Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH GIZI

(AIR)

Dosen Pembimbing :

Dian Ramadin Akbar, S.Kep. Ns, M.Kep

Disusun Oleh :

Adam Yusuf NIM.1801096


Akhmad Rizal Lukman Thoriq NIM.1801097
Dwi Maslukhah NIM.1801106
Nur Farid Isnainiyah NIM.1801124
Sinta Nuriyah NIM.1801132
Xena Delfina Antonio NIM.1801139
Halimatus Sa’diyah NIM.1801110

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAHAN KOTA PASURUAN


Jl. KH Mansyur No.207, Tembokrejo, Purworejo
Kota Pasuruan, Jawa Timur 67118, Telp (0343) 426730
2019

Page
0
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji hanya bagi-Nya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad Saw beserta keluarga dan para
sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, inayah-Nya. Sehingga penulisan
makalah yang berjudul “Air” dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak menerima bantuan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, kami tidak lupa mngucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnnya kepada teman-teman dan dosen mata kuliah
Gizi.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa
Akper Kerta Cendekia khususnya kelas 2B. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan
dan kesalahan. Maka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk meyempurnakan makalah ini.
Dengan makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.

Pasuruan, 23 Juli 2019

Penulis

Page
1
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
2.1 Air ........................................................................................................ 3
2.1.1 Definisi Air ................................................................................ 3
2.1.2 Fungsi Air ,................................................................................ 4
2.1.3 Distribusi Cairan Tubuh ............................................................. 5
2.2 Keseimbangan Air ................................................................................ 7
2.3 Kebutuhan Air .................................................................................. 7
2.4 Sumber air ........................................................................................ 8
2.5 Rumus Menghitung IWL ( Insensible Water Loss) ............................ 9
2.6 Tehnik Menghitung Balance Cairan (Anak) ....................................... 9
2.7 Tehnik menghitung Balance Cairan (Dewasa) ................................... 11
2.8 Penghitungan Balance Cairan Untuk Dewasa ...................................... 12

BAB III PENUTUP .................................................................................. 14


3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 14
3.2 Saran ..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 15

Page
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan
komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi
penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita. Bahkan dalam makanan yang
kering sekalipun, seperti buah kering, tepung, serta biji-bijian, terkandung air
dalam jumlah tertentu.
Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda,
baik itu bahan makanan hewani maupun nabati. Air berperan sebagai pembawa
zat-zat makanan dan sisa-sisa metabolisme, sebagai media reaksi yang
menstabilkan pembentukan biopolimer, dan sebagainya.
Air adalah cairan tubuh yang merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55 - 60 %
dari berat badan orang dewasa atau 70 % dari bagian tubuh tanpa lemak (lean
body mass). Angka ini lebih besar untuk anak-anak. Pada proses menua manusia
kehilangan air. Kandungan air tubuh bayi pada waktu lahir adalah 75 % berat
badan, sedangkan pada usia tua manjadi 50 %. Kehilangan ini sebagian besar
berupa kehilangan cairan ekstraselular. Kandungan relatif tubuh berbeda antar
manusia, bergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak.kandungan
air atlet lebih banyak daripada nonatlet, kandungan air pada laki-laki lebih banyak
daripada perempuan, dan kandungan air pada anak muda lebih banyak daripada
orang tua. Sel-sel yang aktif secara metabolik, seperti sel-sel otot dan visera (alat-
alat yang terdapat dalam rongga badan, seperti paru-paru, jantung, dan jeroan)
mempunyai konsentrasi air paling tinggi, sedangkan sel-sel jaringan tulang dan
gigi paling rendah.
Berdasarkan uraian di atas, maka di buatlah makalah mengenai Air (Cairan
Tubuh) untuk mengetahui pengertian air sebagai bagian utama tubuh, fungsi serta
manfaat air bagi tubuh, agar manusia senantiasa memperhatikan keseimbangan air
dalam tubuhnya.

Page
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari air sebagai cairan dalam tubuh ?
2. Apa fungsi dari air bagi tubuh ?
3. Bagaimana tehnik menghitung balance cairan (Dewasa) ?
4. Bagaimana rumus menghitung iwl ( Insensible Water Loss) ?
5. Bagaimana distribusi cairan tubuh?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi air sebagai cairan dalam tubuh.
2. Untuk mengetahui fungsi air bagi tubuh.
3. Untuk mengetahui tehnik menghitung balance cairan (Dewasa).
4. Untuk mengetahui rumus menghitung iwl ( Insensible Water Loss).
5. Untuk mengetahui distribusi cairan tubuh.

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa mampu memahami definisi air sebagai cairan dalam tubuh.
2. Mahasiswa mampu memahami fungsi air bagi tubuh.
3. Mahasiswa mampu memahami tehnik menghitung balance cairan (Dewasa).
4. Mahasiswa mampu memahami rumus menghitung iwl ( Insensible Water
Loss).
5. Mahasiswa mampu memahami distribusi cairan tubuh.

Page
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Air
2.1.1 Definisi Air
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat
manusia dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga
merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat
mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita. Bahkan
dalam makanan yang kering sekalipun, seperti buah kering, tepung, serta biji-
bijian, terkandung air dalam jumlah tertentu.
Air adalah cairan tubuh yang merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55
- 60 % dari berat badan orang dewasa atau 70 % dari bagian tubuh tanpa
lemak (lean body mass). Angka ini lebih besar untuk anak-anak. Pada proses
menua manusia kehilangan air. Kandungan air tubuh bayi pada waktu lahir
adalah 75 % berat badan, sedangkan pada usia tua manjadi 50 %. Kehilangan
ini sebagian besar berupa kehilangan cairan ekstraselular. Kandungan relatif
tubuh berbeda antar manusia, bergantung pada proporsi jaringan otot dan
jaringan lemak.kandungan air atlet lebih banyak daripada nonatlet, kandungan
air pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan, dan kandungan air pada
anak muda lebih banyak daripada orang tua. Sel-sel yang aktif secara
metabolik, seperti sel-sel otot dan visera (alat-alat yang terdapat dalam rongga
badan, seperti paru-paru, jantung, dan jeroan) mempunyai konsentrasi air
paling tinggi, sedangkan sel-sel jaringan tulang dan gigi paling rendah.
Bila badan manusia hidup dianalisis komposisi kimianya, maka akan
diketahui bahwa kandungan airnya rata-rata 65 % atau sekitar 47 liter per
orang dewasa. Setiap hari sekitar 2,5 liter harus di ganti dengan air yang baru.
Diperkirakan dari sejumlah air yang harus diganti tersebut 1,5 liter berasal
dari air minum dan 1 liter berasal dari bahan makanan yang dikonsumsi.

Page
5
Tabel Kandungan air beberapa komoditi.
Bahan Kandungan air Bahan Kandungan air
Tomat 94 % Ikan teri kering 38 %
93 % Daging sapi 66 %
Semangka
92 % Roti 36 %
Kol 85 % Buah kering 28 %
Nanas 90 % Susu bubuk 14 %
88 % Tepung terigu 12 %
Kacang
hijau
Susu sapi

Kandungan air beberapa bahan makanan yang umum seperti terlihat


pada tabel 1 menunjukkan bahwa banyaknya air dalam suatu bahan tidak
dapat ditentukan dari keadaan bahan fisik bahan tersebut. Misalnya buah
nanas memiliki kandungan air yang lebih besar daripada buah kol, kandungan
air pada susu lebih besar daripada kacang hijau, sedangkan susu bubuk dan
terigu seakan-akan tidak mengandung air.
Sebuah molekul air terdiri dari sebuah atom oksigen yang berikatan
kovalen dengan dua atom hidrogen. Hidrogen dan oksigen mempunyai daya
padu yang sangat besar antara keduanya. Keunikan air terjadi berkat ikatan
pemadu kedua unsurnya. Perangkaian jarak atom-atomnya mirip kunci yang
masuk lubangnya, kecocokannya begitu sempurna sehingga air tegolong
senyawa alam yang paling mantap. Semua atom dalam molekul air terjalin
menjadi satu oleh ikatan yang kuat, yang hanya dapat dipecahkan oleh
perantara yang paling agresif, misalnya energi listrik atau zat kimia seperti
logam kalium.

