Anda di halaman 1dari 4

Penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah

Dalam penulisan karya ilmiah terdapat etika yang memuat berbagai norma pembatas yang
harus diperhatikan serta dipegang teguh oleh mahasiswa ketika menulis karya ilmiah. Norma
ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang dipergunakan, dan
penyebutan sumber data atau informan.

Penulisan karya ilmiah harus dilakukan secara jujur dengan menyebutkan sumber rujukan
atau hasil pikiran orang lain yang dikutip dan dimasukkan dalam bagian karya ilmiahnya.
Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber, misalnya tabel, model dan skema, penulis
harus menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara
utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau dikembangkan.

Pengutipan bahan atau hasil pikiran orang lain yang tidak disertai dengan menyebut
sumbernya yang diakui sebagai hasil pikirannya sendiri dapat dinyatakan sebagai perbuatan
plagiat. Oleh karena itu, khusus penulisan karya tulis ilmiah, wajib mencantumkan
pernyataan bahwa karyanya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang
lain.
Oleh karena itu mengetahui aturan-aturan dalam penelitian merupakan hal yang wajib
diketahui oleh mahasiswa, mengingat pembuatan KTI adalah salah satu syarat wajib untuk
mendapat gelar ahli madya, dan itu dimulai dari pembuatan proposal penelitian.

Rumusan Masalah

1. Apa saja bagian-bagian yang harus ada dalam suatu proposal penelitian?
2. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan proposal penelitian?

Tujuan Penulisan

1. Mengetahui bagian-bagian yang harus ada dalam suatu proposal penelitian.


2. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan proposal penelitian.

1. Judul Penelitian

Dalam suatu penelitian judul merupakan kalimat dalam bentuk satu kalimat pernyataan
(bukan kalimat pertanyaan), terdiri dari kata-kata yang jelas (tidak kabur), singkat (tidak
bertele-tele), deskriptif (berkaitan atau runtut) dan pernyataan tidak terlalu puitis atau
bombatis. Judul merupakan pencerminan atau identitas dari seluruh isi karya tulis, yang
dapat menjelaskan dan menarik, sehingga semua orang dapat dengan segera menduga tentang
penelitian tersebut.

2. Latar Belakang Masalah


Masalah adalah Kesenjangan antara rencana (sesuatu yang diinginkan) dengan keadaan yang
ada (realitas). Oleh sebab itu dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara
harapan dengan kenyataan, baik kesenjangan teoritis maupun praktis yang melatarbelakangi
masalah yang diteliti.

1
Bisa diartikan bagian dalam proposal penelitian yang berisi tentang gambaran umum,
paparan, atau uraian seputar masalah atau topik yang dikaji, yang bisa diperoleh dari berbagai
sumber, misalnya buku, laporan penelitian dan lain sebagainya. Tujuan dari adanya latar
belakang adalah untuk memperoleh pemahaman betapa pentingnya masalah atau topik
tersebut dikaji.

3. Rumusan Masalah

Merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak


dicarikan jawabanya, lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah.

Masalah akan menarik untuk diselidiki apabila:


1. Masalah itu menyangkut kepentingan umum ( masyarakat )
2. Masalah itu merupakan mata rantai, apabila tidak dipecahkan banyak masalah lain
yang terbengkelai.
3. Masalah itu penting dimana pemecahanya dapat mengisi kekosongan atau kekurangan
ilmu dan pengetahuan atau sebagainya

4. Tujuan dan Manfaat

Manfaat penelitian menguraikan dan menjelaskan kegunaan secara teoritik dan aplikatif dari
penelitian yang telah dilakukan. Manfaat atau Kontribusi Penelitian, memuat 2 hal yang
mendasar:

1. Manfaat Teoritik apabila hasil penelitian akan menghasilkan sebuah pendapat baru
atau hal baru.
2. Manfaat Aplikatif apabila terdapat manfaat atau nilai guna hasil penelitian bagi
stakeholders atau pihak-pihak yang terkait langsung dengan hasil penelitian, seperti:
1. pembuat kebijakan, 2. dunia usaha atau industri 3. meningkatkan pelayanan, 4.
pemecahan masalah di tingkat operasional, 5. kelompok masyarakat yang menjadi
sasaran penelitian.

5. Tinjauan Pustaka

Berisi landasan teori, pendapat para ahli, doktrin, hasil penelitian atau informasi lainnya yang
dijadikan pedoman bagi pemecahan masalah. Perumusan tinjauan pustaka hendaknya
memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Usahakan pustaka yang digunakan terbaru, relevan, dan asli dari karya ilmiah; -
Apabila sumber informasi dan data yang dirujuk berasal dari buku, usahakan mencari
terbitan edisi paling akhir, (minimal 5 tahun terakhir);
2. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari
penelitian yang akan dilakukan;
3. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh
dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan;

Uraian dalam tinjauan pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan
digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka mengacu pada daftar pustaka.

2
6. Konsep dan Definisi Operasional

Diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian atau kekurangan makna
seandainya penegasan istilah tidak diberikan. Definisi operasional adalah definisi yang
didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan yang dapat diamati. Sifat dari definisi
operasional oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.

7. Konsep / Pembatasan Masalah

Adalah suatu kondisi atau keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian yang harus
dihadapi. Keterbatasan penelitian bisa berkaitan dengan ruang lingkup kajian dan kondisi
lingkungan dan dilakukan karena alasan teknik maupun prosedur penelitian karena alasan
waktu, biaya, adat, etika, kepercayaan atau alasan logistik lainya.

8. Kerangka Teori

Menempatkan masalah yang telah diindenfikasi itu pada kerangka teoritis dan konsep yang
relevan, mampu menangkap, menerangkan, dan menunjukkan perspektif tersebut. Hal ini
ditujukan agar dapat menjawab atau menerangkan masalah yang telah diidentifikasi itu.

Cara berfikir seperti ini adalah mengarah memperoleh jawaban dengan cara berfikir deduktif.
Cara berfikir seperti ini, bertolak pada hal yang bersifat general (berlaku umum) kepada hal-
hal yang lebih spesifik. Hal yang berlaku umum itu adalah teori (dalil, hukum, kaidah dan
sebagainya), sedangkan yang bersifat spesifik itu merupakan masalah yang telah
diidentifikasi. Ada tiga tahap berfikir:

1. Tahap conception (tahap menyusun konsepsi)


2. Tahap judgement (tahap menyusun ketentuan)
3. Tahap reasoning (tahap membuat pertimbangan atau membuat argumentasi)

9. Perumusan Kerangka Berfikir

Yaitu menguraikan cara pelaksanaan penelitian, mulai dari merumuskan pendekatan


penelitian yang digunakan hingga bagaimana menganalisis hasil penelitian. Metode Penelitan
memuat uraian tentang:

1. Metode pendekatan yang digunakan, apakah yuridis sosiologi dan/atau yuridis


normatif, serta memberikan alasan mengapa pendekatan tersebut digunakan.
2. Jenis/macam dan sumber data atau bahan yang menjelaskan berbagai macam data
atau bahan yang diperlukan dalam penelitian baik yang sifatnya primer maupun
sekunder.
3. Metode penelusuran atau perolehan data atau bahan. Menjelaskan tentang bagaimana
data atau bahan, baik primer maupun sekunder diperoleh.
4. Data sekunder dalam penelitian empiris diperoleh dengan menggunakan studi
kepustakaan atau literatur, penelusuran internet, klipping koran dan/atau studi
dokumentasi berkas-berkas penting dari institusi yang diteliti serta penelusuran
peraturan perundang-undangan dari berbagai sumber.

10. Hipotesis

3
Merupakan pernyataan tentang karakteristik populasi yang berkaitan dengan suatu tujuan
khusus tertentu. Contoh dengan tujuan khsus mempelajari korelasi antara variabel x dengan
y dikemukakan hipotesis variabel x dan y berkorelasi positif. Walaupun demikian, tidak
semua pasangan variabel penelitian harus di nyatakan dalam bentuk hipotesis.

Banyaknya hipotesis yang sebenarnya tidak perlu dinyatakan sebagai hipotesis lagi dalam
karya tulis ilmiah, karena apa yang dinyatakan tersebut umumnya telah bisa diterima
kebenaranya.

11. Metodologi

a. Tentukan Tipe Penelitian. Metodologi adalah suatu studi sistematis mengenai prosedur dan
teknik yang dihubungkan dengan sesuatu. Dalam menguraikan metode penelitian, pertama-
tama harus disebut secara eksplisit tipe penelitian.hal ini perlu diketahui agar peneliti tidak
kesasar.

b. Prosedur Penarikan sampel. Diperlukan untuk menekan sejauh mungkin terjadi bias dan
veriabilitas.

c. Definisi operasional Variabel Penelitian

d. Teknik Pengumpulan Data

e. Rancangan Analisis

12. Garis Besar Isi

Bab inti biasanya bab 2-4 masing-masing berisi gagasan atau masalah pokok yang terdapat
dalam topik.

Cara pembahasan yaitu sebagai berikut:


1. Merumuskan pengertian atau definisi
2. Memberikan klasifikasi, rincian, atau indikator
3. Mendiskripsikan proses dan langkah-langkah
4. Menampilkan ilustrasi, contoh, bukti, fakta atau data
5. Menjelaskan kaitan atau hubungan dengan gagasan atau hal lain
6. Menjelaskan peran, kedudukan, atau posisi terhadap gagasan atau hal lain
7. Menjelaskan dampak atau efek terhadap gagasan atau hal lain.

C. PENUTUP

Proposal karya tulis ilmiah terdiri dari:

Judul Penelitian, Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat,
Tinjauan Pustaka, Konsep dan Definisi Operasional, Konsep / Pembatasan Masalah,
Kerangka Teori, Perumusan Kerangka Berfikir dan Hipotesis.

Anda mungkin juga menyukai