Anda di halaman 1dari 37

JARINGAN OTOT

Slide 1
Diagram dari struktur ketiga jenis otot.
Slide 2
OTOT RANGKA
> Panjang sampai 4 cm, diameter 10 – 100 μm multi-
nukleus di bagian perifer serabut.
> Sarung (eksternal) jaringan ikat :
- Epimisium,
- Perimisium ,
- Endomisium.
> Fungsi sarung jaringan ikat:
- Transduser mekanik sewaktu kontraksi otot,
- Tempat anyaman kapiler darah.
> Kapiler darah dalam otot rangka adalah jenis kontinu.
> Hubungan miotendinosa yaitu serat otot berlanjut
menjadi serat kolagen.
Slide 3
Struktur (diagram) dari suatu otot rangka dengan sarung jaringan ikat.
Slide 4
Potongan melintang otot rangka, menunjukkan kolagen dari sarung
jaringan ikat endomisium, perimisium dan epimisium. Tampak inti sel dari
serat otot. Pulasan Pikro-Sirius- Hematoksilin.
Slide 5
Potongan memanjang serat otot rangka. Tampak jalinan kapiler darah di
sekitar serat-serat otot (disuntikkan materi plastik berwarna biru tua).
Pulasan Giemsa dengan cahaya polarisasi.
Slide 6
Otot rangka terpotong memanjang (atas) dan melintang (bawah). Inti sel
terletak di perifer serat. H & E.
Slide 7
Otot rangka pada potongan memanjang. Di sisi kiri tampak insersi serat-serat
kolagen pada ototnya.Pulasan Pikro-Sirius cahaya-Polarisasi (PSP).
Slide 8
Potongan memanjang serat otot rangka. Pita A berwarna gelap dan pita I
berwarna terang.Pita I dilintasi oleh garis Z. Pewarnaan Giemsa.
Slide 9
Potongan memanjang otot rangka. Tampak garis-garis melintang pada
serat-serat otot. Serat kolagen berwarna kuning. Pulasan PSP.
Slide 10
OTOT RANGKA (samb.)
<> Garis-garis melintang :
~ Pita A (Anisotropik) :
- Pita gelap
- Filamen tebal
~ Pita I (Isotropik) :
- Pita terang
- Filamen tipis
<> Filamen tebal :
~ Mengandung molekul miosin .
<> Filamen tipis :
~ Mengandung molekul aktin, tropomiosin dan
troponin.
Slide 11
OTOT RANGKA (samb.)
<> Sarkomer :
~ Sub unit kontraktil, antara dua garis Z.
<> Mekanisme kontraksi :
~ Meningkatnya jumlah overlapping filamen (Huxley), mulai di
pita A terjadi overlapping filamen-filamen tebal dan filamen
tipis.
<> Retikulum sarkoplasmik :
~ Mengatur aliran ion-ion Ca++,
~ Kontraksi – tersedia ion Ca++
~ Relaksasi – tidak ada ion Ca++
<> Triad :
~ Sistem tubulus transversal dan retikulum sarko-plasma ( terletak
di batas pita A – I ), mengatur polarisasi – depolarisasi ion Ca++
pada proses kontraksi otot.
Slide12
Mikrograf elektron otot rangka. Satu sarkomer dengan pita-pita A, I, H dan garis Z. Filamen tebal
dan tipis secara skematis di bagian bawah gambar. Perhatikan letak triad dan tubulus T.
Slide 13
Struktur dan posisi filamen tebal dan tipis pada sarkomer. Struktur komponen
molekul terlihat di sebelah kanan.
Slide 14
Gambar skematis filamen tipis dengan ke tiga komponen protein (aktin,
tropomiosin dan troponin).
Slide 15
Kontraksi otot. Tahap I, Ca++ terikat pada unit TnC troponin. Tahap II, miosin melekat
pada aktin dengan pelepasan energi (ATP menjadi ADP). Akibatnya filamen tipis bergeser
di atas filamen tebal.
Slide 16
Mikrograf elektron potongan melintang otot (ikan),menunjukkan invaginasi
sarkolema yang membentuk tubulus T (panah).
Slide 17
Sebuah segmen otot rangka mamalia. Perhatikan sarkolema, invaginasi sistem
tubulus T pada daerah antara pita A dan I, retikulum sarkoplasma (SR) yang
membentuk triad.
Slide 18
OTOT RANGKA (samb.)
<> Lempeng akhir motorik :
~ Hubungan mioneural,
~ Mengandung mitokondria dan banyak vesikel
sinaptik,
~ Vesikel sinaptik berisi asetilkolin.
<> Serabut merah :
~ Mioglobin, mitokondria dan sitokrom banyak,
~ Kontraksi lambat, kuat, kontinu,
~ Terdapat pada m. lumbosakral.
<> Serabut putih :
~ Sedikit mioglobin dan sitokrom mitokondria,
~ Terdapat pada m. okular eks. mata,
~ Kontraksi cepat dan kerja ringan serta tidak kontinu.
<> Serabut intermediate :
~ Di antara keduanya,
Slide 19 ~ Umumnya otot rangka berupa campuran ke dua-duanya.
Struktur ultra ‘motor end-plate’ dan mekanisme kontraksi otot. Gambar kanan atas
memperlihatkan percabangan satu serat saraf. Gambar kiri atas memperlihatkan
mekanisme kontraksi dengan keterlibatan ion Ca++.
Slide 20
Gelendong otot, memperlihatkan saraf aferen, eferen dan serat-serat otot intrafusal yang
berdiameter lebih kecil dengan pelebaran yang berisi banyak inti sel.
Slide 21
Organ tendon Golgi. Mengumpulkan informasi tentang perbedaan tegangan antara
tendon dan meneruskannya ke susunan saraf pusat (SSP).
Slide 22
OTOT JANTUNG
<> Sel (serat) otot jantung :
~ Bergaris-garis melintang,
~ Mempunyai 1 atau 2 nukleus eukromatik
terletakdi sentral serabut,
~ Bercabang dua atau berikatan di dalam
suatu rantai.
<> Sel (serat) otot jantung :
~ Mengandung glikogen lebih banyak ,
~ Mitokondria lebih banyak,
~ Mengandung granula lipofuksin (di
Slide 23 sekitar kutub nukleus).
OTOT JANTUNG (Samb.)
<> Diskus interkalaris :
~ Garis transversal, berbentuk lurus atau
seperti tangga dan berwarna gelap,
~ Suatu ‘junctional complex’, terdiri dari
fasia adherens, hemi pita-Z dan makula
adherens (hemidesmosom).
<> Diad :
~ Terdiri dari 1 tubulus T dan 1 sisterna
(retikulum) sarkoplasma
~ Terletak pada level pita Z,
~ Lebih besar dan lebih banyak pada
sel (serat) otot jantung.
Slide 24
Gambar sel (serat) otot jantung memperlihatkan letak inti di pusat sel,
garis-garis melintang dan diskus interkalaris.
Slide 25
Fotomikrograf otot jantung, memperlihatkan garis-garis melintang dan
diskus interkalaris (mata panah). Pulasan Pararosalin-Biru toluidin (PT).
Slide 26
Potongan memanjang dua sel otot jantung. Tampak diskus interkalaris yang
terdiri atas fasia adherens dan desmosoma.
Slide 27
Struktur ultra otot jantung pada daerah diskus interkalaris. A (pita A), I (pita I), Z (garis Z).
Slide 28
Taut yang membentuk diskus interkalaris. A (fasia atau zonula adherens), B
(makula adherens atau desmosom) dan C (taut celah).
Slide 29
OTOT POLOS
<> Struktur :
~ Panjang 30 – 200 μm.
~ Diameter 5 – 10 μm.
~ Mononukleus, letaknya di sentral dari serat atau sel.
<> Sitoplasma mengandung :
~ Mitokondria, retikulum sarkoplasma, aparatus Golgi dan
miofilamen
<> Tanpa tubulus T :
~ Tetapi mengandung vesikel-vesikel pinositotik yang
berperan dalam uptake dan pelepasan ion Ca++.
<> Akson saraf otonom :
~ Melebar dekat sel otot polos,
~ Mengan- dung vesikel-vesikel berisi asetilkolin atau
norepinefrin.
Slide 30
OTOT POLOS (samb.)
<> Unitary smooth muscle (otot polos persatuan) :
~ Mempunyai banyak ‘gap junction’,
~ Sedikit suplai saraf,
~ Seratnya tersusun seperti sinsitium,
~ Di usus, uterus,ureter, visera yang berongga.
<> Otot polos multiunit :
~ Kaya dalam hal suplai saraf,
~ Berkontraksi secara cepat dan bertingkat,
~ Contohnya otot iris mata
<> Sifat lain sel otot polos :
- ~ Dapat mensintesis kolagen, elastin dan
proteoglikan.
Slide 31
Fotomikrograf sel-sel otot polos, terpotong melintang (atas) dan memanjang
(bawah). Pulasan PT.
Slide 32
Gambar satu segmen otot polos.Semua sel dikelilingi oleh serat retikulin.
Slide 33
Potongan melintang otot polos, diimpregnasi dengan perak, memperlihatkan
serat-serat retikulin yang mengelilingi sel-sel otot.
Slide 34
Sel otot polos yang sedang berelaksasi dan berkontraksi.Filamen sitoplasma
berinsersi pada badan-badan padat yang teletak pada membran sel dan di dalam
sitoplasma. Kontraksi filamen-filamen ini mengurangi ukuran sel dan memacu
kontraksi keseluruhan otot. Selama kontraksi, inti sel mengalami deformasi.
Slide 35
Regenerasi Jaringan Otot
<> Otot jantung :
~ Tidak sanggup regenerasi setelah usia awal kanak-kanak .
~ Jaringan infark diganti proliferasi jaringan ikat.
<> Otot rangka :
~ Mempunyai sel-sel regenerasi atau sel satelit.
~ Struktur sel satelit :
- Sel berbentuk kumparan ,
- Sel berinti satu,
- Terletak di dalam sarung lamina basalis,
- Pada hipertropi otot, sel satelit dapat berkembang
menjadi sel (serat) otot).
<> Otot polos :
~ Mempunyai respons regeneratif.
~ Dengan perkataan lain mampu bermitosis.
Slide 36
Rujukan :

HISTOLOGI DASAR
Junqueira, L C
Carneiro, J

Edisi Indonesia 3, 8, 10 dan 12

Penerbit EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai