Jenis-jenis kata
Bentuk : ○ Majemuk
Ialah Kata-kata yang berasal dari bahasa selain
○ Dasar ○ Serapan
bahasa Indonesia yang diserap ke dalam
○ Berimbuhan
bahasa indonesia
○ Ulang
1. Adopsi = pengejaannya tidak berubah;
pizza, hotdog
Kategori ○ Bilangan
2. Adaptasi = penulisan atau pengejaannya
○ Benda ○ Depan
diubah; komunikasi (communication), jaket
○ Kerja ○ Sambung
(jacket), jendela (jandela), angket (anket)
○ Sifat ○ Seru
3. Konsep = konsep kata tersebut sebelumnya
○ Keterangan ○ Sandang
tidak ada, lalau ada dalam bindo lalu
○ Ganti
dicarai/dibuat padanannya; download
unduh, schedule jadwal
PBM Page 1
Kata ganti = kata yang digunakan untuk
menggantikan kata benda (pronomina) Imbuhan (afiks) = satu bentuk linguistik yang terkeci
yangmemiliki arti dan selalu digabungkan pada
1. Persona = menggantikan orang; aku, morfem atau kata lain. Dan prosesnya terikat,
kamu, saya, anda, dsb memiliki aturan yang ketat
2. Posesif/milik = -ku, -nya
3. Tanya = menanyakan benda, waktu, 1. Awalan (prefiks
tempat; apa, kapan, bagaimana, siapa 2. Sisipan (infiks)
4. Tunjuk = ini, itu 3. Akhiran (sufiks
5. Penghubung = yang 4. Awalan akhiran (konfiks)
6. Tak tentu = barang siapa
prefiks me-
Kata bilangan (numeralia) = kata yang Fungsi :
menyatakan jumlah benda atau urutan suatu 1. Pembentuk kata kerja aktif
benda dalam suatu deretan 2. Untuk melakukan perbuatan atau sesuatu,
1. Bilangan tentu = jumlahnya sudah menjadi, dalam keadaan, membuat, menuju,
diketahui; 1, 1000 memberi
2. Bilangan tak tentu = jumlahnya belum
diketahui; beberapa, banyak, seluruh Cara menambahkan imbuhan me- pada kata
dasar
Bunyi L, M, N, R = tidak berubah, tetap me; melukis,
meraut, memakan
Kata depan (preposisi) = kata yang memiliki
fungsi sebagai penanda berbagai hubungan Bunyi C, D, J = berubah menjadi men-; mencuci,
makna antara (di, ke, dalam, pada, antara, mendasari, menjawab
oleh);
1. Pada pagi hari, di pasar Bunyi T = imbuhan me akan menjadi men,- namun
2. Oleh paman huruf t nya hilang; menulis, menafsir, menakar
Kata sambung (konjungsi) = kata yang Bunyi B, F, V = me berubah menjadi mem-; memberi,
menghubungkan dua satuan bahasa yang memvalidasi
sederajat. Antara kata dengan kata, frasa
dengan frasa, kalimat dengan kalimat dan, Bunyi P = mem akan hilang; memakai
dengan, serta, atau.;
1. Ayah dan ibu (kata) Bunyi A,I,U,E,O,G,H = berubah menjadi meng-;
2. Beli baju atau beli celana (frasa) mengambil, menggali
PBM Page 2
Prefiks di- dan ter- Sufiks an-
Fungsi prefiks di- : 1. Pembentuk kata benda
Untuk membentuk kata kerja pasif 2. Menyatakan hal/objek tertentu; lukisan,
ramalan
Memakan = dimakan, termakan 3. Menyatakan tempat; kuburan, jalanan
4. Menyatakan menyerupai; rumah-rumahan,
Fungsi prefiks ter- mobil-mobian
1. Untuk menyatakan superlatif (yang paling); 5. Menyatakan bagian; harian, bulanan,
tertinggi mingguan
2. Untuk memberi insinuasi ketidaksengajaan; 6. Menyatakan alat; timbangan, ayunan
terjatuh, termakan 7. Menyatakan himpunan; lautan, daratan
PBM Page 3
Per
Partikel per HARUS ditulis terpisah dengan kata
yang mendahuluinya.
Ada setidaknya empat partikel yang sering kali
Contoh!
salah tulis. Ada yang seharusnya ditulis serangkai,
Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu
tetapi malah dipisah, dan begitu pula sebaliknya.
per satu
Keempat partikel itu adalah :
-lah
Harga kain itu Rp50.000 per meter
-kah
Pun
Saat ini harga minyak dunia sudah berada
Per
di bawah 20 dolar AS per barel
Intinya, partikel adalah kelas kata yang hanya
memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti Namun bedakan per sebagai partikel dan per
leksikal. Atau (lebih) sederhananya, ialah kata yang sebagai kata depan (preposisi).
terkait dengan kata lain.
Partikel :
-LAH
Per = demi, tiap, mulai
Partikel -lah HARUS ditulis serangkai dengan
kata yang mendahuluinya.
Preposisi :
Per = bagi, dengan
Contoh!
Jalan hidup seseorang siapalah yang
Contoh per sebagai preposisi, disambung bila :
menentukan, kira-kira hal tersebut
Seperdua (1/2)
yang terlintas di dalam hati Dian Nur
Seperenam belas (1/16)
Cahyono (28).
Tiga perempat (3/4)
Dua persepuluh (2/10)
Ia menilai pemerintah Indonesialah
Tiga dua-pertiga (3 2/3)
yang seharusnya membayar denda
overstay sebesar Rp 110 juta itu.
Contoh per sebagai partikel, dipisah bila :
Dia menghubungi saudaranya per telepon
"Dalam setiap bencana yang melanda,
Artinya : Dia menghubungi saudaranya
hanya kepada Tuhanlah kita memohon
dengan telepon
perlindungan," kata Rhoma Irama
lewat akun Youtube GP Records.
Pun
Partikel pun HARUS ditulis terpisah dengan kata
-KAH
yang mendahuluinya.
Partikel -kah HARUS ditulis serangkai dengan
kata yang mendahuluinya.
Contoh!
Arsenal disebut tidak akan meraih gelar
Contoh!
juara apa pun saat ini, bahkan jika dilatih
Mampukah mobil berkapasitas 1,5 liter
Pep Guardiola sekalipun.
dan 1,3 liter tersebut taklukkan Tol
Trans Sumatera?
Kulah di mana pun, di jurusan apa pun, tidak
menjamin lulus bisa langsung kerja di tempat
Sudah siapkah kamu menyambangi
yang kita bayangkan
Sumatera Utara dan menyaksikan
indahnya air terjun Sipiso-piso?
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau
belum pernah berkunjung ke rumahku
Lantas, di manakah posisi yang cocok
untuk Takumi Minamino di Liverpool?
PBM Page 4
Partikel pun yang merupakan unsur kata
penghubung ditulis serangkai.
Contoh!
Posturnya kecil layaknya anak-anak usia
sekolah dasar walaupun usianya
menginjak 14 tahun
PBM Page 5
mendapat hukuman
Artinya : dia tidak dihukum walau
berbuat salah
PBM Page 6
CONTOH #2 : Kata depan :yang digunakan adalah "pada", bukan "di" karena
Kata depan "di" tidak digunakan jika tempat didahului hari adalah kata penunjuk waktu, bukan tempat.
angka atau kata yang menunjukkan kuantitas
Terakhir, preposisi "pada" berubah menjadi "kepada" jika
Salah : di sebuah kapal tekanannya mengenai arah.
Benar : pada sebuah kapal
Salah = Andre melapor pada polisi
Salah : di dua kamar Benar = Andre melapor kepada polisi
Benar : pada dua kamar Salah = Andre melapor ke polisi
Benar = Andre melapor ke kantor polisi
Salah : di banyak kantor
Benar : pada banyak kantor Salah = Kue ini saya berikan pada Ibu
Salah = Kue ini saya berikan ke Ibu
Salah : di lima kota Benar = Kue ini saya berikan kepada Ibu
Benar : pada lima kota
Penggunaan preposisi "pada"
Salah : di wajahmu kulihat bulan 1. Gunakan "pada" di depan nama perkerabatan
Benar : pada wajahm, kulihat bulan Pada Ibu
Pada Ayah
Salah : sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi
dapat menyebabkan sakit gigi 2. Gunakan "pada" di depan nama jabatan
Benar : sisa makana yang tertinggal pada sela-sela gigi Pada presiden
dapat menyebabkan sakit gigi Pada direktur
Salah : peganglah kepalanya dengan satu tangan di 3. Gunakan "dalam" atau "di dalam" di depan kata yang
dagu dan tangan lainnya di dahi menyatakan karangan, tulisan, buku, koran, atau majalah.
Benar : peganglah kepalanya dengan satu dengan pada Dimuat dalam koran
dagu dan tangan lainnya pada dagu Dimiat di dalam kamus
PBM Page 7
Tata Bahasa
Contoh :
1. Jangankan membeli sepatu baru, es kopi pun aku
Nama lain dari Konjungsi adalah sebagai berikut : tak mampu
1. Kata hubung 2. Entah mau entah tidak,aku akan tetap
2. Kata sambung mengajaknya makan malam
3. Konjungtor 3. Baik ayah maupun ibu tidak bisa menantar rahma
4. Konjungsi ke sekolah
4. Mobil itu melaju demikian cepatnya sehingga dia
Konjungsi adalah kata-kata yang fungsinya untuk
menabrak lampu jalan
menghubungkan banyak hal; kata, klausa, kalimat,
5. Kylie tidak hanya seorang wanita pekerja keras,
paragraf
tetapi juga seorang ibu yang baik
PBM Page 8
1. Pengandaian; seandainya, andaikan, sekiranya Jenis :
1. Konsekuensi (akibat); oleh karena itu, oleh sebab itu,
Contoh :
dengan demikian
Andaikan aku punya uang satu milyar dolar,
Contoh :
aku akan …
Hujan deras turun di medan selama 3 hari
Seandainya aku bisa membaca pikiran, aku
berturut-turut. Oleh sebab itu, terdapat
akan …
genangan air di beberapa lokasi
Sekiranya ibuku menaikkan uang sakuku, aku
Lautan sudah tercemari oleh polusi mikroplastik.
akan …
Dengan demikian, kita perlu mengurangi
penggunaan plastik sekali pakai
2. Tujuan; supaya, agar
Contoh : 1. Kesediaan (menyatakan kesediaan untuk melakukan
Dia melakukan perawatan wajah supaya sesuatu yang berbeda dengan kalimat sebelumnya);
glowing (bisa dibalik, ditambah koma setelah sekalipun sebegitu, biarpun demikian, walaupun begitu,
konjungsi) meskipun demikian
Agar terlihat cool, aku membeli iphone x Contoh :
Aku memang tidak suka teh. Walaupun begitu,
3. Cara; dengan aku akan tetap meminumnya
Contoh : Ara tidak suka kimis. Walapun demikian, dia
Kita menulis pesan dengan menggunakan pensil tetap memakannya karena tidak mau
(bisa dibalik, ditambah koma setelah konjungsi) membuang makanan
Kita menggambar dengan menggunakan pensil
1. Kebalikan (kebalikan dari yang dinyatakan
4. Penjelasan; bahwa sebelumnya); sebaliknya
Contoh : Contoh :
Tahukah kamu bahwa banyak tersenyum bisa Naru adalah anak yang rajin. Sebaliknya,
membuat kita lebih bahagia? adiknya suka bermalas-malasan
Tahukah kamu bahwa senyum bisa menular? Ibu sering bepergian ke daerah wisata.
Sebaliknya, ayah suka menghabiskan waktu di
5. Pemiripan; seperti, seakan-akan, seolah-olah rumah
Contoh :
Mulutnya berbisa seperti ular 1. Lanjutan (menyatakan bahwa ada kejadian
Dia meliuk-liuk menari seakan-akan ular sebelum/sesudah dari hal yang sebelumnya); kemudian,
Syal itu tertiup angin dan bergerak seolah-olah sesudah itu, setelah itu, sebelum itu, selanjutnya
ular Contoh :
Boy mengundang luna untuk menjadi bintang
6. Sebab; oleh, karena, sebab, oleh karena
tamu di video Youtube-nya. Setelah itu, Luna
Contoh :
mewawancarai Boy sebagai konten baru di
Ponselnya jatuh oleh karena terjatuh
kanal Youtube-nya
Oleh karena terjatuh, ponselnya hancur
Panji mengadakan acara komedi di mal.
Kemudian, dia mengunjungi toko buku di dalam
7. Konsesif (berlawanan); sekalipun, meskipun, kalaupun,
mal tersebut
biarpun
Contoh :
Sekalipun dia terlambat, dia tetap berangkat ke 2. Pernyataan kebenaran (menyatakan keadaan
kantor sebenarnya); sebenarnya, sesungguhnya, bahwasanya
Contoh :
Konjungsi antarkalimat Indonesia mengalami suhu panas selama bulan
Menghubungkan antara kalimat 1 atau kalimat 2 (sebab Oktober. Sesungguhnya, BMKG sudah
akibat, pertentangan, lanjutan) memprediksi hal ini pada bulan sebelumnya
Panitia membantah isu tentang pembatalan
acara diskusi. Bahwasanya, acara tersebut
diundur menjadi esok hari
PBM Page 9
1. Penguatan (menguatkan keadaan yang 1. Tujuan (menyatakan apa tujuan dari teks tersebut);
dinyatakan sebelumnya); bahkan, malah, malahan untuk maksud itu, untuk mencapai hal itu, untuk itulah
Contoh :
Rumah makan itu tidak hanya memberikan 2. Intensifikasi (menyatakan sesuatu lebih dalam atau
minuman secara gratis. Bahkan, mereka simpulan dari semua teks); ringkasnya, secara singkat,
juga memberikan diskon 50% bagi yang pada intinya
sedang berulang tahun
Dia tidak hanya bermuka dua. Malahan, 3. Waktu (sesudah/sebelum paragraf sebelumnya);
dia sering menjelek-jelekkan temannya di sementara itu, kemudian, besoknya, lalu
balik punggungnya
3. Eksplanasi
4. Persuasi
Fungsi : Ciri-ciri :
a. Penambahan (menyatakan adanya tambahan 1. Terdiri dari 2 klausa independen
pada suatu hal yang sudah disebutkan pada 2. Terdiri dari 2 predikat
paragraf sebelumnya yang memiliki topik yang 3. Hubungan koordinatif
sama); begitu pula, demikian juga, tambahan lagi, 4. Dihubungkan oleh konjungsi
di samping itu, akhirnya
Contoh!
b. Akibat (menyatakan akibat atau hasil dari yang 1. Wilo membaca buku Sapiens dan temannya
dijabarkan paragraf sebelumnya); oleh karena membuatkan kopi susu
itu, jadi, akibatnya 2. Anjani memesan ayam geprek tetapi putri memesan
seblak
c. Pertentangan (menyatakan hal berlawanan 3. Fazhar sedang belajar atau malah tertidur di ruang
dengan suatu hal yang sudah disebutkan di tamu
paragraf sebelumnya. Ada yang pro dan ada 4. Karlina bekerja di Bali sedangkan adiknya bekerja di
yang kontra); bagaimanapun juga, namun, Yogya
sebaliknya
PBM Page 10
Ciri-ciri :
1. Terdiri dari 2 klausa (utama/independen,
subordinatif/dependen)
2. Kedudukan 2 klausa tidak sejajar/bertingkat
3. Dihubungkan dengan konjungsi
Contoh!
1. Mereka sedang makan di kelas ketika Bu Guru
memanggil
2. Julio tetap berangkat ke kantor meskipun hari
sudah siang
3. Iko tidak tahu bahwa dia sudah di block oleh
Lina
Ciri-ciri :
1. Minimal 3 klausa (klausa utama dan klausa
subordinatif)
2. Kedudukan antarklausanya bertingkat
3. Banyak konjungsi (kalimat majemuk sejajar +
kalimat majemuk bertingkat)
Contoh!
1. Ari sedang tidur dan Ara sedang menonton TV
ketika gempa bumi itu terjadi
2. Bahwa setiap kartu MRT dapat diretur sudah
dikethaui oleh semua penggunanya. Tetapi tidak
semua orang melakukannya karena mereka
sering lupa
3. Jika bonus tahunannya turun, Nabila akan
membelikan adiknya sepatu basket. Sedangkan
Nabila akan membelikan Ibunya ponsel baru
PBM Page 11
PBM Page 12
Tata Kalimat
Frasa/frase Kalimat aktif dan pasif
Gabungan kata yang terdiri dari 2 kata atau lebih 1. Aktif = subjeknya melakukan suatu pekerjaan,
dan tidak memiliki predikat predikatnya biasanya berawalan/berimbuhan
me/ber
Frasa terbagi menjadi : 2. Pasif = subjeknya dikenai pekerjaan,
1. Endosentris = terdiri atas 2 kata atau lebih predikatnya biasanya kata kerja berimbuhan
dan ada unsur diterangkan/menerangkan; buku
di/ter
paket
2. Eksosentris = tidak ada unsur diterangkannya; Kalimat langsung dan tidak langsung
di rumah 1. Langsung = langsung dikutip dari perkataan
seseorang. Harus pakai tanda petik diawal dan
Frasa berdasarkan kata-kata pembentuknya : diakhir kalimat
1. Frasa nominal = inti dari frasa tersebut adalah 2. Tidak langsung = tidak mengutip dari perkataan
kata benda; sepatu kaca
seseorang. Tidak menggunakan tanda petik
2. Frasa verbal = kata kerja; sedang tidur
3. Frasa ajektiva = kata sifat; sangat baik Kalimat berita (titik) = kalimat yang
4. Frasa preposisi = ada kata depan; di pasar, ke menginformasikan sesuatu; Ibu saya sedang memasak
rumah sayur.
5. Frasa bilangan = bilangan; satu ekor
Kalimat tanya (?) = Siapa itu yang mengambil
6. Frasa keterangan = kata keterangan; tidak pensilku?
biasanya
Kalimat perintah (!) = Jangan buka pintu itu!
Klausa
Satuan linguistik yg terdiri atas 2 kata atau lebih dan
Berdasarkan klausa pembentuknya
memiliki prdikat; Ia guru
1. Tunggal = Ia hanya memiliki 1 inti; Susi sedang
bermain tenis
Macam-macam Klausa :
2. Majemuk = Lebih dari 1 inti; Susi sedang
1. Klausa positif = tidak mengandung kata negasi;
bermain tenis ketika Ibunya jatuh dari tangga
Saya mempunyai sebuah buku
(memiliki kata penghubung)
2. Klausa negatif = mengandung kata negasi;
Saya tidak mempunyai sebuah buku Berdasarkan pemaknaan konteks
1. Kalimat efektif = sudah menggunakan struktur
Negasi (bukan, belum, tidak) dengan benar; ejaan, tanda baca; Para siswa
baru saja pulang
Klausa berdasarkan struktur : 2. Kalimat ambigu = struktur belm benar; Siswa
1. Independen = klausa yang dapat berdiri sendiri baru pulang
menjadi sebuah kalimat. Strukturnya sudah cukup
lengkap untuk menjadi sebuah kalimat (induk Ciri-ciri kalimat
kalimat); Saya memiliki sebuah buku yang 1. Kumpulan kata-kata
sangat tua 2. Bermakna (memiliki informasi yang utuh)
2. Dependen = (anak kalimat); buku yang sangat 3. Harus terdiri atas 2 unsur, yaitu subjek dan
tua prdikat
Dimulai atau diawal dengan huruf kapital,
Berdasarkan kata-kata pembentuknya : diakhiri Dengan tanda titik, tanya dan seru
1. Nominal
Kalimat tunggal
2. Verbal Predikatnya selalu satu karena hanya memiliki1 ide/
3. Ajektiva informasi
PBM Page 13
Tanda Baca
CONTOH!
KONJUNGSI KUNCI!
Malam makin larut, sedangkan pekerjaan belum
Ada banyak, tapi cukup ingat 3 : sedangkan, dan, bahkan
selesai juga
Hari sudah malam, sedangkan anak-anak belum
pulang
Kakak membaca majalah dan Adik mendengarkan
musik Ampersand (&) adalah simnbol yang mewakili kata dan.
Dia adalah anak terpandai bahkan dia juga Namun, bahasa Indonesia (EYD/PUEBI) TIDAK mengenal
bintang kelas di sekolahnya simbol ini, sehingga TIDAK boleh dimasukkan ke dalam
kalimat.
Kalimat itu sama dengan :
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga Kenapa "&" disebut "Ampersand"?
Hari sudah malam; anak-anak belum pulang Tentu kita masih ingat cara mengeja saat masih kecil.
Kakak membaca majalah; Adik mendengarkan
musik Contoh : BUKU : b-u, bu, k-u, ku, buku
Dia adalah anak terpandai; dia juga bintang
kelas di sekolahnya Dalam bahasa Inggris pun kurang lebih sama. Misalnya :
CAT : c-a-t
Hati-hati. Kunci menggunakan titik koma ada pada
kalimat majemuk setara. Masalahnya, dalam bahasa Inggris ada huruf "A" dan
"I" yang bisa berdiri sendiri dan memiliki makna.
Salah satu bentuk kalimat majemuk setara adalah
"setara menggabungkan". Kalimat ini ditandai dengan Awalnya, ini berasal dari kata "dan" dalam bahasa Latin:
konjungsi "dan". et.
Kita tidak bisa membuat kalimat ini : Simbol "&" mengalami banyak perubahan, tapi dalam
Saya dan teman-teman sekantor pergi menonton bioskop banyak font, kita bisa lihat bahwa simbol itu terdiri dari
huruf "e" dan "t".
Menjadi :
CONTOH!
Saya: teman-teman sekantor pergi menonton bioskop Saya & teman-teman langsung menyelesaikan
tugas kelompok setelah jam kuliah selesai.
Karena kalimat diatas BUKAN kalimat majemuk.
Kalimat tersebut tidak boleh ditulis dalam judul atau
tulisan resmi, istilah ilmiah, tugas kuliah, dan
sejenisnya. Statusnya sama seperti kita yang
menuliskan singkatan "yg" untuk yang, misalnya.
Dilarang.
PBM Page 14
Tanda ini dapat menunjukkan jeda pada pembicaraan,
Ialah tanda penyingkat yang biasanya ditandai dengan pikiran yang belum selesai, atau, pada akhir kalimat,
tanda petik tunggal (') bukan tanda aksen (`). penurunan volume menuju kesenyapan.
Tanda ini digunakan untuk menunjukkan penghilangan Simbol untuk tanda elipsis adalah rangkaian tiga tanda
bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks titik (…). Ingat, SELALU tiga titik.
tertentu
CATATAN
Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
CONTOH!
Kita harus berpegang teguh pada UUD 45!
CONTOH!
Seharusnya :
Kalau begitu(spasi)…(spasi)ya(spasi)…(spasi)marilah kita
Kita harus berpegang teguh pada UUD '45!
bergerak!
Ibuku kelahiran tahun 60-an
CATATAN
Seharusnya : Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik
Ibuku kelahiran tahun '60-an (tanda titik berjumlah 4).
PBM Page 15
1. Untuk memisahkan nama yang dibalik pada daftar
pustaka; Aprila, Selviana. Kemajuan Ekonomi dan
Fungsi : Pesatnya Teknologi, Jakarta: Zeni Utama
1. Mengakhiri pernyataan (SPOK); Azhar membeli sebuah 2. Untuk memisahkan nama orang dengan singkatan nama
mobil tadi malam. gelar (membedakan dengan singkatan nama/marga); Dr.
2. Memisahkan antara nama penulis, tahun terbit, judul Gita Amanda Br Barus, M.Si
dan tempat terbit; Karina. 2018. Cara Menulis Pustaka. 3. Untuk angka desimal; Gempa yang terjadi di Yogyakarta
Bandung: Pustaka Media. berkekuatan 4,5 SR
3. Penomoran dalam bagan ikhtisar/daftar (dibelakang 4. Untuk menyatakan keterangan aposisi (keterangan
angka/huruf dalam bagan dan daftar); tambahan dalam kalimat); Presiden ketiga RI,
1. Kondisi Kebahasaan di Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie akan dimakamkan di Taman
a. Bahasa Indonesia Makam Pahlawan (TMP Kalibata)
1. Kedudukan 5. Untuk memisahkan keterangan dalam kalimat, apabila
2. Fungsi berada di awal kalimat; Dalam buku Kritik Sastra,
4. Memisahkan jam, menit dan detik; 02.18.31 (puku 2 Yudiono K.S menjelaskan bahwa sosiosastra adalah salah
lewat 18 menit 31 detik) satu metode dalam kritik sastra
5. Memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya; 6. Diletakkan diantara nama dan alamat, memisahkan
132.997.145 bagian2 alamat; Angga Tuzhara, Perumahan Bumi Tiakar,
Kelurahan Indah Jaya, Kecamatan Mangga Muda, 18900
7. Memisahkn antara daerah dengan tanggal; Sumbawa, 18
Agustus 1992
Fungsi :
1. Untuk perincian dan pembilangan; Abang membawa
air mineral, kopi, dan es krim.
2. Untuk menunjukkan konjungsi antarklausa (tetapi, Fungsi :
melainkan, sehingga, sedangkan); Anya tidak 1. Digunakan untuk pernyataan lengkap yang diikuti
mendengar penjelasan Bapak, tetapi dia tetap dengan perincian/penjelasan; Aku ragu memilh jawaban
mengerti. terbaik: putus atau bertahan
3. Untuk menunjukkan konjungsi antarkalimat (oleh 2. Untuk menjelaskan pemberian/penguraian unsur-unsur;
karena itu, meskipun demikian, bahkan, jadi); Nabila Produser : Rian morsenova
memutuskan untuk tidak membeli kado. Bahkan, dia
tiak datang ke pesta itu. Jadi, nabila hanya Sutradara : Tjahyadi Regigia
menunggu di rumah dengan pikirannya yang Aktor : Hendrawan fauzi
mengawang jauh.
4. Untuk menyatakan kalimat majemuk; Jika fajar
3. Berfungsi untuk menunjukkan dialog;
muncul, aku langsung menyembunyikan wajahku. Mans Andi : :Coba kamu pikirkan lagi tawaran yang
5. Untuk menyatakan kata sapaan; Memangnya kamu diberikan pak Arga."
tidak tahu, ya, Dik? Gunawan : Baik, Mas
Mas Andi : Jangan lama-lama, ya
6. Untuk menyatakan kata seru (wah, oh, aduh, hai);
Wah, berani sekali dia mengatakan hal buruk tentag 4. Untuk memisahkan antara jilid dan nomor halaman;
Gina! Manunggal, VII, no. 4/2017:9
7. Untuk memisahkan kalimat langsung dengan frasa 5. Untuk memisahkan antara judul besar dengan anak judul
yang menandai dialog; dalam sebuah karangan; Perbandingan Novel dan Film
"Kamu terlalu berlebihan menanggapi debat itu," lanjut Ayat-ayat Cinta: Sebuah Kajian Sastra Bandingan
Bapak. 6. Untuk memisahkan antara kota terbit dengan nama
"Hanya itu yang bisa kulakukan untuk menghentikan penerbit; Syafira, Tania. 2009. Panduan Membaca Cepat.
perdebatan tak jelas itu, Pak!" Semarang: Agra Pustaka
PBM Page 16
1. Untuk mengapit terjemahan; Mengguntiang Siba Baju
'menggunting belahan baju' maksudnya adalah memilih
Fungsi tanda pisah (--) : penghulu baru karen terjadi persengketaan yang
1. Untuk membatasi penyisipan kata yang bukan tidak dapat didamaikan antarkaum dalam
bagian dari kalimat ini; Kemenangan ini-saya tahu menatapkan calon pewaris
ini bukan hanya saya--tapi adalah pencapaian kita
bersama
Fungsi : Fungsi :
1. Untuk menandakan petikan langsung untuk 1. Untuk keterangan tambahan/penjelas; Kementerian
menandakan siapa yang berbicara; Dalam Negeri Republik Indonesia (KEMENDAG RI)
"Hancurkan benteng mereka sekarang juga!" seru adalah kementerian dalam pemerintah indonesia yang
Kapten Tomo Kepada pasukannya. Pasukan membidangi urusan dalam negeri
bersorak dengan semangat tinggi, "serbu!"
2. Untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang
2. Untuk mengapit judul (lagu, film, buku, artikel); Lagu bukan bagian dari kalimat utamanya; Tokoh Niki (lihat
Melly Goeslaw yang berjudul "Bimbang" mengisi film lampiran A) menunjukkan watak yang humoris dan
"Ada Apa Dengan Cinta" ambisius
3. Untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal; 3. Untuk mengapit huruf atau angka yang sebenarnya
Karl Marx mendeskripsikan teori "Alienasi" sebagai boleh dihilangkan; Papeda, makanan khas (Provinsi)
konsep penting dalam Marxisme Maluku terbuat dari bubur sagu yang biasanya
disajikan dengan ikan tongkol atau mutiara yang
4. Untuk menandai makna khusus; Jakarta dipenuhi dibumbui dengan kunyit
gedung "pencakar langit" yang megah
4. Untuk mengapit angka dan huruf yang dalam kalimat
itu fungsinya perincian; Faktor yang diperkirakan
Fungsi petik tunggal (') : dapat mendorong proses perubahan sosial antara lain
(a) kontak denga kebudayaan lain, (b) sikap terbuka
1. Digunakan untuk mengapit petikan yang ada
terhadap karya orang lain, dan (c)© sistem
dalam petikan agar tidak rancu; Ia berkata 'aku
pendidikan formal yang maju
mencintaimu', dan seketika jantungku berdegup
sangat kencang," ucap Latifa
PBM Page 17
Fungsi :
1. Untuk menandakan masa satu tahun yang terbagi dalam 2 takwim; Profesor Abidin menyampaikan
materi pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) semester genap tahun ajaran 2018/2019
2. Untuk menggantikan kata dan, atau, setiap; Pada awal/pertengahan Desember, Sebagian kampus
menyelenggarakan ujian akhir semester (uas)
3. Untuk mengoreksi kesalahan; Pendekatan sosiologi sastra behubungan dengan situasi sosial, seperti sistem
ekonomi , regili/u/sitas, dan sebagainya
Fungsi :
1. Untuk menandai kata yang terpenggal karena pergantian garis;
Meskipun demikian, kita diminta selalu per-
Caya bahwa kejadian itu benar-benar ter-
Jadi
2. Untuk menandai kata ulang; Mencakar-cakar, bulat-bulat
3. Untuk memisahkan tanggal, bulan, tahun; 12-8-2019
4. Untuk menyambung huruf dalam kata yang dieja; e-l-i-m-i-n-a-s-I
5. Untuk memperjelas hubungan kata; 14/89 (empat-belas-perdelapan-puluh-sembilan)
6. Untuk menyambung se- dengan kata selanjutnya dengan huruf kapital; Audisi tersebut diadakan se-
Kabupaten batang
7. Untuk menghubungkan ke- dengan angka; Andi meraih peringkat ke-2 dalam lomba memancing
8. Untuk menghubungkan antara angka dengan an; Kebakaran itu pernah terjadi sekitar tahun 2000-an
Apabila terdapat kata ganti (-ku, -mu, -nya); Aku mengambil STNK-mu di dalam tas berwarna merah
9. Apabila terdapat huruf dan angka; Semua orang mengikuti tes beasiswa untuk melanjutkan S-2 di
Universitas Gajah Mada
10. Apabila unsur Bahasa Indonesia dirangkai dengan bahasa asing atau bahasa daerah; Pesan dari dosen
di-forward ke seluruh mahasiswa
11. Untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan; Kata pasca- berasal dari bahasa sanskerta
PBM Page 18
Tata Makna
Semantik, semasiologi 1. Polisemi
Satu kata banyak makna
CONTOH :
Kaki kaki meja, kaki gunung
Kembang kembang desa
2. Homonim
Tulisan : sama bisa, hak
Lafal : sama
Makna : beda Bisa ular hak sepatu
1. Meluas
• Bapak orang tua laki-laki
Denotasi kata ganti untuk menghormati
> Lugas, objektif
• Menulis pakai alat tulis pensil
> Harfiah
bisa pakai laptop
Kursi
Duduk
2. Penyempitan
Tubuh pantat
• Madrasah rujukan tempat sekolah dulu
sekolah islam
Konotasi
> Denotasi + makna tambahan
Ia tidak lagi duduk di kursi DPR 3. Ameliorasi
Peningkatan makna (+)
• Tuna rungu
• Tuna susila : PSK
1. Sinonim
Makna 2 kata atau lebih yang makna denotasinya seupa 4. Peyorasi
CONTOH : Penurunan makna (-)
Tewas, meninggal, wafat, gugur • Laki : suami
• Bini : istri
2. Antonim • Pelayan : pramusaji
Lawan makna
CONTOH : 5. Sinestesia
Bodoh >< pintar Perandaian / metamofora berupa ungkapan
• Betapa sedap melihat wanita cantik
3. Hiponim
• Suaranya berang sekali
Hubungan 2 kata atau lebih makna dicakup oleh satu kata
CONTOH :
6. Asosiasi
Bunga = mawar, melati, kamboja
Suatu sifat
• Suap : memasukkan makanan
Superordinat subordinat
korupsi
• Amplop : menyimpan surat
sogokan
PBM Page 19
1. Pertautan
a. Metonimia = pertautan sesuatu dengan orang
Ialah kiasan atau gaya bahasa CONTOH : Ia terbang dengan garuda
2. Pertentangan
Ialah membandingkan sesuatu yang bertolak belakang
a. Hiperbola = melebih-lebihkan sesuatu
CONTOH : Seketika ia meledak-ledak
PBM Page 20
Kalimat Pasif
Contoh :
Ciri-ciri kalimat pasif : Kalimat aktif
1. Subjeknya sebagai penderita Mereka sedang mengerjakan soal-soal itu
2. Predikatnya berimbuhan di-, ter-, atau ter-kan Kalimat pasif
3. Predikatnya merupakan predikat persona (kata Soal-soal itu sedang mereka kerjakan
ganti orang, disusul oleh kata kerja yang
kehilangan awalan) BUKAN!
Soal-soal itu sedang dikerjakan oleh mereka
Jenis kalimat pasif :
1. Kalimat pasif transitif Kalimat aktif
Kalimat pasif yang memiliki objek Aku sudah membeli pesananmu
2. Kalimat pasif intransitif Kalimat pasif
Kalimat pasif yang tidak memiliki objek Pesananmu sudah kubeli
Jika diubah menjadi kalimat pasif, maka : Bukankah kalimat di atas berarti "mobilku tidak
Ikan mas dimasak Bu Susi sengaja ditabrak"? Berarti kalimat pasif
(S) (P) (O)
2. Bunga anggrek hitam itu terinjak si Anita
Objek jadi subjek
Perhatikan! Bukankah kalimat di atas berarti "bunga itu
Ikan mas dimasak Bu Susi tidak sengaja diinjak si Anita"? Berarti kalimat
(S) (P) (O) pasif
Kalimat di atas terbilang mudah. Hampir semua orang Ternyata, bahasa Indonesia "menarik". Banyak hal
tahu.. Kenapa tidak pakai "oleh"? Boleh saja. Kata "oleh" terkait ketatabahasaan yang mungkin jarang kita
bisa dipakai, bisa tidak. Namun, dalam kasus tertentu, ketahui.
penggunaan kata "oleh" dalam kalimat pasif diperlukan.
Sementara, bahasa yag kiita gunakan sehari-hari,
Predikat persona bahkan di media, kadang masih jauh dari (mendekati)
Ayah membaca koran koran dibaca (oleh) Ayah
sempurna--karena toh tak ada yang sempurna.
Aku membaca koran koran kubaca
Contoh :
Jadi, kalau dalam kalimat aktif terdapat kata ganti 1. Mobilku kemarin tertabrak
orang (saya, aku, dia, kamu, kau, Anda, kami, kita, kalian 2. Bunga anggrek hitam itu terinjak si Anita
dan mereka), struktur kalimat pasifnya adalah : 3. Rina tergelincir ke sungai
PBM Page 21
Kalimat Efektif
"SABARMU"
CONTOH!
Sabar adalah kata sifat. Kata sifat tidak bisa disambung
Ibu berbelanja ke pasar
dengan kata ganti apa pun, seperti pintarmu, malasku,
TES!
cantikmu, dsb
Siapa yang berbelanja ke pasar?
Ubahlah menjadi kata benda : kepintaranmu, kemalasanku,
IBU
kecantikanmu, dsb
Artinya, subjek kalimat itu : Ibu
CONTOH!
Keanekaragaman membuat Indonesia unik
Bagiku, tata bahasa sungguh sulit (a), memusingkan
TES!
(v), dan membosankan (v)
Apa yang membuat Indonesia unik?
Selama masa yang sulit (a), sukar (a), dan tak mudah
(a) ini, kita harus bersatu
Keanekaragaman
Para pakar telah mengonfirmasi kemanjuran (n),
Artinya, subjek kalimat itu : keanekaragaman
efektivitas (n) dan efisiensi (n) vaksin terbaru
Dunia medis kini sangat membutuhkan alat APD (n),
masker (n), dan doa (n)
PBM Page 22
Memotret sisi gelap Bulan menjadi tantangan tersendiri
Pada dasarnya, begitulah konsep dasar untuk dalam kompetisi eksplorasi ruang angkasa
menentukan apakah sebuah kalimat memiliki subjek atau TES!
tidak. Yang jelas, penjelasan seperti ini hampr tidak akan APA yang menjadi tantangan tersendiri dalam kompetisi
ditemukan dalam buku teks mana pun. eksplorasi ruang angkasa
JAWAB!
,masalahnya, kalimat dalam tulisan tentu tidak Memotret sisi gelap Bulan
sesederhana contoh-contoh tadi. Kalimat bisa berkembang
menjadi sangat kompleks. Namun, prinsip apa/siapa Pada 1961, beberapa minggu sebelum penerbangan Yuri
predikat selalu bisa digunakan. Gagarin yang legendaris pada 12 April, sebuah maneken
dengan pakaian antariksa dikirim ke orbit bersama
Jika tidak bisa digunakan, artinya kalimat tersebut tidak seekor anjing bernama Zvezdochka
punya subjek. Dengan begitu, kalimat itu tidak efektif. TES!
APA yang dikirim ke orbit bersama seekor anjing
CONTOH! bernama Zvezdochka?
Invasi Napoleon ke Rusia merupakan kampanye JAWAB1
milternya yang terbesar dan paling mematikan Sebuah maneken dengan pakaian antariksa
TES!
APA yang merupakan kampanya militernya yang Setiap orang yang telah melakukan kontak dengan si
terbesar dan paling mematikan? pembawa virus dan menunjukkan tanda-tanda infeksi
JAWAB! pernapasan akut sekecil apa pun harus dibawa ke
Invasi Napoleon ke Rusia rumah sakit
TES!
King Kong, monster legendaris simbol periode awal SIAPA yang harus dibawa ke rumah sakit?
kejayaan Hollywood, konon berasal dari Uni Soviet JAWAB!
TES! Setiap orang yang telah melakukan kontak dengan si
APA yang konon berasal dari Uni Soviet? pembawa virus dan menunjukkan tanda-tanda infeksi
JAWAB! pernapasan akut sekecil apa pun
King Kong
INGAT!
Dalam kunjungan pertama sang presiden ke Uni Kata "yang" masih merupakan bagian dari kata sebelumnya.
Soviet pada 1956, Sukarno menyempatkan diri Kata "yang" hendak menjelaskan secara lebih rinci sifat atau
mampir ke Leningrad (nama Sankt Peterburg kala gambaran kata di belakangnya.
itu)
TES! CONTOH!
SIAPA yang menyempatkan diri mampir ke Setiap orang harus dibawa ke rumah sakit
Leningrad?
JAWAB! Orang yang seperti apa?
Sukarno
Orang yang telah melakukan kontak dengan si pembawa virus
Pesawat ruang angkasa Luna-3 dengan kamera dan menunjukkan tanda-tanda infeksi pernapasan akut sekecil
diluncurkan pada Oktober 1959 apa pun
TES!
APA yang diluncurkan pada Oktober 1959? ARTINYA :
JAWAB! Setiap orang yang telah melakukan kontak dengan si
Pesawat ruang angkasa Luna-3 pembawa virus dan menunjukkan tanda-tanda infeksi
pernapasan akut sekecil apa pun
Ini suatu bagian yang tak terpisahkan. Ini masih subjek
kalimat.
PBM Page 23
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur gelar.
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal Misalnya :
kalimat. Misalnya : Sultan Hasanuddin
• Apa maksudnya? Doktor Mohammad
• Dia membaca buku
Ruel Vandjiek, Sarjana Hukum
• Kita harus belajat keras
Nabi Ibrahim
Mohon izin, Jenderal
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur
Silakan terbang, Sultan
nama orang termasuk julukan. Misalnya :
Terima kasih, Kiai
Jenderal Kancil
Selamat datang, Yang Mulia
Dewa Pedang
Rudolf Diesel
2. Huruf kapital sebagai nama jabatan, pangkat, pengganti
Mujair
nama. Misalnya :
Andre Ampere
Wakil Presiden Donald Wibawa
Alessandro Volta
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Catatan!
Gubernur Papua Barat
Huruf kapital tidak dipakai sebagai nama jenis
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan
atau satuan ukuran. Misalnya
Kebudayaan
○ Ikan mujair
○ mesin diesel
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
○ 5 ampere
suku bangsa, dan bahasa. Misalnya :
○ 10 volt
bangsa Indonesia
Huruf kapital tidak dipakai untuk kata yang suku Dani
bermakna "anak dari" bahasa Bali
○ Bin, binti, boru, van
○ Contohnya : Abdul Rahman bin Zaini, Siti 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,
Fatimah binti Salim, Ayam Jantan dari Timur, bulan, hari, dan hari besar/hari raya. Misalnya :
Mutiara dari Selatan tahun Hijriah
hari Natal
1. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam hari Jumat
petikan langsung. Misalnya : bulan Agustus
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?" tarikh Masehi
"Mereka berhasil meraih medali" hari Lebaran
"Besok pagi," kata dia, "Mereka akan
berangkat." 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama peristiwa nama
sejarah. Misalnya :
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap Konferensi Asia Afrika
nama kata agama, kitab suci, Tuhan. Misalnya : Perang Dunia II
Islam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Kristen
Hindu Catatan!
Alquran Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai
Alkitab sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.
Weda Contoh :
Allah ○ Soekarno dan Hatta memproklamasikan
Tuhan kemerdekaan
○ Perlombaan senjata menyebabkan Perang
dunia
PBM Page 24
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, adik,
geografi. Misalnya : kakak, dll. Misalnya :
Jawa Barat "Kapan Bapak Berangkat?" tanya Hasan
Jakarta Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
Pulau Miangas "Silakan duduk, Dik."
Danau Toba
Kelurahan Rawi Catatan!
Teluk Benggala Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan
Gang Kelinci penyapaan atau pengacuan
Jalan Sulawesi Kita harus menghormati bapak dan ibu kita
Tanjung Harapan Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga
Jika dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis 1. Untuk nama buku, majalah, dan surat kabar. Misalnya :
dengan huruf kapital. Majalah Bahasa dan Kesastraan
Misalnya : jeruk bali, kacang bogor, nangika
belanda, petai cina 2. Untuk menegaskan/mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata. Misalnya :
Contoh bukan nama jenis : Huruf pertama kata abad ialah a
→ Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Bab ini tidak membicarakan tentang itu
Pekalongan, batik Solo Buatlah kalimat dengan berlepas tangan
→ Film Korea, Film Jepang
→ tarian Sumatera, tarian Kalimantan 3. Untuk menuliskan huruf asing. Misalnya :
Buah itu adalah curcinia mangostana
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata Politik divide et impera khas Belanda
dalam nama negara, lembaga, badan, dokumen, kecuali
kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk.
