0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
403 tayangan4 halaman
Wacana adalah tulisan yang teratur menurut urutan logis. Terdapat dua jenis wacana, yaitu wacana tulis dan lisan. Wacana tulis lebih terstruktur secara gramatikal sedangkan wacana lisan kurang terstruktur. Unsur pembentuk wacana terdiri dari unsur bahasa internal seperti sintaksis dan unsur bahasa eksternal seperti konteks situasi.
Wacana adalah tulisan yang teratur menurut urutan logis. Terdapat dua jenis wacana, yaitu wacana tulis dan lisan. Wacana tulis lebih terstruktur secara gramatikal sedangkan wacana lisan kurang terstruktur. Unsur pembentuk wacana terdiri dari unsur bahasa internal seperti sintaksis dan unsur bahasa eksternal seperti konteks situasi.
Wacana adalah tulisan yang teratur menurut urutan logis. Terdapat dua jenis wacana, yaitu wacana tulis dan lisan. Wacana tulis lebih terstruktur secara gramatikal sedangkan wacana lisan kurang terstruktur. Unsur pembentuk wacana terdiri dari unsur bahasa internal seperti sintaksis dan unsur bahasa eksternal seperti konteks situasi.
(141170080) A. Pengertian Wacana Wacana berasal dari bahasa Inggris “discourse” , yang artinya antara lain ”Kemampuan untuk maju menurut urutan-urutan yang teratur dansemestinya.” Pengertian lain, yaitu ”Komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan, yang resmi dan teratur.” Jadi, wacana dapat diartikan adalah sebuah tulisan yang teratur menurut urut-urutan yang semestinya atau logis. B. Jenis Wacana Jenis wacan berdasarkan saluran yang digunakan dalam berkomunikasi dibedakan atas wacana tulis dan wacana lisan. Wacana lisan berbeda dari wacana tulis. Wacana lisan cenderung kurang terstruktur (gramatikal), penataan subordinatif lebih sedikit, jarang menggunakan piranti hubung (alat kohesi), frasa benda tidak panjang, dan berstruktur topik-komen. Sebaliknya wacana tulis cenderung gramatikal, penataan subordinatif lebih banyak, menggunakan piranti hubung, frasa benda panjang, dan berstruktur subjek-predikat C. Unsur Pembentuk Wacana Sebagai satuan bahasa terlengkap, wacana tersusun dari untaian kalimat-kalimat yang berkesinambungan, erat, dan kompak sesuai dengan konteks situasi. Artinya, dalam menganalisis wacana terlibat dua unsur pokok, yakni (1) unsur internal bahasa (intralinguistik) yang berkaitan dengan kaidah bahasa seperti sintaksis, morfologi, dan fonologi; serta (2) unsur eksternal bahasa (ekstralinguistik), yang berkaitan dengan konteks situasi. Serasi tidaknya kaidah bahasa dan konteks situasi dihubungkan dengan alat kewacanaan atau unsur-unsur pragmatik seperti deiksis, praduga, implikatur.