Anda di halaman 1dari 5

FORMAT RANGKUMAN MINGGUAN

MK: BAHASA INDONESIA


DOSEN: GIATI ANISAH, M.Pd.

Nama mahasiswa : SHINA AF IDATUZ ZAHWA


NIM : 210101150
Kelas : 2D
Rangkuman minggu ke- : III
Judul : Proses Morfologis (pemajemukan dan perubahan bentuk kata)
Sumber (dari buku cetak, : google scholar . https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pemajemukan+bahasa+indonesia&oq= ,
(basyarudidin ,jurnal bahas unimed 26 (2),77432,2015, buku cetak
(inti sari morfologi,afiksasi,reduplikasi,dan komposisi) penyusun :
ika setya ningsih (2019)
google scholar,
atau google book)

Rangkuman (minimal dari 2 sumber yang diperoleh dari buku cetak, google scholar, atau
google book)
A.Pengertian
Morfologi merupakan ilmu bahasa yang memperbincangkan proses pembentukan kata.
Komposisi merupakan salah satu bagian dari cara pengembangan pembentukan kata.
Komposisi sebagai unsur pembentukan kata lebih dikenal dengan pemajemukan atau kata
majemuk. Pemajemukan adalah suatu proses pembentukan kata-kata baru dengan
menggabungkan dua kata atau lebih. O’Grady dan Dobrovolsky (dalam Ba’dulu dan
Herman,2005: 30) mengatakan bahwa pemajemukan adalah suatu proses yang mencakup
penggabungan dua kata (dengan atau tanpa afiks) untuk menghasilkan suatu kata baru.
Menurut Baeur (1983:201),cara yang biasa digunakan untuk mengklasifikasikan kata
majemuk ialah berdasarkan fungsi yang dimainkannya dalam kalimat sebagai
nomina,verba,adjektiva dan sebagainya.Berdasarkan wujudnya yang terdiri dari dua kata, hampir
tidak dapat dibedakan antara kata majemuk dengan frasa. Untuk itu di dalam tulisan ini
dipaparkan analisis kata majemuk dalam bahasa indonesia menurut kajian linguistik
Transformasional Generatif.
B.Ciri-Ciri Kata Majemuk
1. Salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata. Pokok kata ialah satuan gramatik yang
tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa dan secara gramatik tidak memiliki sifat
bebas,yang dapat dijadikan bentuk dasar bagi suatu kata. Contoh :
tempur,tahan,renang,jual,dan beli.
2. Hubungan antara unsur-unsur pembentuknya sangat erat sehingga unsur-unsurnya tidak dapat
dipisahkan dengan keterangan. Jika diberi keterangan,keterangan itu harus dikenakan pada
keseluruhan konstruksinya,bukan unsur masing-masing jadi,Anda tidak dapat mengatakan
 Rumah besar sakit
 Rumah bagus sakit
Anda harus mengatakan:
 Rumah sakit besar
 Rumah sakit bagus
Berbeda hal nya dengan frasa rusak yang diberi keterangan pada unsurnya masing-masing:
 Rumah ayah rusak
 Rumah rusak berat
3. Unsur pembentuk kata majemuk tidak dipertukarkan (dibalik susunannya). Contoh
Rumah makan = makan rumah
 Ruang baca = baca ruang
 Panjang tangan = tangan panjang
4. Jika mengalami proses pembentukan kata,kata majemuk itu menjadi bentuk dasar secara utuh.
Contoh:
 Kereta api = perkeretaapian
 Tanggung jawab = pertanggungjawaban

C. Macam-Macam Kata Majemuk


1. Berdasarkan hubungan antaraunsur pembentukan kata majemuk dibedakan menjadi kata
majemuk koordinatif dan subordinatif.
a. kata majemuk koordinatif yaitu kata majemuk yang unsur-unsurnya memiliki kedudukan
yang setara. Contoh : suami istri,anak cucu,darah daging
b. kata majemuk subordinatif yaitu kata majemuk yang unsur-unsurnya tidak setara. Contoh:
uang muka,tangan kanan,sepeda balap

2. Berdasarkan kelas kata unsur-unsur pembentuknya, kata majemuk dibagi menjadi sembilan
sebagai berikut.
a. kata majemuk yang dibentuk dari kata + kata benda. Contoh: ibu bapak,tanah air,kakak
adik
b. kata majemuk yang dibentuk dari kata benda + kata sifat. Contoh: kartu sehat,berita
baik,kabar bahagia
c. kata majemuk yang dibentuk dari kata benda + kata kerja. Contoh : ruang makan,meja
makan,buku tulis.
d. kata majemuk yang dibentuk dari kata kerja + kata. Contoh : daya upaya,pulang
pergi,sepak terjang
e. kata majemuk yang dibentuk dari kata kerja + kata benda. Contoh : makan hati,tulis
tangan,masuk hati.
f. kata majemuk yang dibentuk dari kata kerja + kata sifat. Contoh : loncat indah,lari
cepat,lompat jauh.
g. kata majemuk yang dibentuk dari kata sifat + kata sifat. Contoh : panjang lebar,panjang
pendek,cantik molek.
h. kata majemuk yang dibentuk dari kata sifat + kata benda. Contoh: keras kepala,tinggi hati
i. kata majemuk yang dibentuk dari kata sifat + kata kerja. Contoh : salah tulis,salah
paham,salah sangka.

D. Bentuk Unsur Kata Majemuk


1. Bentuk unsur kata majemuk berupa satu kata dan pokok kata. Contoh:
 Daya tahan = daya juang = temu desa
 Kamar kerja = jumpa pers = ruang baca
2. Bentuk dasarnya berupa pokok kata. Contoh: jualbeli, simpan pinjam, lomba tari.
3. Salah satu bentuk dasarnya berupa bentuk kompleks. Contoh:
 Meninggal dunia = bukan = me+tinggal dunia
 Buku harian = bukan = buku hari+an

E. Perubahan Bentuk Kata


Proses pembentukan kata melalui perubahan bentuk kata dapat disebut proses pembentukan kata
nonmorfologis. Macam-Macam perubahan bentuk kata sebagai berikut.
1. Asimilasi adalah gejala dua buah fonem yang tidak sama dijadikan sama
 Alsalam = asalam
 Ad similatio = asimilasi
2. Disimilasi adalah proses perubahan bentuk kata dari dua buah fonem yang sama dijadikan
tidak sama.
 Vananta (skt) = belantara
 Citta ( skt) = cipta
3. Diftongisasi adalah proses suatu monoftong berubah menjadi diftong.
 Anggota = anggauta
 Teladan = tauladan
4. Monoftongisasi adalah proses suatu diftong berubah menjadi monoftong.
 Pulau = pilo
 Sungai = sunge
 Danau = dano
5. Haplologi adalah proses sebuah kata kehilangan suatu silaba ( suku kata ) di tengah-
tengahnya.
 Samantara (skt: sama + an +antara) = sementara
 Budhidaya = budaya
 Mahardika (skt: maha+ardhika) = merdeka
6. Anaptiksis (suara bakti) adalah proses penambahan suatu bunyi dalam suatu kata guna
melancarkan ucapannya.
 Sloka = seloka
 Glana = gelana, gulana
7. Metatesis adalah proses perubahan bentuk kata dari dua fonem dalam sebuah kata bertukar
tempatnya.
 Padma = padam (merah padam = merah seperti padma: padma = lotus merah)
 Drohaka = durhaka
 Prtyaya = percaya
8. Aferesis adalah proses suatu kata kehilangan satu atau dua lebih fonem pada awal katanya.
 Adhyasa = jaksa
 Upawasa = puasa
9. Sinkrop adalah proses suatu kata kehilangan satu fonem atau lebih di tengah-tengah kata
tersebut.
 Domina = dona
 listuhaju = lituhayu
10. Apokop adalah proses suatu kata kehilangan suatu fonem pada akhir kata.
 Pelangit = pelangi
 Posessiva = posesif
11. Protesis adalah suatu kata mendapat tambahan satu fonem pada awal kata.
 Lang = elang
 Smara = asmara
 Mas = emas
12. Epertesis (mesogoge) adalah proses suatu kata mendapat tambahan suatu fonem atau lebih di
tengah-tengah kata
 Akasa = angkasa
 Jaladhi = jeladri
13. Paragog adalahproses penambahan suatu fonem pada akhir suatu kata.
Hulubala = bulubang
 Ina = inang
 Ana = anak

Sumber :
Basyaruddin basyaruddin,jurnal bahasa unimed 26 (2),77432,2015.
Ika setya ningsih ,intisari morfologi,afiksasi,reduplikasi,dan komposisi(2004).Bandung: Pakar
pustaka, hal 41-50.
Husnan,Ema,dkk.1987.Sari tata bahasa indonesia.Bandung:Angkasa.
Soetarno.1976.Sari tata bahasa indonesia.Surakarta:Widya Duta.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai