KEPERAWATAN
OLEH :
NAMA : Yanti Tambipessy
NIM : P1813030
A. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami Konsep Pengambilan Keputusan legal etis keperawatan.
B. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami konsep legal etis
2. Mahasiswa memahami pengambilan keputusan legal etis
BAB II
Pembahasan
“Informed Consent” terdiri dari dua kata yaitu “informed” yang berarti telah mendapat
penjelasan atau keterangan (informasi), dan “consent” yang berarti persetujuan atau memberi
izin. Jadi “informed consent” mengandung pengertian suatu persetujuan yang diberikan
setelah mendapat informasi. Dengan demikian “informed consent” dapat didefinisikan
sebagai persetujuan yang diberikan oleh pasien dan atau keluarganya atas dasar penjelasan
mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya serta resiko yang berkaitan
dengannya.
B. Pengambilan Keputusan
1.Kedudukan Etika Dalam Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan etik merupakan salah satu proses dari pengambilan ke
putusan, yang didalamnya terdapat ilmu, kedudukan, dan etika. Proses ini mencakup arah
pemecahan masalah, situasi dari permasalahan dan/ dilema yang dapat dicapai. Jadi proses
pengambilan keputusan merupakan hal yang sama dan di temukan di berbagai situasi yang
bermasalah, dengan demikian situasi sangat bergantung dari norma yang diacu masyarakat
seperti etika, interaksi sosial, dan situasional kontekstual.
Prinsip Etik sebagai Panduan Pengambilan Keputusan, Dalam Sumijatun (2009)
dikatakan bahwa praktik keperawatan melibatkan interaksi yang kompleks antara nilai
individu, sosial dan politik, serta hubungannya dengan masyarakat tertentu. Sebagai
dampaknya perawat sering mengalami situasi yang berlawanan dengan hati nuraninya.
Meskipun demikian, perawat tetap akan menjaga kewajibannya sebagai pemberi pelayanan
yang lebih bersifat kemanusiaan. Dalam membuat keputusan, perawat akan berpegang teguh
pada pola pikir rasional serta tanggung jawab moral dengan menetapkan prinsip etik dan
hukum yang berlaku.
d. Komisi Etik
Komisi Etik Keperawatan memberi forum bagi perawat untuk berbagi perhatian dan
mencari solusi pada saat mereka mengalami dilema etik yang tidak dijelaskan oleh dewan
etik kelembagaan. Komisi etik tidak hanya memberi pendidikan dan menawarkan nasehat
melainkan pula mendukung rekan-rekan perawat dalam mengatasi dilema etik yang
ditemukkan dalam praktik sehari-hari. Dengan adanya komisi etik, perawat mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk semakin terlibat secara formal dalam pengambilan
keputusan yang etis dalam organisasi perawat kesehatan.
1. KESIMPULAN
Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan Keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang keperawatan.
Praktik keperawatan yang aman memerlukan pemahaman tentang batasan legal yang ada
dalam praktik perawat, dapat mendukung pemikiran kristis perawat. Perawat perlu
memahami hukum untuk melindungi hak kliennya dan dirinya sendiri dari masalah..
2. SARAN
a. Perlunya kehatian-hatian seorang perawatan dalam melakukan suatu tindakan.
b. Praktik Keperawatan berorientasi kepada pelayanan yang bermutu.
c. Perlu adanya peraturan perundang-undangan dibidang keperawatan yang
diselenggarakan oleh tenaga keperawatan dapat mengayomi dan bersikap mendidik,
karena penyelenggaraan praktik keperawatan menyangkut berbagai pihak sehingga yang
terkait hendaknya bersifat proaktif dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan
tersebut
d. Sebagai calon perawat atau mahasiswa keperawatan harus meningkatkan mutu belajar
agar memiliki kemampuan berpikir rasional dalam menyalankan tugas sebagai perawat
profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Web : http://heradenai.blogspot.co.id/IKD/
Web : http://nerssdei.blogspot.co.id/2013/01/pengambilan-keputusan-legal-etis/