PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya
agama dan dunia. Kehidupan dunia akan hancur dan agama juga menjadi
lemah di atas kebongan, khianat serta perbuatan curang. Karena mulianya
orang yang jujur, baik di sisi Allah maupun di sisi manusia, kejujuran harus
ditegakkan meskipun berat dan susah. Ungkapan tentang “orang jujur akan
hancur” merupakan keliru. Allah SWT menyifatkan diri-Nya dengan
kejujuran. Ini merupakan bukti kesktian jujur.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Akhlaq
2. Untuk mengetahui Kajian Prilaku Jujur
3. Untuk mengetahui Kajain Berbakti pada orang Tua
4. Untuk mengetahui Kajian Berbakti pada Guru
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlaq
Secara bahasa akhlaq berasal dari bahasa arab, adalah bentuk jama’
dari kata : خلق, dalam kamus Munjid mengandung makna : Budi pekerti,
perangai dan tingkah laku atau tabi’at.
البر ما يدخل الجنة تقوى هللا, قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم:عن ابي هريرة رضى هللا عنه قال
[5].وحسن الخلق
Dari Ab Hurairah ra, ia berkata: Yang paling banyak di antara orang yang
masuk sorga itu ialah orang yang bertaqwa kepada Allah dan baik budi
pekertinya
2
Dalam pembahasan ini, yang dikaji berkenaan dengan akhlaq yang terpuji
(Akhlaq al-Karimah). Tingkah terpuji merupakan perbuatan-perbuatan yang
baik, lawan dari yang buruk. Pertanyaan yang muncul, apa yang dimaksud
dengan baik?. Dari segi bahasa mengandung makna “baik” adalah
terjemahan dari kata khair. Dalam Bahasa Arab, Louis Ma’luf mengatakan
yang dikatakan baik adalah, sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan.
Sedangkan Ahmad Charis Zubair berpendapat : Baik adalah suatu yang
diinginkan, yang diusahakan dan yang menjadi tujuan manusia. Tingkah
laku manusia adalah baik, jika tingkah laku itu menuju kesempurnaan
manusia. Kebaikan disebut juga Value (nilai) apabila kebaikan itu bagi
seorang menjadi kebaikan yang kongkrit
3
لِل َولَ ۡو َعلَ َٰٓى أَنفُ ِس ُك ۡم أ َ ِو ُ ۞ ََٰٓيأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُوا ُكونُوا قَ َّو ِمينَ ِب ۡٱل ِق ۡس ِط
ِ َّ ِ ش َه َدآَٰ َء
ۡٱل َو ِل َد ۡي ِن َو ۡٱۡل َ ۡق َربِينَ ِإن َي ُك ۡن َغنِيًّا أ َ ۡو فَ ِق ٗيرا فَٱ َّلِلُ أ َ ۡولَى ِب ِه َما فَ َل تَت َّ ِبعُوا ٱ ۡل َه َو َٰٓى
١٣٥ لِل َكانَ بِ َما ت َعۡ َملُونَ َخبِ ٗيرا َ َّ ضوا فَإ ِ َّن ٱ ُ أَن ت َعۡ ِدلُوا َوإِن ت َ ۡل ُوۥَٰٓا أ َ ۡو ت ُعۡ ِر
Maka barang siapa yang memiliki seluruh sifat yang agung ini,
bahkan telah menjadi pakaian dan perhiasannya maka benar-benar ia telah
beruntung. Kita berdoa kepada Alloh ta’ala semoga Dia menjadikan kita
termasuk dari mereka.
4
Alloh ta’ala telah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang mukmin
agar terus bersama orang-orang yang jujur (shiddiqin) dan menetapi
kejujuran dalam setiap keadaannya. Kejujuran adalah jalan keselamatan dari
kehidupan dunia dan adzab akhirat. Alloh ta’ala berfirman:
Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui
orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua
5
orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-
Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa
Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.
