Anda di halaman 1dari 34

METODOLOGI PENELITIAN HUKUM

Oleh
Dr. Arpangi, SH.,MH

MAGISTER ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
Metode penelitian
 Metode penelitian/metode ilmiah :
Prosedur atau langkah-langkah sistematis
dalam mendapatkan pengetahuan.
cara untuk memperoleh dan menyusun
pengetahuan.
 Ilmu pengetahuan merupakan sekumpulan
pengetahuan dalam bidang tertentu yang disusun
secara sistematis, menggunakan metode
ilmiah/metode penelitian, dapat dipelajari dan
diajarkan dan memiliki nilai guna tertentu.
Pentingnya penelitian
 Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah merupakan
aspek penting bagi kehidupan suatu manusia. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa alasan;
1. Tuntutan kebutuhan manusia sebagai makluk
sosial terus berkembang sejalan dengan
perkembangan kehidupan.
2. Penemuan bidang teknologi dan inovasi
3. Selain didorong rasa ingin tahu, para peneliti juga
didorong oleh adanya tuntutan praktis di
lapangan.
Langkah-langkah penelitian
1. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan
masalah
2. Menyusun kerangka pemikiran
3. Merumuskan hipotesis
4. Menguji hipotesis secara empirik
5. Melakukan pembahasan
6. Menarik kesimpulan
A. Mengidentifikasi masalah
1. Mencari masalah yang paling relevan
2. Masalah dapat dicari melalui pancaindra.
3. Masalah ada kalau ada kesenjangan antara das
Sollen dan das Sein.
 Memilih masalah/pembatasan
1. Masalah tersebut layak atau tidaknya untuk
diteliti, tergantung pada:
a. ada/tidaknya sumbangan terhadap teori dan
ada/tidaknya teori yang relevan.
b. Ada/tidaknya kegunaan untuk pemecahan
masalah-masalah praktis.
1. Managebility yaitu cukup dana, cukup waktu,
cukup alat, cukup bekal kemampuan teoritis. Dan
cukup penguasaan metode yang diperlukan.
 Merumuskan masalah
Setelah masalah diidentifikasi dan dipilih/dibatasi,
selanjutnya masalah tersebut hendanya;
1. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya (?) yang
padat dan jelas
2. Memberikan petunjuk tentang kemungkinan
pengumpulan data guna menjawab pertanyaan
dalam rumusan masalah.
B. Penyusunan kerangka pemikiran
 Kerangka pemikiran adalah konstruksi berpikir
secara logis dengan argumentasi yang konsisten
dengan pengetahuan sebelumnya yang telah
berhasil disusun.
 Menduduk perkarakan masalah dalam
kerangka teoritis.
 Untuk menyusun kerangka pemikiran perlu
diperhatikan hal-hal;
1. Cari teori-teori, konsep-konsep dan
generalisasi-generalisasi yang relevan untuk
dijadikan landasan teoritis dalam penelitian.
2. Dari teori-teori, konsep-konsep dan
generalisasi tersebut, lakukan perincian
analisis melalui penalaran deduktif. Sedangkan
dari hasil penelitian yang terdahulu dilakukan
pemaduan dan generalisasi melalui penalaran
induktif.
C. Perumusan Hipotesis
 Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
masalah penelitian, yang jawabannya harus diuji.
 Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari
kerangka pemikiran/kesimpulan teoritis.
 Hipotesis dinyatakan dalam kalimat
deklaratif/pernyataan yang jelas, padat dan
spesifik.
 Harus dapat diuji.
 Hipotesis ada dua;
1. Hipotesis diskriptif ; yaitu hipotesis yang
menunjukkan pemaknaan suatu konsep dari suatu
teori.
2. Hipotesis verivikatif ; yaitu hipotesis yang
menghubungkan atau mempertautkan dua
variabel atau lebih untuk diuji.
