Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah konsep dasar
keperawatan dengan tema persepsi mahasiswa terhadap klien dalam keperawatan.
Saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Dalam menyelesaikan
makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu, saya mengucapkan terimakasih kepada dosen - dosen
pembimbing mata kuliah komunikasi keperawatan, semoga makalah ini dapat diambil
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca. Maaf bila masih banyak
kesalahan dalam penulisan makalah ini. Terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Pengertian..........................................................................................................................3
2.2 Ciri-Ciri Profesi.................................................................................................................3
2.3 Syarat-Syarat profesi.........................................................................................................4
2.4 Karakteristik Profesi..........................................................................................................4
2.5 Hubungan Intraprofesi.......................................................................................................4
2.6 Contoh...............................................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................8
3.2 Solusi.................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9
LAMPIRAN NASKAH ROLEPLAY
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
perawat merencanakan dan praktek bersama sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan
dalam batasan-batasan lingkup praktek mereka dengan berbagi nilai-nilai dan saling
mengakui dan menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk merawat individu,
keluarga dan masyarakat.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui komunikasi intraprofesi dalam bidang kesehatan.
1.3.2 Mengetahui lebih dalam mengenai profesi kesehatan.
1.3.3 Mengetahui hubungan setiap profesi kesehatan.
1.3.4 Mengetahui contoh kasus dikehidupan nyata.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Memiliki pengetahuan khusus tentang suatu bidang pekerjaan, seperti adanya keahlian
dan keterampilan yang didapatkan dari pelatihan maupun dari pendidikan khusus seta
pengalaman yang cukup lama.
Memiliki aturan dan juga standar moral yang tinggi, umumnya bagi orang yang
memiliki profesi setiap kegiatan yang dilakukannya berdasarkan pada kode etik
bidang profesinya.
Mementingkan kepentingan masyarakat, setiap melaksanakan profesi harus selalu
mementingkan kepentingan masyarakat terlebih dahulu daripada kepentingan
pribadinya.
Memiliki izin khusus dalam menjalankan kegiatan profesinya, artinya setia profesi
tentunya selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana setiap kegiatan
yang dilaksanakan seorang yang memiliki profesi harus memiliki izin khusus jadi
tidak sembarangan dalam menjalankan kegiatannya.
3
Orang yang memiliki profesi biasanya selalu menjadi anggota organisasi profesi yang
menjadi bidangnya.
4
dikenal ketika memberikan bantuan kepada pasien. Perawat bekerja sama dangan dokter
dalam berbagai bentuk. Perawat mungkin bekerja di lingkungan di mana kebanyakan
asuhan keperawatan bergantung pada instruksi medis. Perawat diruang perawatan intensif
dapat mengikuti standar prosedur yang telah ditetapkan yang mengizinkan perawat
bertindak lebih mandiri. Perawat dapat bekerja dalam bentuk kolaborasi dengan dokter.
Contoh. Ketika perawat menyiapkan pasien yang baru saja didiagnosa diabetes pulang
kerumah, perawat dan dokter bersama-sama mengajarkan klien dan keluarga begaimana
perawatan diabetes di rumah. Selain itu komunikasi antara perawat dengan dokter dapat
terbentuk saat visit dokter terhadap pasien, disitu peran perawat adalah memberikan data
pasien meliputi TTV, anamnesa, serta keluhan-keluhan dari pasien,dan data penunjang
seperti hasil laboraturium sehingga dokter dapat mendiagnosa secara pasti mengenai
penyakit pasien. Pada saat perawat berkomunikasi dengan dokter pastilah menggunakan
istilah-istilah medis, disinilah perawat dituntut untuk belajar istilah-istilah medis sehingga
tidak terjadi kebingungan saat berkomunikasi dan komunikasi dapat berjalan dengan baik
serta mencapai tujuan yang diinginkan. Komuniaksi antara perawat dengan dokter dapat
berjalan dengan baik apabila dari kedua pihak dapat saling berkolaborasi dan bukan
hanya menjalankan tugas secara individu, perawat dan dokter sendiri adalah kesatuan
tenaga medis yang tidak bisa dipisahkan. Dokter membutuhkan bantuan perawat dalam
memberikan data-data asuhan keperawatan, dan perawat sendiri membutuhkan bantuan
dokter untuk mendiagnosa secara pasti penyakit pasien serta memberikan penanganan
lebih lanjut kepada pasien. Semua itu dapat terwujud dwngan baik berawal dari
komunikasi yang baik pula antara perawat dengan dokter.
Saat komunikasi terjadi maka ahli farmasi memberikan informasi tentang obat-obatan
mana yang sesuai dan dapat dicampur atau yang dapat diberikan secara bersamaan.
Kesalahan pemberian dosis obat dapat dihindari bila baik perawat dan apoteker sama-
sama mengetahui dosis yang diberikan. Perawat dapat melakukan pengecekkan ulang
dengan tim medis bila terdapat keraguan dengan kesesuaian dosis obat. Selain itu, ahli
farmasi dapat menyampaikan pada perawat tentang obat yang dijual bebas yang bila
dicampur dengan obat-obatan yang diresepkan dapat berinteraksi merugikan, sehingga
informasinini dapat dimasukkan dalam rencana persiapan pulang. Seorang ahli farmasi
adalah seorang profesional yang mendapat izin untuk merumuskan dan mendistribusikan
obat-obatan. Ahli farmasi dapat bekerja hanya di ruang farmasi atau mungkin juga
terlibat dalam konferensi perawatan klien atau dalam pengembangan sistem pemberian
obat.
6
Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh
terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Pelayanan gizi di RS merupakan hak
setiap orang dan memerlukan pedoman agar tercapai pelayanan yang bermutu.Agar
pemenuhan gizi pasien dapat sesuai dengan yang diharapkan maka perawat harus
mengkonsultasikan kepada ahli gizi tentang – obatan yang digunakan pasien, jika perawat
tidak mengkonunikasikannya maka dapat terjadi pemilihan makanan oleh ahli gizi yang
bisa saja menghambat absorbsi dari obat tersebut. Jadi diperlukanlah komunikasi dua
arah yang baik antara.
2.6 Contoh
A adalah seorang perawat profesional lulusan Poltekkes jurusan keperawatan, baru
saja bertugas di salah satu RS Kabupaten. Di RStersebut, tenaga keperawatan sangat terbatas
dan pada umumnya tenaga yang ada adalah lulusan sekolah perawat kesehatan (SPK).
Sedangkan lulusan jurusan keperawatan Poltekkes hanya 2 orang. Kepala bidang
Keperawatan RS dijabat oleh lulusan SPK yang sudah 20 tahun bertugas disana.kedatangan A
cukup membuat para Perawat kurang senang karena A sering dipanggil oleh direktur RS
untuk berdiskusi tentang cara meningkatkan mutu asuhan keperawatan di RS tersebut.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam profesi kesehatan kita dibutuhkan komunikasi didalamnya agar terjalin
kolaborasi yang baik diantara yang lain. Seperti dokter dengan perawat, perawat dengan
perawat, perawat dengan ahli terapis, dan perawat dengan ahli gizi. Perlunya komunikasi saat
berkolaborasi adalah agar tidak ada miss komunikasi dan miss understanding. Komunikasi
yang baik juga dapat menjalin hubungan yang baik juga diantara yang lainnya. Komunikasi
tidak hanya harus dijalin dalam intraprofesi kesehatan saja tapi dengan yang lainnya.
3.2 Solusi
Dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagai anggota profesi keperawatan, perawat harus
dapat bekerjasama dengan teman sesama perawat dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan terhadap klien. Dalam menjelaskan tugasnya, perawat harus dapat
membina hubungan baik dengan sesama Perawat yang ada di lingkungan tempat kerjanya.
Dalam membina hubungan tersebut, sesame perawat harus mempunyai tenggang rasa yang
tinggi agar tidak terjadi sikap saling curiga dan benci.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Perawat
https://www.slideshare.net/agustinagustus/hubungan-kerja-perawat-dengan-teman-sejawat
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan