Disusun oleh:
RINA FIBRIYANTI
NIM: 202002T062
ETIKA KEPERAWATAN
Makalah ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing pada:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Etika Keperawatan
STIKES Banyuwangi
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................2
1.3 Tujuan .............................................................................................................2
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................15
3.2 Saran .............................................................................................................16
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari
martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari
profesi. Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi
kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang
benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik, dan dengan
kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau
tindakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas kerena
etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak
memiliki perilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik. Dengan
menggunakan kode etik keperawatan, organisasi profesi keperawatan dapat
meletakkan kerangka berpikir perawat untuk mengambil keputusan dan
bertanggung jawab kepada masyarakat, anggota tim kesehatan yang lain, dan
kepada profesi (ANA, 1976)
1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
2
BAB 2 TINJAUAN TEORI
Menurut Suhaemi (2010), Kata etika berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang
berhubungan dengan pertimbangan pembuat keputusan, benar atau tidaknya suatu
perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal
yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang
bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan
kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan
atas nilai dan situasi individu yang dilayani. Kode etik disusun dan disahkan oleh
organisasi atau wadah yang membina profesi tertentu baik secara nasional maupun
internasional. Kode etik menerapkan konsep etis Karena profesi bertanggung jawab
pada manusia dan menghargai kepercayaan serta nilai individu. Kata seperti etika,
hak asasi, tanggung jawab, mudah didefinisikan, tetapi kadang-kadang tidak jelas
letak istilah tersebut diterapkan dalam suatu situasi. Contoh : benarkah dipandang
dari segi etis, hak asasi, dan tanggung jawab bila profesional kesehatan
menghentikan upaya penyelamatan hidup pada pasien yang mengidap penyakit
yang pasti membawa kematian?
3
meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan. Pelayanan kepada umat
manusia merupakan fungsi utama perawat dan dasar adanya profesi keperawatan.
Kebutuhan pelayanan keperawatan adalah universal. Pelayanan profesional
berdasarkan kebutuhan manusia karena itu tidak membedakan kebangsaan, warna
kulit, politik, satatus sosial, dan lain-lain. Keperawatan adalah pelayanan vital
terhadap manusia yang menggunakan manusia juga, yaitu perawat. Pelayanan ini
berdasarkan kepercayaan bahwa perawat berbuat hal yang benar, hal yang
diperlukan, dan hal yang menguntungkan pasien dan kesehatannya. Oleh karena
manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-beda maka diperlukan pedoman
untuk mengarahkan bagaimana harus bertindak, bagaimana perilaku manusia, dan
apakah hal dan tanggung jawabnya.
Etika memberi keputusan tentang tindakan yang diharapkan benar tepat atau
bermoral. Banyak profesi dibidang hukum, kedokteran, keperawatan, menyusun
pernyataan tentang keyakinan terhadap perilaku yang etis bagi anggotanya. Etika
profesi sebagai pedoman menumbuhkan tanggung jawab atau kewajiban bagi
angngota profesi tentang hak-hak yang diharapkan oleh orang lain. Anggota profesi
memiliki pengetahuan atau keterampilan khusus yangn dipergunakan untuk
membuat keputusan yang memengaruhi orang lain. Organisasi profesi
menggunakan hak-hak dasar manusia dan dasar hukum untuk melindungi
anggotanya dan keselamatan klien atau pasien, dengan menjamin pelayanan yang
diberikan berdasarkan standar dan pelaksana pelayanan merupakan tenaga
profesional yang berkompeten. Perawat harus membiasakan diri untuk menerapkan
kode etik yang memberi gambaran tanggung jawabnya dalam praktik keperawatan.
Perawat juga harus mengerti undang-undang dan hukum yang berhubungan dengan
kesehatan kepada umum, terutama undang-undang yang mengatur praktik
keperawatan. Perawat harus juga memperhatikan fungsi dan tanggung jawabnya,
seperti yang dijelaskan oleh hukum dan yang dikeluarkan oleh organisasi profesi
keperawatan. Etika profesi keperawatan dikenal sebagai practice discipline, yang
perwujudannya dikenal melalui asuhan atau praktik keperawatan.
4
Perawat adalah profesi yang sifat pekerjaanya selalu berada dalam situasi yang
menyangkut hubungan antar manusia, terjadi proses interaksi serta saling
memengaruhi dan dapat memberikan dampak terhadap tiap-tiap individu yang
bersangkutan. Keperawatan sebagai suatu pelayanan profesional bertujuan untuk
tercapainya kesejahteraan manusia. Sebagai suatu profesi, perawat mempunyai
kontrak sosial dengan masyarakat. Ini berarti masyarakat memberi kepercayaan
bagi perawat untuk terus menerus memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan
yang diberikan. Untuk menjamin kepercayaan ini, pelayanan keperawatan harus
dilandasi ilmu pengetahuan, metodologi, dan dilandasi pula dengan etika profesi.
5
memciptakan lingkungan yang kualitas pelayanannya juga ditentukan oleh
pertimbangan hak, nilai budaya, dan adat istiadat klien.
6
Perawat membutuhkan kemampuan untuk menghubungkan dan
mempertimbangkan peran prinsip moralitas, yaitu keyakinannya terhadap tindakan
yang dihubungkan dengan ajaran agama dan perintah Tuhan dalam:
7
melalui pembinaan, tidak saja di pendidikan, tetapi dalam lingkungan pekerjaan dan
lingkungan profesi.
Metode pendekatan intuisi atau self-evidence --dinyatakan oleh para ahli filsafat--
berdasarkan pada apa yang mereka kenal sebagai konsep teknikintuisi. Metode
initerbatas hanya pada orang-orang yang mempunyaiintuisi tajam.
8
2.4 Tipe - tipe Etika Keperawatan
1. Bioetik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh clinical ethics:
adanya persetujuan atau penolakan,dan bagaimana seseorang sebaiknya
merespons permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
Bagian dari bioetik,yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
9
2.5 Teori-teori dalam Etika Keperawatan
1. Teleologi
Teleologi (berasal dari bahasa Yunani, darin kata telos, berarti akhir).
Istilah teleologi dan utilitarianisme sering digunakkan saling bergantian.
Teleologi merupakan suatu doktrin yang menjelaskan fenomena berdasarkan
akibat yang dihasilkan atau konsekuensi yang dapat terjadi. Pendekatan ini
sering disebut dengan ungkapan the end justifies the means atau makna dari
suatu tindakan ditentukan oleh hasil akhir yang terjadi. Teori ini menekankan
pada pencapaian hasil akhir yang terjadi. Pencapaian hasil akhir dengan
kebaikan yang maksimal dan ketidakbaikan sekecil mungkin bagi manusia
(Kellly, 1987 dalam buku Suhaemi, 2010).
10
2. Deontologi
Prinsip bahwa dasar kode etik adalah menghargai hak dan martabat
manusia, tidak akan pernah berubah. Prinsip ini juga diterapkan baik dalam bidang
pendidikan maupun pekerjaan. Juga dalam hak-haknya memperoleh pelayanan
kesehatan (Suhami,2010).
Apabila menghadapi suatu situasi yang melibatkan keputusan yang bersifat
etis dan moralitas, perawat hendaknya bertanya kepada dirinya sendiri:
1. Bagaimana pengaruh tindakan saya kepada pasien?
2. Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap atasan dan orang-orang yang
bekerja sama dengan saya?
3. Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap diri saya sendiri?
11
4. Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap profesi?
Bila jawaban atas pertanyaan diatas positif berdasarkan ukuran yang
seharusnya, perilaku yang ditampilkan akan berkenan dan sesuai dengan hak-hak
pasien, dan haknya sendiri untuk mempertahankan kewibawaan. Fungsi kode etik
menurut Hipocrates :
1. Menghindari ketegangan antar-manusia
2. Memperbaiki status kepribadian
3. Menopang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan
Kode etik penting dalam sistem pelayanan kesehatan dan dalam praktik
keperawatan menurut Kozier & Erb (1990) dalam Suhaemi, (2010):
1. Etika akan menunjukkan standar profesi untuk kegiatan keperawatan. Standar ini
akan melindungi perawat dan pasien
2. Kode etik menjadi alat untuk menyusun standar praktik profesional,
memperbaiki, dan memelihara standar tersebut
3. Kode etik adalah pedoman resmi untuk tindakan profesional, akan diikuti orang-
orang dalam profesi dan harus diterima sebagai nilai pribadi bagi anggota
profesional
4. Kode etik memberi kerangka pikir kepada anggota profesi untuk membuat
keputusan dalam situasi keperawatan.
1. Otonomy (Autonomy)
12
2. Berbuat Baik (Beneficience)
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapainya sesuatu yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral,legal,dan
kemanusiaan.Nilai ini Direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum,standar praktik dan keyakinan yang
benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
5. Kejujuran (Veracity)
13
tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan
saling percaya.
7. Kerahasian (Confidentiality)
8. Akuntabilitas (Accountability)
14
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori dasar etika merupakan penuntun untuk membuat keputusan etis praktik
professional (Fry,1991 dalam buku Suhaemi, 2010). Teori etik digunakan dalam
pembuatan keputusan bila terjadi konflik antara prinsip dan aturan. Ahli filsafat
moral telah mengembangkan beberapa teori etik, yang secara garis besar dapat
diklasifikasikan menjadi teori teleologi dan deontology.
Teleologi, teori ini menekankan pada pencapaian hasil akhir yang terjadi.
Pencapaian hasil akhir dengan kebaikan yang maksimal dan ketidakbaikan sekecil
mungkin bagi manusia (Kellly, 1987 dalam buku Suhaemi, 2010).
15
Deontologi berprinsip pada aksi atau tindakan. Menurut Kant, benar atau salah
bukan ditentukan oleh hasil akhir atau konsekuensi dari suatu tindakan, melainkan
oleh nilai moralnya.
3.2 Saran
Sebagai seorang calon perawat, hendaknya dapat memahami konsep dari etika
keperawatan agar dapat mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari
pelaksanaan praktik keperawatan nantinya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17