DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Rully Annisa S. Kep.,M.Kep
DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
1. Annisa Alya Waroka 2011100019
2. Eni Lestari 2011100021
3. Putri Wahyu Purwanti 2011100023
4. Riska Amalia Sandi 2111100014
5. Fadila Cahyanti 2111100011
6. Riska Novianti 2111100015
7. Maulidya Dwi Nurlita 2111100002
8. Sherly Diana 2111100008
9. Bekti Nurul 2011100018
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang Nutrisi Sebagai Terapi Untuk
Penyakit Diabetes Mellitus dengan baik dan tepat waktu, untuk memenuhi salah satu nilai
tugas dalam mata kuliah Ilmu Gizi . Tak lupa juga shalawat serta salam penulis haturkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang syafa'atnya kita nanti-nantikan di hari
akhir kelak.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah tentang Nutrisi Sebagai Terapi
Untuk Penyakit Diabetes Mellitus ini masih banyak kesalahan dan kekurangan karena
terbatasnya ilmu dan informasi yang penulis dapat. Oleh karena itu penulis siap dengan
terbuka menerima kritik dan saran agar dalam penulisan dan pembuatan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, terimakasih bagi seluruh pihak yang
berkenan membaca, meneliti dan memberikan tanggapan positif bagi makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1. Latar belakang.....................................................................................................................3
1.2. Rumusan masalah................................................................................................................4
1.3. Tujuan penulisan.................................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.1. Pengertian Diabetes Mellitus...................................................................................................5
2.2. Diet Untuk Penyakit Diabetes..................................................................................................5
2.3. Pencegahan Penyakit Diabetes................................................................................................7
2.3. Mengobati Penyakit Diabetes..................................................................................................7
2.1 Terapi Gizi untuk Penyakit Diabetes....................................................................................10
2.4. Komposisi Makronutrien......................................................................................................11
BAB 3.......................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
BAB 2
PEMBAHASAN
v
Diet ala Mediterania adalah diet dengan mengutamakan makanan dari
tumbuhan mulai dari buah, sayur, gandum, kacang, dan biji-bijian. Makanan harus
segar dan tidak dimasak atau diolah, hanya ditambahkan minyak zaitun saja. Susu
atau produk turunannya boleh dikonsumsi tetapi dalam jumlah sedikit hingga
sedang. Sedangkan daging merah dan telur (sumber protein) dikonsumsi kadang-
kadang saja dalam jumlah kecil.
3. Diet Vegetarian dan Vegan
Diet Vegan menghindari semua produk hewani dan turunannya, sedangkan
diet vegetarian masih boleh makan telur atau produk susu. Secara umum, prinsip
kedua jenis diet ini termasuk mengurangi konsumsi lemak jenuh, kolesterol,
namun menambah asupan buah, sayur, gandum utuh,kacang-kacangan,produk
kedelai, serat dan fitokimia.
4. Diet Rendah Lemak
Namanya saja diet rendah lemak, maka tentu saja jenis makanan yang
dikonsumsi didominasi sayuran, buah-buahan, roti, cracker, pasta, roti gandum,
atau sayuran yang bertepung. Sumber protein didapatkan dari daging tanpa lemak
dan susu. Total asupan lemak hanya 30 persen dan lemak jenuh dibatasi hanya 10
persen dari total asupan energi.
5. Diet untuk hipertensi, Dietary Approaches to Stop Hypertension atau DASH
Diet DASH, dapat diterapkan untuk penderita diabetes. Diet ini mengajurkan
konsumsi sayuran dan buah-buahan ditambah produk susu rendah lemak.
Kebutuhan karbohidrat didapatkan dari gandum utuh, dan untuk kebutuhan
protein bisa mengonsumsi daging unggas, ikan, dan kacang-kacangan.
Berikut ini beberapa pemilihan makanan yang tepat untuk penderita diabetes:
1. Memilih makanan 1dengan kandungan serat dan karbohidrat kompleks
Makanan dengan kandungan serat dan karbohidrat kompleks
direkomendasikan bagi penderita diabetes karena cukup lama diolah di dalam
pencernaan. Dengan begitu, kadar gula darah bisa stabil. Selain itu,
karbohidrat kompleks merupakan sumber energi terbaik. Sehingga bisa
menunda rasa lapar. Untuk makanan dengan kandungan serat sendiri, lebih
banyak konsumsi buah dan sayuran hijau.
2. Konsumsi lebih banyak omega-3
Minyak ikan atau omega-3 merupakan makanan yang baik untuk
kesehatan, terlebih jantung. Omega-3 bisa didapatkan dengan mudah dari
beberapa jenis ikan, seperti ikan tuna, salmon dan masih banyak lagi.
Kandungan omega-3 sangat baik untuk mencegah resiko terjadinya
peradangan pada penderita diabetes.
3. Makan Teratur
Bukan hanya menyesuaikan jenis makanannya saja, selalu pastikan
makan makanan dengan teratur. Penderita diabetes harus memperhatikan
jadwal dan jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini dilakukan
tentunya untuk mengatur kadar gula darah tetap stabil. Serta, jangan
melewatkan sarapan. Sarapan membuat tubuh mendapatkan energi yang pas.
Dengan begitu akan menghindarkan nafsu makan berlebih saat makan siang.
Pastinya, kadar gula darah akan terkontrol.
4. Rutin Olahraga
Melakukan aktivitas fisik menjadi faktor terpenting untuk penderita
diabetes. Aktivitas fisik akan membantu dalam mengontrol kadar gula darah.
vi
Saat berolahraga, otot akan membutuhkan gula untuk membakar energi.
Dengan begitu, insulin akan terbantu dalam pengolahan glukosa dalam tubuh.
vii
2.3. Mengobati Penyakit Diabetes
Pengobatan untuk pasien diabetes dapat berbeda-beda tergantung dengan kondisi
kesehatan, keparahan gejala diabetes, usia, kemampuan tubuh menerima obat, dan
jenis diabetes yang dialami. Penyebab utama penyakit diabetes tipe 1 adalah kurang
atau tidak adanya produksi hormon insulin yang bertugas membantu penyerapan gula
darah menjadi energi di dalam sel-sel tubuh. Kondisi ini menyebabkan pasien diabetes
tipe 1 harus menjalani pengobatan dengan obat insulin untuk menggantikan hormon
insulin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sementara itu, diabetes tipe 2 lebih disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Itu sebabnya, pasien diabetes tipe 2 bisa mengendalikan kadar gula darahnya dengan
mengubah pola makan atau rutin berolahraga.Pengobatan untuk diabetes tipe 2
dengan obat atau suntik insulin biasanya diberikan ketika hasil diagnosis diabetes
menunjukkan kadar gula darah yang telanjur tinggi.
Berikut ini adalah berbagai pengobatan yang ampuh mengendalikan kadar gula
darah dan mencegah komplikasi untuk pasien diabetes.
1. Terapi insulin
Terapi insulin untuk mengobati diabetes.Terapi insulin merupakan pengobatan
utama diabetes melitus tipe 1. Insulin sendiri merupakan hormon yang diproduksi
di dalam pankreas. Pengobatan melalui insulin dibutuhkan ketika pankreas tidak
mampu memproduksi insulin.Dilansir dari American Diabetes Association, insulin
juga bisa menjadi pilihan pengobatan untuk diabetes tipe 2.Banyak jenis insulin
yang digunakan untuk membantu mengendalikan kadar gula dalam pengobatan
diabetes.Jenis insulin dibedakan berdasarkan seberapa cepat insulin bekerja dan
seberapa lama insulin dapat mempertahankan kadar gula darah dalam
tubuh.Berikut beberapa jenis insulin untuk diabetes melitus yang perlu Anda
ketahui.
Insulin kerja cepat
Insulin kerja pendek (insulin regular)
Insulin kerja menengah
Insulin kerja Panjang
Selain itu, dosis insulin untuk setiap pasien bisa berbeda, tergantung usia,
kondisi pasien, aktivitas fisik, serta seberapa parah kondisi diabetes.Umumnya,
terapi insulin untuk diabetes menggunakan insulin suntik, insulin pen, atau pompa
insulin. Alat insulin lainnya yang kurang umum adalah insulin isap, port insulin,
dan jet injector.
2. Obat diabetes
Kadang, pola makan sehat dan olahraga teratur belum cukup menjaga kadar
gula darah tetap stabil.Itu sebabnya, diabetesi (terutama DM tipe 2) membutuhkan
obat untuk membantu mengendalikan glukosa darah.Ada beberapa jenis obat yang
dapat digunakan untuk diabetes. Obat ini biasanya tersedia dalam bentuk tablet,
tapi ada pula yang diberikan melalui suntikan.Sebagian besar pengobatan diabetes
tipe 2 menggunakan golongan obat biguanid seperti metformin.Obat ini bekerja
dengan menurunkan glukosa yang diproduksi di dalam hati sekaligus membantu
viii
meningkatkan sensitivitas insulin. Dengan begitu, gula lebih mudah diproses oleh
sel-sel tubuh menjadi energi.Pengobatan diabetes melitus bisa dilakukan dengan
satu jenis obat. Namun apabila tidak efektif, beberapa kombinasi obat diabetes
mungkin diperlukan.Obat diabetes lainnya bisa bekerja dengan cara yang berbeda
dalam mengendalikan gula darah.Selain metformin, dokter bisa memberikan
beberapa obat berikut untuk pasien diabetes.
Sulfonilurea
Pioglitazone
Gliptin
Agonis GLP-1 (Glucagon-like Peptide-1)
Acarbose
Nateglinide
Repaglinide
SGLT2 (Sodium-glucose Co-Transporter-2) inhibitor
5. Olahraga
Pengobatan diabetes yang dibarengi dengan olahraga rutin dapat membantu
kerja hormon insulin sehingga bisa lebih mudah menurunkan gula
darah.Melakukan olahraga untuk diabetes juga dapat membantu pasien yang
kelebihan berat badan mencapai berat badan ideal.
ix
Pasien diabetes, terutama yang menjalani terapi insulin, juga perlu secara rutin
memeriksa kadar gula dalam darah. Anda bahkan perlu cek gula darah lebih
sering dalam sehari.Konsultasikan dengan dokter kapan perlu cek gula darah
setiap harinya.
7. Operasi
Dalam kondisi yang lebih berat, suntik insulin, obat-obatan, dan pola hidup
sehat terkadang belum cukup untuk mengendalikan kadar gula darah.Untuk
mengatasinya, diperlukan pengobatan melalui operasi. Jenis operasi yang
dilakukan bisa berbeda-beda tergantung dengan tingkat keparahan penyakit
ataupun kondisi yang menyebabkan diabetes.Menurut National Institute of
Diabetes, berikut ini adalah jenis-jenis operasi untuk pengobatan diabetes.
a) Operasi bariatric
Prosedur yang dikenal juga dengan operasi penurun berat badan ini
umum dilakukan pada kasus diabetes yang disebabkan oleh
obesitas.Seseorang yang menjalani operasi ini biasanya tidak memerlukan
pengobatan diabetes melitus lagi setelah kadar gula darahnya kembali
normal.
b) Transplantasi pancreas
Transplantasi pankreas umumnya dilakukan pada pasien diabetes tipe 1
yang mengalami kerusakan pankreas sehingga tidak bisa memproduksi
hormon insulin.Dalam operasi ini sel penghasil insulin yang rusak akan
digantikan dengan sel transplantasi.
x
2.3 Keseimbangan Energi Dan Berat Badan
Obesitas telah diakui sebagai penyebab utama resistensi insulin yang
mencetuskan terjadinya diabetes tipe 2, sehingga kontrol terhadap berat badan sangat
penting untuk penyandang diabetes atau berisiko untuk diabetes.5 Studi menunjukkan
bahwa sedikitnya 80% dari yang baru didiagnosis dengan diabetes tipe 2 mengalami
kelebihan berat badan. Penurunan berat badan pada penyandang diabetes tipe 2
dengan berat badan lebih, dapat meningkatkan angka harapan hidup. 5 The National
Heart, Lung and Blood Institute5 , menyatakan bahwa yang termasuk pada kategori
berat badan lebih (overweight) adalah individu dengan indeks massa tubuh (IMT)
25kg/m2, sedangkan yang tergolong obesitas adalah dengan IMT 30kg/m2. Adanya
peningkatan risiko penyakit komorbid yang berhubungan dengan kelebihan lemak
viseral, dapat diukur melalui lingkar pinggang yaitu 100 cm pada laki-laki, dan 90
cm pada perempuan, sedangkan khusus untuk Asia adalah 90 cm pada laki-laki dan
80 cm pada perempuan. Strategi pengaturan kalori untuk manajemen berat badan
harus didasarkan pada bobot target realistis.Penilaian bobot tersebut adalah menurut
tingkat energi dan aktivitas masing-masing individu sehingga dibutuhkan suatu
rumusan untuk memperkirakan tingkat metabolisme basal dan pengeluaran energi
setiap hari. Bukti menunjukkan bahwa dengan mengurangi energi dan asupan lemak
( 30% dari energi total), aktivitas fisik reguler, dapat menghasilkan penurunan berat
badan 5 - 7% dari berat awal. Diet standar dalam menurunkan berat badan adalah
dengan mengurangi asupan 500-1000 kalori per hari ternyata dapat menurunkan berat
badan 0,5-1 kg/minggu.
2.4. Komposisi Makronutrien
Komponen-komponen gizi yang termasuk dalam makronutrien adalah
karbohidrat, protein dan lemak. Komposisi makronutrien yang direkomendasi pada
pasien diabetes adalah karbohidrat 45–60%, protein 10– 20%, Cis-monounsaturated
fat 10–20%, polyunsaturated fat 5-10% dan saturated/ trans fat 5-10%.1 Pada terapi
gizi medis, jenis karbohidrat dibagi berdasarkan indeks glisemik (IG)/ glycemic index
(GI), yaitu suatu indeks makanan berdasarkan efek langsung.
xi
xii
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penyakit diabetes mellitus (DM) yang dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan
kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
Penyakit DM dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan asupan makanan,
baik sebagai faktor penyebab maupun pengobatan. Asupan makanan yang berlebihan
merupakan faktor resiko pertama yang diketahui menyebabkan DM. Asupan makanan
tersebut yaitu meliputi karbohidrat, lemak, protein, dan energi. Semakin berlebihan asupan
makanan semakin besar kemungkinan terjangkit.
Penyebab utama penyakit diabetes tipe 1 adalah kurang atau tidak adanya produksi
hormon insulin yang bertugas membantu penyerapan gula darah menjadi energi di dalam
sel-sel tubuh. Kondisi ini menyebabkan pasien diabetes tipe 1 harus menjalani pengobatan
dengan obat insulin untuk menggantikan hormon insulin yang dibutuhkan oleh tubuh.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
xiv