Anda di halaman 1dari 16

Langkah-Langkah

dalam Proses
Penelitian
Kelompok 3
1 2 3
Wahyu Putra Hanna Rizkyah Helmy Renaldy
205030401111045 Lewennusa 205030407111001
205030401111050
LANGKAH-LANGKAH PENILITIAN KUALITATIF

1. Asumsi Desain Kualitatif


2. Jenis Desain
3. Peran Peneliti
4. Tata Cara Pengumpulan Data
5. Prosedur Pencatatan Data
6. Prosedur Analisis Data
7. Langkah Verifikasi
8. Narasi Kualitatif
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN KUANTITATIF
Menurut Husein Umar (1999) langkah penelitian ilmiah dengan
menggunakan proses penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan dan merumuskan masalah, yaitu masalah yang dihadapi
harus dirumuskan dan jelas.
2. Studi Pustaka, mencari acuan teori yang relevan dengan permasalahan.
3. Memformulasikan Hipotesis yang diajukan
4. Menentukan Model, sebagai penyederhanaan untuk dapat membayangkan
kemungkinan setelah terdapat asumsi.
5. Mengumpulkan data, dengan menggunakan metode pengumpulan data
yang sesuai dan terkait dengan metode pengambilan sampel yang
digunakan.
6. Mengolah dan Menyajikan Data, dengan menggunakan metode analisis
data yang sesuai dengan tujuan dan sasaran penelitian.
7. Menganalisa dan Menginterpretasikan hasil pengolahan data (menguji
hipotesis yang diajukan).
8. Membuat Generalisasi (kesimpulan) dan Rekomendasi (saran).
9. Membuat Laporan Akhir hasil penelitian
LANGKAH PERTAMA DALAM MELAKUKAN PENELITIAN

Pendahuluan adalah bagian pertama dalam artikel jurnal, disertasi, atau studi penelitian ilmiah. Ini mengatur panggung
untuk keseluruhan proyek. Wilkinson (1991) menyebutkan sebagai berikut:
Pendahuluan adalah bagian dari makalah yang memberikan pembaca informasi latar belakang untuk penelitian yang
dilaporkan dalam makalah. Tujuannya adalah untuk menetapkan kerangka penelitian, sehingga pembaca dapat memahami
bagaimana penelitian ini terkait dengan penelitian lain.

Pendahuluan menetapkan masalah atau perhatian yang mengarah ke penelitian dengan menyampaikan informasi tentang
suatu masalah. Karena itu adalah bagian awal dalam sebuah studi atau proposal, perhatian khusus harus diberikan untuk
menulisnya. Pendahuluan perlu menciptakan minat pembaca terhadap topik, menetapkan masalah yang mengarah pada
penelitian, menempatkan penelitian dalam konteks literatur ilmiah yang lebih luas, dan menjangkau audiens yang spesifik.
Semua ini dicapai dalam bagian singkat dari beberapa halaman. Karena pesan yang harus mereka sampaikan dan ruang
yang terbatas, pendahuluan menjadi tantangan untuk ditulis dan dipahami.
Identifikasi masalah dalam penelitian kualitatif dan Kuantitatif

identifikasi masalah merupakan salah satu langkah dari penelitian khususnya yang meggunakan metode kualitatif,
Identifikasi masalah didefinisikan sebagai upaya untuk menjelaskan masalah dan membuat penjelasan dapat diukur.
Menurut (Amin Silalahi: 2003) identifikasi masalah adalah usaha untuk mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan
terhadap suatu masalah yang sekiranya bisa ditemukan jawabannya.
Cara melakukan identifikasi masalah, yaitu:
1. Studi Literatur
2. Seminar dan Diskusi
3. Wawancara atau Kuesioner untuk Mendapatkan Data
4. Pengalaman
5. Observasi
Merumuskan Masalah Penelitian Kualitatif dan kuantitatif 2
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa rumusan merupakan hasil merumuskan, rumus.
Sedangkan masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal; persoalan. Perumusan masalah
atau research question atau yang dapat disebut juga research problem diartikan sebagai suatu rumusan yang
mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai suatu fenomena mandiri, maupun dalam
kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik
sebagai penyebab maupun sebagai akibat.
Berdasarkan level of explanation suatu gejala maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah, di
antaranya adalah;:
1. Rumusan Masalah Deskriptif, Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri, baik hanya pada satu variabel maupun lebih (variabel
yang berdiri sendiri)
2. Rumusan Masalah Komparatif, rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel
atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.
Merumuskan Masalah Penelitian Kualitatif dan kuantitatif 2
3. Rumusan Masalah Asosiatif, rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua
variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan,
Hubungan Simetris, Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan
munculnya bersamaan. Jadi, bukan hubungan kausal maupun interaktif
Hubungan Kausal, hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi ada variabel independen (variabel yang
memengaruhi) dan dependen (yang dipengaruhi).
Hubungan Resiprokal/Timbal Balik, hubungan yang saling memengaruhi. Di sini tidak diketahui mana variabel
independen dan dependen
Cara Menuliskan Latar Belakang 2
Latar belakang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dasar (alasan) suatu tindakan (perbuatan).
Secara umum, latar belakang penelitian merupakan informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan
fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk diteliti. Latar belakang juga dimaksudkan untuk
menjelaskan alasan mengapa masalah dalam penelitian ingin diteliti.
Dalam latar belakang setidaknya memuat hal sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi perhatian untuk di jadikan suatu latar belakang
2. Informasi kasus, baik secara langsung lewat pengamatan di masyarakat maupun lewat buku-buku
referensi, dan hasil-hasil penelitian lain yang sejenis, ini kita sebut latar belakang teoritis. Peneliti
menghubungkan kasus yang satu dengan yang lain
3. Tonggak problematik yang berisi berbagai persoalan yang akan di jawab dalam bab-bab selanjutnya
Menuliskan Latar Belakang Kualitatif 2
Perlu untuk diingat kembali bahwa kualitatif menggunakan dasar permasalahan yang faktual. Perlu adanya
penyelesaian dengan memiliki pemahaman yang mendalam mengenai fenomena yang terjadi. Maka dari itu,
penulisan latar belakang membutuhkan alur yang lebih sistematis untuk bisa menjelaskan permasalahan
secara lebih mengalir, yaitu
1. Memberikan penjelasan secara mendetail dan runtut mengenai fenomena yang di jadikan sebagai dasar
topik permasalahan. Penjelasan fenomena ini juga di barengi dengan adanya bukti data maupun fakta
yang relevan
2. Menjelaskan mengenai metode analisis yang akan digunakan dalam proses pemecahan permasalahan
yang ada. Hal ini di barengi dengan penjelasan mengenai temuan penelitian terdahulu, teori, dan
pendapat para ahli untuk di jadikan sebagai perbandingan
3. Memaparkan kesimpulan mengenai pentingnya penelitian untuk dilakukan dalam membantu memecahkan
masalah. Berikan penjelasan secara padat dan dalam garis besar mengenai manfaat yang di hasilkan
dari adanya penelitian tersebut
Menuliskan Latar Belakang Kuantitaif 2
Berbeda dengan cara membuat latar belakang penelitian kualitatif, pada metode kuantitatif perlu untuk
melakukan penyusunan kerangka terlebih dahulu. Akan lebih baik lagi jika diawali dengan membuat gagasan
pokok dari setiap paragraf yang dituliskan. Lalu peneliti dapat menyesuaikan jumlah gagasan pokok maupun
paragraf sesuai dengan arahan dan juga kebutuhan dari topik penelitian yang ada
1. Tentukan terlebih dahulu mengenai topik permasalahan yang ingin di angkat dan judul yang akan di
ajukan.
2. Tuliskan ide pokok untuk setiap paragraf yang digunakan sebagai kerangka pemikiran.
3. Tuliskan judul penelitian atau gagasan pokok mengenai judul penelitian yang akan digunakan pada bagian
paragraf paling akhir sebagai penutup latar belakang
Membuat Tujuan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif 2
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya suatu hasil atau bagaimana sesuatu
akan diperoleh setelah penelitian selesai dilakukan. Tujuan penelitian tersebut akan mampu dicapai pada
suatu penelitian.
Cara Membuat Tujuan Penelitian Kualitatif
1. Menggunakan kata-kata seperti tujuan, maksud, dan sasaran untuk menandakan tujuan penelitian yang ditulis
2. Berfokus pada satu fenomena atau konsep utama penelitian sehingga peneliti harus mempersempit penelitian
menjadi berisi satu gagasan yang akan dieksplorasi atau dipahami
3. Menggunakan verba tindakan untuk menunjukkan adanya proses learning di dalam penelitian. Verba tindakan
misalnya, memahami, mengembangkan, meneliti makna, dan menemukan
4. Menggunakan kata atau frasa yang netral atau bahasanya tidak langsung
5. Menyajikan definisi kerja umum mengenai fenomena atau gagasan utama, khususnya jika istilahnya tidak mudah
dipahami oleh pembaca luas
6. Menggunakan strategi penelitian dalam mengumpulkan data, analisis, dan proses penelitian.
7. Menjelaskan partisipan yang terlibat di dalam penelitian secara mendetail.
8. Menunjukkan lokasi dilakukannya penelitian dan gambarkan secara jelas, sehingga pembaca dapat mengetahui
dengan jelas di mana penelitian dilakukan.
9. Menggunakan bahasa yang membatasi ruang lingkup partisipan dengan lokasi penelitian.
Membuat Tujuan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif 2
Cara Membuat Tujuan Penelitian Kualitatif
1. Menggunakan kata-kata seperti tujuan, maksud, dan sasaran untuk menandakan tujuan penelitian yang ditulis.
Biasanya tujuan penelitian ditulis dengan kalimat atau paragraf yang terpisah dan menggunakan berbagai bahasa
penelitian
2. Menunjukkan teori, model, atau kerangka konseptual yang digunakan.
3. Menunjukkan variabel bebas dan variabel terikat, serta berbagai variabel lain yang digunakan di dalam penelitian.
4. Menggunakan kata-kata yang menghubungkan variabel bebas dan terikat untuk menunjukkan kedua jenis variabel
ini digunakan.
5. Menyusun berbagai variabel dari kiri ke kanan dengan variabel bebas di bagian kiri dan diikuti variabel terikat di
bagian kanan.
6. Menyebutkan jenis strategi penelitian, misalnya riset atau survei dalam penelitian.
Manfaat Penelitian
Penelitian Teoritis
Manfaat penelitian teoritis adalah berlatar dari tujuan penelitian varifikatif untuk memverifikasi teori yang sudah
ada. Apakah akan memperkuat atau menggugurkan teori tersebut. Manfaat teoritis muncul karena peneliti tidak
puas atau ragu terhadap suatu teori tertentu.
Ini contoh manfaat penelitian teoritis dalam penelitian di bidang pendidikan Taman Kanak-Kanak yang
dipublikasikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk:
1. Contoh manfaat penelitian teoritis di bidang pendidikan Taman Kanak-Kanan adalah mampu memberikan
sumbangan pemikiran bagi pembaharuan kurikulum di Taman Kanak-kanak yang terus berkembang sesuai dengan
tuntutan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
2. Contoh manfaat penelitian teoritis di bidang pendidikan Taman Kanak-Kanan adalah mampu memberikan
sumbangan ilmiah dalam ilmu Pendidikan anak usia dini, yaitu membuat inovasi penggunaan metode eksperimen
dalam peningkatan kemampuan sains anak.
3. Contoh manfaat penelitian teoritis di bidang pendidikan Taman Kanak-Kanan adalah mampu sebagai pijakan dan
referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan sains pada
anak usia dini serta menjadi bahan kajian lebih lanjut.
Penelitian Praktis
Memahami manfaat penelitian praktis adalah berhubungan dengan peneliti itu sendiri dan pembaca. Manfaat
penelitian praktis harapannya dapat memberikan kontribusi kepada pembaca mengenai pemahaman suatu ilmu
pengetahuan. Manfaat penelitian praktis adalah bisa berguna untuk memecahkan masalah secara pratikal atau
sebagai alternatif solusi suatu permasalahan. Contoh manfaat penelitian praktis dalam penelitian di bidang
pendidikan Taman Kanak-Kanak yang dipublikasikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Secara teoritis
hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Bagi Penulis
Contoh manfaat penelitian praktis di bidang pendidikan Taman Kanak-Kanan bagi penulis adalah dapat menambah
wawasan dan pengalaman langsung tentang cara meningkatkan kemampuan sains anak melalui metode eksperimen.
2. Bagi Pendidik dan Calon Pendidik
Contoh manfaat penelitian praktis di bidang pendidikan Taman Kanak-Kanan bagi pendidik dan calon pendidik adalah
apat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran tentang cara mengembangkan kemampuan sains khususnya
melalui metode eksperimen.
3. Bagi Sekolah
Contoh manfaat penelitian praktis di bidang pendidikan Taman Kanak-Kanan bagi sekolah adalah sebagai
bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran serta menentukan metode dan media
pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan kemampuan sains anak.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai