Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ KESEHATAN SPIRITUAL ”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikososial & Budaya Dalam Keperawatan

Dosen Pembimbing: H. Cembun,.A.Per.Pen.,MPH

Disusun Oleh Kelompok II:


Aprina Miftasari
Asmiatul Karimah
Ayu Lestari
Baiq Hulwana Dian Astri
Desti Ananda
Dian Hidayanti
Firdianti Ningsih
Hierwan Alwi Yudistira
I Gede Darma Satria Utama

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI
NERS KEPERAWATAN MATARAM
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk
serta anugrah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah Psiko
Sosial dan Budaya Kesehatan Spiritual ini tepat pada waktunya. Tujuan dari
penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psiko Sosial dan
Budaya..
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan.
Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dan para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Mataram, Agustus 2020

Kelompok 2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep Kesehatan Spiritual....................................................3
B. Pengertian agama dan hubungannya dengan sehat dan sakit....................4
C. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan spiritual.......................................5
D. Support keagamaan...................................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang dalam hidupnya pasti akan menghadapi yang namanya


masalah, sikap seseorang dalam menghadapi sangat ditentukan oleh
keyakinan mereka masing-masing. Keyakinan yang dimiliki setiap orang
selalu dikaitkan dengan kepercayaan atau agama. Spiritual, keyakinan dan
agama merupakan hal yang berbeda namun seringkali diartikan sama. Penting
sekali bagi seorang perawat memahami perbedaan antara Spiritual, keyakinan
dan agama guna menghindarkan salah pengertian yang akan mempengaruhi
pendekatan perawat dengan pasien.
Ada satu hal yang sering kita lupakan,yaitu kebutuhan gizi
spiritualitas yang sering kita abaikan jangankan memperhatikan gizi masukan,
kadang kita tidak mengetahui apa yang seharusnya dilakukan, bahkan untuk
mengenalpun sering tak dihiraukan, padahal spiritualitas adalah aspek yang
sangat penting sama pentingnya dengan menjaga kebugaran dan kesehatan
ragawi.
Pasien yang sedang dirawat di rumah sakit membutuhkan asuhan
keperawatan yang holistik dimana perawat dituntut untuk mampu
memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif bukan hanya pada
masalah secara fisik namun juga spiritualnya. Untuk itulah materi spiritual
diberikan kepada calon perawat guna meningkatkan pemahaman dan
kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan kebutuhan spiritual.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konsep kesehatan spiritual ?
2. Apa pengertian agama dan hubungannya dengan sehat dan sakit ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan spiritual ?
4. Apa itu support keagamaan ?
C. Tujuan
1. Untuk menambah wawasan mengenai konsep kesehatan spiritual.
2. Untuk mengetahui pengertian agama dan hubungannya dengan sehat dan
sakit.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan spiritua.l
4. Untuk menambah pengetahuan mengenai support keagamaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Kesehatan Spiritual


