Anda di halaman 1dari 5

Teknologi Perbankan

Teknologi perbankan saat ini telah mencapai pada level yang dikatakan maju
dibandingkan beberapa tahun kebelakang. Produk-produk yang dihasilkan cukup
banyak, saya akan menjelaskan beberapa produk bank yang saya dapat dari
pelajaran Terapan Komputer Perbankan.

Pertama yaitu ATM atau yang dikenal dengan Anjungan Tunai Mandiri. Ini
merupakan produk bank yang sudah sangat kita kenal atau jumpai hampir
disetiap tempat dan bahkan merupakan mesin kasir otomatis pengganti orang
karena kita tidak perlu lagi harus mengantri panjang untuk hanya melakukan
pembayaran, penarikan atau penyetoran dengan jumlah yang tidak terlalu
banyak.

Menurut perbankan berdasarkan jenisnya ATM berfungsi sebagai berikut :


- Multifungsi
- Tarik Tunai
- Non Tunai
- Setoran Tunai

Pengoperasian ATM dapat dilakukan melalui dua cara yaitu Onpromise yaitu
terhubung dengan server dimana ATM tersebut ditempatkan. Dan Offpromise
yaitu pengoperasian ATM yang menggunakan satelit khusus.

Strategi pengelolaan yang dapat dilakukan ATM yaitu dilakukan sendiri atau
bersama. Kalau contoh dikelola sendiri itu in house dan out sourcing. Kalau in
house pasti tidak sulit kita temui. Contohnya itu bila kita melihat dimesin ATM
hanya terdapat satu nama bank saja maka itu disebut in house. Sedangkan bila
kita melihat banyak nama bank pada satu mesin ATM maka itu dapat dikatakan
out sourcing. Sedangkan bila stategi pengelolaan yang dikatakan bersama itu
seperti joint ventura dan pihak ke-3. Kedianya memiliki arti yang hamper sama
yaitu bank bergabung dengan pihak lain selain bank mereka sendiri dan
membayarkan sewa pada pihak tersebut.

Yang kedua dari teknologi perbankan yaitu Kartu Plastik. ATM tidak akan
berfungsi bila tanpa kartu plastik ini. Kartu plastic memiliki banyak jenisnya
diantaranya :

- Credit card
- Smart card
- Debit card
- Private label card
- Change card

Dimulai dari credit card, pastilah tidak asing kita mendengar kata-kata ini apa
lagi belakangan ini banyak kamsus yang berkaitan dengan kartu ini. Bank lebih
berminat menarik nasabah melalui kartu ini hal tersebut dikarenakan bunga
yang dibebankan lebih besar dari pada bunga dari tabungan. Sehingga kita perlu
lebih berhati-hati bila menggunakan kartu ini.

Smart cart, pasti kurang fasi kita dengar tapi bila disebut dengan kartu flash
pasti banyak yang mengerti. Kartu flash keluaran BCA itu merupakan contoh dari
smart card tersebut. Yang membedakan kartu ini dengan kartu yang lain yaitu
kartu ini kita isikan saldo terlebih dahulu kemudian baru dapat kita gunakan dan
tidak ada potongan ataupun bunga yang dibebankan kepada kita. Serta tidak
terhubung dengan rekening kita.

Kartu yang kita miliki dikatakan debit card. Atau kartu yang kita lakukan untuk
penarikan tunai, pembayaran, atau pengiriman uang. Semua itu merupakan
kegunaan dari kartu ini. Selain itu pada kartu ini bunga yang didapat lebih kecil
dibandingkan dengan credit card. Pada proses atau transaksi yang dilakukan
dengan menggubnakan kartu ini terhubung dengan rekening yang kita miliki.

Change card pasti belakangan ini sangat jarang kita dengar. Tetapi bank
mengeluarkan kartu ini. Sama halnya dengan credit card yaitu melakukan
pinjaman dan tidak terhubung ke rekening kita. Tetapi yang membedakan yaitu
cara pelunasannya. Bila credit card dapat melakuakn pelunasan secara bertahap
atau setiap bulan tetapi lain halnya dengan kartu ini. Kartu ini membebankan
nasabah dengan melunasi seluruh pinjaman yang dilakukan sesuai dengan jatuh
tempo yang telah disepakati.
Judul: Anak Tak Perlu Dibekali Ponsel

Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah telepon genggam
atau ponsel dengan sebutan kerennya Smartphone. Perkembangan telepon
seluler saat ini telah menyentuh semua lapisan masyarakat. Maka dari itu jangan

heran jika golongan orang menengah kebawah dan anak-anak dapat


menggunakan ponsel karena harganya yang murah dan jaminan akses internet
yang bisa di dapat. Khususnya untuk anak-anak, saat ini sangat banyak anakanak yang sudah mahir dan memang diizinkan oleh orang tuanya untuk
membawa ponsel.

Anak-anak yang diberikan dan diizinkan membawa ponsel memang merupakan


hal penting terutama karena kekhawatiran orang tua kepada anak-anaknya.
Namun hal tersebut tak selalu menguntungkan, buktinya anak-anak yang sudah
menggunakan ponsel akan berdampak buruk bagi kesehatan, moral dan bahkan
pendidikannya. Sayangnya, banyak sekali orang tua yang tak paham tentang
seberapa bahayanya ponsel untuk kesehatan anak-anak dimasa yang akan
datang.

Tak hanya itu, menurut penelitian W. Steward dari Swedia, penggunaan ponsel
minimal selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko timbulnya acousticneuroma atau tumor lunak pada saraf pendengaran. Penelitian tentang acousticneuroma menandakan bisa berlipat empat kali lipat jika ponsel sering digunakan
untuk menelpon yaitu tepatnya di sisi kepala. Perlu diketahui, bahwa radiasi
ponsel dapat menembus sampai 3 inchi kedalam tubuh dibandingkan dengan
bagian tubuh yang tak digunakan. Lebih berbahayanya lagi pada anak-anak
karena akan berisiko lebih besar sebab tubuh anak masih rentan terhadap
serangan penyakit.

Lebih jauh lagi, menurut penelitian tersebut, serangan akibat penggunaan ponsel
dapat menghambat perkembangan sistem saraf pada anak. Lebih bahayanya
lagi, menurut banyak penelitian di Eropa menyatakan bahwa radiasi ponsel
dapat merusak sel DNA. Penelitian lain menemukan adanya hubungan antara
penggunaan ponsel dengan sel tumor. Efek ini akan lebih berbahaya bagi si anak
karena mereka masih kecil dan tengah tumbuh. Sangat mengkhawatirkan
memang apabila radiasi itu menyerang bagian yang lebih besar.

Jika kita cermati hal ini tentunya kita pasti lebih mengkhawatirkan anak-anak kita
jika dibekali ponsel ketimbang tidak dibekali. Anak-anak yang memiliki risiko
terbesar adalah anak-anak yang berusia dibawah 8 tahun. Dalam hal ini orang
tua perlu memahaminya bahwa anak-anak masihlah dalam masa pertumbuhan
karena apabila pertumbuhan tidak normal maka akan berdampak pada
pertumbuhan selanjutnya. Jika hal ini terjadi maka bukanlah kebahagiaan yang
akan di peroleh anak melainkan adalah penderitaan dan tentunya keluarga juga
akan merasakannya.

Contoh Artikel Tentang Kesehatan dan Pendidikan

Judul: Masih Perlukah? Pembagian Program di SMA

Waktu aku masih SMA dulu, ada seorang temanku mengeluh begini, "Nilai rapot
gue kecil gini, pasti ayah sama ibu gue marah berat nih sama gue. Mereka mau
gue masuk IPA sedangkan lu kan tau kalo gue gak suka sama yang namanya
pelajaran kimia, fisika sama biologi. Rasanya badan dan otak gak kuat buat
nerima pelajaran pasti begitu".

Memang tidak dipungkiri bahwa banyak dari pelajar yang menentukan program
studi di SMA berdasarkan temannya, gengsi, suara terbanyak dikelasnya,
ataupun perintah orang tua. Pada umumnya pelajar sebagian besar tidak
memilih program studi berdasarkan kemampuan diri dan kegemaran mereka
akan suatu bidang. Menurut pernyataan teman saya tadi, orang tuanya sangat
ingin anaknya masuk program studi IPA karena dinilai lebih menjanjikan untuk
melanjutkan studi di tingkat perguruan tinggi. Namun menurutnya, saudaranya
yang mengambil program studi IPA bahkan kesulitan dalam mencari perguruan
tinggi negeri yang berkualitas dan pada akhirnya memilih melanjutkan studi di
jurusan pariwisata.

Kedengarannya memang lucu jika melihat seorang yang saat SMA nya
mengambil jurusan IPA tetapi ketika melanjutkan ke perguruan tinggi malah
mengambil jurusan pariwisata. Meskipun demikian, tetapi hal itulah yang terjadi
di masyarakat sekarang. Program studi yang diambil tak menutup kemungkinan
untuk seorang pelajar melanjutkan dibidang yang sangat berbeda.

Pada dasarnya dengan diadakannya sistem dengan pilihan program studi di SMA
ini sangat baik. Tetapi, setelah sistem ini bertahun-tahun berjalan dan
masyarakat telah melihat hasilnya, tentunya hal ini mengundang pertanyaan
karena setelah siswa lulus SMA program studi di SMA yang diambil tak menjamin
mereka dapat mendapatkan tempat yang sama di perguruan tinggi. Meskipun
sebenarnya calon mahasiswa diperbolehkan untuk memilih program studinya di
perguruan tinggi sesuai dengan kegemaran mereka. Jadi, seandainya para siswa
yang sudah sangat bosan dan jenuh dengan pelajaran pada masa SMA maka tak
menutup kemungkinan mereka akan memilih program studi yang berbeda di
perguruan tinggi.

Lalu apa yang mesti dilakukan untuk memilih program studi di SMA? sama
halnya yang sedang adik saya rasakan saat ini. Ia mengaku bingung untuk
memilih program studi yang cocok untuknya tetapi ia belum mengetahui letak
kemampuan dan kegemarannya di program studi apa. Sementara banyak
temannya yang memilih program studi bisa dikatakan secara asal-asalan karena
hanya mengikuti apa kata teman dan gengsi mereka saja.

Meskipun fenomena ini sangat membuat kita bertanya-tanya, tetapi hal ini
tentunya bermanfaat meskipun tak seluruhnya berjalan dengan lancar. Jadi
dapat disimpulkan bagi siswa SMA yang ingin memilih program studi alangkah
baiknya mengikuti apa kata temanku bahwa pilihlah program studi yang benarbenar diminati dan jangan tergantung dengan orang lain. Ketika sudah lulus dan
ingin melanjutkan ke perguruan tinggi maka nanti urusannya beda lagi karena
jurusan yang diambil bisa saja berubah.

Nah itu tadi sobat telah kita simak ulasan tentang contoh artikel Bahasa
Indonesia tentang tema kesehatan dan pendidikan. Semoga artikel ini dapat
membantu sobat yang sedang kesulitan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa
pada pertemuan selanjutnya.
http://www.bimbelbahasaindonesia.com/2016/02/20-contoh-artikel-bahasaindonesia.html

Anda mungkin juga menyukai