1. Rujukan kata
Rujukan kata yaitu satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan. Rujukan kata
berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, dan penunjuk)
Kata rujukan dibedakan menjadi beberapa yaitu:
1. Rujukan benda atau hal : ini, itu, tersebut.
2. Rujukan tempat :di sini, di situ, di sana.
3. Rujukan personil/orang atau yang diperlakukan seperti orang: dia, ia, mereka,beliau.
Contoh:
Indonesia memiliki hutan lebat yang memberikan banyak oksigen. Di negara ini terdapat tumbuhan dan hewan
yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung cendrawasih, orang utan, dan komodo.
Penjelasan:
Kata di negara ini merujuk pada kata Indonesia. Kata Indonesia merupakan kata yang dirujuk.
Pada tanggal 17 Februari 2013, Jakarta mengalami banjir besar. Di kota ini banyak rumah yang terendam air
hingga satu setengah meter.
Penjelasan:
Perhatikan kata Jakarta dan di kota ini. Kedua kata itu saling berhubungan. Kata di kota ini merujuk pada kata
Jakarta. Selain kata ini, kata yang sering dipakai untuk rujukan adalah itu dan di sini. Keterkaitan dua kata yang
menjadi contoh itu sangat penting untuk menjaga keutuhan dan kepaduan teks.
2. Kelompok kata (frasa)
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non-predikatif maksudnya di antara kedua kata itu
tidak ada yang berkedudukan sebagai predikat dan hanya memiliki satu makna gramatikal.
Berdasarkan jenis/kelas kata frasa terbagi menjadi :
Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda. Dapat berfungsi
menggantikan kata benda. Contoh :buku tulis, lemari besi, ibu bapak.
Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja. Dapat berfungsi menggantikan
kedudukan kata kerja dalam kalimat. Contoh : sedang belajar, akan datang, belum muncul, baru
menyadari, tidak mandi
Frasa ajektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat. Contoh : cukup pintar, tidak
cantik, hitam manis
Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan. Contoh: di
rumah, dari Bandung, ke pantai
No. Proses Pembentukan Kelompok Kata No. Proses Pembentukan Kelompok Kata
Kelompok Kata (Frasa) Kelompok Kata (Frasa)
(Frasa) (Frasa)
No. Proses Pembentukan Bentukan Kata No. Proses Pembentukan Bentukan Kata
Konjungsi Koordinatif
Konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain tetapi memiliki sintaksis yang
sama, diantaranya yaitu : dan, tetapi, atau, melainkan, sedangkan, lalu, kemudian, padahal.
Konjungsi Subordinatif
Konjungsi Subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan antara dua klausa atau beberapa klausa lain
tetapi memiliki sintaksis yang tidak sama, diantaranya yaitu : ketika, jika, seandainya, agar, walaupun, seolah-
olah, sebab, sampai-sampai, bahwa.
b. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat yaitu konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat
lainnya. Konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya ditulis dengan huruf
kapital. Ada beberapa macam konjungsi antarkalimat yang kita kenal, antara lain sebagai berikut.
biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun
demikian/begitu, meskipun demikian/begitu (menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu )
kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu ( menyatakan
adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya ).
sebaliknya ( menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya ).
sesungguhnya, bahwasannya ( menyatakan keadaan yang sebenarnaya ).
malahan, bahkan ( menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya).
akan tetapi, namun, kecuali itu ( menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya ).
dengan demikian ( menyatakan konsekuensi )
oleh karena itu, oleh sebab itu ( menyatakan akibat )
sebelum itu ( menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya)
No. Kata Baku Kata Tidak Baku No. Kata Baku Kata Tidak Baku