Spirituality atau spiritual berasal dari bahasa  latin “spiritus” yang
berarti nafas atau udara, spirit  memberikan hidup, menjiwai seseorang. Spirit
memberikan arti penting ke hal apa saja yang sekiranya menjadi pusat dari
seluruh aspek kehidupan seseorang (Dombeck,1995). Spiritual adalah konsep
yang unik pada masing-masing individu (Farran et al, 1989). Masing-masing
individu memiliki definisi yang berbeda mengenai spiritual, hal ini
dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup dan ide-ide
mereka sendiri tentang hidup. Spiritual menghubungkan antara intrapersonal
(hubungan dengan diri sendiri), interpersonal (hubungan antara diri sendiri
dan orang lain), dan transpersonal (hubungan antara diri sendiri dengan
tuhan/kekuatan gaib) . Spiritual adalah suatu kepercayaan dalam hubungan
antar manusia dengan beberapa kekuatan diatasnya, kreatif, kemuliaan atau
sumber energi serta spiritual juga merupakan pencarian arti dalam kehidupan
dan pengembangan dari nilai-nilai dan sistem kepercayaan seseorang yang
mana akan terjadi konflik bila pemahamannya dibatasi.
Dalam hirarki kebutuhan manusia, kesehatan spiritual tampak untuk
pemenuhan yang mengandung arti dari kebutuhan melebihi tingkat aktualisasi
diri. Kesehatan spiritual berkaitan erat dengan dimensi lain dan dapat dicapai
jika terjadi keseimbangan dengan dimensi lain (fisiologis, psikologis,
sosiologis, kultural).  Peran   perawat   adalah  bagaimana  perawat   mampu
mendorong klien untuk meningkatkan spiritualitasnya dalam berbagai
kondisi, Sehingga klien mampu menghadapi, menerima dan mempersiapkan
diri terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada diri individu tersebut.
B. Pengertian Agama dan Hubungannya dengan Sehat dan Sakit
Agama merupakan suatu sistem ibadah yang terorganisir atau teratur.
Agama mempunyai keyakinan sentral, ritual, dan praktik yang biasanya
berhubungan dengan kematian, perkawinan dan keselamatan/penyelamatan
(salvation). Agama mempunyai aturan-aturan tertentu yang dipraktikan dalam
kehidupan sehari-hari yang memberikan kepuasan bagi yang
menjalankannya. Perkembangan keagamaan individu merujuk pada
penerimaan keyakinan, nilai, aturan dan ritual tertentu
Agama merupakan petunjuk perilaku karena di dalam agama terdapat
ajaran baik dan larangan yang dapat berdampak pada kehidupan dan
kesehatan seseorang, contohnya minuman beralkohol sesuatu yang dilarang
agama dan akan berdampak pada kesehatan bila di konsumsi manusia. Agama
sebagai sumber dukungan bagi seseorang yang mengalami kelemahan (dalam
keadan sakit) untuk membangkitkan semangat untuk sehat, atau juga dapat
mempertahankan kesehatan untuk mencapai kesejahteraan. Sebagai contoh
orang sakit dapat memperoleh kekuatan dengan menyerahkan diri atau
memohon pertolongan dari Tuhannya.
Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh
setiap manusia. Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan
dengan Tuhannya pun semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi
sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkan
dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam pelayanan kesehatan,
perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam
memenuhi kebutuhan spiritual. Perawat dituntut mampu memberikan
pemenuhan yang lebih pada saat pasien kritis atau menjelang ajal.
Dengan demikian, terdapat keterkaitan antara keyakinan dengan pelayanan
kesehatan,  di  mana  kebutuhan  dasar  manusia  yang diberikan melalui
pelayanan kesehatan tidak hanya berupa aspek biologis, tetapi juga aspek
spiritual. Aspek spiritual dapat membantu membangkitkan semangat pasien
dalam proses penyembuhan.
C. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Spiritual
1. Perkembangan, usia perkembangan dapat menentukan proses pemenuhan
kebutuhan spiritual, karena setiap tahap perkembangan memiliki cara
meyakini kepercayaan terhadap Tuhan.
2. Keluarga, keluarga memiliki peran yang cukup strategis dalam
pemenuhan kebutuhan spiritual, karena keluarga memilki ikatan
emosional yang kuat dan selalu berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Ras/suku, memiliki keyakinan/kepercayaan yang berbeda, sehingga
proses pemenuhan kebutuhan spiritual pun berbeda sesuai dengan
keyakinan yang dimiliki.
4. Agama yang dianut, keyakinan pada agama tertentu yang dimiliki oleh
seseorang dapat menetukan arti pentingnya kebutuhan spiritual.
5. Kegiatan keagamaan, adanya kegiatan keagamaan dapat selalu
mengingatkan     keberadaan     dirinya    dengan    Tuhan,     dan selalu
mendekatkan diri kepada Penciptanya.
D. Support Keagamaan
Support keagamaan merupakan dukungan yang diberikan oleh orang-
orang terdekat klien maupun petugas kesehatan agar klien tidak merasa
sendiri dalam menghadapi penyakitnya. Klien dianjurkan untuk lebih
berserah diri kepada Tuhan dan menerima ketentuan yang ada dengan
melakukan usaha-usaha untuk mencapai kesembuhan. Beberapa klien yang
memerlukan support keagamaan diantaranya:
1. Pasien Kesepian
Pasien dalam keadaan sepi dan tidak ada yang menemani akan
membutuhkan bantuan spiritual karena mereka merasakan tidak ada
kekuatan selain kekuatan Tuhan, tidak ada yang menyertainya selain
Tuhan.
2. Pasien Ketakutan dan cemas
Adanya ketakutan atau kecemasan dapat menimbulkan pasien kacau, yang
dapat membuat pasien membutuhkan ketenangan pada dirinya, dan
ketenangan yang paling besar adalah bersama Tuhan.
3. Pasien menghadapi pembedahan
Menghadapi pembedahan adalah sesuatu yang sangat mengkhawatirkan
karena akan timbul perasaan antara hidup dan mati. Pada saat itulah
keberadaan pencipta dalam hal ini adalah Tuhan sangat penting sehingga
pasien selalu membutuhkan bantuan spiritual.
4. Pasien yang harus mengubah gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat membuat seseorang lebih
membutuhkan keberadaan Tuhan (kebutuhan spiritual). Pola gaya hidup
dapat membuat kekacauan keyakinan bila ke arah yang lebih buruk. Akan
tetapi bila perubahan gaya hidup ke arah yang lebih baik, maka pasien
akan lebih membutuhkan dukungan spiritual. Support keagamaan sangat
penting karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan dan perilaku
selfcare klien. Pengaruh dari support keagamaan yang perlu dipahami
adalah sebagai berikut:
a. Menuntun kebiasaan hidup
Praktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan mungkin mempunyai makna keagamaan bagi pasien.
Sebagai contoh, ada agama yg menetapkan makanan yang boleh dan
tidak boleh dimakan. Begitu pula metode keluarga berencana ada
agama yang melarang cara tertentu untuk mencegah kehamilan
termasuk terapi medik atau pengobatan.
b. Sumber dukungan
Pada saat mengalami stress, individu akan mencari dukungan dari
keyakinan agamanya. Dukungan ini sangat diperlukan untuk dapat
menerima keadaan sakit yang dialami, khususnya jika penyakit
tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dengan hasil
yang belum pasti. Sembahyang atau berdoa, membaca kitab suci, dan
praktik keagamaan lainnya sering membantu memenuhi kebutuhan
spiritual yang juga merupakan suatu perlindungan terhadap tubuh.
c. Sumber kekuatan dan penyembuhan
individu cenderung dapat menahan stress baik fisik maupun psikis
yang luar biasa karena mepmpunyai keyakinan yang kuat. Keluarga
klien akan mengikuti semua proses penyembuhan yang memerlukan
upaya ekstra, karena keyakinan bahwa semua upaya tersebut akan
berhasil
d. Sumber konflik
Pada suatu situasi tertentu, bisa terjadi konflik antara keyakinan agama
dengan praktik kesehatan. Misalnya ada orang yang memandang
penyakit sebagai suatu bentuk hukuman karena pernah berdosa. Ada
agama tertentu yang menganggap manusia sebagai makhluk yg tidak
berdaya dalam mengendalikan lingkungannya, oleh karena itu penyakit
diterima sebagai nasib bukan sebagai sesuatu yang harus disembuhkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawat berupaya untuk membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien
sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh klien, antara lain dengan
memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual klien tersebut, walaupun
perawat dan klien mempunyai keyakinan spiritual atau keagamaan yang
berbeda.
Peran agama dalam keperawatan sangat berpengaruh. Agama dijadikan
pedoman yang digunakan perawat dalam melakukan suatu tindakan terhadap
klien oleh karena itu, pemahamaan tentang peranan agama sangat penting
dan pendasar dalam memberikan asuhan keperawatan dimana nilai spiritual
pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati. Dengan demikian setiap
perawat harus menunjukkan sikap etis profesional yang baik dalam setiap
penampilan dan tindakannya, termasuk dalam mengambil keputusan ketika
merespon sebuah situasi yang sulit.
Selain bertugas untuk merawat klien, perawat juga mempunyai tugas
untuk mensupport klien agar tetap semangat menjalani hidup dengan berserah
diri kepada Tuhan dan menerima ketentuan yang ada. Menerima ketentuan
yang ada bukan berarti berdiam diri, tetapi harus disertai dengan usaha dan
diiringi dengan do’a. Dengan begitu klien tidak akan merasa kesepian dan
merasa sendiri dalam menghadapi penyakit yang dideritanya.
B. Saran
Sebagai Penulis, kami merasa masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sangat kami harapkan agar kami bisa
memperbaikinya di makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Perry&Potter, 2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan


Praktik. Ed.4.Vol. 1.Jakarta : EGC

Suliswati,Hj.Tjie Anita Payapo,Jeremia,Yenny,1999.Konsep dasar keperawatan


kesehatan jiwa.

Syaikh Nazim al-Qubrusi al Haqqani an Naqshbandi,1998

Anda mungkin juga menyukai