TABLE MANNER
DISUSUN OLEH :
PRODI D3 KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafaatnya kita nantikan kelak.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan
sehat, sehingga makalah yang berjudul “Table Manner” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengmbangan
Kepribadian. Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi masyarakat.
Demikian yang dapat kami sampaikan, akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oleh sebab itu, berdasarkan hal-hal diatas menjadi dasar bagi penulis
untuk membahas mengenai Table Manner dalam makalah ini agar dapat
menjadi sumber literatur atau daftar pustaka bagi pembaca.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Table Manner?
2. Bagaimana teknik atau tata cara Table Manner?
3. Bagaimana aturan penempatan alat makan?
4. Apa saja aturan umum Table Manner?
5. Apa saja jenis dan fungsi peralatan makan dan minum?
C. Tujuan
1. Mengetahui defenisi Table Manner
2. Mengetahui dan memahami teknik dan tata cara Table Manner
3. Mengetahui dan memahami penempatan alat makan
4. Mangetahui dan memahami aturan umum Table Manner
5. Mengetahui jenis dan fungsi peralatan makan dan minum
D. Manfaat
Berdasarkan tujuan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
manfaat dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi pembaca yaitu sebagai bahan literatur serta menambah wawasan
mengenai Table Manner atau sebagai bahan literatur mengenai materi
yang dibahas.
2. Bagi penulis yaitu untuk melatih kedisiplinan, pola pikir serta
kemampuan untuk belajar membuat makalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Teknik Dan Tata Cara Table Manner
Berkembangnya zaman menjadikan semua aspek kehidupan manusia
juga ikut berkembang. Salah satu bidang yang berkembang adalah dalam
bidang makanan. Saat ini makanan tidak hanya dijadikan sebagai kebutuhan
pokok manusia, tetapi melalui makanan orang dapat melakukan berbagai hal,
diantaranya yaitu proses komunikasi, negosiasi dan diskusi antar personal
ataupun antar lembaga, bahkan antar Negara. Jamuan makan yang
diselenggarakan secara formal biasanya menyajikan hidangan-hidangan
dengan standar internasional, sehingga diperlukan pengetahuan yang luas
agar kita dapat mengatahui etiket makan yang diterapkan.
Jamuan makan internasional biasanya dilakukan di restoran yang
bertaraf internasional atau dilakukan di hotel-hotel yang berbintang. Jenis
hidangan yang disajikan adalah hidangan-hidangan yang sudah menjadi
standar internasional. Dalam hal ini menu hidangan yang disajikan adalah
menu kontinental atau menu yang berasal dari Negaranegara di Eropa dan
Amerika. Menu hidangan yang disajikan dalam jamuan makan formal
biasanya adalah menu table d’hote, yaitu menu hidangan dimana semua
hidangan disajikan dalam satu kesatuan menu mulai dari hidangan pembuka
(appetizer) sampai dengan hidangan penutyp (dessert).
Pada saat kita sudah datang ke dalam ruangan acara jamuan makan,
ada beberapa sopan santun yang harus kita perhatikan selama kita
menghadiri acara tersebut, diantaranya yaitu bagaimana cara duduk, cara
menggunakan serbet, cara berbicara sampai pada cara mempergunakan alat
makan dan cara makan berbagai hidangan yang disajikan.
1. Cara Duduk
a. Posisi kursi diatur sedemikian rupa, tidak terlalu jauh atau terlalu
dekat dengan sisi meja
b. Posisi tubuh tetap tegak dan menghadap ke depan, tidak terlalu
membungkuk pada waktu makan.
c. Posisi tangan tetap menggantung.
d. Posisi tetap normal, tidak dilipat, tidak pula menumpang satu di atas
yang lainnya.
4
2. Cara Menggunakan Serbet Makan
Setelah duduk, kita dapat mengambil serbet makan yang berada
dihadapan kita, kemudian dibuka dan diletakkan diatas pangkuan.
Serbet makan hanya dipergunakan untuk menyeka bibir setiap kali
dipandang perlu. Mempergunakan bagian ujung yang ditopang jati
tengah dan telunjuk. Setiap kali habis dipergunakan, serbet makan
harus selalu kembali ke atas pangkuan. Pada saat jamuan selesai, serbet
makan tidak usah dilipat rapi, tetapi tidak juga meninggalkannya dalam
keadaan terlalu kusut.
3. Cara Berbicara
a. Hindarkan berbicara pada waktu ada makanan di dalam mulut.
b. Hindarkan berbicara dengan gerakan yang berlebihan apalagi
sambil memegang alat makan.
c. Hindarkan berbicara sambil melihat atau menunjuk kearah
seseorang atau meja lain agar tidak terjadi salah faham.
d. Hindarkan memotong pembicaraan orang lain, tunggu sampai
yang bersangkutan selesai dan minta maaf untuk mengganggu
sebentar.
e. Hindarkan berbicara dengan suara yang terlalu keras atau lemah.
f. Hindarkan bersikap yang berlebihan pada waktu berbicara, sikap
wajar adalah yang terbaik.
g. Hindarkan untuk menguasai pembicaraan dengan jalan memberi
kesempatan pada yang lain untuk berbicara.