2.1.2 Distribusi Cairan Tubuh


Cairan tubuh merupakan media semua reaksi kimia di dalam sel. Tiap
sel mengandung cairan intraseluler (cairan di dalam sel) yang komposisinya
paling cocok untuk sel tersebut dan berada didalam cairan ekstraseluler

Page
6
(cairan di luar sel) yang cocok pula. Cairan ekstraseluler terdiri atas cairan
interstial atau interselular (sebagian besar) yang terdapat di sela – sela sel dan
cairan intravascular berupa plasma darah. Semua cairan tubuh setiap waktu
kehilangan dan mengalami penggantian bagian – bagiannya, namun
komposisi cairan dalam tiap kompartemen dipertahankan agar selalu berada
dalam keadaan homeostatis/tetap. Keseimbangan cairan di setiap
komparetemen menentukan volume dan tekanan darah.
Tabel Skema distribusi cairan di dalam tubuh

Cairan tubuh total


45 1
Ekstraselular Intraselular
15 1 30 1
Darah/ intervaskular Interselular/ interestial
31 12 1 Na:K = 1:10
Na:K = 28:1 Na:K = 28:1

Seseorang yang mempunyai berat badan 70kg mengandung kurang


lebih 45 liter air, 30 liter diantaranya merupakan cairang intraseluler dan 15
liter cairan ekstraseluler. Seperlima dari cairan ekstraseluler (3 liter) adalah
cairan intravascular dan selebihnya (12 liter) cairan interseluler (termasuk
cairan serebrospinal, sekresi saluran cerna, cairan dalam mata dan telinga).

2.1.3 Fungsi Air Distribusi Cairan Tubuh


Air memiliki berbagai fungsi dalam proses vital tubuh :
1. Pelarut dan alat angkut.
Air di dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi berupa
monosakarida, asam amino, lemak, protein, vitamin dan mineral serta
bahan-bahan lain yang diperlukan tubuh seperti oksigen dan hormone-
hormon. Zat-zat gizi dan hormone ini dibawa ke seluruh sel yang
membutuhkan. Disamping itu, air sebagai pelarut mengangkut sisa-sisa

Page
7
metabolisme, termasuk karbondioksida dan ureum untuk dikeluarkan dari
tubuh melalui paru-paru, kulit dan ginjal.
2. Katalisator.
Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologic dalam
sel, termasuk di dalam saluran cerna. Air diperlukan pula untuk memecah
dan menghidrolisis zat gizi kompleks menjadi bentuk-bentuk lebih
sederhana.
3. Pelumas.
Air berperan sebagai pelumas dalam cairan sendi-sendi tubuh
4. Fasilisator pertumbuhan.
Air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk pertumbuhan.
Dalam hal ini air berperan sebagai zat pembangun.
5. Pengatur suhu.
Karena kemampuan air untuk menyalurkan panas, air memegang
peranan dalam mendistribusikan panas dalam tubuh. Sebagian panas yang
dihasilkan dari metabolisme energy diperlukan untuk mempertahankan
suhu tubuh pada 37oC. Suhu ini paling cocok untuk bekerjanya enzim-
enzim didalam tubuh. Kelebihan panas yang diperoleh dari metabolisme
energi perlu segera disalurkan keluar. Sebagian besar pengeluaran
kelebihan panas ini dilakukan melalui penguapan air dari permukaan
tubuh. Kehilangan panas melalui kulit merupakan 25% dari pengeluaran
energy basal. Kehilangan air yang terjadi sebanyak 350-700 ml/hari pada
suhu dan kelembaban lingkungan normal dinamakan kehilangan air
insensible atau secara tidak sadar. Lemak dibawah kulit berperan sebagai
bahan isolasi yang mengurangi kecepatan panas hilang dari tubuh.
6. Peredam benturan.
Air dalam mata, jaringan saraf tulang belakang, dan dalam kantung
ketuban melindungi organ-organ tubuh dari benturan.

Page
8
2.2 Keseimbangan Air
Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang
masuk dan keluar tubuh. Melalui mekanisme keseimbangan, tubuh berusaha agar
cairan di dalam tubuh setiap waktu berada di dalam jumlah yang tetap atau
konstan. Ketidakseimbangan terjadi pada dehidrasi (kelebihan  air secara
berlebihan) dan intoksikasi air (kelebihan air). Konsumsi air terdiri atas air yang
diminum dan yang diperoleh dari makanan, serta air yang diperoleh sebagai hasil
metabolisme. Air yang keluar dari tubuh termasuk yang dikeluarkan sebagai urin,
air di dalam feses, dan air yang dikeluarkan melalui kulitdan paru-paru.
Tabel Keseimbangan air
Masukan Jumlah (ml) Ekskresi/Keluaran Jumlah (ml)
Air air
Cairan                          550 - 1500 Ginjal                              500 - 1400
Makanan                      700 - 1000 Kulit                                450 - 900
Air metabolik               200 - 300 Paru-paru                                  350
Feses                                         150
                                  1450 – 2800
                                       1450 – 2800

2.3 Kebutuhan Air


Kebutuhan air sehari dinyatakan sebegai proporsi terhadap jumlah energi yang
dikeluarkan tubuh dealam keadaan lingkungan rata-rata. Untuk orang dewasa
diperlukan sebanyak 1,0 – 1,5 ml/kkal, sedangkan untuk bayi 1,5 ml/kkal.

Page
9
Jalur pengaturan keseimbangan air oleh ginjal dan otak.
Bila aliran darah berkurang Bila konsentrasi garam
ginjal mengeluarkan enzim naik : rangsangan terhadap
renin kelenjar pituitari

Renin

Kelenjar hipofise
Darah
Renin mengubah Kelenjar hipofise melepas
angiotensinogen menjadi bentuk hormon antidiuretika
aktif angiotensis renin /ADH

Angiotensin

Kelenjar adrenal Pembuluh darah


Kelenjar adrenal Pembuluh darah
mengeluarkan mengkerut, meningkatkan
Kelenjaraldosteron
pituitari tekanan darah

Kelenjar pituitari
Kelenjar pituitari melepas
ADH

Ginjal menahan Na dan H2O, dengan demikian meningkatkan tekanan darah

2.4 Sumber Air


Disamping sumber air yang nyata berupa air dan minuman lain, hampir semua
makanan mengandung air. Sebagian besar buah dan sayuran mengandung sampai
95 % air, sedangkan daging, ayam, dan ikan sampai 70-80 %. Air juga dihasilkan
di dalam tubuh sebagai hasil metabolisme energi.

Page
10
2.5 Rumus Menghitung IWL ( Insensible Water Loss)
1. Rumus menghitung balance cairan

CM – CK – IWL

Keterangan :
CM : Cairan Masuk
CK : Cairan Keluar
2. Rumus IWL
     
IWL = (15 x BB )
                   24 jam

Contoh: Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37⁰C


IWL = (15 x 60 )  = 37,5 cc/jam
                    24 jam
  *kalo dlm 24 jam ----> 37,5 x 24 = 900cc             
*Rumus IWL Kenaikan Suhu
   [(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu]  + IWL normal
                             24 jam
Contoh:  Tn.A BB 60kg, suhu= 39⁰C, CM= 200cc
IWL = [(10%x200)x(39⁰C-37⁰C)] + 37,5cc
                                 24 jam
= (20x2) + 37,5cc
                    24
              = 1,7 + 37,5 = 39cc/jam

2.6 Tehnik Menghitung Balance Cairan (Anak)


Menghitung Balance cairan anak tergantung tahap umur,  untuk
menentukan Air Metabolisme, menurut Iwasa M, Kogoshi S dalam Fluid
Tehrapy Bunko do (1995) dari PT. Otsuka Indonesia yaitu:
1. Usia Balita (1 - 3 tahun)      : 8 cc/kgBB/hari

Page
11
2. Usia 5 - 7 tahun                    : 8 - 8,5 cc/kgBB/hari
3. Usia 7 - 11 tahun                  : 6 - 7 cc/kgBB/hari
4. Usia 12 - 14 tahun               : 5 - 6 cc/kgBB/hari
Untuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak = (30 - usia anak dalam
tahun) x cc/kgBB/hari
 Jika anak mengompol menghitung urine 0,5 cc - 1 cc/kgBB/hari
Contoh :
An X (3 tahun) BB 14 Kg, dirawata hari ke dua dengan DBD, keluhan
pasien menurut ibunya: "rewel, tidak nafsu makan; malas minum, badannya
masih hangat; gusinya tadi malam berdarah" Berdasarkan pemeriksaan fisik
didapat data: Keadaan umum terlihat lemah, kesadaran composmentis, TTV:
HR 100 x/menit; T 37,3 °C;  petechie di kedua tungkai kaki, Makan /24 jam
hanya 6 sendok makan, Minum/24 jam 1000 cc; BAK/24 jam : 1000 cc,
mendapat Infus Asering 1000 cc/24 jam. Hasil pemeriksaan lab Tr terakhir:
50.000. Hitunglah balance cairan anak ini!
Input cairan:  Minum     : 1000 cc            
           Infus : 1000 cc                                       
           AM    : 112 cc    +     (8 cc x 14 kg)                          
                          -------------------------
                                            2112 cc
  Out put cairan : Muntah : 100 cc
                                 Urin      : 1000 cc
                                 IWL     :   378 cc   +    (30-3 tahun) x 14 kg
              -----------------------------
                                                   1478 cc
Balance cairan = Intake cairan - Output Cairam
                                2112 cc - 1478 cc
                 + 634 cc  

Page
12
Sekarang hitung balance cairannya jika suhu An x 39,8 °C  !
yang perlu diperhatikan adalah penghitungan IWL pada kenaikan suhu
gunakan rumus: 
IWL + 200 ( Suhu Tinggi - 36,8  °C) 36,8 °C adalah konstanta.
IWL An X  = 378 + 200 (39,8 °C - 36,8  °C)
                     378 + 200 (3)
                       378 + 600
                       978 cc
Maka output cairan An X =  Muntah : 100 cc
                                                     Urin : 1000 cc
                                                     IWL : 978 cc   +
                                                      -------------------------
                                                                             2078 cc
Jadi Balance cairannya = 2112 cc - 2078 cc
                                               + 34 cc.
Ingat menghitung Balnce cairan harus kumpulan data/24 jam!!!!!!

2.7 Tehnik menghitung Balance Cairan (Dewasa)


1. Menghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan berbagai faktor,
diantaranya Berat Badan dan Umur..karena penghitungannya antara usia anak
dengan dewasa berbeda.
2. Menghitung balance cairanpun harus diperhatikan mana yang termasuk
kelompok Intake cairan dan mana yang output cairan. Berdasarkan kutipan
dari Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid Therapy do  (PT. Otsuka Indonesia)
penghitungan wajib per 24 jam bukan pershift..

Page
13
2.8 Penghitungan Balance Cairan Untuk Dewasa
Input cairan Air (makan+Minum)  = ......cc
Cairan Infus               = ......cc
Therapi injeksi           = ......cc
Air Metabolisme        = ......cc   
(Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)
Output cairan Urine = ......cc
Feses = .....cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
Muntah/perdarahan cairan drainage luka/ cairan NGT
terbuka   = .....cc
IWL = .....cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
(Insensible Water Loss)

Contoh Kasus:
 Tn Y  (35 tahun) , BB 60 Kg; dirawat dengan post op Laparatomi hari
kedua..akibat appendix perforasi, Keadaan umum masih lemah, kesadaran
composmentis..Vital sign TD: 110/70 mmHg; HR 88 x/menit; RR 20 x/menit,
T 37 °C: masih dipuasakan, saat ini terpasang NGT terbuka cairan berwarna
kuning kehijauan sebanyak 200 cc; pada daerah luka incici operasi terpasang
drainage berwarna merah sebanyak 100 cc, Infus terpasang Dextrose 5% drip
Antrain 1 ampul /kolf : 2000 cc/24 jam., terpasang catheter urine dengan
jumlah urine 1700 cc, dan mendapat tranfusi WB 300 cc; mendapat antibiotik
Cefat 2 x 1 gram  yg didripkan dalam NaCl 50 cc setiap kali pemberian,
Hitung balance cairan Tn Y!
Input Cairan : Infus = 2000 cc
                          Tranfusi WB =  300 cc
                          Obat injeksi =  100 cc
                          AM             =  300 cc  (5 cc x 60 kg)    +
                          ----------------------------------
                                                   2700 cc 

Page
14
Output cairan :Drainage = 100 cc
                        NGT           = 200 cc
Urine = 1700 cc
IWL   = 900 cc     (15 cc x 60 kg)  +
                        ----------------------------------
                                    2900 cc
Jadi Balance cairan Tn Y dalam 24 jam : Intake cairan - output cairan
                                                              2700 cc - 2900 cc
                                                              - 200 cc.
Bagaimana jika ada kenaikan suhu? maka untuk menghitung output terutama
IWL gunakan rumus :
IWL + 200 (suhu tinggi - 36,8 .°C), nilai 36,8 °C adalah konstanta
Andaikan suhu Tn Y adalah 38,5 °C, berapakah Balance cairannya?
berarti nilai IWl Tn Y= 900 + 200 (38,5 °C  - 36,8 .°C)
                 = 900 + 200 (1,7)
                                = 900 + 340 cc
                                = 1240 cc
Masukkan nilai IWL kondisi suhu tinggi dalam penjumlahan kelompok
Output :
Drainage = 100 cc
NGT = 200 cc
Urine           =  1700 cc 
IWL            =  1240 cc   +
--------------
                      3240 cc
Jadi Balance cairannya dalam kondisi suhu febris pada Tn Y adalah : 2700 cc
- 3240 cc =  -540 cc

Page
15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa air adalah cairan
tubuh yang merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55 - 60 % dari berat badan
orang dewasa atau 70 % dari bagian tubuh tanpa lemak (lean body mass) yang
berfungsi sebagai pelarut dan alat angkut, katalisator, pelumas, fasilitator
pertumbuhan, pengatur suhu, dan peredam benturan.

3.2 Saran
Diharapkan makalah ini bisa menjadi bagian dari referansi belajar seluruh
mahasiswa Biologi

Page
16
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita . 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
https://www.academia.edu/20206375/Perhitungan_Zat_Gizi
http://int.search.myway.com/search/GGmain.jhtml?n=785849e9&p2=%5EBNF
%5Exdm003%5ES31991%5Eid&ptb=38CF92EF-49F4-4F92-ADFD-
437109708868&qs=&si=EAIaIQobChMI_Km916Sq4gIVkbrACh1qGwJKEAAYAS
AAEgLiRvD_BwE&ss=sub&st=tab&trs=wtt&tpr=sbt&enc=2&searchfor=WF40OCe
kf9Drlc6ttrB_F-268VyW9hfCZcTJDHP19LQ-
ZRuthqdqxFZ0uV432SQPNxdyWM3qLzaAVn_kLwzaz8uShVNIIuluNo2kY3LTcBj
Vkd5Ypj5-wShIsUDtH-
X23UghyjGJCNDoLWtuAbfkJhWNQ8oLBdo1RVjxFqB2OrxnKAQ2LaxowgxsnRz
lNjiClZFHI7OP0T6_97oTFRcF43OBDGdbqPctTB-
n2Jeyw7aThuS2RI9a_poZ35y_8yxA3DN98cxZbtEwhxjFTD-
yyU6YqEBaP3669qbAOi0UOZP8CdHQh8i0XKiL1IxWBdtcE_FYnRsZ3nQmOOk
N6igPUg&ts=1564035514929

Page
17

Anda mungkin juga menyukai