Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL PENELITIAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kerangka isi dari latar belakang adalah:

1. Pada bagian latar belakang ini diuraikan tentang topik yang menjadi gejala
penelitian sebagai awal penelitian dengan menggunakan fakta-fakta atau
data-data yang telah ada. Informasi yang lain adalah informasi yang berasal
dari referensi ilmiah misalnya dari jurnal berupa hasil penelitian sebelumnya.
2. Bagian latar belakang memuat kenapa kejadian itu penting untuk diteliti dan
apa dampaknya jika permasalahan tersebut dibiarkan saja.
3. Bagian latar belakang memuat bagaimana masalah tersebut harus
dipecahkan serta apa kegunaan masalah tersebut dipecahkan dan diteliti.
Manfaat apa yang didapatkan dari hasil penelitian tersebut untuk kehidupan
praktis maupin bagi ilmu pengetahuan.
Menurut Yudi Sutarno hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan latar
belakang adalah:
1. Ancangan Pembahasan
Ancangan yang dimaksud adalah dari mana peneliti mengawali pembicaraan
dalam kaitan dengan masalah riset yang dilakukan. Pengambilan ancangan
yang tepat akan memberikan penggambaran yang tepat pula atas masalah
yang diangkat oleh periset. Sangat direkomendasikan pembicaraan dalam
latar belakang lebih fokus dan mendalam tidak meluas dan dangkal.
2. Alur logika pemikiran yang digunakan
Alur logika pemikiran merupakan urutan berpikir peneliti dalam
menuangkan gagasan yang ingin disampaikan yang tercermindalam susunan
kalimat-kalimat dana susunan paragraf-paragraf dalam latar belakang. Alur
logika pemikiran yang dugunakan khususnya dalam penulisan latar belakang
menjadi penting diperhatikan. Hal ini agar arah pemikiran yang
dikembangkan dalam latar belakang lebih mengarah, fokus, jelas dan mudah
dipahami. Latar belakang yang tidak memiliki alur logika yang jelas akan
sulit bagi pembaca mengenali masalah sebenarnya memahami pesan yang
ingin disampaikan dan bahkan akan mengaburkan masalah itu sendiri.
3. Penggunaan sumber teori sebagai dasar pemikiran
Fungsinya selain akan menjadi sandaran berfikir namun juga hal tersebut
akan menjadi indikator obyektif itas tulisan. Sumber teori merupakan
pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang disampaikan oleh seseorang yang
biasanya dihasilkan dari riset. Semakin banyak teori yang digunakan maka
dalam batas tertentu akan semakin meningkatkan obyektifitas riset dan
semakin kuat argumentasi yang dipaparkan oleh periset. Penggunaan sumber
teori secara eksplisit tercermin pada penggunaan kalimat di akhir kalimat
dicantumkan nama penulis dan tahun penulisan, sebagai cerminan kalimat
tersebut diambil dari penulis yang namanya disebutkan tersebut.
4. Penggunaan fakta dan data lingkungan
Pengunaan fakta dan data dalam perumusan latar belakang adalah penting
untuk mengetahui indikator-indikator dari intensitas permasalahanyang
dirumuskan oleh peneliti. Dari fakta dan data tersebut akan diketahui
seberapa luas dan seberapa mendalam permasalahan riil yang ada. Absennya
data dan fakta dalam perumusan masalah utamanya dalam latar belakang
akan mengakibatkan permasalahan menjadi sangat umum, mengambang
tidak jelas dan tidak fokus.
5. Panjang dan cakupan
Panjang atau pendeknya penggambaran memang sangat tergantung pada
jenis permasalahan yang dihadapi umtuk kepentyingan apa riset dilakukan
dan tentunya ketersediaan halaman atau tempat dalam menuangkan
gagasan. Namun demikian prinsip yang lazim digunakan adalah bahwa
penggambaran identifikasi dan perumusan masalah sebagaimana dalam latar
belakang dan permasalahan riset harusny secara cukup dan tuntas
mengarahkan pembaca akan masalah riil apa yang dihadapi oleh periset dan
mengapa muncul dan perlu diatasi atau diteliti.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah merupakan pertanyaan ayng timbul berdasarkan judul maupun
latar belakang yang ada. Rumusan masalah merupakan hal inti dari penelitian,
didalamnya mengandung pertanyaan apa saja yang akan dicari dalam sebuah
penelitian. Pertanyaan dalam rumusan masalah tersebut hanya dijawab dalam
pembahasan dan kesimpulan.
Ciri-ciri rumusan masalah
1. Rumusan masalah merupakan titik awal penelitian
2. Rumusan masalah berupa pertanyaan-pertanyaan penting yang ingin
dijawab dalam penelitian
3. Rumusan masalah harus diidentifikasi, dipilih dan atau dibatasi
4. Rumusan masalah sebagai acuan untuk penyusunan tujuan, pengajuan
hipotesis, analisis data dan kesimpulan.
Tujuan perumusan masalah
1. Meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian
sebelumnya ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya.
2. Untuk memudahkan pengajuan hipotesis, analisis data dan kesimpulan
3. Memenuhi kebutuhan penelitian sosial
4. Menyediakan sesuatu yang bermanfaat bagi hasil penelitian nantinya.
Cara merumuskan masalah
1. Dirumuskan dalam kalimat yang berbentuk pertanyaan
2. Rumusan hendaknya jelas, berisi dan padat
3. Difokuskan pada variabel yang akan diteliti (baik dependent atau
independent variabel)
4. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan
masalah.
5. Rumusan masalah sebagai dasar dalam membuat hipotesa.
Contoh. – Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen Toko Hijabers?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian mengenai apa saja yang akan dicapai dalam penelitian tersebut
dan selalu menuliskan apa yang ingin dicapai dalam Rumusan masalah.
Contoh: - untuk mengetahu pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan
konsumen Toko Hijabers.
###Intinya tujuan penelitian harus konsisten dengan masalah yang telah
dirumuskan dalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai