Anda di halaman 1dari 19

TUGAS ILMU GIZI

DIET KARDIOMIOPATI

Disusun Oleh :
Mena Tiara P07120319007
Doni Setiawan P07120319012
Zakiyah Afifah P07120319029
Naura Titan Alifvirgani P07120319039

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


ANESTESIOLOGI
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
Tahun Ajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pencegahan dan
Pengendalian Kecelakaan Kerja Akibat Intensitas Cahaya di Ruang Operasi bagi
Tenaga Medis” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Ilmu Gizi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bagaimana diet pada penderita Kardiomiopati bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah ilmu gii yang telah
memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Yogyakarta, 5 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian Diet..........................................................................................................3
B. Pengertian Kardiomiopati..........................................................................................3
C. Klasifikasi Kardiomiopati..........................................................................................4
D. Tujuan Pemberian Diet Kardiomiopati.....................................................................6
E. Prinsip Diet................................................................................................................6
F. Syarat Diet..................................................................................................................6
G. Jenis Diet Kardiomiopati...........................................................................................7
H. Makanan yang Baik Untuk Penderita Kardiomiopati (Jantung Lemah).................11
I. Pantangan Makanan Untuk Penderita Kardiomiopati...............................................13
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................................15
B. Saran........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung merupakan organ paling penting dalam tubuh, jantung berfungsi
untukmemompa darah ke seluruh tubuh, oleh karena itu kita harus senantiasa
memperhatikankesehatan jantung kita, selain itu penyakit jantung merupakan
penyakt maut yangmematikan dieluruh dunia. Salah satunya yaitu kardiomiopati,
yang akhir-akhir inisemakin meningkat frekuensinya. Dibeberapa negara,
kardiomiopati merupakan penyebab kematian sampai sebesar 30%.
Kardiomiopati merupakan suatu kelompok penyakit yang langsung mengenai
otot jantung (miokard) yang menyebabkan otot jantung menjadi lemah. Penyakit
ini tergolongkhusus karena kelainan-kelainan yang ditimbulkan bukan terjadi
akibat penyakit perikardium,hipertensi, koroner, kelainan kongenital atau kelainan
katub. Walaupunsampai saat ini penyebab kardiomiopati masih belum dapat
dijelaskan secara pasti, tetapikardiomiopati diduga kuat mempengaruhi oleh faktor
genetik. Kardiomiopati dapatdiklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu :
1. Kardiomiopati dilatasi, adalah kardiomiopati yang paling umum, terdapat pada
100orang dan manakala otot jantung melemah dan tak mampu memompa darah
secaraefektif. Otot jantung yang melemah kendur dan rongga jantung
membengkak.Kebanyakan disebabkan oleh penyakit arteri koroner, tetapi
sekitar 30% disebabkanfaktor genetis2.
2. Kardiomiopati hipertrofik, terjadi manakala di dinding jantung menebal,
sehinggadapat mencegah darah lewat jantung. Kelainan ini cukup jarang
dijumpai pada sekitar0.2% penduduk Amerika Serikat (USA) atau terdapat pada
2 dalam 1000 orang dandapat mengenai laki-laki maupun perembpuan semua
umur.
3. Kardiomiopati restriktif, merupakan kardiomiopati jarang (terjadi 1 dalam 1000
orang)terjadi manakala dinding jantung menjadi kaku dan tidak sukup lentur
untuk terisidarah. Akibat jantung tidak terisi darah, maka kemampuannya untuk
memompa darahke seluruh tubuh menjadi tidak efektif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kardiomiopati?
2. Bagaimana klasifikasi kardiomiopati ?

1
3. Apa tujuan pemberian diet kardiomiopatri?
4. Bagaimana prinsip dan syarat diet?
5. Apa jenis-jenis diet kardiomioparti?
6. Bagaimana makanan yang baik dan pantangan untuk penderita kardiomiopatri

C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi kardiomiopati
2. Menjelaskan klasifikasi kardiomiopati
3. Menjelaskan tujuan pemberian diet kardiomiopatri
4. Menjelaskan prinsip dan syarat diet
5. Menjelaskan jenis-jenis diet kardiomioparti
6. Menjelaskan makanan yang baik & pantangan untuk penderita kardiomiopatri

2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diet
Pengertian diet adalah pengaturan pola makan, baik ukuran, porsi dan
kandungan gizinya. Diet berasal dari bahasa Yunani, diet yang berarti cara hidup.
Hartono (2000) mengatakan bahwa diet adalah pengaturan jenis dan jumlah
makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan serta status
nutrisi dan membantu menyembuhkan penyakit.
Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan serta
minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi atau diperolehkan
dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan atau
penurunan berat badan. Oleh karena itu Diet dapat di defenisikan sebagai usaha
seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk
mendapatkan berat badan yang ideal. 
Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah pengaturan pola
makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis
makanan. Diet jantung terdiri atas empat jenis yaitu:
1. Diet jantung I , makanan yang diberikan dalam bentuk cairan.
2. Diet jantung II, makanan yang diberikan dalam bentuk saring atau lunak.
3. Diet jantung III, makanan yang diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
4. Diet jantung IV, makanan yang diberikan dalam bentuk biasa

B. Pengertian Kardiomiopati
Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk gangguan otot
jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi secara memadai.
Ada banyak penyebab kardiomiopati, penyakit jantung koroner adalah salah
satunya. Konsumsi alkohol berlebihan, infeksi vinus, dan hipertensi adalah
beberapa penyebab lainnya. Sesak nafas merupakan gejala yang sering ditemui
berkaitan dengan kardiomiopati.
Kardiomiopati adalah kelainan fungsi otot jantung dengan penyebab yang
tidak diketahui dan bukan diakibatkan oleh penyakit arteri koroner, kelainan
jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. Kardiomiopati yang
secara harfiah berarti penyakit miokardium, atau otot jantung, ditandai dengan
hilangnya kemampuan jantung untuk memompa darah dan berdenyut secara

3
normal. Kondisi semacam ini cenderung mulai dengan gejala ringan, selanjutnya
memburuk dengan cepat. Pada keadaan ini terjadi kerusakan atau gangguan
miokardium, sehingga jantung tidak mampu berkontraksi secara normal. Sebagai
kompensasi, otot jantung menebal atau hipertrofi dan rongga jantung membesar.
Bersama dengan proses pembesaran ini, jaringan ikat berproliferasi dan
menginfiltrasi otot jantung. Miosit jantung (kardiomiosit) mengalami kerusakan
dan kematian, akibatmya dapat terjadi gagal jantung, aritmia dan kematian
mendadak. Oleh karena itu kardiomiopati dianggap sebagai penyebab utama
morbiditas dan mortilitas kardiovaskular. Kardiomiopati adalah penyakit otot
yang tidak diketahui sebabnya (Jota, Shanta, 1996). Kardiomiopati adalah
penyakit yang mengenai miokardium secara primer dan bukan sebagai akibat
hipertensi, kelainan congenital, katup koroner, arterial dan perikardial. (Affandi
Dedi, 1996 dan Winne Joshua, 2000).

C. Klasifikasi Kardiomiopati
1. Kardiomiopati Dilatasi
Kardiomiopati Dilatasi (dilated cardiomyopathy / DCM menyebabkan
pembesaran ventrikel kiri (LV) sering juga ventrikel kanan (RV), dan sering
terjadi hipokinesia masif dan global bukan regional, yang lebih menunjukkan
penyakit jantung koroner (PJK). Secara klinis, terjadi kegagalan LV atau gagal
jantung kongestif, biasanya berat dan progresif, dengan iktus kordis yang
bergeser dan S3 terdengar jelas. Sering disertai regurgitasi mitral (MR)
fungsional dan fibrilasi atrium (AF). Terdapat risiko tinggi tromboemboli.
Pada foto toraks terlihat pembesaran jantung. Beberapa penyakit bisa
menyebabkan kardiomiopati dilatasi sekunder, yang tersering adalah kelebihan
alkohol. DCM "idiopatik" atau "primer" menupakan diagnosis
pereksklusionam. Sepertiga kasus memiliki riwayat keluarga, menunjukan
adanya kontribusi genetik yang bermakna. Terapi yang dilakukan adalah terapi
standar untuk gagal jantung. Transplantasi jantung merupakan pilihan penting
bagi pasien muda dengan gagal jantung refrakter yang berat. Kardiomiopati
dilatasi adalah kardiomiopati yang ditandai dengan adanya dilatasi atau
pembesaran rongga ventrikel bersama dengan penipisan dinding otot,
pembesaran atrium kiri dan statis darah dalam ventrikel.

4
2. Kardiomiopati hipertrofik
Merupakan penyakit yang ditandai dengan hipertrofi ventrikel kiri yang
khas tanpa adanya dilatasi ruang ventrikel dan tanpa penyebab yang jelas
sebelumnya. Karena itu hipertrofi ini, bukan sekunder karena penyakit
sistemik atau kardiovaskuler seperti hipertensi atau stenosis memperberat
beban ventrikel kiri. Kardiomiopati hipertrofik (hypertrophic
cardiomyopathy /HCM) menupakan penyakit genetik yang ditandai oleh
hipertrofi miokardium ventrikel kiri yang asimetris, terutama septum. Struktur
miokardnya abnormal (kekacauan miosit dan fibrosis interstisial). Hipertrofi
yang berat menyababkan pengecilan rongga ventrikel kiri, disfungsi diastol
dan MR sekunder. Hipertrofi septum menyebabkan obstruksi saluran keluar
ventrikel kiri yang dinamis. Hipertrofi dan obstruksi seringkali asimtomatik
namun berat, bisa menyebabkan sesak napas saat aktivitas, nyeri dada, atau
pusing. Risiko terbesar adalah terjadinya kolaps atau kematian mendadak
akibat aritmia ventrikel, yang bisa timbul tanpa gejala dan terjadi pada pasien
yang terlihat sehat. HCM disebabkan oleh mutasi pada gen yang mengkode
berbagai protein kontraktil diantaranya miosin, aktin, troponin, dan protein C
pengikat miosin. Mutasi berbeda pada gen yang berbeda menyebabkan variasi
fenotipe, diantaranya usia onset, beratnya hipertrofi, dan risiko kematian
mendadak akibat aritmia.

3. Kardiomiopati restriktif
Merupakan kelainan yang amat jarang dan sebabnya tidak diketahui.
Tanda khas kardiomiopati ini adalah adanya gangguan pada fungsi diastolik,
dinding ventrikel sangat kaku dan menghalangi pengisian ventrikel.
Kardiomiopati restriktif (restrictive cardiomyopathy/ RCM) menyebabkan
miokardium menjadi rigid, kaku, dan menebal, biasanya terjadi akibat
disfungsi infiltrasi miokardium oleh zat-zat abnormal atau fibrosis. Kelainan
ini menyebabkan gagal jantung kongestif akibat disfungsi diastolik, yang
terutama bermanifestasi sebagai gagal ventrikel kanan. Termasuk jarang
ditemukan. Penyebab yang tersering adalah amiloid (amiloid primer tipe AL,
misalnya mieloma multipel, paraproteinema, atau para amiloid sekunder tipe

5
AA, misalnya keadaan peradangan kronis). Penyebab lain di antaranya
sarkoid, skleroderma, fibrosis endomiokardial, dan sindrom hipereosinofilik.
RCM biasanya refrakter terhadap terapi. Amiloid jantung simtomatik memiliki
prognosis yang sangat buruk. Terapi biasanya terbatas pada pemberian
diuretik untuk mengurangi gejala gagal jantung kanan.

4. Kardiomiopati iskemik.
Tipe ini terjadi karena penyempitan arteri, sehingga pengiriman oksigen
tidak tercukupi ke otot jantung dan membuat jantung melemah.

5. Kardiomiopati peripartum.
Tipe ini terjadi selama kehamilan atau segera setelah kehamilan.

D. Tujuan Pemberian Diet Kardiomiopati


Tujuan diet penyakit jantung adalah
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2. Menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk.
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air

E. Prinsip Diet
1. Nilai kalori dalam diet dikurangi bila pasien bertubuh gemuk atau overweight.
2. Jika pasien memperlihatkan gejala edema, biasanya digunakan preparat
diuretic untuk mengurangi volume cairan ekstraseluler. Volume cairan
ekstraseluler ditentukan oleh kandungan netriumnya. Preparat diuretik bekerja
mencegah penyerapan kembali natrium oleh tubulus ginjal. Kadang- kadang
sebagai tindakan pelengkap, dibutuhkan pula pembantasan konsumsi natrium.
3. Baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi yang dihasilkan oleh
lemak jenuh harus dikurangi kalau kadar lipid serum meningkat. Jika kadar
fraksi lipid yang mengandung kolesterol itu naik, konsumsi kolesterol dari
makanan harus di batasi.

F. Syarat Diet
Syarat- syarat diet penyakit jantung adalah sebagai berikut:
1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal

6
2. Protein cukup, yaitu 0,8 g/ kg BB.
3. Lemak sedang, yaitu 25- 30% dari kebutuhan energy total, 10% berasal dari
lemak jenuh, dan 10- 15% lemak tidak jenuh.
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia .
5. Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan supplement kalium,
kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan .
6. Garam rendah, 2- 3 g/ hari, jika disertai hipertensi atau edema.
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
9. Cairan cukup, – 2 liter/ hari sesuai kebutuhan.
10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, di berikan dalam
porsi kecil.

G. Jenis Diet Kardiomiopati

Penyakit kardiomiopati atau jantung lemah bisa disebabkan oleh beberapa


hal. Selain faktor genetik atau keturunan, penyakit ini juga bisa terjadi karena
kondisi medis lain, seperti hipertensi, obesitas, diabetes, atau penyakit yang
memengaruhi fungsi jantung lainnya.

Adapun kondisi medis tersebut dapat terjadi karena pola makan yang buruk,
seperti mengonsumsi makanan tinggi natrium (garam) dan lemak jahat (lemak
jenuh dan lemak trans) secara berlebihan. Kandungan makanan tersebut telah
terbukti dapat meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, serta tinggi
kolesterol, yang dapat memberi tekanan tambahan pada jantung dan
memperparah kardiomiopati 

Berikut ini jenis Diet yang dianjurkan pada penderita kardiomiopati:

1. Diet Rendah Garam


Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang moderat seperti
digambarkan secara garis besar oleh contoh diet rendah garam dibawah ini
sudah cukup memadai. Diet ini dapat dipakai untuk mengatasi hipertensi
primer, khususnya hipertensi ringan. Pada sebagian orang, penyakit hipertensi
timbul bersamaan dengan konsumsi garam yang tinggi.

7
Sebagian besar preparat diuretik akan mendorong ekskresi kalium
disamping ekskresi natrium. Untuk mencegah terjadinya deplesi kalium
selama pengobatan dengan preparat diuretik, diperlukan suplementasi unsur
tersebut (misalnya dengan pemberian tablet kalium, seperti aspar K, atau
pemberian serbuk KCI). Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang
normal:
a. Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih dari ½ sendok teh atau
2 gram garam dapur sehari) pada waktu memasak.
b. Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur ataupun bahan
penyedap yang mengandung natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus
tomat dan lain-lain.
c. Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500 ml/hari. Kalau
mungkin, susu sapi diganti dengan susu nabati (susu kedelai) yang
kandungan natriumnya sangat sedikit.
d. Makanan berikut ini harus dihindari:
1) Makanan asin: ham, lidah asap, ikan asin, ebi, telur asin, keju, dendeng,
abon, kornet, sardencis, dan sebagainya.
2) Sayuran dan buah yang diasinkan: sayur asin, sawi asin, asinan sayuran
dan buah, acar dan sebagainya.
3) Sebagai bahan penyedap dan aditif: garam dapur, bumbu asin, vetsin,
soda kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, terasi, dan lain-lain.
4) Makanan camilan: roti, kue, biskuit, dan lain-lain yang diolah dengan
soda kue atau garam dapur.
5) Makanan nabati yang diasinkan: pindakas (nebtega kacang), kacang asin,
margarin biasa, dan lain-lain.
e. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan
penggunaan bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka,
bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam, dan lain-lain. Di
toko-toko swalayan juga tersedia garam khusus diet (slim and fit) yang
terutama mengandung kalium klorida.

2. Diet Rendah Kolestrol


Pada aterosklerosis yang membandingkan berbagai populasi pada
berbagai bagian dunia, telah memperlihatkan bahwa kadar kolestrol darah

8
yang tinggi merupakan salah satu diantara sejumlah faktor yang berkaitan
dengan peningkatan insidensi penyakit jantung koroner. Keadaan ini juga
berhubungan dengan konsumsi lemak jenuh dalam proporsi yang tinggi,
seperti lemak jenuh dalam berlbagai produk susu, telur dan daging,
sementara konsumsi lemak tak jenuh yang terdapat didalam minyak nabati,
seperti minyak jagung dan minyak kedelai, relative lebih sedikit.
Penurunan kadar kolestrol darah di mungkinkan dengan cara
mengurangi konsumsi lemak hewani. Cara ini dapat dicapai dengan
mengurangi makan-makanan yang berlemak, sate kambing, sate babi, gulai
kambing, lapis legit, tarcis, kue-kue kering, makanan gorengan, keju,
mentega, margarine, susu full krim dan tidak menggoreng makanan.
Makanan yang mengandung lemak mempunyai nilai kalori yang tinggi.
Penurunan konsumsi lemak akan mengakibatkan penurunan berat badan.
apabila keadaan obesitas tidak terdapat kedalam diet harus disertakan
makanan ekstra yang mengandung hidtratarang kompleks. Misalnya, ekstra
roti tanpa dibubuhi mentega.
Pada beberapa keadaan juga diperlukan mengurangi konsumsi kolestrol.
Kolestrol ditemukan hanya pada lemak hewani. Merah telur umumnya
menjadi sumber utama kolestrol dalam makanan merah telur yang ada dalam
sebutir telur mengandung sekitar 250gm kolestrol. Makanan lainnya yang
kaya akan kolestrol adalah otak jeroan, hati, produk susu seperti keju,
mentega, krim dan lain-lain, udang, kepiting, cumi, dan susu full krim.
Kolestrol juga disintesis dalam tubuh. Unsure ini diperlukan bagi
pembentukan berbagai hormone serta getah empedu dan ditemukan didalam
selubung myelin serta saraf otak. Konsumsi kolestrol setiap hari dapat
dikendalikan dengan cara:
a. Membatasi makan merah telur hanya sampai 2 butir selama seminggu
b. Mengganti kebiasaan minum susu full krim dengan susu skim atau susu
kedelai.
c. Menggantikan penggunaan lemak hewani untuk menggoreng, dengan
lemak nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai. Pemakaian
sebaiknya direbus atau ditumis dengan sedikit minyak. Pemakaian santan
yang kental juga harus dihindari.
d. Menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan kolestrol.

9
Beberapa bukti menunjukan bahwa peningkatan konsumsi lemak, yang
kaya asam- asam lemak tak jenuh ganda, memberikan efek yang
menguntungkan dalam penurunan kadar kolesterol darah. Contoh- contoh
asam lemak tak jenuh ganda adalah asam lemak omega 3 yang banyak
terdapat dalam lemak ikan trout, hering, salmon dan lemuru. Berikut ini diet
rendah kolesterol dan lemak terbatas (RKLT):
Diet RKLT: kaya akan asam- asam lemak tak jenuh dan rendah
kolesterol
1) Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk menggantikan susu full
krim atau susu penuh (whole milk).
2) Mentega, margarine dan minyak goring yang lazim dipakai harus
dihindari. Sebaiknya digunakan minyak jagung atau minyak kedelai
untuk menumis dan memasak. Untuk keperluan makan roti dapat
digunakan margarine khusus yang kaya akan asam lemak tak jenuh.
Contoh- contoh margarine ini adalah flora (Van den Berghs), golden
corn (kraft), food ltd. Remia (remia ltd, hollnd) yang dapat dibeli di di
swalayan.
3) Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti daging ayam
kampung dan daging sapi yang kurus, dan gajih yang terlihat harus
dibuang (kulit ayam, brutu, kepala ayam, jangan dimakan).
4) Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging bila anda menyukainya.
Ikan yang dagingnya putih memiliki kandungan lemak yang rendah,
sedangkan minyak yang banyak terdapat dalam jaringan ikan yang
gemuk atau berdaging gelap sebagian besar berupa lemak tak jenuh.
5) Kuning atau merah telur, khususnya telur ayam negeri (broiler)
mempunyai kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi.
Sebaiknya memilih telur ayam kampong dan jumlah merah telur yang
dimakan tidak melampaui dua butir/ minggu. Putih telur dapat dimakan
bebas.
6) Keju seharusnya dihindari, terkecuali cottage chease yang dapat dimakan
tanpa batas.

Makanan Yang Harus Dihindari

10
Sebagian makanan yang harus dihindari dalam diet rendah kolesterol
sudah disebutkan diatas itu, makanan berikut ini harus pula dihindari.
1. Otak dan jerohan seperti hati,ginjal, babat,dan usus.
2. Lapis legit, tarcis,kue- kue kering, gorengan, lumpia goreng, ayam
goring, kripik kentang, dan lain- lain. Yang mengandung telur dan atau
lemak jenuh. Demikian pula makanan manis seperti selai, sirup, permen,
coklat, dan es krim.
3. Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg, gulai, kare.

H. Makanan yang Baik Untuk Penderita Kardiomiopati (Jantung Lemah)


1. Sayuran Hijau
Sayuran hijau, seperti bayam, kale, selada, brokoli, kubis, dan sawi, kaya
akan vitamin A, C, K, beberapa vitamin B (terutama folat), serta kalium yang
baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Jenis makanan ini juga
mengandung serat yang tinggi serta kalori yang rendah sehingga cocok untuk
yang menurunkan berat badan serta mencegah obesitas.
Oleh karena itu, jenis makanan ini sangat cocok untuk dikonsumsi oleh
penderita jantung lemah. Konsumsi satu cangkir sayuran hijau matang dalam
sehari untuk mendapatkan manfaat bagi jantung. Pilih sayuran hijau yang
segar dan hindari sayuran dalam kaleng atau kemasan karena mengandung
natrium yang tinggi. Selain sayuran hijau, beberapa sayuran lainnya juga
baik untuk kesehatan jantung, termasuk penderita jantung lemah, seperti
wortel, kentang, dan paprika.

2. Ikan dan Minyak Ikan


Makanan lainnya yang baik untuk penderita jantung lemah atau
kardiomiopati, yaitu ikan dan minyak ikan. Jenis makanan ini mengandung
asam lemak omega-3 yang dapat menurunkan kadar trigliserida, tekanan
darah, detak jantung yang tidak teratur (aritmia), penggumpalan darah, serta
risiko gagal jantung dan stroke. Adapun hal-hal tersebut terkait dengan
jantung lemah atau kardiomiopati.
Dilansir dari Cardiomyopathy UK, beberapa studi pun menunjukkan
bahwa omega-3 dapat membantu pengobatan pasien kardiomiopati dilatasi
yang mengalami gagal jantung ringan hingga sedang.

11
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, mengonsumsi beberapa jenis ikan
dengan kadar omega-3 yang tinggi, seperti salmon, makarel, ikan kod, trout,
dan tuna. Mengonsumsi ikan dua kali dalam seminggu untuk meningkatkan
kesehatan jantung serta mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung.

3. Oatmeal
Jenis makanan lainnya yang baik untuk dikonsumsi oleh penderita
jantung lemah atau kardiomiopati adalah oatmeal. Oatmeal mengandung
serat yang tinggi serta vitamin dan mineral lainnya, seperti magnesium, zinc,
fosfor, dan vitamin B1 (thiamin).
Dengan kandungan tersebut, oatmeal telah terbukti dapat menurunkan
tekanan darah serta kadar kolesterol jahat dalam darah, sehingga bisa
menurunkan risiko komplikasi kardiomiopati. Selain itu, serat beta glucan
dalam oatmeal juga dapat mencegah kenaikan kadar gula darah dan insulin
sehingga baik untuk penderita diabetes serta obesitas, yang keduanya dapat
memengaruhi jantung lemah.

4. Kacang dan Polong-polongan


Kacang-kacangan, seperti kacang almond dan kacang kenari, serta jenis
polong-polongan, seperti kacang merah, kacang hijau, kacang hitam, dan
lima, dapat dijadikan pilihan sebagai makanan untuk penderita jantung
lemah. Pasalnya, kedua jenis makanan ini sama-sama mengandung protein,
tetapi tidak mengandung lemak jenuh, seperti halnya daging.
Kacang-kacangan pun mengangdung lemak tak jenuh, serta beberapa
vitamin yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.
Bahkan, beberapa kacang, seperti kacang kenari, juga mengandung asam
lemak omega-3 yang juga baik untuk kesehatan jantung.

5. Buah berry
Buah beri, terutama blueberry dan strawberry, baik untuk kesehatan
jantung dan pembuluh darah. Buah beri mengandung salah satu jenis
senyawa flavonoid, yaitu antosianin, yang bersifat antioksidan. Kandungan
buah tersebut dipercaya dapat mencegah terjadinya peradangan (inflamasi).

12
Selain itu, antosianin juga telah terbukti dapat menurunkan tekanan
darah serta melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Dengan demikian,
kandungan dalam buah ini cocok untuk dikonsumsi penderita jantung lemah.
Buah beri dengan cara dimakan langsung atau dicampurkan pada
oatmeal atau yoghurt tanpa lemak sebagai menu sarapan. Jangan konsumsi
buah beri berlebihan karena buah ini juga mengandung gula. Paling tidak,
konsumsi jenis buah ini tiga kali dalam seminggu agar efektif untuk
mendapatkan manfaatnya.

6. Alpukat
Buah lainnya yang baik untuk dikonsumsi penderita kardiomiopati atau
jantung lemah adalah alpukat. Alpukat mengandung lemak tak jenuh tunggal
(monounsaturated fat) yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol
jahat (LDL), sehingga menurunkan risiko berbagai penyakit jantung.
Selain itu, alpukat juga kaya akan kalium yang dapat menurukan tekanan
darah sehingga dapat mengurangi tekanan pada jantung . Konsumsi satu
buah alpukat dalam sehari agar efektif untuk mengobati jantung lemah.
Selain buah beri dan alpukat, beberapa buah lain juga baik untuk
dikonsumsi penderita jantung lemah, seperti apel, pisang, tomat, jeruk,
pepaya, dan melon. Buah-buah ini memiliki kandungan kalium, magnesium,
dan serat yang baik untuk kesehatan jantung.

I. Pantangan Makanan Untuk Penderita Kardiomiopati

Makanan-makanan ini mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang dapat
meningkatkan kadar kolesterol jahat, menaikkan tekanan darah, serta
meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Adapun hal-hal tersebut dapat
memengaruhi kardiomiopati dialami. Berikut daftar pantangan makanan yang tidak
baik untuk penderita jantung lemah dan harus dihindari:

 Daging merah, seperti sapi, domba, dan babi.

 Kulit ayam.

 Mentega.

13
 Makanan mengandung pemanis atau gula yang tinggi, seperti kue
(termasuk cake dan cookies), es krim, donat, atau biskuit.

 Makanan yang digoreng atau gorengan.

 Susu dan produk susu, termasuk keju dan yoghurt, dengan tinggi lemak.

 Alkohol.

Penderita Kardiomiopati juga harus melakukan diet rendah garam (diet


DASH) untuk mengurangi asupan natrium di dalam tubuh . Makanan dengan kadar
natrium tinggi lainnya juga perlu dihindari, seperti makanan dalam kaleng,
kemasan, atau olahan, termasuk daging olahan, serta makanan cepat saji. Dengan
menghindari pantangan makanan tersebut serta mengonsumsi makanan yang
direkomendasikan, pengobatan lemah jantung akan lebih efektif dan terhindar dari
penyakit gagal jantung yang bisa mengancam nyawa.

14
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kardiomiopati adalah kelainan fungsi otot jantung dengan penyebab yang
tidak diketahui dan bukan diakibatkan oleh penyakit arteri koroner, kelainan
jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. Kardiomiopati yang
secara harfiah berarti penyakit miokardium, atau otot jantung, ditandai dengan
hilangnya kemampuan jantung untuk memompa darah dan berdenyut secara
normal. Klasifikasi Kardiomiopati terdiri dari Kardiomiopati Dilatasi,
Kardiomiopati hipertrofik, Kardiomiopati restriktif, Kardiomiopati iskemik, dan
Kardiomiopati peripartum
Tujuan diet penyakit jantung adalah memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan kerja jantung, menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk, dan
mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
Prinsip diet kardiomiopati, antara lain nilai kalori dalam diet dikurangi bila
pasien bertubuh gemuk atau overweight, jika pasien memperlihatkan gejala
edema, biasanya digunakan preparat diuretic untuk mengurangi volume cairan
ekstraseluler, serta baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi
yang dihasilkan oleh lemak jenuh harus dikurangi kalau kadar lipid serum
meningkat.
Jenis-jenis diet kardiomiopati, yaitu Diet Rendah Garam dan Diet Rendah
Kolestrol. Makanan yang baik untuk penderita kardiomiopati, yaitu sayuran hijau,
ikan dan minyak ikan, oatmeal, kacang dan polong-polongan, buah berry dan
alpukat. Sebaliknya, makanan yang harus dihindari adalah daging merah, kulit
ayam, mentega, gorengan, dan alcohol.

B. Saran
Saran untuk pembaca diharapkan dapat menjaga kesehatan tubuh karena
kesehatan adalah nikmat yang paling berharga yang diberikan oleh Tuhan Maha
Esa, maka dari itu keseharan perlu di pelihara, dan dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA

Makalah Diet Jantung. [Diunduh 2020 Oktober 2]; Tersedia pada


https://dokumen.tips/documents/makalah-diet-jantung.html

Nadya, Alya Raisa. Makalah Kardiomiopati atau Jantung. [Diunduh 2020 Oktober 2];
Tersedia pada
https://www.academia.edu/12956713/makalah_kardiomiopati_atau_jantung

Ihda, Fadila. 2020. Makanan yang Disarankan untuk Penderita Jantung Lemah
(Kardiomiopati). [Diunduh 2020 Oktober 2]; Tersedia pada
https://hellosehat.com/jantung/jantung-lainnya/makanan-untuk-kardiomiopati/#gref

Anda mungkin juga menyukai