Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TAHAP-TAHAP PROSES KREATIF MENULIS

Dosen Pengampu: Suryani, S.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

ANGGRAINI WARIS (1053311031121)

FAHRIANI (105331102321)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula kita
kirimkan salam serta shalawat kepada Nabi junjungan kita Muhammad SAW,
yang telah mengantarkan kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang seperti sekarang ini.serta kami ucapkan terima kasih kepada ibu
Suryani, S.pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Keterampilan Menulis kreatif
dan pihak pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah kami.
Penulisan makalah ini dibuat sebagai media pembelajaran dalam rangka
memahami mengenai Tahap-Tahap proses kreatif menulis.
Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna. kami selaku
kelompok yang menyusun makalah menerima kritik dan saran dari teman-teman
yang sifatnya membangun. Akhir kata, semoga tugas kami ini dapat bermanfaat
bagi masyarakat.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 02 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I.................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
A.Latar Belakang................................................................................................................. 1
B.Rumusan Masalah............................................................................................................ 1
C.Tujuan.............................................................................................................................. 2
BAB II................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN................................................................................................................. 3
Tahap penulisan kreatif menurut para ahli.......................................................................... 3

Tahap awal penulisan kreatif............................................................................................... 4

Tahap saat penulisam kreatif .............................................................................................. 6

Tahap akhir penulisan kreatif.............................................................................................. 7

BAB III............................................................................................................................... 8
PENUTUP.......................................................................................................................... 8
A.Simpulan.......................................................................................................................... 8
B.Saran................................................................................................................................ 9

Daftar Pustaka................................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penulisan kreatif bisa diartikan sebagai kemampuan untuk mengendalikan
pikiran-pikiraan kreatif yang bergumul dalam pikiran seseorang dan untuk
menyusunya ke dalam sebuah kalimat dengan struktur yang baik; konsep dari
menulis kreatif lebih berbobot daripada menyimpan imaginasi karena tidak
semua imajinasi adalah pikiran yang kreatif. Kreatifitas lahir di dalam oikiran
yang mapan dan matang. Seorang penulis sama baiknya dengan pemikirannya
sendiri.
Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses
belajar yang dialami siswa. Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan
menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau
medianya. Dalam komunikasi tulis setidaknya ada empat unsur yang terlibat
yaitu penulis, pesan atau isi tulisan, media berupa tulisan, dan pembaca.
Menulis merupakan suatu proses. Untuk menghasilkan tulisan yang baik
umumnya orang melakukannya berkali-kali. Sastra merupakan salah satu
hasil seni. Sebagai hasil seni, seni sastra merupakan hasil cipta manusia yang
mengekspresikan pikiran, gagasan, pemahaman, tanggapan, dan perasaan
penciptanya tentang kehidupan dengan bahasa imajinatif dan emosional.
Tokoh-tokoh, kejadian, peristiwa, suasana, bahkan ruang tempat dan waktu
kejadian adalah ‘dunia’ ciptaan pengarang. Dunia ciptaan itu mungkin bukan
fakta. Dunia ciptaan itu merupakan ‘tiruan’ dunia fakta, tetapi bukan tiruan
yang sama seperti duplikat atau potret. Tiruan itu lebih merupakan tanggapan
penciptanya atas dunia fakta.
Karya sastra menyjikan nilai-nilai keindahan dan paparan peristiwa yang
memberikan kepuasan batin pembaca, mengandung pandangan atau
komptemplasi batin, baik yang berhubungan dengan masalah agama, filsafat,
politik, dan budaya, maupun berbagai promblem yang berhubungan dengan
kompleksitas kehidupan yang tergambar lewat media bahasa, media tulisam,
dan struktur wacana.

B. Rumusan Masalah
1. Apa tahapan penulisan kreatif menurut para ahli?
2. Bagaimana tahap awal penulisan kreatif?
3. Bagaimana tahap saat penulisam kreatif ?
4. Bagaimana tahap akhir penulisan kreatif?

1
2

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tahap penulisan kreatif menurut para ahli
2. Untuk mengetahui tahap awal penulisan kreatif
3. Untuk mengetahui tahap saat penulisam kreatif
4. Untuk mengetahui tahap akhir penulisan kreatif
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian tahap penulisan kreatif menurut para ahli


Wardhana menyatakan bahwa menulis adalah suatu keahlian dalam
menuangkan suatu ide, gagasan atau gambaran yyang ada di dalam pikiran
manusia menjadi sebuah karya tulis yang dapat dibaca dan mudah dimengerti
atau dipahami orang lain. Mac Arthur menyatakan writing is a powerful tool
for getting thing done and a langguage skill to convey knowledge and
information, artinya menulis merupakan keterampilan berbahasa untuk
menyampaikan gagasan dan informasi.
Menulis digunakan oleh pelajar untuk mencatat atau merekam, meyakinkan,
melaporkan atau memberitahukan, dan mempengaruhi. Maksud dan tujuan
menulis dapat dicapai dengan baik oleh seseorang yang dapat menyusun
gagasan, pikiran, argumen, dan menuangkannya dengan jelas. Kejelasan ini
tergantung pada penalaran, organisasi, bahasa, ejaan, dan tanda baca yang
digunakan.
Pengertian menulis berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa menulis tidak sekedar melukiskan simbol-simbol saja,
tetapi mengungkapkan pikiran, masalah, gagasan, dan argumen ke dalam
bahasa tulis berupa susunan kalimat dan paragraf yang utuh. Oleh karena itu,
menulis merupkan sarana komunikasi untuk melakukan negoisasi dan
transaksi dalam bentuk bahasa tulis.

Pada dasarnya, menulis kreatif berbeda dengan menulis ilmiah. Sebagian


orang menempatkan menulis kreatif adalah menulis untuk sastra seperti puisi,
cerpen, dan sebagainya. Menulis kreatif dibangun dari dua unsur penting,
menulis sebagai keterampilan untuk menuangkan ide dan gagasan secara
tertulis. Kreatif berhubungan dengan kemampuan dalam mencipta. Menulis
kreatif dapat didefinisikan sebagai proses menulis yang bertumpu pada
pengembangan daya cipta dan ekspresi pribadi dalam bentuk tulisan yang baik
dan menarik. Artinya, menulis kreatif menuangkan ide dan gagasan melalui
cara yang tidak biasa sehingga mampu menghasilkan karya cipta yang
berbeda, yang tidak hanya baik tetapi juga menarik.
Jadi menulis kreatif adalah proses yang apabila berlangsung secara
konsisten maka akan menjadi keterampilan (skill) sebagai modal untuk
menekuni profesi sebagai penulis kreatif. Didalam menulis kreatif ada proses,
keterampilan dan profesi.
3
4
Menulis kreatif dapat dikatakan sebagai ekspresi cara berfikir dalam
menuangkan ide atau gagasan yang tidak biasa sehingga mampu dituangkan
menjadi karyaa yang berbeda. Menulis kreatif bisa menjadi cara baru dalam
melihat sesuatu yang memadukan kecerdasan dan imajinasi, dan perpaduan
itulah yang menjadi ciri khas dalam menulis kreatif.
Menulis kreatif adalah menulis dengan cara yang berbeda karena sumber
penciptaan karya kreatif pada dasarnya adalah kehidupan manusia itu sendiri.
Misalnya seseorang mengalami peristiwa yang sama tetapi dalam
penulisannya berbeda. Intinya menulis kreatif memadukan keterampilan
menulis dan kreatifitas yang dimiliki seseorang. Menulis kreatif lebih
menekankan pada keberanian untuk menulis dan berkarya, atau ingin terlibat
dan bergelut dengan kegiatan pengalaman kreatif atau eksteti.

2. Tahap-tahap penulisan kreatif


1. Pramenulis/prapenulisan (persiapan)
Pramenulis adalah tahap persiapan untuk menulis dan merupakan
tahap awal dalam penulisan. Tompkins dan Hosskison mengatakan
bahwa pramenulis adalah tahap persiapan. Hal-hal yang dilakukan pada
tahap pramenulis adalah (1) memilih topik, (2) mempertimbangkan
tujuan, bentuk, dan pembaca, serta (3) mengidentifikasi dan menyusun
ide-ide. Tahap pramenulis sangat penting dan menentukan alam tahap-
tahap menulis selanjutnya. Mahasiswa menyiapkan diri untuk menulis,
mereka berpikir tentang tujuan penulisan. Misalnya, apakah mahasiswa
akan menulis untuk menghibur, menginformasikan sesuatu,
mengklarifikasi, membuktikan atau membujuk. Untk membantu penulis
dapat bertanya pada diri sendiri, apakah tujuan saya menulis topik ini?
Mengapa saya menulis topik ini? Dalam rangka apa saya menulis?
Pertanyaan-pertanyaan diatas sangat membantu mahasiswa dalam
menentukan tujuan menulis.
2. Penulisan (pengembangan isi karangan)
Setelah kerangka karangan tersusun, penulis siap melakukan kegiatan
menulis. Kegiatan menulis adalah mengungkapkan fakta, gagasan,
sikap, pikiran, argumen, perasaan dengan jelas dan efektif kepada
pembaca. Penulis menuangkan ide-ide dengan tetap memperhatikan
aspek-aspek teknis menulis seperti struktur, ejaan, dan tanda baca.
5
Penulis mengungkapkan ide dan gagasan sekaligus memperhatikan
bahasa dalam karangannya. Bagian isi karangan menyajikan bahasan
topik atau ide utama tulisan. Ide utama di dalam tulisan dapat diperjelas
dengan ilustrasi, informasi, bukti, argumen, dan alasan. Oleh karena itu,
penulis akan dituntut pada multiple competence terhadap bahasa dan
gagasannya. Ketika proses menulis, masalah yang sering dihadapi
penulis adalah munculnya ide-ide baru. Sebaiknya, penulis tetap
melanjutkan karangannya menjadi utuh sesuai dengan kerangka
karangan. Untuk memperbaiki atau menambah ide-ide baru dapat
dilakukan setelah karangan selesai ditulis. Agar tidak lupa, penulis dapat
menyisipkan ide baru itu dengan mencatatnya pada kerangka karangan
atau bagian tulisan yang diinginkan. Penulis dapat menambahkan ide itu
sekaligus memperbaikinya setelah selesai menulis atau pada tahap
penyuntingan. Pada fase penulisan, setiap butir yang telah direncanakan
dikembangkan secara bertahap dengan memperhatikan jenis informasi
yang disajikan, pola pengembangan, pembahasan, dan sebagainya.
Setelah fase ini selesai, penulis membaca kembali, memeriksa, dan
meperbaiki karangannya.
3. Pascapenulisan (telaah dan revisi atau editing)
Pascapenulisan merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan
tulisan kasar yang kita hasilkan. Kegiatan ini meliputi penyuntingan dan
merevisi. Tompkins dan Hosskin menyatakan bahwa penyuntingan
adalah pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan seperti
ejaan, puntuasi, diksi, pengkalimatan, pengalineaan, gaya bahasa, dan
konvensi penulisan lainnya. Adapun revisi lebih mengarah perbaikan
dan pemeriksaan subtansi isi tulisan.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, penyuntingan merupakan kegiatan
merevisi atau perbaikan tulisan. Penyuntingan karangan meliputi
perbaikan unsur mekanik dan subtansi isi. Fokus pada tahap ini adalah
melakukan perubahan-perubahan aspek mekanik karangan. Penulis
memperbaiki karangannya pada ejaan dan tanda baca atau kesalahan
bahasa yang lain. Tujuan penyuntingan agar karangan lebih mudah dan
enak dibaca orang lain. Pada tahap penyuntingan, penulis melakukan
kegiatan (a) konsentrasi terhadap karangan, (b) membaca cepat untuk
menentukan kesalahan, dan (c) memperbaiki kesalahan. Mahasiswa
akan menjadi penyunting yang baik jika konsentrasinya terpusat pada
karangan. Mahasiswa dapat melakukan penyuntingan untuk karangan
sendiri ataupun karangan milik temannya.
6
Ketika menyunting, mahasiswa membaca karangan untuk
menentukan dan menandai kemungkinan bagian-baggian tulissan yang
salah. Dosen dapat memberikan contoh cara menyunting karangan yang
baik. Misalnya, dosen membaca salah satu karangan mahasiswa untuk
menandai bagian-bagian yang salah untuk mengetahui tipe-tipe
kesalahan dalam karangannya.
Setelah membaca dan menentukan kesalahan dalam karangan,
mahasiswa kemudian memperbaikinya secara individu atau dengan
bantuan orang lain. Beberapa kesalahan mungkin ada yang mudah untuk
dikoreksi, ada yang perlu dilihat pada kamus, atau ada yang perlu
bantuan dari dosen secara langsung. Disinilah pembelajaran tata tulis
yang meliputi ejaan, tanda baca, dan penggunaan struktur atau istilah
menjadi bermakna. Mahasiswa benar-benar meresapi keterangan dan
perbaikan dari dosen atau rekannya.
Merevisi karangan dalah kegiatan yang fokus pada penambahan,
pengurangan, penghilangan, dan penyusunan kembali isi karangan
