Anda di halaman 1dari 42

Rabu, 13 November 2019

Oleh:

Sita Meireta Putri


BAHASA INDONESIA?

GAMPANG SUSAH
GIMANA SIH CARA
UNTUK
MENINGKATKAN NILAI
UN KHUSUSNYA
BAHASA INDONESIA?
LIHAT KISI-KISINYA
1

https://puspendik.kemdikbud.go.id/ujian-nasional-un
https://puspendik.kemdikbud.go.id/ujian-nasional-un
Penyebaran soal UN 2019

10%

24% Membaca nonsastra

Membaca sastra
20%

Menulis terbatas

Menyunting kata, kalimat,


paragraf
28% Menyunting ejaan dan tanda
18% baca

puspendik.kemdikbud.go.id
PERBANYAK LATIHAN SOAL
2.
TIPS DAN TRIK
3.
1. BACA SOAL 2. CARI KATA KUNCI
TERLEBIH DAHULU SOAL TERSEBUT

CARI JAWABAN KATA KUNCI


TERSEBUT PADA TEKS

Cara ini mempermudah


kita untuk mencari
jawaban dengan cepat
tanpa harus membaca
seluruh teks.
IMPLEMENTASI
Penyebaran soal UN 2019

10%

24% Membaca nonsastra

Membaca sastra
20%

Menulis terbatas

Menyunting kata, kalimat,


paragraf
28% Menyunting ejaan dan tanda
18% baca

puspendik.kemdikbud.go.id
Membaca Nonsastra
Memaknai Istilah/Kata
Mengidentifikasi Informasi Tersurat
Menemukan Ide Pokok
Menemukan Inti Kalimat
Menentukan Makna Rujukan
Menyimpulkan Isi Tersirat Dalam Teks Menentukan Kalimat Utama
Menentukan Kalimat Penjelas Membandingkan Isi, Pola Penyajian,
Dan Atau Bahasa Teks
Menyimpulkan Perbedaan Atau Persamaan Isi Teks
Membandingkan Penggunaan Bahasa Dan Pola Penyajian Beberapa
Jenis Teks (Berita, Eksposisi, Prosedur, Editorial, Ulasan/Resensi)
Mengomentari Isi Teks
Menunjukkan Bukti Suatu Simpulan
CONTOH SOAL
PEMBAHASAN
IDE POKOK

KALIMAT UTAMA

AWAL Campuran AKHIR


 Kalimat kedua dan  Terdapat simpulan
selanjutnya merupakan pada kalimat akhir
kalimat penjelas dari kalimat ( jadi, oleh karena itu,
pertama (ditandai dengan oleh sebab itu)
Repetisi: ini, itu, ia, mereka, -
nya)

IMPLISIT (tersirat) / EKSPLISIT (tersurat)


Membaca Sastra

berisi soal-soal macam: watak tokoh, latar atau keadaan


lokasi, nilai moral, amanat, maksud dari novel/puisi.
Contoh soal lain dari kategori membaca sastra juga
memunculkan pertanyaan seperti jenis majas,
ungkapan atau idiom, dan peribahasa.
Membaca Sastra
 Mengidentifikasi dan memaknai kata simbolik/majas/kias dalam karya
sastra
 Menetukan bukti latar tempat/ waktu/ suasana pada teks
 Menunjukkan bukti watak tokoh dalam cerpen/ fabel
 Menentukan nilai moral yang terdapat pada kutipan cerita
 Menentukan makna simbol kata tertentu pada kutipan cerita
 Menentukan bagian (pengenalan/ perumitan/ klimaks/ peleraian)
 Menentukan penyebab konflik cerpen
 Menentukan pola pengembangan kedua kutipan cerpen
 Menentukan tokoh utama pada kutipan cerita
 Menentukan makna kata tertentu pada kutipan cerita
 Menentukan amanat yang sesuai dengan kutipan cerita
 Menilai keunggulan/ kelemahan karya sastra
 Meringkas isi karya sastra
 Mengaitkan isi dengan kehidupan saat ini
Mengidentifikasi dan memaknai kata simbolik/majas/kias dalam karya sastra

Cara : Perhatikan Kata-kata yang mencolok, tentukanlah Majas


yang cocok
Jenis – Jenis Majas
• Majas Personifikasi adalah majas yang meletakan sifat-sifat manusia pada benda/ hal
Contoh: Pensil itu menari –nari di atas kertas untuk menghasilkan gambar yang begitu indah
• Majas Metafora adalah suatu majas yang menggunakan sebuah objek yang bersifat sama
dengan pesan yang ingin disampaikan, melalui suatu ungkapan. Jadi, satu objek
dibandingkan dengan objek lain yang serupa sifatnya, tetapi bukan manusia. (perbandingan
langsung)
Contoh: Lia selalu menjadi buah bibir karena tingkah lakunya yang urakan.
• Majas asosiasi adalah majas yang menggunakan ungkapan dengan membandingkan dua
objek berbeda, namun dianggap sama, yang dilakukan dengan pemberian kata sambung
bagaikan, bak, atau seperti.
Contoh: Meskipun bukan saudara kembar, tapi kakak beradik itu bak pinang dibelah dua.
(bak pinang dibelah dua artinya kedua saudara itu memiliki wajah sangat mirip)
• Majas Simile ini bisa dikatakan menyerupai majas asosiasi yang menggunakan kata hubung
berupa : bak, bagaikan, atau seperti. Hanya bedanya, pada majas simile ini membandingkan
kegiatan dengan menggunakan ungkapan yang maknanya serupa dan disampaikan secara
lebih lugas atau eksplisit. Jadi pembaca langsung bisa menebak arti dari perumpamaan yang
digunakan.
Contoh: Setelah kehilangan kakaknya, Dito bagaikan anak ayam kehilangan induknya, selalu
kebingungan. (bagaikan anak ayam kehilangan induknya menunjukkan adanya kegiatan yang
selalu dalam kebingunan tanpa arah dan tujuan.)
• Majas hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan
kesan yang berlebihan, dan bahkan membandingkan sesuatu dengan cara
yang hampir tidak masuk akal.
Contoh: Suaranya hampir memecahkan gendang telingaku.
• Majas alegori adalah majas dengan gaya bahasa yang menyandingkan
suatu objek dengan kata-kata kiasan bermakna konotasi atau ungkapan.
Contoh: Dalam bahtera rumah tangga, suami adalah nakhodanya. (kata suami
diungkapkan sebagai nahkoda, yang bermaksud sebagai pemimpin keluarga)
• Majas ironi adalah majas yang menggunakan kata-kata bertentangan
dengan fakta yang ada dengan maksud menyindir. Jadi, seperti memuji di
awal, tapi menunjukkan maksud sebenarnya (yakni menyindir) di akhir
kalimat
Contoh Majas Ironi: Bersih sekali tempat ini, sampai –sampai bisa jadi sarang
tikus.
Mengidentifikasi dan memaknai kata simbolik/majas/kias dalam karya sastra

Cara: Perhatikan Kata-kata yang mencolok, tentukanlah Majas yang


cocok
Menetukan bukti latar tempat/ waktu/ suasana pada teks

Cara : Baca dengan cermat kutipan tersebut lalu cari kalimat


yang terdapat keterangan tempatnya
Menetukan bukti latar tempat/ waktu/ suasana pada teks
Bacalah kutipan novel berikut.

“Aku” katanya lambat-lambat: “Akulah istri dokter Sukartono. “Yah terkejut, tapi sekejap saja”,
kemudian katanya dengan tersenyum.
“Saya senang berkenalan dengan Nyonya, saya sudah lama merasa kita mesti juga akan
berkenalan”
“Berkenalan. Aku datang bukan untuk berkenalan. Mana mungkin perempuan baik-baik suka
berkenalan dengan perempuan seperti engkau?”
(Belenggu, Armijn Pane)

Watak angkuh tokoh istri dokter Sukartono tergambar dalam kalimat....


A. “Akulah istri dokter Sikartono.”
B. Yah terkejut, tapi sekejap saja.
C. “Saya senang berkenalan dnegan Nyonya.”
D. “Berkenalan. Aku datang bukan untuk berkenalan”
E. “Mana mungkin perempuan baik-baik suka berkenalan dengan perempuan seperti
engkau?”

Cara : pahami tokoh siapa yang diminta oleh soal, kemudian baca dengan
cermat apa yang dilakukan dan yang dikatakan oleh tokoh tersebut.
Menentukan nilai moral yang terdapat pada kutipan cerita

Cara : pahami dengan cermat apa yang ingin disampaikan penulis, Amanat
tersurat biasanya ditandai dengan kata (Harus, jangan, sebaiknya).
Menentukan makna simbol kata tertentu pada kutipan cerita
Bacalah kutipan berikut.

Pak Carik mengangguk-nganggukan kepala. Tampak paham. Pak Lurah terus berkata
berbusa-busa. “Dan kalau penghargaan itu bisa kita raih, peluang kita untuk kembali menjadi
pemimpin di sini pun semakin besar. Jika dukungan warga di sini besar, saya akan menepati
janji menyejahterakan rakyat. Janji saya membuat dam di sungai timur akan saya lakukan,
pembagian sembako murah akan sering dilakukan. Semua janji itu akan saya tepati.”

Ucapan tokoh Pak Lurah tersebut menunjukkan dia tidak ingin seperti arti peribahasa....
A. Menjilat ludah sendiri
B. Menepuk air didulang memercik wajah sendiri
C. Seperti anak ayam kehilangan induk
D. Membuang sampah di halaman
E. Bergantung pada akar yang lapuk

Cara : pahami dengan cermat apa isi dari suatu teks, kemudian
Menentukan bagian (pengenalan/ perumitan/ klimaks/ peleraian)
Bacalah kutipan teks berikut.