Seperti tersurat dalam surat al-Israa’ ayat 23-24, Allah Ta’ala berfirman:
ضى َ َسان َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن ِإيَاهُ ِإ َّل تَ ْعبُد ُوا أَ َّل َربُّكَ َوق
َ ْتَقُ ْل فَ ََل ِك ََل ُه َما أ َ ْو أ َ َحدُ ُه َما ْال ِك َب َر ِع ْندَكَ َي ْبلُغ ََن ِإ َما ۚ اً ِإح
ض ك َِريما قَ ْوّل لَ ُه َما َوقُ ْل ت َ ْن َه ْر ُه َما َو َّل أُف َل ُه َما ْ الرحْ َم ِة ِمنَ الذُّ ِل َجنَا َح لَ ُه َما َو
ْ اخ ِف َ ًرب َوقُ ْل َ ًِ
ْ ص ِغيرا َربَيَانِي َك َما
ار َح ْم ُه َما َ
ص ْينَا َ سانَ َو َو َ اْل ْن َ ي ۚ ت ُ ِط ْع ُه َما فَ ََل ِع ْلم ِب ِه لَكَ لَي
ِ ْ ْس َما ِبي ِلت ُ ْش ِركَ َجا َهدَاكَ َو ِإ ْن ۖ ُحسْنا ِب َوا ِلدَ ْي ِه َ ََم ْر ِجعُ ُك ْم ِإل
تَ ْع َملُونَ ُك ْنت ُ ْم ِب َما فَأُن َِبئ ُ ُك ْم
6
“Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada
7
2. Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua Dan Pahalanya
ُسأ َ ْلت
َ سو َل ُ صلَى للاِ َر َ ُسلَ َم َعلَ ْي ِه للا َ ي َو ُّ َ ضلُ؟ ْالعَ َم ِل أ َ قَا َل أ َ ْف: ُ صَلَة َ قُ ْلتُ ًَقَال
َ و ْقتِ َها َعلَى اَل،
ي؟ ث ُ َم ُّ َقَا َل أ: بِ ُّر ْال َوا ِلدَي ِْن، قَا َل: ُي؟ ث ُ َم قُ ْلت
ُّ َ قَا َل أ: ُ سبِ ْي ِل فِي ْال ِج َهاد َ ِللا
اص ب ِْن َع ْم ِرو ب ِْن للاِ َع ْب ِد َع ْن ِ َي ْالع َ ض ِ س ْو َل أ َ َن َع ْن ُه َما للاُ َر
ُ صلَى للاِ َر
َ ُسلَ َم َعلَ ْي ِه للا
َ قَا َل َو:
ضاَ ب ِر ِ الر
َ ضا فِي ْ ط
َ ال َوا ِل ِد ِر، ُ س ْخ
ُ ب َو َ س ْخ ِط فِي
ِ الر ُ ًال َوالْ ِ ِد
8
Haditsnya sebagai berikut:
َطلَقَ ًال َمب أَ َو ُوا َحتَى قَ ْبلَ ُك ْم َكانَ ِم َم ْن َر ْهط ثََلَثَةُ ا ْن ْ ِ َفَدَ َخلُ ْوهُ غَار ِإلَى يْت، ت ْ ص ْخ َرة فَا ْن َحدَ َرَ
ََت ْال َج َب ِل ِمن َ ََار َعلَ ْي َها ف
ْ سد ْ فَقَالُ ْوا: ُص ْخ َر ِة َه ِذ ِه ِم ْن ّلَيُ ْن ِج ْي ُك ْم ِإنَه
َ الغ. َ للا ْوا ًُتَدْع أ َ ْن ِإّلَ ال
َ ِصا ِلح َ ِب
أَ ْع َما ِل ُك ْم. ِم ْن ُه ْم َر ُجل فَقَا َل: ان ِلي َكانَ اَللَ ُه َم
ِ َان ًَش أَبَ َو ِ ان ْيخ ِ َو أ َ ْهَل ُه َما قَ ْب َل أ َ ْغبِ ُق َو ُك ْنتُ َكبِي َْر
َ َماّل ّل، ب فِي بِي فَنَأَى ِ َطلَ شيْئ َ َام َحتَى ا ًَ َعلَ ْي ِهم أ ُ ِر ْح فَلَ ْم يَ ْوما َ ا ًَ َغب ُْوقَ ُهم لَ ُه َما فَ َحلَبْتُ ن
نَائِ َمي ِْن فَ َو َجدْت ُ ُه َما. ُأَ ْو َماّل أَ ْهَل َق ْب َل ُه َما أَ ْغبِقَ أ َ ْن َف َك ِرهْت، ُي َعلَى َو ْالقَدَ ُح فَلَ ِبثْت َ َْنت َِظ ُر ًَأ يَد
ظ ُه َما َ ظا ْالفَجْ ُر بَ َرقَ َحتَى ا ْستِي َقا َ َ َغبُوقَ ُه َما فَش َِربَا فَا ْستَ ْيق. َوجْ ِهكَ ا ْبتِغَا َء ذَلِكَ فَ َع ْلتُ ُك ْنتُ ِإ ْن اَللَ ُه َم
ص ْخ َر ِة َهذِه ِم ْن فِ ْي ِه نَحْ نُ َما َعنَا فَفَ ِر ْج ْ شيْئا فَا ْنفَ َر َج
َ ال، ت َ
“Pada suatu hari tiga orang dari ummat sebelum kalian sedang
9
orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah
keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-anakku. Ya Allah,
seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena
mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah mulut gua ini.’ Maka batu
yang menutupi pintu gua itu pun bergeser sedikit..”
10
i. Lebih mentaati isteri daripada kedua orang tua. Bahkan ada
sebagian orang yang tega mengusir ibunya demi menuruti
kemauan isterinya.
j. Nas-alullaahas salaamah wal ‘aafiyah
k. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu
dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggal ketika status
sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam itu
adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan
yang keji dan nista.
11
“Wahai Rabb-ku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka
12
Sedangkan pengertian guru ditinjau dari sudut therminologi yang diberikan
oleh para ahli dan cerdik cendekiawan, adalah sebagai berikut:
Kemudian apabila istilah kata guru dikaitkan dengan kata agama islam
menjadi guru agama islam, maka pengertiannya adalah menjadi seorang
13
pendidik yang mengajarkan ajaran agama Islam dan membimbing anak
didik kearah pencapaian kedewasaan serta membentuk kepribadian muslim
yang berakhlak mulia, sehingga terjadi keseimbangan antara kebahagiaan
didunia dan kebahagiaan diakhirat.
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang
lebih tua dan tidak menyayangi orang yang lebih muda.” (HR.Ahmad dan
At-Tirmidzi)
(HR.Al-Bukhori).
14
ilmu, maka berputus-asalah dari kebaikannya, karena dia sedikit rasa
malunya.” (HR. Al-Baihaqi dalam Al-Madkhol ilas-Sunan).
Bertanya kepada guru bila ada sesuatu yang belum dia mengerti dengan cara
baik. Allah berfirman :
“Bertanyalah kepada ahli dzikr ( yakni para ulama ) bila kamu tidak tahu.”
َ ْالس َُّؤا ُل ْال ِعي ِ ِشفَا ُء فَإِنَ َما يَ ْعلَ ُموا لَ ْم إِذ
َسأَلُ ْوا أَّل
“Mengapa mereka tidak bertanya ketika tidak tahu ? Bukankah obat dari
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hormat berarti menghargai, takzim dan khidmat kepada orang lain, baik
orang tua, guru sesama anggota keluarga. Dalam hubungan dengan
orang tua, perilaku hormat ditujukan dengan berbakti kepada orang tua.
Berbakti merupakan kewajiban anak kepada orang tua
2. Perilaku hormat dan patuh kepada orang lain sangat baik dilakukan oleh
seorang muslim. Oleh karena itu, perilaku hormat dan patuh ini harus
diterapkan kepada siapa saja. Berikut adalah contoh perilaku hormat
dan patuh kepada orang tua, guru dan anggota keluarga
3. Taat dan berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan
yang terpuji. Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa Allah Swt.
memerintahkan kepada umat manusia untuk menghormati orang tua.
Dalil-dalil tentang perintah Allah Swt. tersebut antara lain pada Surah
Al-Isra':
B. Saran
Sesuai dengan Pembahasan dan kesimpulan di atas, Kami
menyarankan untuk dapat memahami konsep pemikiran atau mindset yang
baik akan sikap dan tindakan yang benar dalam Menghormati dan
Mematuhi kedua Orangtua dan Guru.
16
DAFAR PUSTAKA
http://kisahimuslim.blogspot.com/2014/09/pentingnya-hormat-dan-patuh-
kepada.html
http://catur-wijayanti.blogspot.com/2013/06/tafsir-surah-al-isra17-ayat-23-
24.html
http://www.academia.edu/6603308/Makalah_tafsir_etika_kepada_orang_tua_by_
Naylin_Najihah?login=&email_was_taken=true
http://www.slideshare.net/poetrachebhungsu/tugas-makalah-agama
http://hikayatsahabat.heck.in/kisah-bakti-seorang-pemuda-terhadap-ibun.xhtml
http://www.abstrak.web.id/contoh-makalah/
17
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunianya penulis
telah dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “KAJIAN AKHLAK,
PERILAKU JUJUR, BERBAKTI PADA ORANG TUA DAN GURU” Selawat
beriring salam penulis kirimkan kepada junjungan Alam Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian.
arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
Namun penulis menyadari bahwa dalam makalah ini mungkin masih ditemukan
kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang dapat dijadikan masukan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Kelompok 6
18
19