DI SUSUN OLEH :
Kelompok 1
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Morfologi Bahasa Indonesia tentang Proses Komposisi dan Pemajemukan Kata dalam Kalimat.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih dengan hati yang tulus
kepada pihak yang telah membantu. Secara khusus penulis kami mengucapkan terimakasih
kepada bapak Lestari Waruwu S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Morfologi
Bahasa Indonesia karena telah memberikan bimbingan kepada kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan……………………………………………………………………...................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Komposisi/Pemajemukan...........................................................................
B. Ciri-ciri Kata Majemuk
C. Jenis-jenis Komposisi
A. Kesimpulan…………………………………………………………………...............
B. Saran……………………………………………………………………….................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses morfologis merupakan proses pembentukkan kata dengan cara
menggabungkan morfem yang satu dengan morfem lain sehingga menghasilkan kata.
Proses gramatikal akan memunculkan adanya makna gramatikal atau makna gramatis,
yaitu makna yang timbul akibat bertemunya morfem yang satu dengan morfem yang
lain. Ada tiga cara yang bisa dilakukan dalam proses morfologi bahasa Indonesia. ketiga
cara itu antara lain (1) afiksasi, yaitu proses pembentukkan kata dengan cara
menggabungkan bentuk dasar dengan afiks sehingga menghasilkan kata berimbuhan, (2)
reduplikasi, yaitu proses pembentukkan kata dengan cara menggabungkan bentuk dasar
dengan morfem ulang sehingga menghasilkan kata ulang, dan (3) pemajemukkan, yaitu
proses pembentukkan kata dengan cara menggabungkan bentuk dasar yang satu dengan
yang lain sehingga menghasilkan kata majemuk yang memilki makna baru.
Dalam kegiatan berkomunikasi yang kita lakukan, baik secara langsung (tatap
muka atu pun secara tidak langsung) menggunakan media kerap kita sering menemukan
gabungan dua kata tetapi memiliki satu makna. Kata-kata yang dimaksud seperti kata
rumah sakit, rumah makan, besar kepala, dan tangan panjang. Kata rumah sakit memiliki
makna gedung merawat orang sakit, rumah makan berarti rumah untuk makan, besar
kepala berarti orang sombong dan kata tangan panjang yang berarti suka mencuri.
Di dalam bahasa Indonesia kata-kata tersebut disebut dengan kata majemuk. Kata
majemuk adalah kata yang terdiri dari dua kata sebagai unsurnya (Ramlan, 2009 :76).
Kata rumah sakit yang terdiri dari kata “rumah” dan ”sakit” begitu juga dengan tangan
panjang yang terdiri dari kata “tangan” dan “panjang”.
Di samping itu kata majemuk juga ada yang terdiri dari satu kata dan satu pokok
kata. Pokok kata adalah satuan yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa dan
secara gramatik tidak memiliki sifat bebas (Ramlan, 2009:31). Kata majemuk yang
tergolong dalam hal ini misalnya daya juang, daya tahan serta ruang baca dan ada pula
yang terdiri dari pokok kata semua misalnya lomba lari, jual beli, dan simpan pinjam.
Dalam pemajemukan sering terjadi permasalahan baik dalam perlakuan terhadap kata
mejemuk maupun kerancuannya dengan bentuk lain (dalam hal ini adalah frasa, idiom, dan
reduplikasi beubah bunyi). Oleh karena itu, penulis menyusun makalah yang membahas
perlakuan terhadap pemajemukan (komposisi) yaitu proses penggabungan dua kata atau lebih.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pemajemukan adalah proses pembentukan kata melalui penggabungan dua buah kata
yang menimbulkan suatu kata baru (M. Ramlan, 1985 ).
2. Pemajemukan adalah proses pembentukan suatu konstruksi melalui penggabungan 2
morfem / kata atau lebih (Samsuri, 1978 ).
3. Pemajemukan adalah proses pembentukan kata melalui penggabungan morfem dasar
yang hasil keseluruhannya berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis,
gramatikal, dan semantik yang khusus menurut kaidah bahasa yang bukan pemajemukan
(Harimurti Kridalaksana, 1982 )
4. Pemajemukan adalah proses pembentukan kata melalui penggabungan morfem dengan
kata, atau kata dengan kata yang menimbulkan pengertian baru yang khusus (TBBI,
1988:168)
C. Jenis-jenis Komposisi
1. Komposisi Nominal
Sebagai pengisi fungsi subjek komposisi kakek nenek berkategori nomina; dan
sebagai pengisi objek komposisi baju baru juga berkategori nomina.
Komposisi nominal juga dapat di bentuk dari dasar:
a. Nomina + nomina, seperti kakek nenek, meja kayu dan sate kambing
b. Nomina + verba, seperti meja makan, buku ajar dan ruang tunggu.
c. Nomina + adjektifa, seperti guru muda, mobil kecil dan meja hijau.
d. Adverbia + nomina, seperti bukan uang, banyak buaya dan beberapa murid.
2. Komposisi Verbal
Komposisi Verbal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori verbal.
Misalnya komposisi menyanyi menaridan datang mengahadap pada kedua kalimat
berikut:
3. Komposisi Ajektival
a. ajektifa + ajektifa, seperti tua muda, besar kecil dan putih baru.
b. ajektifa + nomina, seperti merah darah, keras hati dan biru laut.
c. ajektifa + verba, seperti takut pulang, malu bertanya dan berani pulang.
d. adverbia + ajektifa, seperti tidak berani, sangat indah dan agak nakal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA