Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Farhan As-siddiq

Kelas : XII IPA 4


No Absen : 17
LKPD XII.2.05

LEMBAR KEGIATAN
Hubungan antara Metabolisme Karbohidrat, Lemak dan Protein

1. Judul Kegiatan
Menganalisis hubungan antara metabolisme karbohidrat, lemak dan protein

2. Jenis Kegiatan
Kerja Mandiri
3. Tujuan
Peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara metabolism karbohidrat, lemak dan protein
dengan tepat

4. LangkahKegiatan
1) Pelajari materi mengenai Katabolisme (Katabolisme Karbohidrat, lemak dan Protein)
2) Perhatikanbagan/ skema berikut dan jawablah beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
materi Metabolisme karbohidrat, lemak dan protein

5. Bahan Observasi dan Pertanyaan


Perhatikan bagan/ skema berikut ini !
Pertanyaan
1). Berapa jumlah ATP yang dihasilkan dalam katabolisme setiap ;
1 molekul karbohidrat
1 molekul protein
1 molekulkarbohidrat
2) Berdasarkan bagan/ skema ,Jelaskan proses metabolisme untuk karbohidrat, protein dan
lemak !
3) Jelaskan hubungan dari zat karbohidrat, protein dan lemak dalam proses metabolisme !
4) Diet dan obesitas saat ini menjadi masalah umum dunia.
Bagaimana menurut pendapatmu kaitan dengan diet tinggi protein dalam pengelolan berat
badan, baik itu manfaat dan bahayanya apabila hal ini dilakukan !

5). Apakah yang anda ketahui tentang diet keto ?


Bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh apabila kita melakukan diet keto ?
Bahaya apa yang akan mengancam tubuh apabila diet keto dilakukan secara terus menerus ?

6) Jelaskan beberapa kesimpulanmu, setelah mempelajari hubungan metabolisme karbohidrat,


protein dan lemak !
Jawaban:

1. – 1 molekul karbohidrat : Karbohidrat tersusun atas untaian (polimer) molekul glukosa, 1


mol glukosa (juga mengandung 6 atom C) menghasilkan 36
mol ATP dalam katabolisme
- 1 molekul Protein : dalam metabolisme protein terdapat proses glukoneogenesis
yang bertujuan mensintesis satu molekul glukosa yang nantinya
akan menghasilkan 36 mol ATP.
- 1 molekul lemak : katabolisme 1 mol asam lemak (mengandung 6 atom C)
menghasilkan 44 mol ATP.
2. Proses metabolisme karbohidrat :
1.   Glukosa sebagai bahan bakar utama metabolisme akan mengalami glikolisis
(dipecah) menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi
berupa ATP.
2.   Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini
dihasilkan energi berupa ATP.
3.   Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahap
ini dihasilkan energi berupa ATP.
4.   Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak
dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen). Glikogen
ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas
penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan
lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
5.   Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen
dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan
oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.
6.   Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka
sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini
dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan
protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme
untuk memperoleh energi.

- Proses Metabolisme Protein :


1. Jika jumlah protein terus meningkat → protein sel dipecah jadi asam amino untuk
dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak.
2. pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses :
- Deaminasi : proses pembuangan gugus amino dari asam amino
- Transaminasi: proses perubahan asam amino menjadi asam keto
3.  Zat hasil deaminasi/transaminasi yang dapat masuk siklus Krebs adalah: alfa
ketoglutarat, suksinil ko-A, fumarat, oksaloasetat, sitrat
- Proses Metabolisme Lemak :
1. Di dalam mitokondria jaringan lemak atau di hati, asam lemak dan gliserol bergabung
membentuk lemak netral (TG) kemudian disimpan sebagai cadangan energi.
2. Dipecah menjadi asetil-koenzim-A (Asetil Co-A) yang kemudian masuk ke dalam
siklus Kreb’s diubah menjadi sumber energi (glukoneogenesis). Selain itu, asetil Co-A
juga dapat digunakan untuk pembentukan kolesterol.
3. Di berbagai jaringan tepatnya di dalam mitokondria dan mikrosoma, asetil Co-A
diubah menjadi trigliserida untuk disimpan sebagai lemak jaringan atau dapat juga diubah
menjadi protein (asam amino).
3. Pada bagan/ skema diatas terlihat karbohidrat, protein, dan lemak bertemu pada jalur
siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A. Dapat diketahui bahwa Asetil Ko-A
sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk menghasilkan energi yang berasal dari
katabolisme karbohidrat, protein, maupun lemak. Titik temu dari berbagai jalur
metabolisme ini berguna untuk saling menggantikan “bahan bakar” di dalam sel, Hasil
katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan
senyawa-senyawa lain yaitu dapat membentuk ATP, hormon, komponen hemoglobin
ataupun komponen sel lainnya.
4. - Manfaat Diet Tinggi Protein
Diet tinggi protein dalam pengelolaan berat badan sangatlah menjanjikan khusus nya
bagi orang yang ingin menurunkan berat badannya,  Penelitian menunjukkan bahwa
protein memiliki efek mengenyangkan yang lebih lama. Ini artinya, tubuh membutuhkan
waktu yang tidak sebentar untuk memecah dan mencerna sebagian besar protein.
Sehingga, nafsu makan akan menurun dan mencegah untuk makan berlebihan.
- Kerugian diet tinggi protein
melakukan diet tinggi protein memang dapat menurunkan berat badan. Namun, jika
dilakukan terus menerus dapat menyebabkan tubuh kelebihan protein. Hal ini justru
membahayakan bagi kesehatan tubuh, seperti :

a) Dehidrasi

b) Penyakit Jantung

c) Gangguan Pencernaan

d) kerusakan Ginjal

5. Diet keto merupakan diet yang dilakukan dengan cara menerapkan pola makan rendah
karbohidrat, namun tinggi lemak. Metode diet ini kian populer karena dianggap cepat
menurunkan berat badan. Sebenarnya diet keto dianjurkan sebagai salah satu cara untuk
mengatasi beberapa jenis penyakit, terutama untuk mengurangi frekuensi timbulnya
serangan kejang pada anak penderita epilepsi yang tidak berhasil ditangani dengan obat-
obatan.
Manfaat Diet Keto :
1. Mengontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2
2. Meringankan gejala epilepsy pada anak
3. Mengurangi resiko penyakit jantung
4. Mengurangi resiko terkena gangguan system saraf

Beberapa risiko yang dapat terjadi, bila menjalani diet keto jangka panjang:

1. Kekurangan asupan karbohidrat sehat, seperti dari buah, gandum utuh, kacang-kacangan,
biji-bijian, dan sayuran kaya karbohidrat
2. Kehilangan manfaat vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh
3. Gangguan ginjal, bila konsumsi protein melebihi porsi yang dianjurkan secara terus
menerus dalam jangka panjang
4. Ketoasidosis

6. Kesimpulannya dari hubungan metabolisme karbohidrat,protein dan lemak, bahwa lemak


lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan senyawa karbon yang paling
banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam glutamat) banyak
mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat merupakan senyawa yang lebih
teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila
ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya
pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan
jumlah energi yang dihasilkan. Itu sebabnya jika kita mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang dibandingkan dengan protein
dan karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme
lemak untuk menghasilkan energi yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai