Anda di halaman 1dari 10

Keutamaan Dalam Berkata

JUJUR

Disusun Oleh:
Secara etimologi, jujur merupakan lawan kata dusta. Dalam
bahasa Arab diungkapkan dengan "Ash-Shidqu" sedangkan "Ash-
Shiddiq" adalah orang yang selalu bersikap jujur baik dalam
perkataan mau pun perbuatan .
Allah swt. berfirman,
"..maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang
diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pecinta
kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh.
Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (an-Nisa' [4]:69)
Maksud "para pecinta kebenaran" pada ayat di atas adalah mereka
yang gemar bersikap jujur, mengakui kebenaran, atau orang yang
mempraktikkan apa dikatakanya. Ada juga yang menafsirkan
bahwa mereka adalah pengikut terbaik paar nabi yang denngan
segera mengakui kebenaran knabian, seperti Abu Bakar r.a.
Para ulama berbeda pendapat dalam memberikan definasi jujur secara terminologi, di antara
definasi jujur mengikut para ulama terebut adalah sebagai berikut:

a)  Jujur adalah kata hati yang sesuai dengan yang diungkapkan. Jika   salah satu   syarat
itu   ada yang hilang, belum mutlak disebut jujur. (Raqib)

b)  Jujur adalah hukum yang sesuai dengan kenyataan, dengan kenyataan, dengan kata lain,
lawan dari bohong.(7) (Jurjani)

c)  Jujur adalah kesesesuaian antara lahir dan batin, ketika keadaan seseorang tidak
didustakan  dengan tindakan-tindakannya, begitu pula sebaliknya.

d)  Para ulama menjadikan ikhlas sebagai perkara yang tidak boleh luput dan kejujuran itu
sifatnya lebih umum, yakni  bahwa semua orang yang jujur sudah tentu ikhlas. tetapi tidak
semua orang yang ikhlas itu jujur.

e)  Imam Junaid pernah ditanya tentang makna ikhlas dan jujur, "Apakah keduanya sama
atau berbeda?' Dia menjawab, "Keduanya berbeda. Jujur merupakan asas segala sesuatu,
sedangkan ikhlas itu tidak dapat terwujud  kecuali setelah masuk dalam amal. Amal terebut
pun tidak akan diterima kecuali jika disertai jujur dan ikhlas."(8)

f)  Kejujuran adalah kemurnian hati Anda, keyakinan Anda yang mantap, dan ketulusan
amal Anda. (imam Qusyairi)
Dalam Alqur’an Allah SWT berfirman
ُ َّ َّ َ
َ ‫مع‬
َ ‫ه وَكونُوا‬َ ‫منُوا اتَّقُوا الل‬
َ ‫ين ءَا‬
َ ِ‫يَاأيُّهَا الذ‬
‫صادِقِين‬َّ ‫ال‬
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kamu kepada Allah dan hendaklah kalian beserta
orang-orang yang jujur. ” (Q.S. At Taubah: 119)
َ َ ْ ‫ة ال‬
‫ف‬
َ ‫خل‬ ْ ‫ب وَاِذَا وَعَد َ أ‬َ َ ‫ث كَذ‬
َ َّ ‫حد‬ ٌ َ ‫ق ثَال‬
َ ‫ اِذَا‬:‫ث‬ ِ ِ ‫ف‬‫ا‬َ ‫ن‬‫م‬ُ ُ َ ‫ءَاي‬
‫ن‬َ ‫خا‬ َ ‫ن‬ ِ ُ ‫وَاِذَائْت‬
َ ‫م‬
“Tanda orang munafik ada tiga: apabila berkata
dusta, bila berjanji mangkir, dan bila dipercaya
khianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
‫ قال رسول‬: ‫• عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال‬
َ‫صدْق‬ ِّ ‫ن ال‬ َّ ِ ‫ق فَإ‬
ِ ْ ‫صد‬ ِّ ‫م بِال‬ ْ ُ ‫ عَلَيْك‬: ‫الله صلى الله عليه وسلم‬
ُ ‫ج‬
‫ل‬ ُ ‫الر‬ َّ ‫ل‬ ُ ‫ما ي َ َزا‬َ َ‫جنَّةِ و‬ َ ‫لى ال‬ َ ِ ‫البر يَهْدِيْ إ‬ َّ ‫ن‬َّ ِ ‫لى الب ِ ِّر وَإ‬ َ ِ ‫يَهْدِي إ‬
‫م‬ْ ُ ‫صدِيْقا ً وَإِيَّاك‬ ِ ِ‫عنْد َ الله‬ ِ ‫ب‬ َ َ ‫تى يُكْت‬َّ ‫ح‬ َ َ‫صدْق‬ ِّ ‫ح َّرى ال‬ َ َ ‫صدُقُ وَيَت‬
ْ َ‫ي‬
‫جوْ َر يَهْدِي‬ ُ ‫ن ال ُف‬ َّ ِ ‫جوْرِ وَإ‬ ُ ‫لى ال ُف‬ َ ِ ‫هِدِى إ‬M‫ب َي‬ َ ِ‫ن الكَذ‬ َّ ِ ‫ب فَإ‬ َ ِ‫وَالكَذ‬
‫حتَّى‬ َ ‫ب‬ َ ِ ‫ح َّرى الكَذ‬ َ َ ‫ب وَيت‬ ُ ِ‫ل يَكْذ‬ ُ ‫ج‬ ُ ‫الر‬
َّ ‫ل‬ ُ ‫ما ي َ َزا‬َ َ‫لى النَّارِ و‬ َ ِ‫إ‬
 . ‫ رواه مسلم‬ ً ‫عنْد َ اللهِ كذابا‬ ِ ‫ب‬ َ َ ‫يُكْت‬
Abdullah bin Mas’ud berkata: “Bersabda Rasulullah : Kalian harus jujur karena
sesungguhnya jujur itu menunjukan kepada kebaikan dan kebaikan itu
menunjukkan kepada jannah. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk
jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh
kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan
dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa
berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis disisi Allah sebagai
seorang pendusta” (HR Muslim) Shohih Muslim hadits no : 6586
Keutamaan Shiddiq
1.  Memperoleh Ketenangan Jiwa
2.  Memperoleh Keberkahan Hidup
3.  Memperoleh Keselamatan
4.  Tercatat Sebagai Ahli Kebenaran
5. Terhindar dari Kemunafikan
Hikmah berkata jujur :
Pertama, jujur akan mengantarkan ke surga. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan ke surga …
dan sungguh kebohongan akan mengatarkan kepada dosa, dan dosa akan mengantarkan
kepada neraka .…” (HR Bukhari-Muslim).

Berdasarkan ini, jelas bahwa tidak mungkin kebaikan akan datang jika manusia yang
berkumpul di dalamnya adalah para pembohong dan pendusta. Bila di tengah mereka
menyebar kebohongan maka otomatis dosa akan semakin merajalela. Bila dosa merajalela
maka jamainanya adalah neraka.

Kedua, jujur akan melahirkan ketenangan. Rasulullah SAW bersabda, “… maka sesungguhnya
kejujuran adalah ketenangan dan kebohongan adalah keraguan .…” (HR Turmidzi). Orang yang
selalu jujur akan selalu tenang, sebab ia selalu membawa kebenaran. Sebaliknya, para
pembohong selalu membawa kebusukan dan kebusukan itu membawa kegelisahan akibat
kebusukannya. Ia akan selalu dihantui dengan kebohongannya dan takut hal itu akan
terbongkar. Dan, bila seorang pembohong seperti ini menjadi pemimpin maka ia tidak akan
sempat mengurus rakyatnya, karena ia sibuk menyembunyikan kebusukan dalam dirinya.
Ketiga, jujur disukai semua manusia. Abu Sofyan pernah ditanya oleh
Heraklius mengenai dakwah Rasulullah SAW.  Abu Sofyan menjelaskan bahwa
di antara dakwahnya adalah mengajak berbuat jujur. (HR Bukhari-Muslim).

Rasulullah SAW terkenal sebagai manusia yang paling jujur. Bahkan, sebelum
kedatangan Islam, beliau sudah masyhur sebagai orang yang jujur. Orang-
orang kafir Makkah pun mengakui kejujuran Rasulullah SAW, sekalipun
mereka tidak beriman. Bahkan, mereka memberi gelar al-Amin (orang yang
tepercaya) kepada Rasulullah. Selain itu, mereka juga selalu menitipkan
barang berharga kepada Rasul SAW.

Keempat, jujur akan mengantarkan pelakunya pada derajat tertinggi.


Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memohon dengan jujur untuk mati
syahid, (maka ketika ia wafat) ia akan tergolong syuhada sekalipun mati di
atas kasurnya.” (HR Muslim).
Dan kelima, jujur akan mengantarkan pada keberkahan. Nabi Muhammad
SAW pernah mengatakan bahwa seorang pembeli dan pedagang yang jujur
dalam melakukan transaksi perdagangannya maka ia akan diberkahi oleh
Allah. Sebaliknya, jika menipu maka Allah akan mencabut keberkahan
dagangannya. (HR Bukhari Muslim).
Ash-shidqu atau benar adalah sesuainya sesuatu dengan kenyataannya, baik
berupa perkataan, sikap, ataupun perbuatan. Dalam bahasa kita, istilah
lainnya adalah jujur. Ash-shidqu memiliki kedudukan yang sangat penting
dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa. Rasulullah
SAW bersabda,

• ‫لى‬ ْ َّ ِ ‫صدْقَ يَهْدِى اِلَى الْب ِ ِّر َوا‬ َّ ِ ‫ق فَا‬ ْ ُ ‫عَلَيْك‬


َ ِ ‫ن الب ِ َّر يَهْدِى ا‬ ِّ ‫ن ال‬ ِ ْ ‫صد‬
ِّ ‫م بِال‬
َ ْ ‫ال‬
M‫جن َّ ِة‬
“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran
membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke
surga.” (HR. Bukhari)
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAANNYA

Anda mungkin juga menyukai