Anda di halaman 1dari 4

Nama : Abit Chusnul Khotimah

NIM : 230110201010
Mata Kuliah : Pengantar Morfologi Bahasa Indonesia (B)

A. JENIS KATA
1. Nomina (Kata Benda)
- Menurut wujudnya
a. Nomina konkret
Benda yangb dapat di lihat, di raba, atau di rasakan.
b. Nomina abstrak
Benda yang tidak dapat dirasakan langsung, biasanya melibatkan
perasaan.
- Berdasarkan jumlah morfem pembentuk
a. Nomina dasar
Kata yang berdiri sendiri tanpa ditambah jenis kata.
b. Nomina turunan
Kebalikan dari nomina dasar.
2. Kata Kerja
- Jenis kata berdasarkan subjeknya
a. Kata kerja aktif
Kata kerja yang subjek melakukan suatu tindakan, biasanya
menggunakan imbuhan *me (memasak).
b. Kata kerja pasif
Subjeknya dikenai suatu tindakan , biasanya menggunakan imbuhan
di- (dimasak).
3. Kata Sifat
Mengubah kata benda atau kata ganti, menjelaskan dam membuat lebih
spesifik. Berfungsi untuk menjelaskan keadaan suatu objek.
4. Kata Ganti (Pronomina)
a. Pronomina persona
b. Pronomina petunjuk
c. Pronomina penanya
5. Kata Bilangan (Nurmeralia)
Kata yang digunakan untuk menghituung banyaknya wujud benda atau
urutannya.
6. Kata Keterangan
a. Waktu
b. Tempat
c. Alat
d. Sebab
e. Akibat
f. Perlawanan
g. Cara
h. Tujuan
i. Pelaku
j. Syarat
k. Kepastian
l. Derajat
m. Pembatasan
n. Kata keterangan aspek
7. Kata Penghubung (Konjungsi)
Merupakan kata tugas yang digunakan untuk menghubungkan kata, klausa,
kalimat, dan paragraf.
8. Kata Depan
Kata yang berfungsi untuk merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan
biasanya diikuti oleh nomina atau pronomina atau keadaan suatu objek.
9. Kata Sandang (Artikula)
Kata yang tidak memiliki arti tapi menjelaskan nomina.
a. Artikula tunggal
b. Artikula kelompok
c. Artikula kata ganti
10. Kata Seru (Interjeksi)
Kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan batin, misalnya
karena kaget, kagum, marah, atau sedih.

B. Verba (Kata Kerja)


Kata yang menunjukkan suatu kegiatan, perbuatan, atau bahkan keadaan.
1. Verba Asal
Berdiri sendiri tanpa imbuhan afiks.
2. Verba turunan
Terbentuk karena perubahan fungsi kata.
3. Verba transitif
Kata kerja yang membutuhkan objek tertentu.
- Verba ekatransitif
- Verba dwitransitif
- Verba semitransitif
4. Verba intransitif
- Intransitif berpelengkap
- Intransitif tak berpelengkap
- Intransitif berpelengkap manasuka
C. Afiksasi
Proses pembentukan kata dengan menambahkan afiks tau imbuhan pada kata
dasar.
1. Prefiks
Afiks di awal kata dasar.
- Ber-
- Me-
- Di-
- Ter-
- Ke
2. Infiks
Afiks di tengah kata dasar.
- -el-
- -em-
- -er-
3. Sufiks
Afiks di akhir kata dasar.
- -an
- -i
- -nya
- -kan
4. Simulfiks
Afiks yang tidak berbentuk suku kata yang menambahkan, meleburkan,
mengganti kata dasar.
- Kopi + n = ngopi
- Fitnah + m = mitnah
5. Konfiks
Dua afiks yang ditambahkan di awal dan di akhir.
- Per-an
- Ke-an
- Ber-an
- Pe-an
6. Superfiks afiks yang diwujudkan dengan ciri suprasegmental.
- Suwe
- Wedi
7. Interfiks
Afiks yang muncul diantara dua unsur.
8. Transfiks
9. Kombinasi
D. Reduplikasi (Pengulangan)
Proses pembentukan kata yang mengubah bentuk dasar menjadi kata kompleks
dengan beberapa macam pengulangan, yakni seluruh, sebagian, berimbuhan, dan
berubah bunyi. Pembagian proses reduplikasi:
1. Reduplikasi fonologis
2. Reduplikasi sintaksis
3. Reduplikasi semantis
4. Reduplikasi morfologis
E. Pemajemukan
Gabungan dua kata dasar (morfem) atau lebih sehingga dapat menghasilkan suatu
kata yang bermakna baru. Cara penulisan kata majemuk:
1. Kata majemuk senyawa
Tiap unsur kata digabung. (matahari = mata + hari)
2. Kata majemuk tidak senyawa
Tiap unsur kata dipisah. (mata air = mata + air)
F. Fungsi Nosi dan Afiks
- Nosi adalah maksud yang terkandungv dalam kalimat atau makna yang
didapatkan melalui hasil dari suatu kejadian tata bahasa.
- Afiks atau imbuhan adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada
kata dasar atau bentuk dasar akan merubah makna gramatikal.
- Fungsi afiks dalam membentuk kata, jenis kata, dan makna kata secara
gramatikal.
- Afiks serapan adalah yang bersumber dari bahasa asing ataupun bahasa
daerah.

Anda mungkin juga menyukai