sesuai dengan kebutuhan pembaca. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini adalah (1) membaca ulang seluruh draf, (2) sharing atau
berbagai pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, dan (3)
mengubah atau merevisi tulisan dengan memperhatikan reaksi,
komentar atau masukan dari teman atau dosen. Setelah itu, penulis
membaca kembali tulisan kasarnya. Ketika membaca ulang inilah, peulis
membuat prubahan dengan menambah, mengurangi, menghilangkan
atau memindahkan bagian-bagian tertentu dalam draf karangan. Penulis
dapat menandai bagian-bagian yang akan diubah dengan memberinya
tanda-tanda tertentu atau menggarisbawahi.
Proses penyuntingan dapat dilakukan dalam pembelajaran kelompok
di kelas. Mahasiswa berdiskusi dan tukar pikiran tantang kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi dalam karangan. Kelompok-kelompk
menulis ini sangat penting agar dosen dan mahasiswa melakukan
sharing tentang cara-cara untuk menyunting. Kelompok ini dapat
dibentuk sebelum perkuliahan. Adapun kegiatan-kegiatan dlam
kelompok ini adalah (a) mahasiswa membaca karangannya, (b)
mahasiswa lain memberi komentar, (c) mahasiswa membuat pertanyaan,
(d) mahasiswa lain memberikan saran, dan ( e) penulis merencanakan
untuk merevisi. Dalam kegiatan ini, dosen bisa membantu mahasiswa
dengan berkeliling dan memonitor setiap kelompok. Kadang-kadang
mahasiswa mendapatkan kesulitan yang tidak dapat dipecahkan dalam
kelompok sehingga memerlukan bantuan dosen.
7
Berdasarkan pemaparan di atas, maka kegiatan pascamenulis
(penyuntingan) dan perbaikan karangan dapat dilakukan dengan
langkah-langkah (1) membaca keseluruhan karangan, (2) menandai hal-
hal yang perlu diperbaiki, atau memberikan catatan bila ada hal-hal yang
harus diganti, ditambahkan atau disempurnakan, (3) melakukan
perbaikan sesuai dengan temuan saat penyuntingan
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pengertian Tahap Penulisan Kreatif Menurut Para Ahli
Pengertian menulis berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa menulis tidak sekedar melukiskan simbol-simbol saja, tetapi
mengungkapkan pikiran, masalah, gagasan, dan argumen ke dalam bahasa
tulis berupa susunan kalimat dan paragraf yang utuh. Oleh karena itu, menulis
merupakan sarana komunikasi untuk melakukan negosiasi dan transaksi dalam
bentuk bahasa tulis.
Selain itu, selama proses menulis, penulis perlu serangkaian aktivitas yang
melibatkan beberapa fase. Fase-fase tersebut yaitu prapenulisan (persiapan),
penulisan (pengembangan isi karangan) dan pascapenulisan (telaah dan revisi
atau editing). Ketiga fase tersebut akan dijabarkan seperti berikut ini.
1. Tahap Awal Peulisan kreatif/Pramenulis/Prapenulisan (persiapan)
Pramenulis adalah tahap persiapan untuk menulis dan merupakan tahap
awal dalam penulisan. Tahap pramenulis sangat penting dan
menentukan dalam tahap-tahap menulis selanjutnya. Bagian
pendahuluan berfungsi untuk mengenalkan sekaligus menggiring
pembaca terhadap pokok tulisan kita. Bagian isi menyajikan bahasan
topik atau ide utama karangan. Bagian akhir karangan berfungsi untuk
mengembalikan pembaca pada ide-ide inti karangan melalui
perangkuman atau penekanan ide-ide penting.
2. Tahap Saat Penulisan Kreatif/Penulisan (pengembangan isi karangan)
Setelah kerangka karangan tersusun, penulis siap melakukan kegiatan
menulis. Kegiatan menulis adalah mengungkapkan fakta-fakta, gagasan,
sikap, pikiran, argumen, perasaan dengan jelas dan efektif kepada
pembaca. Penulis menuangkan butir demi butir ide-idenya ke dalam
tulisan. Penulis fokus menuangkan ide-ide dengan tetap memperhatikan
aspek-aspek teknis menulis seperti struktur, ejaan, dan tanda baca.
3. Tahap Akhir Penulisan Kreatif/Pascapenulisan (telaah dan revisi atau
editing)
Pascapenulisan merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan
tulisan kasar yang kita hasilkan. Kegiatan ini meliputi penyuntingan dan
merevisi.

8
9
B. Saran
Demikianlah makalah kelompok kami mengenai tahap-tahap proses kreatif
menulis, yang kami susun sebagai proses pembelajaran kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena
itu kami mohon kritik dan saran dari dosen pengampu dan rekan-rekan
sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
Jhaykimia, Makalah kreatifitas menulis sastra. dalam
http://jhaynkimia.blogspot.co.id/2013/06/ .html, diakses pada Rabu 02 November
2022

Syarifudin Yunus, Kompetensi menulis kreatif, (Bogor: Ghalia Indonesia,2015),


hal . 24-25

Syarifudin Yunus, Kompetensi menulis kreatif…, hal . 9. Ibid., hal. 11-15.

Syarifudin Yunus, Kompetensi menulis kreatif…, hal . 54-58.

Setyawan Pujiono, Konsep Menulis,dalam


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files-/pendidikan /Setyawan-
Pujiono,M.Pd./Konsep Menulis.pdf, diakses pada Rabu 02 November 2022

10

Anda mungkin juga menyukai