Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA

KONJUNGSI ( KATA HUBUNG )

Oleh :

1. Nen Sisca Permata Sari (20210123)


2. Derliana Puspita Ayuningtyas (20210205)
3. Achmad Miftachul Ulum (20210257)
4. Yuyun Fadmala (20210311)
5. Ica Irvani Ningtiya (20210607)
6. Asyroful Wildan (20210305)
7. Roni Setiawan (18210654)

Dosen Pembimbing :

MOHAMMAD ALI MASYHURI. S.Pd.I,.MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHARDHIKA SURABAYA

TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga kami dipermudah untuk menyusun Tugas Bahasa Indonesia ini dengan baik dan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurkan kepada bimbingan kita nabi besar Muhammad SAW yang
kita nantikan syafaatnya diakhirat kelak.

Kami menyadari bahwa makalah ini memang jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami
membutuhkan kritik dan saran yang nantinya dapat membangun kreativitas kami kedepan agar mampu
membuat makalah dengan baik dan benar. Dan jika didalam maklah ini ditemukan kesalahan-kesalahan,
kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Dalam menyelesaikan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami alami. Untuk itu kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah menuangkan aspirasinya serta
dukungan, baik itu berupa bantuan ataupun dorongan semangat untuk menyelesaikan makalah ini.

Kami atas nama kelompok sangat berharap apa yang kami sajikan dapat berguna dan dapat
memberikan manfaat terhadapa pembaca. Khusunya para mahasiswa ditingkat universitas.

Hormat kami

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konjungsi Dalam Bahasa Indonesia

2.2 Klasifikasi Konjungsi Dalam Bahasa Indonesia

2.3 Memahami Aturan-Aturan Penggunaan Konjungsi Dalam Bahasa Indonesia

2.4 Mengetahui Contoh Dari Masing-Masing Konjungsi

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang terpenting. Dengan berbahasa,
manusia dapat berhubungan dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik secara lisan
maupun tulisan. Penggunaan bahasa yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan merupakan
tuntutan dalam berbahasa.

Pada kajian morfologi khususnya dalam klasifikasi kata kelas tertutup terdapat kelas kata berupa
konjungsi atau kata penghubung. Konjungsi digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa
dengan frasa, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Konjungsi diperlukan agar kata,
kalimat, maupun paragraf di dalam suatu karangan akan menjadi teratur. Keteraturan itu sangat penting
untuk memperlihatkan adanya suatu kepaduan diantara kata, kalimat, maupun paragraf satu dengan yang
lainnya. Untuk itu, akan dikaji lebih lanjut mengenai konjungsi.
Penggunaan konjungsi harus berdasar pada kaidah-kaidah tertentu. Makna dari satuan-satuan
bahasa dalam suatu kalimat maupun paragraf akan lebih jelas jika menggunakan konjungsi. Konteks kata,
frasa, klausa, atau kalimat yang berbeda menggunakan kata penghubung yang berbeda pula. Oleh karena
itu, kita perlu mengetahui penggunaan konjungsi secara benar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang tertulis diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penulisan makalah ini adalah :

a. Pengertian Konjungsi ( Kata Penghubung ) dalam bahasa Indonesia


b. Bagaimana klasifikasi konjungsi dalam bahasa Indonesia
c. Bagaimana aturan penggunaan konjungsi dalam bahasa Indonesia
d. Bagaimana contoh dari masing-masing konjungsi

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai


pada penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
a. Memahami terlebih dahulu apa itu konjungsi
b. Mengetahui klasifikasi konjungsi dalam bahasa Indonesia.
c. Memahami aturan penggunaan konjungsi dalam bahasa Indonesia.
d. Mengetahui contoh dari masing-masing konjungsi dalam bahasa Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konjungsi ( Kata Hubung ) Dalam Bahasa Indonesia

Konjungsi atau kata sambung atau kata hubung adalah kata untuk menghubungkan kata-
kata, ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat dan sebagainya dan tidak untuk tujuan atau
maksud lain.

Konjungsi tidak dihubungkan dengan objek, konjungsi tidak menerangkan kata,


konjungsi hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat dan sebagainya. Oleh karena itu
kata yang sama dapat merupakan preposisi dalam bagian yang satu, adverb dalam bagian yang
lain atau konjungsi dalam bagian yang lain pula. Konjungsi terbagi 2, yakni konjungsi
koordinatif dan konjungsi subordinatif. Perbedaannya terletak pada bentuk kalimat; konjungsi
koordinatif menyambungkan kalimat setara, yang bisa berdiri sendiri apabila kata sambung
dihilangkan, sedangkan subordinatif menyambungkan kalimat tidak setara, yang tidak bisa
berdiri sendiri.

2.2 Klasifikasi Konjungsi Dalam Bahasa Indonesia

a. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih
yang kedudukannya sederajat atau setara (Abdul Chaer, 2008: 98). Konjungtor koordinatif
menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status yang sama.
Konjungtor koordinatif agak berbeda dengan konjungtor lain karena konjungtor itu, di samping
menghubungkan klausa, juga dapat menghubungkan kata. Meskipun demikian, frasa yang
dihasilkan bukanlah frasa preposisional. Adapun yang termasuk konjungsi koordinatif yaitu:
1.      Dan penanda hubungan penambahan
2.      Serta penanda hubungan pendampingan
3.      Dengan penanda hubungan penjumlahan
4.      Atau penanda hubungan pemilihan
5.      Tetapi penanda hubungan perlawanan
6.      Namun penanda hubungan pertentangan
7.      Melainkan penanda hubungan perlawanan
8.      Padahal penanda hubungan pertentangan
9.      Sedangkan penanda hubungan pertentangan
10.  Sebaliknya penanda hubungan pertentangan
11.  Hanya penanda hubungan membetulkan
12.  Bahkan penanda hubungan penegas
13.  Malah (malahan) penanda hubungan penegas
14.  Apalagi penanda hubungan penegas
15.  Lagipula penanda hubungan penegas
16.  Jangankan penanda hubungan penegas
17.  Kecuali penanda hubungan membatasi
18.  Kemudian penanda hubungan mengurutkan
19.  Lalu penanda hubungan mengurutkan
20.  Selanjutnya penanda hubungan mengurutkan
21.  Yaitu penanda hubungan menyamakan
22.  Yakni penanda hubungan menyamakan
23.  Ialah, adalah, dan bahwa penanda hubungan menyamakan
Mengenai konjungtor dan dan atau, orang kadang-kadang memakai kedua-duanya secara
bersamaan. Dalam hal ini cara menulisnya adalah dengan memakai garis miring di antara kedua
konjungtor tersebut: dan/atau.
Contoh: a. Rektor dan/atau pembantu rektor diminta hadir dalam acara tersebut.
b. Kami mengharapkan kehadiran ketua dan/atau wakil ketua kelas dalam rapat OSIS yang
akan diadakan besok.
Di samping makna ‘pemilihan’, konjungtor atau juga mempunyai makna ‘penambahan’. Untuk
makna penambahan seperti itu, konjungtor atau pada umumnya dipakai bila makna kalimatnya
berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan kurang baik. Dalam hal itu partikel pun dapat ditambahkan
pada konjungtor atau sehingga menjadi ataupun.
Contoh: a. Mahasiswa yang sakit atau(pun) izin akan diberi kebijakan.
b. Kita tidak diperbolehkan minum atau(pun) makan sambil berdiri.

b. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa
yang memiliki status yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh
salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan. Adapun yang termasuk konjungsi korelatif
yaitu:
1.      baik … maupun …
2.      tidak hanya …, tetapi juga …
3.      bukan hanya …, melainkan juga …
4.      demikian … sehingga …
5.      sedemikian rupa … sehingga …
6.      apa(kah) … atau …
7.      entah … entah …
8.      jangankan …, … pun …

c. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat
(klausa) yang kedudukannya tidak sederajat. Menurut Kamus Linguistik, konjungsi subordinatif
adalah konjungsi yang dipakai untuk mengawali klausa terikat untuk menyambungkannya
dengan klausa utama dalam kalimat bersusun. Artinya, kedudukan klausa yang satu lebih tinggi
(sebagai klausa utama) dan yang kedua sebagai klausa bawahan atau lebih rendah dari yang
pertama. Adapun yang termasuk konjungsi koordinatif yaitu:
1.      Konjungsi subordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara,
begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum, sehabis, selesai,
seusai, hingga, sampai.
2. Konjungsi subordinatif syarat:jika, kalau,jikalau, asal(kan),bila, manakala
3. Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya
4. Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar
5. Konjungsi subordinatif konsesif: biarpun, meski(pun), walau(pun), sekali- pun, sungguhpun,
kendati(pun)
6. Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagai-mana, seperti,
sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih
7. Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab
8. Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, sampai(-sampai), maka(nya)
9. Konjungsi subordinatif alat atau cara: dengan, tanpa
10. Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa
11. Konjungsi subordinatif atributif: yang
12. Konjungsi subordinatif perbandingan: sama … dengan, lebih … dari(pada)

d. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan kalimat
yang satu dengan kalimat yang lain yang berada dalam satu paragraf. Oleh karena itu, konjungtor
macam itu selalu memulai suatu kalimat yang baru dan tentu saja huruf pertamanya ditulis
dengan huruf kapital. Adapun yang termasuk konjungsi antarkalimat, yaitu:
1.      Menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya, yaitu konjungsi
biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun
demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu.
2.      Menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya kemudian, yaitu
konjungsi sesudah itu, setelah itu, selanjutnya.
3.      Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan
sebelumnya, yaitu konjungsi tambahan pula, lagi pula, selain itu.
4.      Mengacu ke kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, yaitu konjungsi sebaliknya.
5.      Menyatakan keadaan yang sebenarnya, yaitu konjungsi sesungguhnya, bahwasanya.
6.      Menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, yaitu konjungsi malah(an), bahkan.
7.      Menyatakan pertentangan dengan keadaaan sebelumnya, yaitu konjungsi (akan) tetapi, namun.
8.      Menyatakan keekslusifan dan keinklusifan, yaitu konjungsi kecuali itu.
9.      Menyatakan konsekuensi, yaitu konjungsi dengan demikian.
10.  Menyatakan akibat, yaitu konjungsi oleh karena itu, oleh sebab itu.
11.  Menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, yaitu konjungsi
sebelum itu.
Berdasarkan letaknya, konjungsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) konjungsi
intrakalimat, dan (2) konjungsi ekstrakalimat yang terbagi atas konjungsi intratekstual dan
ekstratekstual.

1. Konjungsi Intrakalimat
Konjungsi intrakalimat yaitu konjungsi yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan
kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa. Adapun yang termasuk konjungsi
intrakalimat, yaitu agar, andaikata, apabila, jika, jikalau, hingga, sampai, atau, bahwa, baik…
maupun, daripada, demi, sambil, ketika, meski, meskipun, maka, padahal, kalau, seandainya,
lalu.

2. Konjungsi Ekstrakalimat
Konjungsi ekstrakalimat terbagi menjadi dua, yaitu:
1.      Konjungsi Intratekstual
Konjungsi intratekstual adalah Konjungsi intratekstual adalah konjungsi yang
menghubungkan kalimat dengan kalimat atau paragraf dengan paragraf. Adapun yang termasuk
konjungsi intratekstual, yaitu apalagi, bahwa, bahkan, biarpun demikian, oleh karena itu,
sekalipun demikian, sekalipun begitu, walaupun demikian.
2.      Konjungsi Ekstratekstual
Konjungsi ekstratekstual adalah konjungsi yang menghubungkan dunia di luar bahasa
dengan suatu wacana. Konjungsi ekstratekstual umumnya digunakan di dalam sebuah naskah
lama. Adapun yang termasuk konjungsi ekstratekstual, yaitu adapun, alkisah, arkian, hatta,
bermula, syahdan, begitu, maka, maka itu, mengenai.
https://id.wikipedia.org/wiki/Konjungsi_(bahasa)

http://yayuhidayah.blogspot.com/2017/01/makalah-konjungsi-kata-penghubung.html

Anda mungkin juga menyukai