Kekurangan Vitamin A
Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelompok 1
UNIVERSITAS JEMBER
2018
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Gizi Masyarakat”.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan yang berarti dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, Tuhan Semesta Alam.
2. Dr. Farida Wahyu Nigtyias, S.KM., M.Kes selaku dosen pengajar Gizi
Masyarakat yang telah memberi kesempatan dan bimbingan kepada kami
untuk menyusun makalah ini.
3. Teman-teman kelompok 3 yang telah bekerja sama menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
4. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu baik secara
langsung maupun tidak langsung yang telah membantu kelancaran penulisan
makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Demi
kebermanfaatan paper ini dengan rendah hati penyusun menerima segala bentuk
kritik dan saran. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca dan
bermanfaat. Atas perhatian dan dukungannya, kami menyampaikan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 4 PENUTUP................................................................................................ 25
iii
4.2 Saran ............................................................................................................ 25
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah gizi adalah gangguan pada beberapa segi kesejahteraan perorangan
atau masyarakat yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan akan zat gizi
yang diperoleh dari makanan. Sedang yang dimaksudkan dengan zat gizi adalah zat
kimia yang terdapat dalam makanan yang diperlukan manusia untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan. Sampai saat ini dikenal berbagai macam zat gizi yang
digolongkan menjadi dua yaitu zat gizi makro (zat gizi sumber energi seperti
karbohidrat, lemak dan protein) serta zat gzizi mikro seperti vitamin dan mineral
(Soekirman 2000)
Vitamin A merupakan zat gizi yang penting (essensial) bagi manusia, karena
zat gizi ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar.
Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah gizi kurang yang
sering dihadapi oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Kekurangan
vitamin A dalam makanan sehari-hari menyebabkan setiap tahunnyasekitar 1 juta
anak balita di seluruh dunia menderita penyakit mata tingkat berat (xeropthalmia)
¼ diantaranya menjadi buta dan 60 % dari yang buta ini akan meninggaldalam
beberapa bulan. Kekurangan vitamin A menyebabkan anak berada dalam resiko
besarmengalami kesakitan, tumbuh kembang yang buruk dan kematian dini. Di
Indonesia KVA tingkat berat (xeropthalmia) sudah jarang ditemui, tetapi KVA
tingkat subklinis, yaitu tingkat yang belum menampakkan gejala nyata, masih
menimpa masyarakat luas terutama kelompok balita. KVA tingkat subklinis ini
hanya dapat diketahui dengan memeriksa kadar vitamin A dalam darah di
laboratorium.
Vitamin A juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Anak-
anak yang cukup mendapat vitamin A, bila terkena diare, campak atau penyakit
infeksi lain, maka penyakit-penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah , sehingga
tidak membahayakan jiwa anak. KVA pada wanita usia reproduksi dapat
meningkatkan resiko kesakitan dan kematian selama kehamilan dan periode awal
postpartum. KVA yang berat pada maternal juga memberikan kerugian bagi anak
baru lahir karena dapat akibatkan peningkatan kematian dibulan pertama
kehidupan.
1
KVA pada anak biasanya terjadi pada anak yang menderita Kurang Energi
Protein (KEP) atau Gizi buruk sebagai akibat asupan zat gizi sangat kurang,
termasuk zat gizi mikro dalam hal ini vitamin A. Selain itu, salah satu penyebab
terjadinya masalah gizi khususnya kekurangan vitamin A (KVA)adalah karena
kurangnya pengetahuan ibu mengenai pola konsumsi vitamin A
maupunsumplemen vitamin A bagi balita. Melalui Penelitian di Sulsel tahun 1986
menunjukkanbahwa sebagian besar ibu-ibu belum dan tidak mengetahui manfaat
kapsul vitamin A dan bahan sumber vitamin A. Kekurangtahuan ini karena kurang
informasi dan pada umumnya sebenarnya ibu-ibu memasak bahan makanan seperti
kangkung, daun ubi, bayam, daun pepaya.
Penanggulangan masalah Kurang Vitamin A (KVA) pada anak Balita sudah
dilaksanakan secara intensif sejak tahun 1970-an, melalui distribusi kapsul vitamin
A setiap 6 bulan, dan peningkatan promosi konsumsi makanan sumber vitamin A.
Dua survei terakhir tahun 2007 dan 2011 menunjukkan, secara nasional proporsi
anak dengan serum retinol kurang dari 20 ug sudah di bawah batas masalah
kesehatan masyarakat, artinya masalah kurang vitamin A secara nasional tidak
menjadi masalah kesehatan masyarakat (Depkes, 2012).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian KVA
2. Untuk mengetahui prevalensi KVA di Indonesia
3. Untuk mengetahui penyebab KVA
4. Untuk mengetahui epidemiologi KVA
2
5. Untuk mengetahui etiologi dari KVA
6. Untuk mengetahui akibat KVA
7. Untuk mengetahui pencegahan dan penanggulangan KVA
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Vitamin A
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan
disimpan dalam hati, berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan, dan meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap penyakit (Adriani dkk, 2012).
Sumber : wikivitamin.com
4
Sumber : wikivitamin.com
5
pembentukan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan
membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan
vitamin A rendah mampu hamil, akan tetapi mengalami keguguran atau
kesukaran dalam melahirkan. Kebutuhan selama hamil meningkat bagi
kebutuhan janin dan persiapan induk untuk menyusui.
6. Pencegahan kanker, kemampuan retinol mempengaruhi perkembangan sel
epitel dan kemampuan meningkatkan aktivitas kekebalan diduga
berpengaruh dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit, tenggorokan,
paru-paru, payudara dan kandung kemih. Di samping itu, beta karoten yang
bersama vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan diduga dapat pula
mencegah kanker paru-paru.
6
karotenoid di dalam darah adalah beta karoten, selebihnya adalah karoten
nonvitamin. Karotenoid ini diangkut di dalam darah oleh berbagai bentuk
lipoprotein. Karotenoid disimpan di dalam jaringan lemak dan kelenjar adrenal
(Adriani dkk, 2012).
Hati ayam menjadi salah satu makanan yang mudah kita dapatkan. Hati ayam
bisa diolah menjadi berbagai macam masakan. Selain itu ternyata dalam satu buah
hati ayam ditemukan sebanyak 13,328 IU / 100 gr, 267 % dari total kebutuhan
tubuh. Vitamin A yang ditemukan dalam hati ayam memiliki peran besar untuk
kesehatan mata, mencegah katarak, menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi
gangguan pencernaan dan kesehatan kulit.
Ikan salmon adalah ikan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. ikan
salmon memiliki jumlah sodium yang sangat rendah. Selain itu beberapa sumber
nutrisi juga ditemukan dalam ikan salmon, seperti asam pantotenat, fosfor,
riboflavin, protein, vitamin B6, niacin, vitamin B12 dan selenium.
Bahkan kandungan vitamin A dalam ikan salmon bisa mencapai 2500 IU.
Konsumsi ikan salmon secara teratur akan menjaga kesehatan mata dan mencegah
7
penyakit macula (penyakit yang menyerang mata dan menyebabkan kebutaan) dan
mencegah sindrom kekeringan mata. Anda bisa mengkonsumsi ikan salmon dengan
beberapa jenis olahan.
Ikan tuna menjadi sumber vitamin A yang cukup tinggi. Setiap 3 ons ikan
tuna segar mengandung sekitar 1150 IU vitamin A atau sekitar 42 % dari total
kebutuhan konsumsi harian. Ikan tuna menjadi sumber retinol yang sangat baik
untuk menjaga sistem kekebatan tubuh terutama untuk kesehatan mata. Ikan tuna
juga mengandung beberapa nutrisi lain yang sangat baik untuk tubuh seperti niacin,
vitamin B12, vitamin D, vitamin B6, asam omega – 3 dan fosfor.
Ikan makarel banyak diolah menjadi ikan sarden atau jenis ikan olahan yang
dikemas dalam kaleng. Ikan makarel mengandung banyak sumber vitamin dan
mineral. Ikan makarel mengandung protein, kalsium, selenium, kalium, dan
magnesium. Selain itu ikan makarel kaya akan berbagai jenis vitamin seperti niacin,
asam folat, kolin, vitamin D, vitamin K, vitamin A, dan juga vitamin B12.
Kandungan vitamin A dalam ikan makarel mencapai 187 IU atau sekitar 4 % DV
dari kebutuhan konsumsi harian.
Mentega adalah salah satu jenis produk olahan susu. Mentega mengandung
39% lemak yang sangat baik untuk tubuh. Kandungan nutrisi lain yang ditemukan
dalam mentega adalah seperti kalsium, fosfor, dan protein. Mentega juga
mengandung vitamin A sebanyak 112 % dari total kebutuhan konsumsi harian atau
sekitar 5672 IU. Selain itu mentega juga mengandung beberapa sumber vitamin lain
seperti vitamin C, vitamin E, vitamin D, vitamin K, thiamin, ribo flavin, niacin,
folat, dan vitamin B6.
Kandungan retinol sebagai sumber vitamin A dalam susu mencapai 498 IU.
Kandungan retinol terbanyak ditemukan pada susu rendah lemak. Jika Anda
8
mengkonsumsi susu biasa atau susu dengan lemak tinggi maka kadar vitamin A
dalam susu tersebut semakin berkurang. Retinol dalam susu dipercaya dapat
mencegah kebutaan, gejala katarak dan sindrom kekeringan cairan mata.
Telur menjadi makanan favorit semua orang. Telur bisa diolah menjadi
berbagai macam jenis masakan dan juga memiliki harga yang terjangkau untuk
semua kalangan. Meskipun telur terlihat seperti makanan yang murah, namun
dalam satu butir telur memiliki berbagai macam jenis kandungan vitamin dan
mineral. Beberapa jenis vitamin dalam telur adalah vitamin B5 (7%), vitamin B2
(15%), vitamin B2 (9%), folat (5%),vitamin A (6%) dan beberapa sumber mineral
seperti seng, kalsium, tembaga, fosfor dan selenium. Kandungan vitamin A dalam
telur bisa mencegah kebutaan dan sistem kerusakan organ pada mata. Selain itu
telur juga banyak mengandung zeaxanthin dan lutein yang menjadi oksidan kuat
utuk mencegah kebutaan.
Keju adalah makanan yang dihasilkan dari olahan susu sapi. Keju menjadi
jenis makanan yang disukai semua orang. Selain itu konsumsi keju yang sering
dicampur dengan jenis makanan lain juga akan menambah kenikmatan rasa. Dalam
4 ons keju bisa ditemukan sekitar 560 IU. Keju menjadi sumber retinol yang sangat
baik untuk menjaga kesehatan mata. keju juga bisa melindungi kesehatan gigi dan
mencegah tekanan darah tinggi.
j. Yogurt
Yogurt adalah salah satu jenis makanan yang diolah dari susu. Pembuatan
yogurt dibantu oleh bakteri fermentasi yang bernama laktosa. Bakteri yang baik ini
akan mengubah susu menjadi yogurt dengan tekstur yang lembut dan nyaman untuk
perut. Rasa yogurt dapat dibuat menjadi beberapa variasi seperti rasa buah-buahan
atau sayur. Dalam satu cup kecil yogurt ternyata ditemukan vitamin A hingga 16.7
mcg. Selain itu yogurt juga memiliki beberapa kandungan nutrisi lain seperti
protein, karbohidrat, lemak, dan serat. Bahkan yogurt juga mengandung sumber
mineral seperti kalsium, zat besi, magnesium, selenium, fosfor, potasium dan seng.
9
Mengkonsumsi satu cup yogurt sehari sudah mampu mencukupi kebutuhan vitamin
A harian, sehingga tubuh Anda menjadi lebih sehat dan mata yang cerah.
Labu bisa ditemukan pada musim-musim tertentu. Buah labu berbentu bulat
dengan warna daging oranye. Anda bisa mengolah labu menjadi agar-agar, kue,
kolak, atau masakan lain. Rasa alami pada labu adalah manis dan memiliki sifat
mengenyangkan. Dalam 50 gram potongan labu yang sudah dimasak ditemukan
kandungan vitamin A sebesar 19.060 IU atau sekitar 820% DV untuk kebutuhan
wanita. Jumlah ini sangat besar dan bisa menjadi salah satu sumber vitamin A yang
murah dan mudah didapatkan.
Wortel adalah sayur untuk semua umur, mulai dari anak-anak hingga orang
tua. Wortel memiliki rasa yang segar dan bisa diolah menjadi beberapa jenis
makanan seperti salad, sup, nugget dan olahan lain. Rasa manis dan renyah pada
wortel membuat sayuran ini sangat lezat untuk dimakan. Selain itu dalam 100 gram
wortel ditemukan sekitar 16,705 IU atau sekitar 334% DV dari total kebutuhan
untuk wanita dan pria. Jumlah kandungan vitamin ini sangat tinggi dan
menguntungkan untuk kesehatan tubuh. Kandungan vitamin A dalam wortel bisa
tetap didapatkan baik dalam bentuk jus wortel maupun sudah dimasak.
Sayur bayam adalah makanan favorit semua orang bahkan anak-anak sangat
menyukai sayur bayam. Anda bisa mengolah sayur hijau ini menjadi sup atau tumis.
10
Kebiasaan membuat sup bayam dan wortel menjadi salah satu sumber makanan
yang sangat sehat untuk tubuh. Harga sayuran bayam juga sangat murah sehingga
terjangkau untuk semua orang. Tapi khasiat bayam ternyata sangat tinggi, dalam
100 gram sayur bayam yang sudah dimasak bisa memiliki kandungan vitamin A
hingga 11.450 IU. Ini adalah jumlah vitamin A yang cukup untuk orang dewasa
termasuk pria dan wanita. Selain itu bayam juga mengandung beberapa manfaat
yang sangat penting untuk kesehatan.
e. Sawi
Sawi adalah jenis sayuran hijau yang mudah kita temukan. Sawi termasuk
dalam kelompok tanaman kubis atau sayur persilangan. Sawi ditemukan dengan
beberapa jenis dan bentuk yang berbeda. Di Indonesia sayur sawi disebut
berdasarkan warna seperti sawi hijau, chaisin, atau sawi putih. Semua jenis sawi
mengandung vitamian A hingga 9.760 per 50 gram. Kandungan vitamin A dalam
sawi semakin tinggi bila telah direbus atau dimasak paling tidak sekitar 5 menit.
f. Kale
Kale atau sering disebut dengan kailan adalah salah satu jenis sayuran yang
banyak digemari oleh orang dewasa dan lanjut usia. Sayuran ini memang belum
banyak dikenal di masyarakat umum dan biasanya banyak ditemukan di
supermarket. Sayuran ini memiliki bentuk memanjang dengan batang seperti sawi
hijau namun memiliki daun yang keriting dan tebal. Kale memiliki jumlah
kandungan vitamin A 9500 IU dalam setiap 100 gram penyajian. Jumlah vitamin A
yang sangat tinggi membuat sayur kailan menjadi favorit di beberapa negara Asia
Timur.
g. Lobak Hijau
Apakah Anda pernah mencoba makan sayuran lobak hijau? sayuran lobak
hijau memiliki bentuk umbi pada bagian akar dan sayuran seperti sawi hijau pada
daun. Penduduk di kawasan Asia Timur paling sering mengkonsumsi lobak hijau,
bahkan sayuran ini menjadi menu wajib bagi penduduk di Jepang. Dalam 100 gram
sayuran lobak hijau ditemukan kandungan vitamin A sebesar 8820 IU. Ini adalah
11
jumlah yang sangat besar untuk sayuran. Bagian sayur yang bisa dimasak adalah
daun dan ubi. Anda bisa membuat sajian sesuai dengan selera.
h. Cabai
Ternyata cabai juga memiliki kandungan vitamin A yang cukup tinggi. Dalam
per 50 gram cabai ditemukan sekitar 3700 IU vitamin A, terutama untuk cabai
merah kecil maupun besar. Jadi, mengkonsumsi cabai ternyata sangat
menyehatkan.
i. Melon
Melon adalah buah yang memiliki rasa manis dan menyegarkan. Musim
melon di Indonesia biasanya terjadi saat musim kemarau sehingga sesuai untuk
menyegaran badan. Namun selain melon menjadi buah yang menyegarkan dan
manis ternyata juga sangat baik untuk kesehatan. dalam 100 gram buah melon
ditemukan kadar vitamin A hingga 5400 IU. Selain itu melon juga kaya akan nutrisi
lain yang penting untuk kesehatan tubuh.
j. Selada
k. Kacang Kapri
Kacang kapri atau kacang polong adalah jenis kacang yang banyak
mengandung nutrisi. Kacang ini bisa diolah menjadi campuran sup atau beberapa
jenis sayur. Dan cemilan kacang kapri atau kacang polong biasanya dikeringkan
dan ditambah dengan garam. Rasa kacang yang gurih dan renyah membuat semua
orang suka dengan kacang polong. Kandungan vitamin A yang ditemukan dalam
100 gram kacang hijau mencapai 3300 IU. Kacang hijau memiliki kandungan
lemak yang rendah, namun banyak mengandung protein dan serat
l. Aprikot
12
Aprikot adalah buah dengan warna oranye yang memiliki rasa manis
menyegarkan. Buah ini biasanya disajikan sebagai buah kering dan menjadi salah
produk impor. Buah ini memiliki kandungan zat anti oksidan tinggi dan bisa
mensuplai energi untuk tubuh. Kandungan vitamin A dalam 100 gram buah aprikot
kering mencapai 94 % dari nilai kandungan vitamin A yang disarankan untuk orang
dewasa.
m. Brokoli
Brokoli adalah jenis sayuran hijau yang masuk dalam sayur persilangan.
Sayur brokoli bisa diolah menjadi campuran sup atau beberapa jenis masakan lain.
Warna hijau dalam sayur brokoli akan sangat menyegarkan. Sayuran ini juga
memiliki rasa manis dan renyah. Kandungan vitamin A dalam 50 gram brokoli
adalah sekitar 1200 IU. Meskipun kandungan vitamin A ini tidak terlalu besar,
namun bisa membantu kebutuhan vitamin A harian untuk semua usia
n. Paprika Merah
Paprika adalah salah satu jenis sayur yang memiliki bentuk seperti tomat. Ada
dua jenis paprika yang bisa kita temukan, paprika hijau dan merah. Paprika pada
dasarnya memiliki rasa pedas seperti cabai, sehingga paprika bisa menjadi
pengganti cabai. Paprika merah memiliki beberapa kandungan zat yang kaya
dengan anti oksidan tinggi, vitamin A (1 paprika berukuran sedang bisa memiliki
kandungan vitamin A sebesar 3700 IU).
o. Pepaya
Pepaya menjadi buah yang sangat banyak digemari di Indonesia. Buah ini
tumbuh subur di negara tropis. Buah pepaya memiliki daging buah yang sangat
lunak, manis dan menyegarkan. Selain itu buah pepaya dipercaya karena memiliki
kandungan mineral, zat anti oksidan, vitamin dan sumber enzim. Bahkan pepaya
juga bisa menjadi sumber vitamin A hingga 1554 IU. Konsumsi buah pepaya secara
rutin dapat meningkatkan kesehatan ,
p. Tomat
13
Tomat adalah buah yang mudah kita temukan dan bisa tumbuh sepanjang
musim. Warna tomat yang merah dan kandungan air yang cukup tinggi membuat
semua orang menyukai tomat. Pemakaian tomat bisa digunakan sebagai bumbu
masakan, buah, jus atau campuran salad. Tomat memiliki kandungan kalori yang
sangat rendah, tapi kaya akan mineral dan vitamin. Bahkan dalam 1 buah tomat
yang berukuran sedang ditemukan sekitar 1020 IU vitamin A
14
30-49 tahun 500
50-64 tahun 500
65-80 tahun 500
80+ tahun 500
Hamil (+an)
Trimester 1 +300
Trimester 2 +300
Trimester 3 +350
Menyusui (+an)
6 bulan pertama +350
6 bulan kedua +350
15
BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Kekurangan Vitamin A
16
mendapat kapsul vitamin A dan imunisasi di posyandu maupun puskesmas, serta
anak yang kurang/jarang makan makanan sumber vitamin A.
17
lemak dan hubungannya antara hal-hal ini merupakan faktor penting dalam
terjadinya kekurangan vitamin A.
Penyebab lain KVA pada balita dikarenakan kurang makan sayuran dan buah-
buahan berwarna serta kurang makanan lain sumber vitamin A seperti : daun
singkong, bayam, tomat, kangkung, daun ubi jalar, wortel, daun pepaya, kecipir,
daun sawi hijau, buncis, daun katu, pepaya, mangga, jeruk, jambu biji, telur ikan
dan hati. Akibatnya menurun daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit (Depkes
RI, 2005).
18
Sementara studi yang dilakukan Nutrition and Health Surveillance
System (NSS), Departemen Kesehatan, tahun 2001 menunjukkan sekitar 50 persen
anak Indonesia usia 12-23 bulan tidak mengonsumsi vitamin A dengan cukup dari
makanan sehari-hari. Oleh karena itu sangat penting untuk mngetahui masalah
Kurang vitamin A (KVA).
19
5. Adanya kerusakan hati, seperti pada kwashiorkor dan hepatitis kronik,
menyebabkan gangguan pembentukan RBP (Retinol Binding Protein) dan
pre-albumin yang penting untuk penyerapan vitamin A.
20
Kelompok umur yang terutama mudah mengalami kekurangan vitamin A
adalah kelompok bayi usia 6-11 bulan dan kelompok anak balita usia 12-59 bulan
(1-5 tahun). Sedangkan yang lebih berisiko menderita kekurangan vitamin A adalah
bayi berat lahir rendah kurang dari 2,5 kg, anak yang tidak mendapat ASI eksklusif
dan tidak diberi ASI sampai usia 2 tahun, anak yang tidak mendapat makanan
pendamping ASI yang cukup, baik mutu maupun jumlahnya, anak kurang gizi atau
di bawah garis merah pada KMS, anak yang menderita penyakit infeksi (campak,
diare, TBC, pneumonia) dan kecacingan, anak dari keluarga miskin, anak yang
tinggal di dareah dengan sumber vitamin A yang kurang, anak yang tidak pernah
mendapat kapsul vitamin A dan imunisasi di posyandu maupun puskesmas, serta
anak yang kurang/jarang makan makanan sumber vitamin A.
Penyebab lain KVA pada balita dikarenakan kurang makan sayuran dan buah-
buahan berwarna serta kurang makanan lain sumber vitamin A seperti : daun
singkong, bayam, tomat, kangkung, daun ubi jalar, wortel, daun pepaya, kecipir,
daun sawi hijau, buncis, daun katu, pepaya, mangga, jeruk, jambu biji, telur ikan
dan hati. Akibatnya menurun daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
(Depkes RI, 2005)
21
dan penyakit infeksi yang lebih tinggi pada anak. Mikhail (2013) dalam (Muliah, et
al., 2017) mengatakan bahwa kurangnya asupan vitamin A dapat dikaitkan dengan
terhambatnya pertumbuhan dikarenakan kurangnya vitamin A dapat mengurangi
sekresi terhadap serum IGF-1 yang bertanggung jawab untuk sekresi hormon
pertumbuhan (Mikhail, dkk., 2013) . Kekurangan vitamin A, vitamin C, dan zink
dapat meningkatkan risiko anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran
pernapasan, diare, dan demam. (Elvandari, et al., 2017)
Masalah kurang vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah gizi mikro
utama yang masih terjadi di Indonesia, terutama terjadi pada anak-anak balita.
Dalam hal hubungan KVA dengan tingkat infeksi, perlu mendapat perhatian
khusus, terutama karena selain menimbulkan penyakit mata, diduga menimbulkan
penyakit infeksi saluran penafasan, infeksi pada usus (diare), komplikasi pada
campak yang menyebabkan kematian, infeksi pada ginjal dan kantung kemih. Hal
ini dapat dicegah dan ditangulangi dengan program KIE, fortifikasi dan distribusi
kapsul vitamin A dosis tinggi. (Pratiwi, 2013)
22
‘’Itu berarti 19,4 persen bayi dan balita di Jabar kekurangan vitamin A,’’ ujar
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Alma Lucyati, dalam konferensi pers
pencanangan bulan pemberian kapsul vitamin A bagi bayi dan anak, Jumat (30/1).
Saat ini, jumlah sasaran bayi (0-11 bulan) di Jabar sebanyak 462.363 orang dan
balita (1-5 tahun) 3.126.133 orang.
‘’Kami sudah menyiapkan 1,2 juta kapsul untuk bayi dan tujuh juta kapsul
untuk balita,’’ cetus Alma. Jumlah itu, bisa mencukupi kebutuhan satu tahun ini.
Pelaksanannya sendiri akan dimulai serentak pada Senin (2/2) dan berlanjut selama
sebulan. Secara resmi, penetesan di posyandu Dahlia, Kelurahan Baros, Kecamatan
Cimahi tengah, Kota Cimahi.
Bagi orang tua yang ingin mendapatkan vitamin A ke dokter swasta atau
dokter spesialis, Alma mengaku tidak bisa mencegahnya. ‘’Silahkan saja, asalkan
pendataannya masuk ke puskesmas agar cakupan imunisasi kita jelas,’’ ungkapnya.
23
dan Depok. Sedangkan cakupan bayi terendah berada Kota Bekasi, Banjar, Kab
Tasikmala dan Karawang.
24
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
Adawiah, R. (2016, januari 7). All About KVA (Kurang Vitamin A). Retrieved from
Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/rabiatuladawiah/551110aea33311c539ba95
4f/all-about-kva-kurang-vitamin-a
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Arisman. 2002. Gizi dalam daur kehiduan.Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Palembang. Proyek peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Desi dan Dwi 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta. Nuha Medika.
Departemen Kesehatan RI, Konsumsi Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas.
Deteksi dan tatalaksanakasus xeroftalmia : pedoman bagi tenaga kesehatan.
(2003). Jakarta: Departemen Kesehatan R.I.
Depkes RI,2003
Depkes RI, 2005
https://www.republika.co.id/berita/shortlink/28827
26
dengan Kejadian Underweight pada Balita di Provinsi Jawa Timur. Media
Gizi Indonesia, Volume 12, pp. 40-46.
Pratiwi, Y. S., 2013. Kekurangan Vitamin A (KVA) dan Infeksi. The Indonesian
Journal of Health Science, Volume 3, pp. 207-210.
27