Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU GIZI

“NUTRISI SEBAGAI TERAPI UNTUK


PENYAKIT DIABETES MELLITUS”

DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Rully Annisa S. Kep.,M.Kep

DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
1. Annisa Alya Waroka 2011100019
2. Eni Lestari 2011100021
3. Putri Wahyu Purwanti 2011100023
4. Riska Amalia Sandi 2111100014
5. Fadila Cahyanti 2111100011
6. Riska Novianti 2111100015
7. Maulidya Dwi Nurlita 2111100002
8. Sherly Diana 2111100008
9. Bekti Nurul 2011100018

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI D4


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang Nutrisi Sebagai Terapi Untuk
Penyakit Diabetes Mellitus dengan baik dan tepat waktu, untuk memenuhi salah satu nilai
tugas dalam mata kuliah Ilmu Gizi . Tak lupa juga shalawat serta salam penulis haturkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang syafa'atnya kita nanti-nantikan di hari
akhir kelak.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah tentang Nutrisi Sebagai Terapi
Untuk Penyakit Diabetes Mellitus ini masih banyak kesalahan dan kekurangan karena
terbatasnya ilmu dan informasi yang penulis dapat. Oleh karena itu penulis siap dengan
terbuka menerima kritik dan saran agar dalam penulisan dan pembuatan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, terimakasih bagi seluruh pihak yang
berkenan membaca, meneliti dan memberikan tanggapan positif bagi makalah ini.

Purwokerto, 25 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1. Latar belakang.....................................................................................................................3
1.2. Rumusan masalah................................................................................................................4
1.3. Tujuan penulisan.................................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.1. Pengertian Diabetes Mellitus...................................................................................................5
2.2. Diet Untuk Penyakit Diabetes..................................................................................................5
2.3. Pencegahan Penyakit Diabetes................................................................................................7
2.3. Mengobati Penyakit Diabetes..................................................................................................7
2.1 Terapi Gizi untuk Penyakit Diabetes....................................................................................10
2.4. Komposisi Makronutrien......................................................................................................11
BAB 3.......................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Penyakit diabetes mellitus (DM) yang dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan
kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
Meningkatnya prevalensi diabetes mellitus di beberapa negara berkembang, akibat
peningkatan kemakmuran di negara bersangkutan, akhir-akhir ini banyak disoroti.
Peningkatan pendapatan perkapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar,
menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit degeneratif, seperti peyakit jantung koroner
(PJK), hipertensi, hiperlipidemia, diabetes dan lain-lain (Soegondo, 2005).
Menurut WHO (2002), sebanyak 171 juta orang menderita diabetes, mewakili 2,8%
dari populasi dunia, dan diprediksi bahwa jumlah ini akan meningkat menjadi 366 juta
(4,4%) pada tahun 2030. Berbagai penelitian epidemiologi menunjukan adanya
kecenderungan peningkatan angka insiden dan prevalensi DM tipe 2 di berbagai penjuru
dunia. WHO memprediksi adanya peningkatan jumlah diabetes yang cukup besar untuk
tahun-tahun mendatang, termasuk kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4
juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Internasional Diabetes
Federation (IDF) pada tahun 2009, memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM dari 7,0
juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Perbedaan angka prevalensi
berdasarkan hasil laporan keduanya, menunjukkan adanya peningkatan jumlah penyandang
DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030 (Perkeni, 2011).

1.2. Rumusan masalah


2. Apa pengertian dari Diabetes Mellitus?
3. Bagaimana diet yang tepat untuk penyakit diabetes melitus?
4. Bagaimana cara mencegah penyakit diabetes melitus ?
5. Bagaimana cara mengobati diabetes melitus ?
6. Bagaimana terapi gizi pada penyakit diabetes ?

1.3. Tujuan penulisan


2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari Diabetes Mellitus.
3. Mahasiswa dapat mengetahui diet yang tepat untuk penderita diabetes melitus
4. Mahasiswa tau bagaimana cara mencegah penyakit diabetes
5. Mahasiswa tau bagaimana mengobati penyakit diabetes
6. Mahasiswa mengetahui terapi gizi pada penyakit diabetes

iv
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Diabetes Mellitus


Diabetes mellitus (DM) yang biasa dikenal dengan istilah kencing manis atau
penyakit metabolik yang berlangsung kronik dimana penderita diabetes tidak bisa
memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak mampu
menggunakan insulin secara efektif sehingga terjadi kelebihan gula dalam darah
(Atun, 2010).
Diabetes mellitus dapat ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah
(hiperglikemia). Hiperglikemia jangka panjang mempunyai peran yang dapat
menyebabkan komplikasi mikrovaskuler kronik (penyakit ginjal dan mata) dan
komplikasi neuropatik. Hal tersebut dapat disebabkan karena menurunnya sekresi atau
aktivitas dari insulin sehingga mengakibatkan terhambatnya metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak (Tarwoto, 2012). Jumlah penderita diabetes mellitus tipe II di
Indonesia akan meningkat drastis, yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
faktor keturunan, faktor kegemukan, faktor demografi (Soegondo, 2013).
Penyakit DM dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan asupan
makanan, baik sebagai faktor penyebab maupun pengobatan. Asupan makanan yang
berlebihan merupakan faktor resiko pertama yang diketahui menyebabkan DM.
Asupan makanan tersebut yaitu meliputi karbohidrat, lemak, protein, dan energi.
Semakin berlebihan asupan makanan semakin besar kemungkinan terjangkit penyakit
DM (Linder, 2011) Mekanisme hubungan konsumsi karbohidrat dengan kadar gula
darah dimana karbohidrat akan dipecah dan diserap dalam monosakarida, terutama
gula. Penyerapan gula menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah dan
meningkatkan sekresi insulin (Linder, 2011). Tingginya kadar glukosa darah
dipengaruhi oleh tingginya asupan energi dari nutrisi yang dikonsumsi (Rimbawan,
2010).

2.2. Diet Untuk Penyakit Diabetes


Penderita diabetes harus selalu memantau dan mengontol kadar gula darah
dalam tubuh. Mengontrol gula darah dalam tubuh dapat dilakukan dengan melakukan
pola hidup sehat. Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan diet sehat dengan
pemilihan makanan yang tepat.
1. Diet Rendah Karbohidrat
Ini adalah diet mengurangi semua jenia makanan yang mengandung gula atau
makanan dengan indeks glikemik tinggi. Misalnya, nasi, pasta, mi, atau roti.
Sebagai gantinya. Diabestfriend harus banyak mengonsumsi makanan tinggi
protein seperti daging merah, ikan, daging unggas, telur, keju, kacang-kacangan
dan biji-bijian. Jangan lupa selalu sertakan sayuran hijau rendah karbohidrat
seperti ketimun dn brokoli.
2. Diet Mediterania

v
Diet ala Mediterania adalah diet dengan mengutamakan makanan dari
tumbuhan mulai dari buah, sayur, gandum, kacang, dan biji-bijian. Makanan harus
segar dan tidak dimasak atau diolah, hanya ditambahkan minyak zaitun saja. Susu
atau produk turunannya boleh dikonsumsi tetapi dalam jumlah sedikit hingga
sedang. Sedangkan daging merah dan telur (sumber protein) dikonsumsi kadang-
kadang saja dalam jumlah kecil.
3. Diet Vegetarian dan Vegan
Diet Vegan menghindari semua produk hewani dan turunannya, sedangkan
diet vegetarian masih boleh makan telur atau produk susu. Secara umum, prinsip
kedua jenis diet ini termasuk mengurangi konsumsi lemak jenuh, kolesterol,
namun menambah asupan buah, sayur, gandum utuh,kacang-kacangan,produk
kedelai, serat dan fitokimia.
4. Diet Rendah Lemak
Namanya saja diet rendah lemak, maka tentu saja jenis makanan yang
dikonsumsi didominasi sayuran, buah-buahan, roti, cracker, pasta, roti gandum,
atau sayuran yang bertepung. Sumber protein didapatkan dari daging tanpa lemak
dan susu. Total asupan lemak hanya 30 persen dan lemak jenuh dibatasi hanya 10
persen dari total asupan energi.
5. Diet untuk hipertensi, Dietary Approaches to Stop Hypertension atau DASH
Diet DASH, dapat diterapkan untuk penderita diabetes. Diet ini mengajurkan
konsumsi sayuran dan buah-buahan ditambah produk susu rendah lemak.
Kebutuhan karbohidrat didapatkan dari gandum utuh, dan untuk kebutuhan
protein bisa mengonsumsi daging unggas, ikan, dan kacang-kacangan.