Misalnya :
Republik Indonesia 1. Jika bentuk dasar adalah gabungan kata+awalan atau
Majelis Permusyawaratan Rakyat akhiran, maka penulisan dipisah. Misalnya :
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana • Bertepuk tangan
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata 2. Jika bentuk dasar adalah gabungan kata+awalan dan
di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta akhiran, maka penulisan digabung. Misalnya :
nama majalah dan surat kabar. Kecuali kata di, ke, dari, • Menggarisbawahi
dan, yang, untuk, (tidak di posisi awal). Misalnya : • Menyebarluaskan
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke
Jalan Lain ke Roma 3. Jika gabungan unsur hanya dipakai dalam kombinasi,
Tulisan itu dimuat ke dalam majalah Bahasa dan maka disatukan. Misalnya :
Sastra • Adipati, aerodinamika, antarkota,, audiogram,
bikarbonat, biokimia, caturtunggal, dasawarsa,,
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal ekawarna, ekstrakurikuler, infrastruktur, pancasila,
kalimat. Misalnya : poligami, semiprofessional,, swadaya, prasejarah,
S.H sarjana hukum pascapanen
Dr doktor
K.H kiai haji
Pdt pendeta
PBM Page 25
Catatan! 1. Akronim = dibaca nyambung
Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf • ABRI = Angkatan Bersenjata
awalnya kapital, maka gunakan tanda hubung (-) • SIM = surat izin mengemudi
non-Indonesia • BIN = Badan Intelijen Negara
anti-Pki
Akronim yang gabungan dari beberapa suku kata,
Jika kata maha digabungkan dengan sifat Tuhan, awalnya kapital
maka dipisah dan di kapital • Unpad = Universitas Padjajaran
Yang Maha Esa • Akabri = Akademi Bersenjata
Maha Pemurah
Akronim yang dtiulis huruf kecil semua
pemilu = pemilihan umum
radar = radio detecting and ranging
PBM Page 26
Penulisan Angka dan Bilangan
Dapat ditulis dengan huruf jika… Dapat ditulis dengan angka jika…
1. Bilangan tersebut dapat dinyatakan dengan satu 1. Menyatakan (a) ukuran panjang, berat, isi, luas, dan
atau dua kata waktu serta (b) nilai uang
Contoh! Contoh!
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali a. Ukuran panjang, berat, isi, luas dan waktu
Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta 0,5 sentimeter
buku 5 kilogram
Minibus ini mampu memuat hingga lima belas 4 hektare
penumpang 10 liter
Bencana longsor menelan setidaknya tiga 2 tahun 6 bulan 5 hari
puluh korban jiwa 1 jam 20 menit
Video musik ini telah dintonton lebih dari b. Nilai uang
lima juta kali di Youtube Rp15.000
$200,50
Kecuali bilangan tersebut dipakai secara berurutan
€5,25
dalam perincian
2. Menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau
Contoh!
kamar
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang
3. Menomori bagian karangan atau ayat kitab suci
setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang
abstain
Bilangan tingkat :
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan
Kesatu = ke-1 = I
umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan
Kedua = ke-2 = II
250 sedan
Ketiga = ke-3 = III
Kesepuluh = ke-10 = X
2. Bilangan tersebut terletak pada awal kalimat
Kelima belas = ke-15 = XV
Contoh!
Kedua puluh = ke-20 = XX
Lima puluh siswa teladan mendapat
beasiswa dari pemerintah daerah
Contoh!
Seratus orang warga telah mendapatkan
Indonesia merdeka pada abad ke-20
bantuan pemerintah
Indonesia merdeka pada abad XX
Indonesia merdeka pada abad kedua puluh
Catatan!
Apabila bilangan pada awal kalimat tidak bisa Uni Soviet mengalahkan nazi pada Perang Dunia
dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan ke-2
kalimatnya diubah Uni Soviet mengalahkan nazi pada Perang Dunia
Dua ratus lima puluh orang peserta II
diundang panitia Uni Soviet mengalahkan nazi pada Perang Dunia
kedua
Panitia mengundang 250 peserta Adikku masih duduk di bangku kelas XI SMA
Ujian Nasional untuk siswa kelas VI SD, IX SMP,
3. Angka dengan bilangan besar bisa ditulis sebagian dan XII SMA dibatalkan
dengan huruf supaya lebih mudah dibaca
Contoh!
Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah
untuk mengembangkan usahanya
Perusahaan itu baru saja mendapat
pinjaman 550 miliar rupiah
Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu
memerlukan biaya Rp 10 triliun
Pemerintah menyuntikkan dana sebesar
Rp2,5 miliar untuk mendorong indsutri
pariwisata
PBM Page 27
Teknik Membaca
Strategi membaca
Mencari judul
1. Identifikasi ide pokok
2. Perhatikan kata kunci
Membuat simpulan
1. Identifikasi hal-hal penting di setiap paragraf
2. Buatlah opini
3. Pakai konjungsi simpulan
PBM Page 28
Kata Penghubung
…, bahkan … …, sementara …
…, kecuali … …, seperti …
…, melainkan … …, tetapi …
…, padahal … …, yaitu …
…, sedangkan … …, yakni ...
… agar …
… sampai …
… bahwa …
… sehingga …
… dengan …
… sejak …
… jika …
… sekalipun …
… karena …
… supaya …
… maka …
… walaupun ...
… meskipun ...
PBM Page 29
Aturan KPST
Begini, huruf pertama kata dasar berawalan K, P, S, dan T yang diikuti oleh vokal akan luluh
jika mendapat awalan me- atau pe-.
Aturan 1 Tambahan :
Me-/Pe- + K + huruf vokal = meng-/peng- ◊ Memperhatikan Memerhatikan
Me-/Pe- + p + huruf vokal = mem-/pem- ◊ Menyontek Mencontek
Me-/Pe- + s + huruf vokal = meny-/peny- ◊ Memperoleh Memeroleh
Me-/Pe- + t + huruf vokal = men-/pen- ◊ Memengaruhi Mempengaruhi
CONTOH! Aturan 2
1. Me-/Pe- + k + huruf vokal Pe- + p + huruf konsonan (khususnya R) = Pem-
◊ Me- + kerja + -kan = mengerjakan CONTOH!
◊ Me- + kuat + -kan = menguatkan ◊ Pe- + protes = pemrotes
◊ Me- + kabar + -kan = mengabarkan ◊ Pe- + proses = pemroses
◊ Me- + kuasa + -I = menguasai ◊ Pe- + program = pemrogram
◊ Pe- + prakarsa = pemrakarsa
◊ Pe- + kerja + -an = pengerjaan ◊ Pe- + prakiraan = pemrakiraan
◊ Pe- + kuat + -an = penguatan ◊ Pe- + produksi = pemroduksi
◊ Pe- + kuasa + -an = penguasaan ◊ Pe- + propaganda = pemropaganda
◊ Pe- + kabar + -an = pengabaran
Jadi, kalau ditulis :
2. Me-/Pe- + p + huruf vokal Pem(P)rotes
◊ Me- + padam + -kan = memadamkan Pem(P)roses
◊ Me- + pasti + -kan = memastikan Pem(P)rogram huruf p setelah pem-, itu
◊ Me- + pusat + -kan = memusatkan Pem(P)rakarsa salah alias tidak baku
◊ Me- + posisi + -kan = memosisikan Pem(P)rakiraan
Pem(P)roduksi
◊ Pe- + padam + -an = pemadaman Pem(P)ropaganda
◊ Pe- + pasti + -an = pemastian
◊ Pe- + pusat + -an = pemusatan Namun, INGAT! Pengecualian tadi HANYA berlaku pada
◊ Pe- + posisi + -an = pemosisian imbuhan pe- saja, bukan me-.
◊ Pe- + suci + -an = penyucian Jika imbuhan me- bertemu kata dasar berawalan huruf
◊ Pe- + samar + -an = penyamaran p yang diikuti konsonan, p pada kata tersebut tidak luluh.
◊ Pe- + suara + -an = penyuaraan
Pengecualian :
◊ Pe- + sapu = penyapu
Mempunyai Memunyai
Mengaji Mengkaji
4. Me-/Pe- + t + vokal
◊ Me- + tukar + -kan = menukarkan
1. Perhatikan kata dasar
◊ Me- + tulis + -kan = menuliskan
2. Gunakan KBBI versi Badan Pengembangan dan
◊ Me- + tambah + -kan = menambah
Pembinaan Bahasa : kbbi.kemendikbud.go.id/Cari/Index
◊ Me- + tarik = menarik
PBM Page 30
PBM Page 31
Sinonim
• Acum = Rujukan
• Ad interim = Sementara • Burkak = Cadar
• Adjektiva = Kata sifat • Centeng = Body guard
• Afeksi = Kasih sayang • Citra = Gambaran
• Agresi = Serangan • Copyright = Hak cipta
• Agunan = Jaminan • Dampak = Akibat
• Ahli = Pakar • Darma = Pengabdian
• Akselerasi = Percepatan • Daur = Siklus
• Akurat = Seksama • Deduksi = Konklusi
• Almanak = Penanggalan • Defleksi = Penyimpangan
• Ambiguitas = Bermakna ganda • Dehidrasi = Kehilangan cairan tubuh
• Andal = Tangguh • Dekade = Dasa warsa
• Anemia = Kurang darah • Dekadensi = Kemerosotan moral
• Anggaran = Aturan • Delusi = Ilusi
• Anjung = Panggung • Demagog = Tiran
• Antagonis = Berlawanan • Demisioner = Habis masa jabatan
• Anulir = Abolisi • Deportasi = Pembuangan ke luar negeri
• Api = Barah • Derivasi = Afiksasi
• Aplikasi = Pelaksanaan • Deskripsi = Pelukisan
• Arogan = Sombong • Diagnosis = Penaksiran
• Artis = Seniman • Dialog = Obrolan
• Asa = Harapan • Dikotomi = Dibagi dua
• Asterik = Tanda bintang • Dinamis = Bergerak maju
• Asumsi = Anggapan • Disharmoni = Tidak selaras
• Bahari = Laut • Diskriminasi = Subordinat
• Bahtera = Perahu • Disorientasi = Salah tujuan
• Bala = Bencana • Disparitas = Perbedaan
• Bandela = Peti kemas • Dispensasi = Pengecualian
• Barbar = Tidak beradab • Ditenggak = Ditelan bulat-bulat
• Berdikari = Mandiri • Divestasi = Pelepasan
• Bergaul = Berteman • Dominasi = Penguasaan
• Berongsang = Marah-marah • Donasi = Bantuan
• Berpretensi = Prasangka • Dosis = Takaran
• Bhineka = Berbeda-beda • Dursila = Jahat
• Bicu = Dongkrak • Ebi = Udang kering
• Biologi = Hayati • Ebonit = Kayu hitam
• Bisa = Dapat • Ekonomis = Hemat
• Boga = Makanan kenikmatan • Eksibisi = Perunjukan
• Bonafide = Dapat dipercaya • Ekskavasi = Penggalian
• Bromocorah = Residivis • Eksklusif = Tertentu
• Bubut = Cabut • Ekspansi = Perluasan
• Bukti diri = Identitas • Eksploitasi = Pendayagunaan
• Bungalow = Pesanggrahan • Ekspresi = Aktualisasi diri
• Bura = Sembur • Ekstensi = Perluasan
PBM Page 32
• Ekuilibrium = Keseimbangan • Hayati = Hidup
• Elaborasi = Penjelasan terperinci • Hedonisme = Hura-hura
• Embargo = Larangan • Hegemoni = Intervensi
• Embarkasi = Keberangkatan • Hepotenusa = Sisi miring
• Empati = Ikut merasakan • Herbi = Berhubungan dengan
• Empiris = Realitas • tumbuh-tumbuhan
• Endemi = Wabah • Heroisme = Jiwa kepahlawanan
• Epilog = Penutup • Heterogen = Tidak sejenis
• Ereksi = Birahi • Higienis = Bersih
• Estetika = Keindahan • Hiperbola = Berlebihan
• Estimasi = Perkiraan • Holistik = Keseluruhan
• Etos = Pandangan hidup • Homogen = Sejenis
• Evakuasi = Pengungsian • Huma = Lahan
• Evaluasi = Penilaian • Humanisme = Kemanusiaan
• Evokasi = Penggugah rasa • Identitas = Bukti diri
• Fauna = Hewan • Imbas = Efek
• Fenomena = Kenyataan • Imbasan = Isapan
• Fertile = Subur • Implikasi = Akibat
• File = Arsip • Implisit = Tersirat
• Fitnah = Rekaan • Impulsif = Spontan
• Flegmatis = Bertemperamen lamban • Indolen = Lesu
• Flora = Tanaman • Infiltrasi = Penyusupan
• Forum = Lembaga • Inheren = Melekat
• Frekuwensi = Sinyal • Injeksi = Suntik
• Friksi = Bentrokan • Inovasi = Penemuan
• Frustasi = Putus Harapan • Insentif = Bonus
• Fundamental = Mendasar • Insinuasi = Sindiran
• Fungi = Jamur • Insomnia = Tidak bisa tidur
• Fusi = Gabugan • Inspeksi = Pemeriksaan
• Futuristis = Menuju masa depan • Insting = Naluri
• Galat = Keliru • Instruktur = Pelatih
• Gemar = Getol • Instrumental = Fragmental
• Generik = Umum • Interaksi = Hubungan
• Genjah = Cepat berbuah • Interpelasi = Hak bertanya
• Genre = Aliran • Intuisi = Bisikan Hati
• Geothermal = Panas bumi • Invasi = Pencaplokan
• Getir = Pahit • Investigasi = Pemeriksaan
• Global = Dunia • Ironi = Bertentangan dengan
• Glosarium = Kamus ringkas • harapan
• Gongseng = Sangrai • Iterasi = Perulangan
• Grasi = Pengampunan hukuman • Jajak = Telaah
• dari presiden • Jargon = Slogan
• Green belt = Jalur hijau • Jeda = Jarak
• Harmonis = Serasi • Jemawa = Angkuh
• Harta benda = Mal • Jumantara = Awang-awang
• Kaldera = Kawah
PBM Page 33
• Kampiun = Juara • Kredibilitas = Dapat dipercaya
• Kapital = Modal • Krusial = Penting
• Kapling = Tanah yang sudah • Kudeta = Perebutan kekuasaan
• dipetak-petak • Kudus = Suci
• Karakteristik = Ciri • Kuliner = Masakan
• Karat = Zat oksidasi • Kulminasi = Klimaks
• Karnivora = Hewan pemakan daging • Kuno = Antik
• Kawat = Dawai • Laba = Keuntungan
• Kecenderungan = Kesamaan • Landskap = Pertamanan
• Kedap = Rapat • Latif = Indah
• Kekeh = Gelak tawa • Legal = Sah
• Kelenger = Pingsan • Liga = Perserikatan
• Keletah = Genit • Loka = Tempat
• Kendala = Hambatan • Majemuk = Beragam
• Khayalan = Imajinasi • Makar = Muslihat
• Kisi-kisi = Terali • Makelar = Pialang
• Klarifikasi = Penjelasan • Mal = Harta benda
• Klimaks = Titik puncak • Mala = Bencana
• Kolaborasi = Kerja sama • Manunggal = Bersatu
• Kolong = Rongga di bawah rumah • Mayapada = Dunia
• Komedi = Lawak • Mediator = Perantara
• Kompatriot = Rekan senegara • Mekar = Mengembang
• Kompendium = Ringkasan • Mengecoh = Mengakali
• Komplotan = Persekutuan • Militan = Agresif
• Konduite = Perilaku • Misteri = Rahasia
• Kondusif = Aman • Mistifikasi = Sakralisasi
• Konfiden = Yakin • Mistik = Gaib
• Konfrontasi = Pertikaian • Mitra = Kawan
• Konkaf = Cekung • Mixer = Aduk-aduk
• Konklusi = Kesimpulan • Mobilitas = Gerak
• Konkret = Nyata • Model = Contoh
• Konkurensi = Sengketa • Monoton = Terus-menerus
• Konsensus = Mufakat • Motilitas = Gerak
• Konservasi = Perlindungan • Mudun = Beradab
• Konspirasi = Persekongkolan • Mutakhir = Terkini
• Konstan = Kontinu • Mutakhir = Terkini
• Kontemporer = Pada masa ini • Mutilasi = Pemotongan
• Kontiniu = Bersambung • Nabati = Botani
• Kontradiksi = Pertentangan • Naratif = Terinci
• Konveks = Cembung • Nir = Tidak
• Konvoi = Pergerakan • Nisbi = Relatif
• Korelasi = Hubungan • Niscaya = Pasti
• Koreografi = Ilmu tari • Norma = kebiasaan
• Kreasi = Ciptaan • Nuansa = Perbedaan makna
• Kredibel = Andal • Omnivora = Hewan pemakan daging dan
tumbuhan
PBM Page 34
• Opas = Pesuruh • Ratifikasi = Pengesahan
• Oral = Berkaitan dengan mulut • Referensi = Surat keterangan
• Orisinil = Asli • Relasi = Rekanan
• Ortodok = Konservatif • Rendezvous = Pertemuan
• Otodidak = Belajar sendiri • Residu = Sisa
• Oval = Bulat telur • Restriksi = Pembatasan
• Pangkas = Potong • Ringkih = Rapuh
• Paparan = Gambaran • Risi = Khawatir
• Paradigma = Kerangka berpikir • Romansa = Kisah cinta
• Paradoks = Lawan asas • Rona = Warna
• Paradoksal = Kontras • Sahih = Benar
• Paras = Wajah • Sandang = Pakaian
• Paripurna = Sempurna • Sanksi = Hukuman
• Partikelir = Swasta • Sapta = Bilangan
• Paseban = Penghadapan • Sasana = Gelanggang
• Pedagogi = Pengajaran • Selebaran = Risalah
• Pedoman = Panduan • Semboyan = Slogan
• Pembatasan = Restriksi • Serebrum = Otak besar
• Pemugaran = Perbaikan • Seremoni = Perayaan
• Pencerahan = Kesadaran • Serikat = Perkumpulan
• Perdeo = Gratis • Sine qua non = Harus ada
• Perforasi = Perlubangan • Sinkron = Sesuai
• Perlop = Cuti • Sintesis = Buatan
• Pingsan = Kelenger • Somasi = Gugatan
• Pioner = Perintis • Sosialisasi = Pengenalan
• Plagiator = Penjiplak • Spesifik = Khusus
• Planning = Rencana • Sporadis = Jarang
• Poly = Banyak • Stagnasi = Kemacetan
• Preman = Partikelir • Standar = Baku
• Premi = Iuran pertanggungan • Statis = Tidak aktif
• Preposisi = Kata depan • Stigma = Cacat
• Prestise = Martabat • Strata = Tingkatan
• Pretensi = Pura-pura • Strategi = Taktik
• Primer = Utama • Sumbang = Tidak sinkron
• Prominen = Kondang • Supervisi = Pengawasan
• Promotor = Penganjur • Sutradara = Pengarah adegan
• Prosedur = Mekanisme • Swatantra = Otonomi
• Proteksi = Perlindungan • Syahdan = Konon
• Protesis = Buatan • Ta’aruf = Perkenalan
• Rabat = Potongan harga • Tabiat = Watak
• Rahib = Pendeta • Talenta = Bakat
• Ralat = Pembetulan • Tandang = Lawatan
• Rambang = Acak • Tanggal = Lepas
• Rancu = Kacau • Tangkal = Cegah
• Random = Secara acak • Tanur = Perapian
• Rapel = Pembayaran sekaligus • Taraf = Tingkat
• Rapuh = Ringkih
PBM Page 35
• Target = Sasaran
• Telatah = Gerak-gerik
• Tendensi = Kecenderungan
• Tentatif = Belum pasti
• Termin = Tahap
• Timpang = Tak seimbang
• Tiran = Diktator
• Trail = Kisi-kisi
• Transedental = Kesinambungan
• Trobadur = Penyanyi lagu cinta
• Vandalisme = Destruksi
• Ventilasi = Jendela
• Verifikasi = Pembuktian
• Versus = Lawan
• Wahana = Sarana
• Warta = Berita
PBM Page 36
Antonim
• Abadi X Fana • Delusi X Nyata
• Abdi X Majikan • Dependen X Independen
• Abolisi X Pemberatan • Depresi X Resesi
• Absen X Hadir • Destruktif X Konstruktif
• Abstrak X Konkrit • Dialog X Monolog
• Absurd X Rasional • Diferensiasi X Ekuivalensi
• Aktual X Basi • Dinamis X Statis
• Afirmatif X Negatif • Diskursus X Dogma
• Akrab X Tak kenal • Distansi X Densiti
• Akurat X Meleset • Dualisme X Padu
• Akut X Ringan • Dungu X Brilian
• Alam fana X Alam baka • Eklektik X Gradul
• Amatir X Ahli • Ekspresi X Impresi
• Anomali X Normal • Ekspresif X Pasif
• Antagonis X Protagonis • Eksternal X Internal
• Antagonis X Searah • Ekstrinsik X Internal
• Antipati X Simpati • Elastis X Kaku
• Antitesis X Tesis • Elektik X Tak pilih-pilih
• Apatis X Aktif • Elusif X Canggih
• Apex X Zenit • Elusif X Mudah dimengerti
• Arbitrer X Esensial • Empati X Tidak peduli
• Artika X Antartika • Epigon X Maestro
• Asketisme X Hedonisme • Esoteris X Terbuka
• Asli X Duplikat • Evaporasi X Kondensasi
• Asli X Palsu • Evolusi X Revolusi
• Autentik X Palsu • Fakta X Fiksi
• Beraneka X Semacam • Feminim X Maskulin
• Berbeda X Sesuai • Fiksi X Nonfiksi
• Berhasil X Gagal • Fiktif X Fakta
• Berongga X Rapat • Fisik X Mental
• Berpihak X Netral • Frontal X Gradual
• Berselang-seling X Monoton • Gagal X Berhasil
• Bersimbah X Kering • Gamang X Berani
• Berubah X Konstan • Gara-gara X Akibat
• Bhineka X Tunggal • Gasal X Genap
• Bonafid X Marjinal • Harmoni X Sumbang
• Bongsor X Kerdil • Hayati X Baka
• Boros X Hemat • Hayati X Mati
• Botani X Nabati • Hemat X Boros
• Brilian X Dungu • Higienis X Kotor
• Cacat X Normal • Hiperbola X Apa adanya
• Canggih X Ketinggalan zaman • Holistik X Monistik
• Cepat X Lambat • Idealisme X Kompromi
• Deduksi X Induksi • Illegal X Sah
• Defertilisasi X Pemupukan • Imigrasi X Emigrasi
• Degenerasi X Kemajuan • Impresi X Ekspresi
PBM Page 37
• Deduksi X Induksi • Illegal X Sah
• Defertilisasi X Pemupukan • Imigrasi X Emigrasi
• Degenerasi X Kemajuan • Impresi X Ekspresi
• Polemik X Rukun
• Poliandri X Monogami
• Positif X Negatif
• Positif X Ragu-ragu
• Preambul X Penutup
• Prefiks X Akhiran
• Pro X Kontra
• Professional X Amatir
• Progresif X Regresif
• Prolog X Epilog
• Prominen X Biasa
• Proporsional X Norak
• Proposisi X Reaksi
• Raksasa X Kerdil
• Ramai X Sepi
• Ramalan X Pasti
• Rasional X Irrasional
• Rasionalisme X Empirisme
• Regresif X Progresif
• Remeh X Penting
• Remisi X Penambahan
• Hukuman
• Revolusi X Evolusi
• Ritel X Grosir
• Rivalitas X Persesuaian
• Rutin X Jarang
• Salaf X Mutakhir
• Sampling X Random
• Sederhana X Canggih
• Sekarang X Kemarin
• Sekuler X Keagamaan
• Sekulerisme X Spiritualisme
• Senang X Merana
• Senior X Junior
• Separasi X Penyatuan
• Sesuai X Berbeda
Setem X Sumbang
PBM Page 38
• Setem X Sumbang
• Siau X Mendidih
• Simpati X Antipati
• Sinergi X Dualistik
• Sinkron X Sumbang
• Sipil X Militer
• Skeptis X Yakin
• Soliter X Individual
• Sporadis X Jarang
• Stabil X Labil
• Statis X Dinamis
• Subur X Tandus
• Sumbang X Tepat
• Takzim X Lancang
• Tambun X Kurus
• Tawa X Tangis
• Terapung X Tenggelam
• Teratur X Kacau
• Terjamin X Tak tentu
• Terkatung X Terbenam
• Terputus X Kontinu
• Tetiron X Asli
• Tidak berdaya X Sinergi
• Tidak Peduli X Empati
• Tinggi X Rendah
• Transedensi X Imanesi
• Tunggal X Heterogen
• Universal X Parsial
• Vademikum X Kamus besar
• Valuable X Tidak berharga
• Vassal X Merdeka
• Vektor X Skalar
• Vertikal X Horisontal
• Virulen X Baik
• Vokal X Pendiam
• Wreda X Muda
PBM Page 39
• Individual X Kolektif • Las X Bubut
• Induksi X Reduksi • Liberal X Pembatasan
• Inferior X Superior • Liberalisme X Fundamentalisme
• Inflasi X Deflasi • Longgar X Sempit
• Insomnia X Nyenyak • Makar X Jujur
• Internal X Eksternal • Makar X Setia
• Introyeksi X Proyeksi • Mandiri X Bergantung
• Jahat X Baik • Mandiri X Dependen
• Jawab X Tanya • Marah X Senang
• Jinak X Buas • Maya X Nyata
• Jumbo X Kecil • Merana X Senang
• Kakek X Cucu • Merdeka X Vasal
• Kaleidoskop X Seragam • Metafisika X Nyata
• Kandang X Tandang • Metodis X Amburadul
• Kapabel X Bodoh • Minor X Mayor
• Kapitalisme X Sosialisme • Mistis X Realis
• Kebal X Mempan • Mitos X Fakta
• Kecil X Besar • Mobilitas X Keajegan
• Kedaluwarsa X Baru • Modern X Kuno
• Kekal X Fana • Modernisasi X Tradisional
• Kekang X Bebas • Monogami X Poligami
• Kendala X Pendukung • Monoton X Berubah-ubah
• Kohesi X Adhesi • Moral X Amoral
• Kolektif X Individual • Mufakat X Tidak setuju
• Kompatibel X Kaku • Nadir X Kosong
• Konduktor X Penghambat • Negasi X Konfirmasi
• Konklusi X Uraian • Nekat X Takut
• Konklusif X Elusif • Netral X Berpihak
• Kontrol X Acuh • Nirwana X Dunia
• Konservasi X Ekploitasi • Nisbi X Mutlak
• Konstan X Berubah-ubah • Nomadik X Menetap
• Konsumen X Penghasil • Ofensif X Bertahan
• Kontan X Hutang • Oponen X Eksponen
• Kontiniu X Terputus • Orator X Pendengar
• Kontra X Setuju • Orisinil X Plagiat
• Kontradiksi X Konvergensi • Otokratis X Demokratis
• Konveks X Cekung/konkaf • Otoriter X Demokrasi
• Kredit X Debit • Out put X Input
• Krisis X Stabil • Padan X Bukan
• Krusial X Sepele • bandingan Padanan X Pertidaksamaan
• Kualitas X Kuantitas • Pakar X Awam
• Kurus X Tambun • Pancarona X Seragam
• Labil X Stabil • Pandai X Bodoh
• Lambat X Cepat • Panjang lebar X Ringkas
• Lancar X Macet • Pasca X Pra
• Lancung X Asli • Pejal X Berongga
• Langit X Bumi • Pejuang X Pengkhianat
• Pembangun X Destruktif
• Pemberani X Penakut
PBM Page 40
• Penambahan X Eliminasi
• Penting X Remeh
• Percaya diri X Rendah diri
• Perintis X Pewaris
• Perkasa X Lemah
• Pertahanan X Serangan
• Planning X Tak terencana
• Plural X Tunggal
• Plus X Minus
PBM Page 41