D. Menguji Hipotesis secara
empirik
 Menguji dengan alat statistik inverensial dan
statistik deskriptif, untuk membuktikan apakah
teori-teori tersebut teruji secara menyakinkan
atau tidak berdasarkan hasil uji fakta-fakta secara
empirik (penelitian Kuanlitatif)
 Menguji dengan tanpa statistik untuk mencari
pemaknaan (penelitian Kualitatif)
E. Melakukan Pembahasan
 Melakukan pembahasan dari hasil
penelitian baik secara teoritis maupun
empiris, yang kemudian disintesiskan
dengan hasil penelitian terdahulu . Apakah
hasil penelitian tersebut menyokong
keberlakuan suatu teori, modifikasi, atau
bahkan menggugurkan teori.
 Kemukakan temuan-temuan penelitian,
termasuk fenomena baru yang mungkin
muncul selama penelitian, bila ada
F. Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan
a. Harus menjawab terhadap masalah yang
dirumuskan.
b. Kesimpulan harus konsisten dengan rumusan
masalah dan yang ingin dijawab, tujuan dan
kegunaan penelitian, hipotesis, hasil
penelitian dan pembahasan.
c. Kesimpulan bukan ringkasan, atau inti sari
tetapi merupakan kaitan logis dari konsep
berpikir deduktif ke arah generalisasi.
 Saran
1. Uraian saran bersumber dari indikator-indikator
yang diteliti, bukan yang di luar hasil penelitian.
2. Harus didasarkan pada kesimpulan
3. Merupakan resep dalam rangka untuk
memecahkan masalah.
SISTEMATIKA DALAM PENULISAN
TESIS
1. Halaman Judul 10. Bab II Kajian Pustaka,
2. Lembar Pengesahan kerangka Pemikiran,
3. Abstrak Pendekatan Masalah
4. Abstrac 11. Bab III. Hasil Penelitian
5. Kata Pengantar dan Pembahasan
6. Kata pengantar 12. Bab IV. Penutup,berisi kesim
7. Daftar isi pulan dan saran.
8. Daftar tabel 13. Daftar Pustaka
9. Daftar gambar
10. Bab I Pendahuluan
Pendahuluan
1. Latar Belakang
a. Pada bagian ini memuat tentang adanya suatu
gejala/masalah yang kemudia diuraikan
tentang topik/masalah yang menjadi isu
sentral penelitian sebagai informasi awal
untuk diteliti berdasarkan fakta-fakta/data-
data yang berdasarkan hasil pra penelitian
atau berasal dari referensi ilmiah.
b. Memuat tentang mengapa kejadian/gejala itu
dianggap masalah dan mengapa penting
diteliti, dan apa dampaknya apabila masalah
ini dibiarkan, apakah mengancam,
mengganggu, menghambat dan menyulitkan
sehingga menimbulkan kesenjangan.
Termasuk implikasi masalah terhadap
berbagai aspek.
C. Menguraikan bagaimana masalah tersebut
seharusnya dipecahkan, untuk apa masalah
ini dipecahkan dan diteliti dan apa manfaat
hasil penelitian ini bagi kehidupan praktis
dan perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Rumusan masalah
a. mula-mula kemukakan semua faktor atau
variabel yang teridentifikasi sebagai masalah
yang menyebabkan terjadinya suatu masalah
utama berdasarkan referensi .
Tentu saja banyak faktor penyebab yang
merupakan masalah dan menyebabkan
masalah lain, tetapi yang diidentifikasi adalah
faktor-faktor dan masalah-masalah yang
terjangkau dan dikuasai peneliti saja.
b. Apabila semua faktor yang menyebabkan
terjadinya masalah tersebut sudah
teridentifikasi/terdeteksi, kemudian pilihlah
beberapa faktor yang terjangkau oleh
kemampuan ilmu peneliti dan menarik
untuk diteliti. (pembatasan masalah)
c. Setelah beberapa faktor tersebut dipilih untuk
diteliti, kemudian masalah tersebut
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya (?)
terukur, padat dan jelas.
