Kelompok : 3
Kelas: 6A
Disusun Oleh:
AJI MARDIANSYAH
NURHASANAH.R NURAENIDA.F
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kejadian tidak terduga bisa saja terjadi saat di dalam klinik yang menyebabkan
kondisi kegawatdaruratan dimana tenaga medis baik dokter, perawat, maupun tim
kesehatan yang lain dituntut harus melakukan tindakan yang sesegera mungkin untuk
menolong pasien. Misalnya saja di klinik kedokteran gigi, pada saat melakukan
perawatan saluran akar operator kurang berhati – hati dan tidak menggunakan rubber dam
sehingga tidak sengaja reamer atau K-file tertelan. Tentu ini sangat membahayakan
pasien jika tenaga kesehatan tidak sigap dan segera menolong pasien.
Selain itu perlu diperhatikan apabila saat pencabutan gigi dan pasien memiliki
riwayat penyakit sistemik yang akan membahayakan diri pasien, sehingga tenaga
kesehatan perlu memahami cara penanganan pasien gawat darurat sebelum di tangani
oleh tenaga medis yang lebih professional. Maka dari itu, pengetahuan akan cara
penanganan kegawatdaruratan, etika kegawat daruratan sangat diperlukan oleh tenaga
kesehatan, termasuk kita sebagai calon perawat gigi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana prinsip etika kegawatdaruratan dalam medis dan keperawatan?
2. Bagaimana aspek legal dan etika dalam menangani pasien gawat darurat?
C. TUJUAN
Mengetahui aspek legal dan etis dalam kegawat daruratan medis dan keperawatan untuk
panduan tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan etika medis dan
keperawatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagikelompok
tertentu.Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatanyang benar.Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dandengan kewajiban moral.
Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai
prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab
moral, menyimpang dari kodeetik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak
memiliki moral yang baik.
Etik legal Keperawatan Gawat darurat,Etik ditujukan utk mengukur perilaku yg
diharapkan dari mns atau kelompoktertentu/profesi tertentu seperti profesi keperawatan,
maka aturannya mrpk suatukesepakatandari klp tersebut yg disebut kode etik.Hukum
dapat diartikan sbg aturan yg disyahkan pemerintah yg bertujuan memberikanperlindunga
n kepada masyarakat.
5
tiga prinsip yg harus dipenuhi :(1)Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini
harus dijalankan berdasarkan kewajiban, (2). Nilai moral dari tindakan ini tidak
tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada
kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu,
berartikalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik, ,
(3)Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah halyang niscaya
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral
universalBagi Kant, Hukum Moral
ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yg berarti
hukum moral ini berlaku bagisemua orang pada segala situasi dan tempat.
perintah bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang menghendaki
akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu mrpk hal ygdiinginkan dan
dikehendaki oleh orang tsb.Perintah Tak bersyarat adalah perintah yg
dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan
akibatnya, atau tanpamempedulikan apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi
orang tsb atautidak.
c. Istilah-Istilah Dalam Etika Dan Hukum Keperawatan. Ada beberapa istilah
dalam etik dan hokum keperawatan yaitu ;
Etika,
Etik
Etiket,
Kode etik
Moral
Profesional
Profesionalisme
Profesionalisasi
Hukum.
6
pok/masyarakat dimana ia berada.atau nilai yang menjadi pegangan bagi
seseorang suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
e) Kode etik Kaedah utama yang menjaga terjalinnya interaksi pemberi
dan penerima jasa profesi yang wajar,jujur,adil dan terhormat.
f) Profesional Seseorang yang memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu.
g) Profesionalisme karakter,spirit/metoda profesional,mencakup pendidikan dan
kegiatan berbagai kelompok yang anggotanya berkeinginan jd professional.
h) Profesionalisme merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi/
mengubahkarakteristik kearah profesi.
i) Hukum“peraturan perundang-undangan yang di buat oleh suatu kekuasaandalam
mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat
C. PRINSIP-PRINSIP ETIK
a. Otonomi (Autonomy)Otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti
sendiri, dan nomos yang berarti aturan. Prinsip otonomi didasarkan pada
keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan
sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatanmembuat sendiri,
memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihanyang harus dihargai oleh orang
lain.rinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang
sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan anotonomi saat
perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya. Contoh tindakan yang tidak memperhatikan memperhatikan otonomi adalah:
Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka doberi tahu sebelumnya;
Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi relevan yang pentingdiketahui
kliendalam membuat suatu pilihan;
Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguanatau
penyimpangan;
Tidak memberikan informasi yang lengakap walaupun klien
menghendakiinformasi tersebut;
Memaksa klien memberi informasi tentang hal – hal yang mereka sudahtidak
bersedia menjelaskannya.
7
Contoh perawat menasehati klien tentang programlatihan untuk memperbaiki
kesehatan secara umum, tetapi tidak seharusnyamelakukannya apabila klien dalam
keadaan risiko serangan jantung.
c. Keadilan (Justice), Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil
terhadaporang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja
untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang
benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Contoh : seorang
perawatsedang bertugas sendirian disuatu unit RS kemudian ada seorang klien
yang baru masuk bersamaan dengan klien yang memerlukan bantuan perawattersebut.
Agar perawat tidak menghindar dari satu klien, kelian yang lainnyamaka perawat
seharusnya dapat mempertimbangkan faktor – faktor dalamsituasi tersebut, kemudian
bertindak berdasarkan pada prinsip keadilan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cede
ra fisik dan psikologis pada klien. Johnson ( 1989 ) menyatakan bahwa prinsip untuk
tidak melukai orang lain berbeda dan lebih keras daripada prinsip untuk
melakukanyang baik.
Contoh : seorang klien yang mempunyai kepercayaan bahwa pemberian transfusi dara
h bertentangan dengan keyakinannya, menaglami perdarahan hebat akibat penyakit
hati yang kronis. Sebelum kondisi klien bertambah berat, klien sudah
memberikan pernyataan tertulis kepada dokter bahwa ia tak mau dilakukan transfuse
darah. Pada suatu saat, ketika kondisiklien bertambah buruk dan terjadilah perdarahan
hebat, dokter seharusnyamenginstruksikan untuk memberikan transfuse darah.
Dalam hal ini, akhirnya transfuse darah tidak diberikan karena prinsip beneficience
walaupun sebenarnya pada saat berasamaan terjadi penyalahgunaaan prinsip
maleficience
8
informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalammembangun
hubungan saling percaya.
Contoh : Ny. M seorang wanita lansia dengan usia 68 tahun, dirawatdi RS dengan
berbagai macam fraktur karena kecelakan mobil. Suaminyayang juga ada dalam
kecelakaan tersebut masuk kerumah sakit yang sama danmeninggal. Ny. M bertanya
berkali – kali kepada perawat tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah
berpesan kepada perawatnya untuk tidak mengatakan kematian suami NY. M kepada
Ny. M. Perawat tidak di berialasan apapun untuk petunjuk tersebut dan
mengatakan keprihatinannyakepada perawat kepala ruanga, yang mengatakan bahwa
instruksi dokter harus diikuti. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik
kejujuran.
9
BAB III
CONTOH KASUS
Raihan (14th), masuk UGD setelah kecelakaan motor. Dia tertabrak truk dan tidak mengenakan
helm. Unit rescue dating ketempat kejadian, melakukan CPR dan intubasi, dalam perjalanan
menuju UGD. Saat ini diatelah berada di ruang trauma, dengan TD 60/30 mmHg, dan dilatasi
pupil. Anda perawat triage yang sedang bertugas saat itu, melihat ibu pasien menuju kemeja
triage dan masuk ke ruang trauma bersama anaknya Jika saat ini tidak ada kebijakan RS terkait
hak keluarga untuk masuk ke dalam ruang trauma. Keputusan diserahkan pada dokter atau
perawat
B. Permasalahan :
1. Apa yang akan kita lakukan jika kita posisi kita sebagai perawat di kasus tersebut?
2. Apakah kita sebagai perawat mengizinkan ibu untuk masuk ke dalam ruang trauma atau ruang
resusitasi?
3. Apakah kehadiran ibu pasien di samping tempat tidur itu adalah hak, perlakuan istimewa, atau
kewajiban?
• Dengan menghalangi orang tua masuk keruang trauma, perawat telah membatasi hak
orang tua kepada anaknya
3. Autonomy
10
• Justifikasi :Karena Raihan adalah anak kecil dan tidak sadar, maka hak legal ibunya
untuk mengambil keputusan atas perawatan anaknya.
• Dengan membiarkan ibu hadir, perawat mendukung kemampuan ibu untuk membuat
keputusan cerdas mengenai perawatan anak-nya
4. Beneficence
• Justifikasi :Atas permintaan ibu untuk berada di sisi anaknya perawat mempromosikan
kebaikan dengan memberikan akses ke ruang trauma.
• Ibu Kristin yang paling tahu tentang putrinya. Dia akan dapat memberikan informasi
yang bermanfaat bagi tim kesehatan
D. Alternatif solusi
2. Biarkan ibu di dalam namun informasikan padanya bahwa jika dia menjadi pengalih
perhatian atau menghalangi upaya tim perawatan kesehatan, maka dia akan dikeluarkan
3. Ibu diberikan akses terbatas dengan membiarkan dia melihat beberapa tapi tidak semua
prosedur
E. Pandangan/pertimbangan
tim “membiarkan ibu ke dalam ruang trauma” Benefit
• Ini bisa menjadi kali terakhir dia melihat putranya, bila ibu diizinkan masuk dalam
ruangan
• Ibu bisa melihat semua tindakan yang diambil untuk menyelamatkan putranya
F. Konsekuensi
• Ibu bisa menjadi gangguan karena fokus bisa beralih dari pasien untuk ibu
11
• Meningkatkan tekanan pada tim medis
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahtraan
manusia, yaitu dengan memberikan bantuan pada individu yang sehat maupun yang sakit untuk
dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu aturan yang mengatur hubungan
antara perawat dan pasien adalah etika.Istilah etika dan moral sering digunakan secara
bergantian.
Etik atau Ethnics berasal dari bahasa Yunani,yaitu etos yang artinya adat,kebiasaan,perilaku atau
karakter. Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh
yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika dan Moral merupakan sumber dalam
merumuskan standard dan prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta
membuat keputusan untuk melindungi hak-hak manusia.
Gawat darurat (Emergensi) adalah keadaan yang membutuhkan tindakan segera yang untuk
menanggulangi ancaman terhadap jiwa atau anggota badan yang timbul secara tiba-tiba. Oleh
karena itu dari materi diatas dapat disimpulkan, dengan adanya kode etik kepercayaan
masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat,karena setiap klien mempunyai kepastian bahwa
kepentingannya akan terjamin
B. Saran
Dalam melakukan asuhan keperawatan penting sekali bagi seorang perawat kritis untuk selalu
menjalankan peran serta fungsinya dan melakukan tindakan sesuai dengan standar keperawatan
dan lebih memahami ataupun meningkatkan pengetahuannya terkaitisu yang berkaitan dengan
aspek legal khususnya pada ranah keperawatan kritismaupun keperawatan gawat darurat
sehingga perawat kritis dapat menghindaritimbulnya permasalahan hukum yang rentan sekali
terjadi di dunia kesehatan ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://karyatulisilmiah.com/makalah-asuhan-keperawatan-gawat-darurat-aspek-legal-dan-etik-
kegawat-daruratan-kelompok-1/
13
14