Anda di halaman 1dari 27

SENYAWA KIMIA

DARAH
Dr. Dhiya Almas F, S.Ked
Komposisi Darah
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45%
bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau
volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai
47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk
medium cairan darah yang disebut plasma darah.
Komposisi Darah
Korpuskula darah terdiri dari:
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela. Eritrosit mengandung hemoglobin dan
mengedarkan oksigen. Berperan dalam penentuan golongan darah.

Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)


Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.

Sel darah putih atau leukosit (0,2%)


Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas memusnahkan
benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Bersifat
amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan
menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita
penyakit leukopenia.
Komposisi Darah
Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
Air: 91,0%

Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)

Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, ,
kalium dan zat besi,nitrogen, dll)

Garam
Komposisi Darah
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
albumin

bahan pembeku darah

immunoglobin (antibodi)

hormon

berbagai jenis protein

berbagai jenis garam


Jenis Senyawa Kimia dalam Darah
Karbohidrat (glukosa, glikogen);

Lipid (lemak bebas, kolesterol, ester-ester kolesterol, asam-asam lemak, lesitin,


seralin, sfingomielin);

Protein (protein plasma, protein serum, albumin, globulin, fibrinogen,


hemoglobin);

Senyawa-senyawa nitrogen nonprotein (asam-asam alfa amino, glutation,


ureum, glutamin, kreatin, asam urat, kreatinin, sitrulin, hilirubin, kuanidin, indikan,
urobilin, amonia, adrenalin);
Jenis Senyawa Kimia dalam Darah
Vitamin-vitamin (vitamin A, vitamin E, asam askorbat, biotin, karoten, asam
pantotenat, riboflavin, niasin);

Enzim-enzim (amilase serum, lipase serum, fosfatase asam, alkali fesfatase);

Gas-gas napas (oksigen, karbon dioksida);

Zat-zat lain (aseton, asam sitrat, asam a-ketoglutarat, asam laktat, asam
piruvat); dan

Elektrolit, baik dalam bentuk kation ( K+, Na+2, Ca+2, dan Mg+2) atau dalam
bentuk anion (CI-, HCO3-, PO4-3, HPO4-2, H2PO4-).
PEMERIKSAAN KIMIA
DARAH
Pemeriksaan Kimia Darah
Guna Pemeriksaan: untuk mengetahui hasil pemeriksaan kimia darah secara
kuantitatif ( ketepatan nilai )

Sampel yang digunakan: serum / plasma

Perbedaan Serum dan Plasma :


Perbedaan Serum dan Plasma
Sumber Kesalahan
1. Hemolisis
Definisi: pecahnya eritrosit disertai keluarnya zat zat yang tekandung di dalamnya,
sehingga serum/ plasma tampak kemerahan dan dapat menyebabkan kesalahan
dalam analisis

Cara pencegahan:
a. Alat yang digunakan dissposible

b. Punksi vena yang dilakukan harus benar dan segera berhasil

c. Saat memasukkan darah ke dalam tabung/ vial, alirkan perlahan lahan melalui dinding
tabung/ vial dan tidak boleh disemprotkan

d. Segera dilakukan pemisahan


Sumber Kesalahan
2. IKTERIK
Definisi: serum yang berwarna kuning coklat akibat adanya hiperbilirubinemia (
peningkatan kadar bilirubin dalam darah )

Serum ikterik dapat mempengaruhi pengukuran pada panjang gelombang 400


500 nm akibat warna kuning coklat dari spesimen, sehingga tidak mampu dibaca
oleh fotometer
Sumber Kesalahan
3. LIPEMIK
Definisi: serum yang keruh, putih/ seperti susu karena
hiperlipidemia ( peningkatan kadar lemak dalam darah ) atau
adanya kontaminasi bakteri

Makanan yang baru dikonsumsi, terutama yang mengandung


lemak dapat menyebabkan lipemia ( peningkatan kadar lemak
darah untuk sementara )
Perbedaan indeks Serum
Persiapan pasien untuk pemeriksaan
kimia darah:
1. Puasa 10 12 jam

2. Penganbilan sampel pagi hari ( jam 7.00 9.00 ), karena harga normal sesuai

dengan pemeriksaan

3. Pengambilan darah dilakukan dengan posisi pasien duduk

4. Pengobatan yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, dihentikan sebelum

pemeriksaan
Reflotron Check Sistem
Alat yg dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kimia darah dengan
cara cepat, mudah, dan akurat

Menggunakan reaksi kimia kering, reagen stick sesuai dgn yg diinginkan

Apabila digunakan dengan benar, maka hasil yg didapat hampir sama


akuratnya dgn pemeriksaan metode basah
Jenis pemeriksaan yang dapat
dilakukan
Kadar Hb darah

Kadar gula darah

Kadar cholesterol darah

Kadar Tryglyserida darah

Tes fungsi hati (SGOT,SGPT,Bilirubin,Gamma GT)

Tes fungsi ginjal (urea, BUN, creatinin, uric acid)


Bahan dan Alat:
Reflotron body

Reagen stick

Autoclick lancet

Lancet holder

Ring caps

Kapas

Alkohol 70%

Sarung tangan
Cara Melakukan Pemeriksaan:
Hidupkan reflotron, tunggu sampai display menunjukkan READY

Ambil kapas yang sudah diberi alkohol 70%

Usapkan pada ujung jari manis yang akan diambil sampel darah

Siapkan lancet, pipa capilet, dan reagen stick sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan

Masukkan lancet pada holder, sambil menunggu kering ujung jari yang diberi
alkohol
Letakkan ujung holder lancet tepat pada ujung jari manis yang sudah diberi
alkohol dan tekan tombol bagian atas holder

Lepaskan, maka darah akan keluar pada ujung jari dan segera ambil pipa
capilet, kemudian masukkan cairan darah pada tabung pipa capilet sampai
batas garis yg berwarna biru

Buka kertas penutup reagen stick, dan teteskan darah yg terdpt pada
capilete hingga habis

Masukkan reagen stick yg sudah ditetesi darah ke dalam holder reflotron


check sistem
Masukkan perlahan-lahan reagen stick ke dalam holder reflotron sampai
terdengar bunyi klik, kemudian tutupholder maka display akan bergerak dan
tunggu sampai muncul nilai dari display

Apabila nilai sudah muncul pada display catat dan bandingkan dengan
standart, kemudian buka holder, maka reagen stick akan keluar, ambil dan
buang ke tempat sampah medis.
Fungsi Pemeriksaan Kimia Darah
Glukosa (Sewaktu, Puasa dan 2 jam PP) :
Untuk mengetahui kadar Glukosa darah, sehingga membantu menentukan terapi
pasien diabetes

Cholesterol Total, Trigliserida, HDL, LDL :


Untuk mengetahui profil lemak pasien, sehingga membantu menentukan terapi,
memantau terapi, menentukan faktor risiko PJK dan Stroke

Small dense-LDL
LDL berukuran kecil dan lebih berbahaya dari LDL, merupakan faktor resiko PJK
dan stroke
Ureum (BUN), Kreatinin
Untuk mengetahui fungsi ginjal

Asam Urat
Untuk mengetahui adanya penyakit Gout Arthritis (nyeri sendi karena
tingginya kadar asam urat)

SGOT, SGPT
Untuk mengetahui fungsi hati, sehingga membantu mendiagnosis kelainan
hati

Billirubin
Peningkatan kadar billirubin bisa terjadi karena penyakit hati dan empedu
(karena radang / infeksi, sumbatan batu, tumor) atau pemecahan sel darah
merah yang berlebihan

Protein Total
Untuk mengetahui apakah seseorang menderita kekurangan protein, untuk
mengetahui fungsi hati (hati merupakan organ yang menghasilkan protein)
Albumin
Kekurangan albumin dapat terjadi pada penyakit hati (misalnya serosi),
kekurangan gizi, kebocoran di ginjal (misalnya sindrom nefrotik)

Globulin
Penurunan kadarnya berarti terdapat gangguan kekebalan tubuh. Peningkatan
kadar globulin terjadi pada infeksi, penyakit hati dan beberapa keganasan.

Cholenesterase (CHE)
Merupakan enzim hati yang dipergunakan untuk membantu menentukan apakah
fungsi sintetis dari hati masih baik
Alkali Fosfatase (ALP) Gamma-GT
Meruoakan enzim yang dihasilkan oleh hati dan saluran empedu.
Peningkatan kadarnya berarti kemungkinan ada kelainan (radang, infeksi,
batu, tumor) pada hati dan saluran empedu

Protein Elektrophoresis (SPF)


Merupakan test untuk mengetahui proporsi (%) fraksi-fraksi protein dalam
darah

Anda mungkin juga menyukai