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
a. Tujuan Penelitian
Merupakan pernyataan mengenai apa yang
akan dihasilkan atau dicapai oleh peneliti.
Tujuan penelitian tergantung pada jenis
penelitian dan masalah yang akan diteliti.
Oleh sebab iyu tujuan penelitian harus
konsisten dengan masalah yang di rumuskan
b. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Ilmiah.
Untuk memberikan sumbangsih terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan yang ada
relevansinya dengan bidang ilmu yang
dipelajari.
2. Kegunaan Praktis.
Yaitu kegunaan penelitian bagi dunia
praktis dilapangan.
Objek dan Metode Penelitian
1. Objek Penelitian
Memuat tentang variabel-variabel penelitian
beserta unsur-unsur yang akan diteliti, populasi
penelitian, sampel penelitian dan tempat
penelitian
Objek penelitian memuat tentang apa, siapa,
dimana, kapan.
2. Jenis metode penelitian yang dapat digunakan:
a. Metode yuridis normatif, penelitian yang
berupa mengamati hokum yang
dikonsepkan di dalam perundang -
undangan.
b. Metode yuridis empiris, penelitian yang
berupaya mengamati fakta-fakta yang ada
di masyarakat.
 Sumber data dan Pengumpulan Data
Ada dua sumber data :
1. Sumber data Primer
2. Sumber data skunder
Pengumpulan data.
1. Angket/kuesioner
2. Wawancara
3. Observasi
4. dokumen
 Teknik Analisa Data
Dalam bagian ini dikemukakan tentang jenis alat
ukur yang akan digunakan dan dirumuskan
hipotesis ukurnya.
Jelaskan pula mengenai alasan mengapa alat ukur
itu digunakan, dan persyaratan apa yang harus
dipenuhi dalam menggunakan alat ukur tersebut.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
 Hasil penelitian.
Bagian ini merupakan tahapan reduksi data, yaitu
proses memfokuskan dan mengabstraksikan data
menjadi informasi yang bermakna , yang berisi :
1. Tinjauan umum objek penelitian
2. Deskripsi Variabel yang diteliti
3. Hasil uji hipotesa
 1. tinjauan umum objek penelitian.
Kemukakan gambaran menyeluruh tentang
objek yang di teliti termasuk potensi dan aspek-
aspek yang dapat mengakses terhadap
pemecahan masalah yang akan dikaji. Bila yang
dikaji masalah hukum, maka yang ada kitannya
dengan hukum saja, dan yang dapat
dikendalikan oleh hukum saja.
 2. deskripsi Variabel yang diteliti.
Uraikan deskripsi objek/gambaran setiap
variabel yang diteliti, dan sajikan data dalam
bentuk tabel, matrik, diagram atau bentuk lain
dan bunyikan data tersebut dalam bentuk
naratif
Untuk membuat naratif harus melihat indikator
dalam operasionalisasi variabel yang diteliti.
 3. Hasil Uji Hipotesis.
Ungkapkan hasil uji hipotesis, kemudian buat
kesimpulan-kesimpulan hasil pengujian
hipotesis tersebut.
Kesimpulan dan saran
 Kesimpulan.
1. Harus menjawab terhadap masalah yang
dirumuskan.
2. Harus konsisten dengan masalah yang
dirumuskan dan yang ingin dijawab, tujuan
dan kegunaan penelitian, hasil penelitian dan
pembahasan.
3. Kesimpulan bukan ringkasan tetapi kaitan
logis dari konsep berpikir deduktif ke arah
generalisasi
 Saran
1. Uraian saran bersumber dari indikator-indikator
yang diteliti, bukan yang di luar hasil penelitian.
2. Harus didasarkan pada kesimpulan
3. Merupakan resep dalam rangka untuk
memecahkan masalah.

Anda mungkin juga menyukai