Berikut ini beberapa pemilihan makanan yang tepat untuk penderita diabetes:
1. Memilih makanan 1dengan kandungan serat dan karbohidrat kompleks
Makanan dengan kandungan serat dan karbohidrat kompleks
direkomendasikan bagi penderita diabetes karena cukup lama diolah di dalam
pencernaan. Dengan begitu, kadar gula darah bisa stabil. Selain itu,
karbohidrat kompleks merupakan sumber energi terbaik. Sehingga bisa
menunda rasa lapar. Untuk makanan dengan kandungan serat sendiri, lebih
banyak konsumsi buah dan sayuran hijau.
2. Konsumsi lebih banyak omega-3
Minyak ikan atau omega-3 merupakan makanan yang baik untuk
kesehatan, terlebih jantung. Omega-3 bisa didapatkan dengan mudah dari
beberapa jenis ikan, seperti ikan tuna, salmon dan masih banyak lagi.
Kandungan omega-3 sangat baik untuk mencegah resiko terjadinya
peradangan pada penderita diabetes.
3. Makan Teratur
Bukan hanya menyesuaikan jenis makanannya saja, selalu pastikan
makan makanan dengan teratur. Penderita diabetes harus memperhatikan
jadwal dan jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini dilakukan
tentunya untuk mengatur kadar gula darah tetap stabil. Serta, jangan
melewatkan sarapan. Sarapan membuat tubuh mendapatkan energi yang pas.
Dengan begitu akan menghindarkan nafsu makan berlebih saat makan siang.
Pastinya, kadar gula darah akan terkontrol.
4. Rutin Olahraga
Melakukan aktivitas fisik menjadi faktor terpenting untuk penderita
diabetes. Aktivitas fisik akan membantu dalam mengontrol kadar gula darah.

vi
Saat berolahraga, otot akan membutuhkan gula untuk membakar energi.
Dengan begitu, insulin akan terbantu dalam pengolahan glukosa dalam tubuh.

2.3. Pencegahan Penyakit Diabetes


Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan perilakuk pola makan yang
seimbang; yaitu prinsip pola makan rendah lemak, rendah gula, rendah natrium, dan
tinggi serat. Kemudian juga perilaku tetap menjaga aktifitas fisik dan berolahraga
secara teratur dengan intensitas sedang; dianjurkan untuk berolahraga setiap hari
selama 30 menit atau lebih selama setidaknya 5 hari seminggu.Batasi konsumsi
Panganan Manis, Asin, dan Berlemak atau GGL (gula, garam dan lemak) tinggi;
bahkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2013 tentang
Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan
untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji. Penjelasannya adalah bahwa konsumsi
gula lebih dari 50 g (4 sendok makan), natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) dan
lemak/minyak total lebih dari 67 g (5 sendok makan) per orang per hari akan
meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
Pencegahan merujuk pada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan adalah
dengan perilaku PATUH dan CERDIK; yaitu :

P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter


A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T : Tetap diet sehat dengan gizi seimbang
U : Upayakan beraktivitas fisik dengan aman
H : Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya

C : Cek kondisi kesehatan secara berkala


E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin aktifitas fisik
D : Diet sehat dengan kalori seimbang
I : Istirahat yang cukup
K : Kendalikan stress

vii
2.3. Mengobati Penyakit Diabetes
Pengobatan untuk pasien diabetes dapat berbeda-beda tergantung dengan kondisi
kesehatan, keparahan gejala diabetes, usia, kemampuan tubuh menerima obat, dan
jenis diabetes yang dialami. Penyebab utama penyakit diabetes tipe 1 adalah kurang
atau tidak adanya produksi hormon insulin yang bertugas membantu penyerapan gula
darah menjadi energi di dalam sel-sel tubuh. Kondisi ini menyebabkan pasien diabetes
tipe 1 harus menjalani pengobatan dengan obat insulin untuk menggantikan hormon
insulin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sementara itu, diabetes tipe 2 lebih disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Itu sebabnya, pasien diabetes tipe 2 bisa mengendalikan kadar gula darahnya dengan
mengubah pola makan atau rutin berolahraga.Pengobatan untuk diabetes tipe 2
dengan obat atau suntik insulin biasanya diberikan ketika hasil diagnosis diabetes
menunjukkan kadar gula darah yang telanjur tinggi.
Berikut ini adalah berbagai pengobatan yang ampuh mengendalikan kadar gula
darah dan mencegah komplikasi untuk pasien diabetes.

1. Terapi insulin
Terapi insulin untuk mengobati diabetes.Terapi insulin merupakan pengobatan
utama diabetes melitus tipe 1. Insulin sendiri merupakan hormon yang diproduksi
di dalam pankreas. Pengobatan melalui insulin dibutuhkan ketika pankreas tidak
mampu memproduksi insulin.Dilansir dari American Diabetes Association, insulin
juga bisa menjadi pilihan pengobatan untuk diabetes tipe 2.Banyak jenis insulin
yang digunakan untuk membantu mengendalikan kadar gula dalam pengobatan
diabetes.Jenis insulin dibedakan berdasarkan seberapa cepat insulin bekerja dan
seberapa lama insulin dapat mempertahankan kadar gula darah dalam
tubuh.Berikut beberapa jenis insulin untuk diabetes melitus yang perlu Anda
ketahui.
 Insulin kerja cepat
 Insulin kerja pendek (insulin regular)
 Insulin kerja menengah
 Insulin kerja Panjang
Selain itu, dosis insulin untuk setiap pasien bisa berbeda, tergantung usia,
kondisi pasien, aktivitas fisik, serta seberapa parah kondisi diabetes.Umumnya,
terapi insulin untuk diabetes menggunakan insulin suntik, insulin pen, atau pompa
insulin. Alat insulin lainnya yang kurang umum adalah insulin isap, port insulin,
dan jet injector.
2. Obat diabetes
Kadang, pola makan sehat dan olahraga teratur belum cukup menjaga kadar
gula darah tetap stabil.Itu sebabnya, diabetesi (terutama DM tipe 2) membutuhkan
obat untuk membantu mengendalikan glukosa darah.Ada beberapa jenis obat yang
dapat digunakan untuk diabetes. Obat ini biasanya tersedia dalam bentuk tablet,
tapi ada pula yang diberikan melalui suntikan.Sebagian besar pengobatan diabetes
tipe 2 menggunakan golongan obat biguanid seperti metformin.Obat ini bekerja
dengan menurunkan glukosa yang diproduksi di dalam hati sekaligus membantu

viii
meningkatkan sensitivitas insulin. Dengan begitu, gula lebih mudah diproses oleh
sel-sel tubuh menjadi energi.Pengobatan diabetes melitus bisa dilakukan dengan
satu jenis obat. Namun apabila tidak efektif, beberapa kombinasi obat diabetes
mungkin diperlukan.Obat diabetes lainnya bisa bekerja dengan cara yang berbeda
dalam mengendalikan gula darah.Selain metformin, dokter bisa memberikan
beberapa obat berikut untuk pasien diabetes.
 Sulfonilurea
 Pioglitazone
 Gliptin
 Agonis GLP-1 (Glucagon-like Peptide-1)
 Acarbose
 Nateglinide
 Repaglinide
 SGLT2 (Sodium-glucose Co-Transporter-2) inhibitor

3. Pengobatan pelengkap (alternatif)


Pengobatan diabetes alternatif ini sifatnya melengkapi dan mendukung
pengobatan utama, bukan menggantikan.Umumnya, pengobatan pelengkap
diabetes ini terdiri menggunakan bahan-bahan alami tradisional, seperti ginseng,
kayu manis, dan daun insulin.Cara alami ini bisa membantu mengatasi gejala
diabetes dan menurunkan kadar gula dalam darah.Akan tetapi, Anda perlu berhati-
hati dalam menggunakan obat diabetes alami. Pasalnya, tidak semua pengobatan
alami memberikan hasil efektif untuk setiap orang.Bagi pasien yang memiliki
alergi, hipertensi, dan jantung, penggunaan obat alami mungkin bisa menimbulkan
efek samping tertentu.Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter
sebelum menggunakan obat diabetes alami.

4. Pola hidup sehat


Untuk mengontrol kadar gula darah, pengobatan diabetes melitus, baik terapi
insulin, obat-obatan medis, maupun bahan alami, tetap perlu dibarengi dengan
pola hidup sehat.Pola hidup sehat bahkan menjadi pilar utama dalam pengobatan
diabetes tipe 2.Jika mengalami diabetes tipe 2 dan masih tahap awal, biasanya
dokter akan meminta Anda mengubah pola hidup dulu sebelum minum obat-
obatan.Pasien diabetes bisa melakukan beberapa kebiasaan sehat berikut untuk
mengontrol gula darahnya.Pola makanan sehat dan teraturMakan teratur dengan
porsi seimbang adalah kunci aturan makanan yang tepat untuk diabetes.Pola
makan yang tidak teratur justru menyebabkan kadar gula darah makin tidak stabil.

5. Olahraga
Pengobatan diabetes yang dibarengi dengan olahraga rutin dapat membantu
kerja hormon insulin sehingga bisa lebih mudah menurunkan gula
darah.Melakukan olahraga untuk diabetes juga dapat membantu pasien yang
kelebihan berat badan mencapai berat badan ideal.

6. Tes gula darah rutin setiap hari

ix
Pasien diabetes, terutama yang menjalani terapi insulin, juga perlu secara rutin
memeriksa kadar gula dalam darah. Anda bahkan perlu cek gula darah lebih
sering dalam sehari.Konsultasikan dengan dokter kapan perlu cek gula darah
setiap harinya.

7. Operasi
Dalam kondisi yang lebih berat, suntik insulin, obat-obatan, dan pola hidup
sehat terkadang belum cukup untuk mengendalikan kadar gula darah.Untuk
mengatasinya, diperlukan pengobatan melalui operasi. Jenis operasi yang
dilakukan bisa berbeda-beda tergantung dengan tingkat keparahan penyakit
ataupun kondisi yang menyebabkan diabetes.Menurut National Institute of
Diabetes, berikut ini adalah jenis-jenis operasi untuk pengobatan diabetes.
a) Operasi bariatric
Prosedur yang dikenal juga dengan operasi penurun berat badan ini
umum dilakukan pada kasus diabetes yang disebabkan oleh
obesitas.Seseorang yang menjalani operasi ini biasanya tidak memerlukan
pengobatan diabetes melitus lagi setelah kadar gula darahnya kembali
normal.

b) Transplantasi pancreas
Transplantasi pankreas umumnya dilakukan pada pasien diabetes tipe 1
yang mengalami kerusakan pankreas sehingga tidak bisa memproduksi
hormon insulin.Dalam operasi ini sel penghasil insulin yang rusak akan
digantikan dengan sel transplantasi.

2.1 Terapi Gizi untuk Penyakit Diabetes


Tujuan dari TGM(Terapi gizi medis) adalah untuk mencapai dan memelihara
kadar glukosa darah dalam batas normal atau mendekati normal seaman mungkin,
mencapai dan memelihara kadar profil lipid dan lipoprotein untuk mengurangi risiko
penyakit vaskular, serta mempertahankan tekanan darah dalam batas normal atau
mendekati normal seaman mungkin. 1 Terapi gizi medis juga bertujuan untuk
mencegah, memperlambat laju perkembangan komplikasi kronis dari diabetes dengan
memodifikasi asupan zat gizi, gaya hidup, dan untuk memenuhi kebutuhan gizi
individu, dengan tetap mempertimbangkan preferensi pribadi atau kebiasaan budaya
setempat, serta mempertahankan kenikmatan dalam mengonsumsi makanan.

2.2 Efektivitas Terapi Gizi Medis


Berdasarkan hasil penelitian dan uji klinis dari TGM telah dilaporkan adanya
penurunan HbA1c (A1C) sebanyak 1% pada diabetes tipe 1 dan 1-2% pada diabetes
tipe 2. Beberapa studi meta-analisis pada individu yang nondiabetes, penerapan TGM
terbukti mengurangi kolesterol LDL sebanyak 15-25 mg/dL dimana perbaikan mulai
terlihat dalam 3-6 bulan terapi.3,4 Terapi gizi medis dapat dipertimbangkan sebagai
monoterapi atau secara bersama dengan aktivitas fisik, dalam pengobatan awal suatu
diabetes tipe 2 bilamana kadar glukosa plasma

x
2.3 Keseimbangan Energi Dan Berat Badan
Obesitas telah diakui sebagai penyebab utama resistensi insulin yang
mencetuskan terjadinya diabetes tipe 2, sehingga kontrol terhadap berat badan sangat
penting untuk penyandang diabetes atau berisiko untuk diabetes.5 Studi menunjukkan
bahwa sedikitnya 80% dari yang baru didiagnosis dengan diabetes tipe 2 mengalami
kelebihan berat badan. Penurunan berat badan pada penyandang diabetes tipe 2
dengan berat badan lebih, dapat meningkatkan angka harapan hidup. 5 The National
Heart, Lung and Blood Institute5 , menyatakan bahwa yang termasuk pada kategori
berat badan lebih (overweight) adalah individu dengan indeks massa tubuh (IMT) 
25kg/m2, sedangkan yang tergolong obesitas adalah dengan IMT  30kg/m2. Adanya
peningkatan risiko penyakit komorbid yang berhubungan dengan kelebihan lemak
viseral, dapat diukur melalui lingkar pinggang yaitu  100 cm pada laki-laki, dan  90
cm pada perempuan, sedangkan khusus untuk Asia adalah  90 cm pada laki-laki dan
 80 cm pada perempuan. Strategi pengaturan kalori untuk manajemen berat badan
harus didasarkan pada bobot target realistis.Penilaian bobot tersebut adalah menurut
tingkat energi dan aktivitas masing-masing individu sehingga dibutuhkan suatu
rumusan untuk memperkirakan tingkat metabolisme basal dan pengeluaran energi
setiap hari. Bukti menunjukkan bahwa dengan mengurangi energi dan asupan lemak
( 30% dari energi total), aktivitas fisik reguler, dapat menghasilkan penurunan berat
badan 5 - 7% dari berat awal. Diet standar dalam menurunkan berat badan adalah
dengan mengurangi asupan 500-1000 kalori per hari ternyata dapat menurunkan berat
badan 0,5-1 kg/minggu.
2.4. Komposisi Makronutrien
Komponen-komponen gizi yang termasuk dalam makronutrien adalah
karbohidrat, protein dan lemak. Komposisi makronutrien yang direkomendasi pada
pasien diabetes adalah karbohidrat 45–60%, protein 10– 20%, Cis-monounsaturated
fat 10–20%, polyunsaturated fat 5-10% dan saturated/ trans fat 5-10%.1 Pada terapi
gizi medis, jenis karbohidrat dibagi berdasarkan indeks glisemik (IG)/ glycemic index
(GI), yaitu suatu indeks makanan berdasarkan efek langsung.

xi
xii
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Penyakit diabetes mellitus (DM) yang dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan
kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
Penyakit DM dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan asupan makanan,
baik sebagai faktor penyebab maupun pengobatan. Asupan makanan yang berlebihan
merupakan faktor resiko pertama yang diketahui menyebabkan DM. Asupan makanan
tersebut yaitu meliputi karbohidrat, lemak, protein, dan energi. Semakin berlebihan asupan
makanan semakin besar kemungkinan terjangkit.
Penyebab utama penyakit diabetes tipe 1 adalah kurang atau tidak adanya produksi
hormon insulin yang bertugas membantu penyerapan gula darah menjadi energi di dalam
sel-sel tubuh. Kondisi ini menyebabkan pasien diabetes tipe 1 harus menjalani pengobatan
dengan obat insulin untuk menggantikan hormon insulin yang dibutuhkan oleh tubuh.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Puspita, Desi Ria. 2016.Nutrisi sebagai Terapi pada penyakit DiabetesMellitus. Yogyakarta.


https://www.rspkusolo.com/a/diet-sehat-untuk-penderita-diabetes
https://www.guesehat.com/5-diet-terbaik-untuk-penderita-diabetes
https://krakataumedika.com/info-media/artikel/diabetes-penyebab-dan-pencegahannya
https://hellosehat.com/diabetes/pengobatan-diabetes/

xiv

Anda mungkin juga menyukai