Di dalam rumah dokter Sukartono damai saja. Pertengkaran tidak terjadi lagi. Masing-
masing berbuat sehendaknya, seolah-olah ada perjanjian, diam-diam, tiada akan singgung-
menyinggung, biar-membiarkan berbuat semaunya. Masing-masing tiada lagi menyinggung
percakapan pada tengah malam itu. Mereka tiada pernah duduk bersemanjar, seolah-olah
sudah bermufakat kalau yang satu duduk tenang-tenang yang seorang lagi keluar atau di
kamar, supaya jangan lagi bertukar pikiran.
(Belenggu, karya Armijn Pane)

Konflik dalam novel tersebut adalah....


A. Dua orang dalam satu rumah yang berjanji tidak akan saling menyapa.
B. Ketidakpedulian antara dua orang yang saling mencintai.
C. Tukar pikiran antara dua orang yang membuat mereka bertengkar.
D. Pertengkaran tajam antara suami dan istri dalam satu rumah.
E. Perbedaan pendapat yang tajam antara dua orang dalam satu rumah.
Menentukan pola pengembangan kedua kutipan cerpen
Cara :
- Baca teks 1
- Lihat Opsi,
pilihlah
jawaban opsi
mana yang
sesuai
dengan teks
1
- Untuk
meyakinkan
jawaban
tersebut
benar, baca
teks 2 dan
sesuaikan
dengan opsi
yang dipilih
sebelumnya
Menentukan tokoh utama pada kutipan cerita

Bacalah kutipan cerita berikut!

Pembuatan candi kurang satu, tetapi apa hendak dikata, roh halus
berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin
Bandung Bondowoso menyelesaikannya. Keesokan harinya waktu Bandung
Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia
mengutuk para gadis di sekitar Prambanan, tidak aka nada orang yang mau
memperistri mereka sampai mereka menjadi perawan tua, sedangkan Roro
Jongrang sendiri dikutuk menjadi arca.

Tokoh utama kutipan cerita tersebut adalah….


A. Roro Jongrang
B. Bandung Bondowoso
C. Para Gadis
E. Perawan Tua

Cara : Carilah tokoh yang paling banyak diceritakan, dan paling sering
berhubungan dengan oranglain.
Menentukan makna kata tertentu pada kutipan cerita

Bacalah kutipan berikut.

Tiba-tiba ia tersentak karena seseorang yang berpakaian rapi melompat ke


sadonya sambil berseru, “Lekas berangkat. Nanti terlambat.” Segera kusir
sado itu memacu kudanya. Maka meluncurlah sado itu. Rupanya penumpang
tadi sangat tergesa-gesa karena berkali-kali ia berseru, “Percepat sedikit. Ayo
..., apa tak bisa lebih cepat lagi.” Tentu saja kusir sado memenuhi keinginan
penumpangnya.

Arti kata sado dalam kutipan tersebut adalah....


A. kereta kuda untuk balapan
B. gerobak yang ditarik oleh sapi
C. sejenis becak ditarik oleh manusia
D. kareta beroda dua ditarik oleh kuda
E. kereta beroda dua bermesin
Menentukan makna kata tertentu pada kutipan cerita
Bacalah kutipan teks berikut.

Sesungguhnya hanya kala perempuan dikembalikan derajatnya sebagai manusia barulah


keadaan bangka kita dapat berubah. Juga, perubahan kedudukan perempuan dalam
masyarakat itu bukanlah semata-mata kepentingan perempuan. Kaum laki-laki yang insaf akan
kepentingan yang lebih mulia dari kepentingan hatinya yang loba sendiri tentu akan harus
mengakui itu.
(Layar Terkembang, ST. Alisyahbana)

Kalimat yang berisi keunggulan buku sesuai dengan kutipan tersebut adalah....
A. Mestinya persamaan derajat laki-laki dan wanita yang diangkat, bukan hanya wanita.
B. Berbicara emansipasi wanita dalam karya sastra merupakan hal yang biasa.
C. Tema mengangkat derajat kaum wanita menjadi kekuatan isi novel.
D. Pada saat novel ini dikarang perihal emansipasi wanita telah menjadi tema usang.
E. Tema yang relevan saat novel ini dikarang adalah kawain paksa, bukan emansipasi
wanita.

Cara : Baca dahulu soal, apa yang ditanyakan. Cermati setiap opsi jawaban
untuk menemukan jawaban yang tepat.
Meringkas isi karya sastra

Cara : ambil inti bagian paragraf, buang kalimat penjelas sertakan contoh,
ilustrasi, data.
Mengaitkan isi dengan kehidupan saat ini

Anda mungkin juga menyukai