Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perumusan masalah adalah suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik
dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai
fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai
penyebab maupun sebagai akibat. Perumusan masalah memiliki beberapa fungsi siantaranya
sebagai berikut; sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan, sebagai
pedoman/penentu arah atau fokus dari suatu penelitian, sebagai penentu jenis data macam apa
yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus
disisihkan oleh peneliti, dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti
menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel
penelitian.
Kriteria-kriteria dalam perumusan masalah adalah; kriteria pertama berwujud kalimat tanya
atau yang bersifat kalimat interogatif, baik pertanyaan yang memerlukan jawaban deskriptif,
maupun pertanyaan yang memerlukan jawaban eksplanatoris. Kriteria Kedua bermanfaat atau
berhubungan dengan upaya pembentukan dan perkembangan teori. Kriteria ketiga, suatu
perumusan masalah hendaknya dirumuskan di dalam konteks kebijakan pragmatis yang sedang
aktual.
Ciri-ciri masalah yang baik: Mempunyai Nilai Penelitian; Masalah harus mempunyai
keaslian; Masalah harus menyatakan suatu hubungan; Masalah harus merupakan hal yang
penting; Masalah harus dapat diuji; Masalah harus dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan;
Mempunyai fisibilitas; serta Sesuai Dengan Kualifikasi Peneliti.
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mengandung pernyataan-pernyataan ilmiah,
tetapi masih memerlukan pengujian.Maka dari itu, merumuskan hipotesis bukanlah hal yang
mudah, yaitu; tidak adanya kerangka, kurangnya kemampuan untuk menggunakan kerangka teori
yang sudah ada, dan gagal berkenalan dengan tekhnik-tekhnik penelitian yang ada untuk dapat
merangkaikan kata-kata dalam membuat hipotesis secara benar.
Tahap-tahap pembentukan hipotesis pada umumnya ialah; penentuanmasalah, hipotesis
pendahuluan atau hipotesis preliminer, pengumpulan fakta, formulasi hipotes, pengujian
hipotesa, dan aplikasi/penerapan.
Secara garis besar, hipotesis memberikan beberapa kegunaan dalam sebuah penelitian yaitu
seperti; memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja peneliti,
mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, sebagai alat sederhana
dalam memfokuskan fakta yang bercerai berai tanpa koordinasi kedalam suatu kesatua penting
dan menyeluruh, sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar
fakta.
Dalam menguji hipotesis ini, ada beberapa langkah yang harus dilalui, dikenel dengan
prosedur pengujian hipotesis, yaitu menentukan formulasi hipotesisnya, menentukan syaraf nyata
dan nilai table, menentukan kriteria pengujian, melakukan uji statistik, dan membuat kesimpulan.
Tetapi selain itu, karakteristik dari sebuah hipotesis juga merupakan dugaan terhadap keadaan
variabel mandiri, dan dinyatakan dalam kalimat yang jelas, dan dapat diuji dengan data yang
dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan hubungannya variabel dibagi menjadi enam yaitu variabel dependen atau
variabel tidak bebas Variabel Independen atau variabel bebas, variabel intervening, variabel
moderator, variabel control, variabel acak atau random. Sedangkan korelasi antar Variabel, ada
3 yaitu : korelasi simetris, korelasi asimatris, korelasi timbal balik dan
Yang tidak kalah penting dalam bagian ini adalah paradigma penelitian merupakan
kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan
sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan
bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk
menjawab masalah penelitian.
Jadi memang bagi seorang peneliti, variabel sangatlah penting, kerena bagaimanapun
keberhasilan penelitian seseorang ditentukan oleh pemilihan variabel yang tepat bagi
penelitiannya.