverifikasi sistem kualitas
7. Menilai dan memverifikasi sistem kualitas perusahaan sendiri.

Manfaat Audit:

1. Membantu mengembangkan system manajem kualitas terpadu yang efektif,


2. Menyempurnakan proses pengambilan keputusan manajemen,
3. Membantu pengalokasian sumber daya secara optimal,
4. Mencegah timbulnya masalah yang dapat mengganggu,
5. Memungkinkan dilakukannya tindakan koreksi yang tepat wakttu,
6. Mengurangi biaya-biaya tambahan yang tidak perlu,
7. Meningkatkan produktivitas
8. Meningkatkan kepuasan pelanggan ke pasar.

Meningkatkan Nilai Tambah Organisasi melalui Proses Audit

Audit memberikan tiga kepada ketiga pihak yang berkepentingan terhadap system
manajemen kualitas yaitu :

1. Sertifikasi organisasi
2. Pelanggan, dengan meningkatkan kemampuan organisasi menyediakan produk yang
sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
3. Lembaga sertifikasi, dengan meningkatkan kredibilitas ketiga pihak dalam proses
sertifikasi.

Panduan Umum Audit Sistem Kepastian Kualiatas

Jika audit dilakukan sendiri oleh tim perusahaan, beberapa petunjuk berikut ini dapat
membantu auditor dalam mengatasi kesulitan yang ditemukan dalam melakukan audit system
kepastian kualitas.

1. Pastikan bahwa aduit berfokus pada penemuan fakta berkaitan dengan kelemahan yang
masih terjadi dan peningktana berkelanjutan.
2. Audit seharusnya digunakan sebagai alat organisasi secara luas dalam meningkatkan
kualitas baik system, proses maupun hasil yang telah ditetapkan.
3. Audit harus dipandang sebagai sesuatu yang relevan dan memberikan nilai baik bagi
individ, manajer maupun perusahaan secara keseluruhan.
4. Audit seharusnya dilakukan secrara terstruktur dengan menggunakan kuesioner dan
terhindar dari kesan mengadili dalam audit.
5. Rencana audit seharusnya dipublikasikan untuk memungkinkan manajer merencanakan
terlebih dahulu.
6. Untuk memastikan konsistensi pendektan, lebih baik menetapkan satu tim untuk
mengaudit suatu area tertentu pada waktu tertentu.
7. Mengangkat koordinator atau fasilitator yang tidak harus dijabat oleh staf penuh waktu,
mungkin tugas tersebut dapat ditangani manajer kualitas.
8. Untuk menghindari pemborosan waktu, audit harus direncanakan dengan baik.
9. Pertimbangan kunci yang harus diperhatikan dalam memilih personalia audit antara lain:
a. Ketrampilan apa yang harus dimiliki oleh seorang naggota tim audit?
b. Apakah mereka memahami konsep dari TQM dan audit manajemen? Apakah mereka
telah mendapatkan pelatihan audit? Jika tidak, apakah pelatihan ini telah dirancang
untuk mereka?
c. Apakah mereka memiliki cukup waktu untuk dicurahkan pada audit?
d. Apakah mereka respek terhadap manajemen senior?
10. Perlakukan audit sebagai aktivitas rutin yang berusaha meminimalkan berbagai gangguan
yang terjadi.
11. Audit harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas.

Manajemen Kualitas

ISO 9001:2008 mendasarkan Manajemen Kualitas pada 8 (delapan) prinsip manajemen


kualitas yang tediri atas:

1. Fokus pada pelanggan


Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat ini, konsumen memiliki berbagai
alternative dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam perusahaan harus mampu merumuskan visi dan misi
perusahaan sebagai sesuatu yang khas tentang apa, bagaimana dan kemana perusahaan
diarahkan dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya. Disamping itu pemimpin juga
harus mampu merumuskan tujuan perusahaan dengan menciptakan dengan memelihara
lingkungan internal yang kondusif yang membuat semua personalia di dalam perusahaan
terlibat secara optimal dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.
3. Keterlibatan SDM
Menjadikan SDM sebagai kekuatan bersaing berarti membrikan ruang dan waktu
yang memadai kepada seluruh individu dan kelompok didalam pencapaian keberhasilan
perusahaan.
4. Pendekatan proses
ISO 9001:2008 mendefinisikan proses sebagai “kumpulan aktivitas yang saling
berhubungan/ memengaruhi, dimana berubahnya input (material, persyaratan, peralatan,
instruksi, dll) menjadi output (baramg/jasa).
5. Pendekatan system dalam pengelolaan
Pendekatan system dalam manajemen didefinisikan sebagai pengidentiffikasi,
pemahaman, dan pengelolaan system dari proses yang saling terkait untuk pencapaian
tujuan dan peningkatan sasaran perusahaan secara efektif dan efisien.
6. Perbaikan yang terus menerus (berkelanjutan)
Peningkatan berkelanjutan merupakan pengembanagn dari konsep peningkatan
terus-menerus di mana dalam peningkatan yang berkelanjutan ini dilakukan suatu
stabilisasi terlebih dahulu terhadap peningkatan yang telah dilakukan sebelumnya untuk
melakukan peningkatan berikutnya.
7. Pembuatan keputusan berdasarkan fakta
Keputusan yang efektif dibuat berdasarkan analisa yang tepat serta data dan
informasi yang akurat yang mewakili fakta yang terjadi.
8. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok.
Menjadikan pemasok sebagai mitra bisnis utama selain pelanggan berarti
perusahaan melibatkan pemasok dalam berbagai keputusan strategis bisnisnya. Dengan
demikian perusahaan telah mengelola rantai nilainya dengan bai untuk menjadikan
bisnisnya tumbuh dan berkembang dengan keuntungan yang memadai. Hubungan yang
saling menguntungkan harus dikembangkan oleh perusahaan dengan pemasoknya dalam
rangka mengingkatkan kemampuan kedua belak pihak dalam memberikan nilai tambah.

Langkah-langkah Audit:

1. Perencanaan audit
2. Pelaksanaan audit
3. Mempelajari hasil audit
4. Tindakan perbaikan

Persyaratan Sistem Kepastian Kualitas Berdasarkan ISO 9001:2008

Lima klausul dari ISO 9001:2008 memberikan rujukan (referensi) tentang system kepatian
kualiatas yang meliputi:

1. Klausul 4 tentang Sistem Manajamen Kualitas


2. Klausul 5 tentang Tanggung jawab Manajemen
3. Klausul 6 tentang Manajemen Sumnber Daya
4. Klausul 7 tentang Realisasi Produk
5. Klausul 8 tentang Pengukuran, Analisis , dan Peningkatan

Anda mungkin juga menyukai