5
sendok maupun dengan pisau, maka garpu dipegang di tangan
kiri.
c. Fungsi pisau : dipergunakan untuk memotong makanan dan
bukan untuk menyuapkan ke mulut. Dalam penggunaannya
dipegang dengan tangan kanan. Dalam etiket makan formal atau
internasional, ada beberapa arti peletakan alat makan,
diantaranya yaitu :
1) Ketika acara makan berlangsung sedangkan anda sedang
beristirahat atau berhenti makan sebentar, tetapi masih
berniat melanjutkan makan lagi
3) Selesai makan dan berarti piring sudah bias dia ngkat oleh
pelayan
6
4) Jika selesai makan sup yang dihidangkan dalam soup cup
dengan alasnya, letakkanlah sendok sup disebelah kanan atas
alas piring soup cup
7
dibandingkan dengan seafood yang berkulit keras seperti lobster atau
kepiting.
a. Cara Makan Steak
Untuk memakan steak diperlukan alat makan garpu dan pisau.
Garpu digunakan dengan tanagn kiri, sedangkan pisau digunakan
oleh tangan kanan. Cara memegang pisau dan garpu hendaknya
dipegang lebih diujung pinggir pegangannya. Jangan biarkan
ujung jari telunjuk terlalu jauh menyentuh tusukan garpu.
Sebelum memotong, tancapkan garpu disebelah kiri dalam dari
bagian daging yang akan dipotong kecil. Setelah itu potongan
daging langsung dimasukkan ke dalam mulut.
b. Cara Makan Unggas
Daging unggas di disajikan dalam suatu jamuan bias di makan
menggunakan alat makan atau pun di makan dengan tangan
langsung. Apabila unggas yang disajikan kering maka dapat
dimakan memakai tangan. Tetapi apabila unggas yang disajikan
menggunakan saus, hendaknya di makan dengan menggunakan
alat makan pisau dan garpu.
c. Cara Makan Ikan
Hidangan ikan sering juga disajikan dalam jamuan makan. Ikan
yang disajikan bisanya masih dalam keadaan utuh, tanpa
dipotongpotong atau di fillet terlebih dahulu. Adapun cara
memakannya adalah, pertama lepaskan sirip dan kulitnya. Kulit
ikan (bila tidak menyukainya) dapat dilepas dengan membuat
irisan sepanjang garis gelap disisi ikan, menggunakan pisau ikan.
Dengan demikian dapat menguliti kulit ikan yang menghadap ke
atas. Berdasarkan irisan yang telah dibuat, potong daging bagian
atas menjadi dua bagian, tarik dari durinya dan kini siap
dimakan.
d. Cara Makan Lobster
Lobster atau udang besar merupakan sajian yang sukup terkenal
karena harga dan kelezatannya. Tetapi beberapa orang memilih
8
menghindari hidangan tersebut karena cara makannya yang
sukar. Adapun cara memakan lobster adalah sebagai berikut :
pertama-tama ambil daging dengan melepaskan kulit bagian
ekornya terlebih dahulu. Daging bagian ini mudah di lepaskan
dan merupakan bagian yang banyak mengandung daging.
Selanjutnya dapat memotong bagian lain dengan menggunakan
alat khusus untuk menggunting lobster dan dagingnya
dikeluarkan menggunakan alat khusus juga.
e. Cara Makan Spaghetti
Spaghetti merupakan hidangan utama yang termasuk dalam
kelompok pasta. Hidangan ini merupakan hidangan khas dari
Negara Italia. Spaghetti bentuknya seperti mie dan dihidangkan
dengan berbagai saus. Adapun cara memakannya adalah dengan
menggunakan sendok ditangan kiri dan garpu ditangan kanan.
Tusuk spaghetti dengan ujung garpu, letakkan ujung garpu ke
dalam sendok kemudian putarlah garpunya. Setelah itu gulungan
spaghetti seukuran mulut yang ada di garpu tangan sebelah kanan
dimasukkan ke dalam mulut. Sendok hanya dipakai untuk
mengambil saus yang masih tertinggal dipiring.
8. Cara Minum
Dalam suatu jamuan makan resmi, minuman baik yang
mengandung alkohol maupun yang tidak biasanya disajikan dengan
gelas berkaki. Pada waktu minum, gelas tersebut dipegang pada bagian
bawah badan gelas. Hal lain yang perlu diperhatikan : minum setelah
mulut bebas dari makanan, hindarkan bunyi pada waktu meneguk
minuman. Jangan sekali-kali berkumur sebelum meneguk minuman.
Pada waktu sebelum minum, bibir supaya dibersihkan terlebih dahulu
sehingga tidak menimbulkan bekas pada bibir gelas.
9
9. Cara Makan Hidangan Penutup
Hidangan penutup (dessert) yang disajikan dalam acara jamuan
makan formal dapat berupa hot dessert, cold dessert ataupun frozen
dessert. Contoh hidangan penutup panas adalah crepes, soufflés, baked
pie. Cara makan untuk setiap hidangan penutup tentu saja berbeda,
karena alat yang dipergunakannya pun berbeda-beda untuk tiap
hidangan. Selain kue-kue atau eskrim, hidangan penutup yang biasa
disajikan dalam acara jamuan makan adalah buah-buahan.
a. Cara Makan Hidangan Penutup Panas
Hidangan penutup panas dapat berupa crepes, soufflés, baked
pie. Buah-buahan yang diolah seperti banana flambee, apple
flambee. Alat yang dipergunakan untuk makan hidangan penutup
panas diantaranya yaitu garpu, pisau dan sendok. Adapaun
hidangan yang memerlukan pisau dan garpu, untuk cara
memegang alatnya sama dengan memegang alat untuk hidangan
utama. Sedangkan untuk hidangan yang mempergunakan sendok,
maka sendok di pegang oleh tangan kanan.
b. Cara Makan Hidangan Penutup Dingin
Hidangan penutup dingin dapat berupa cake, kue-kue kecil atau
buah-buah. Alat yang dipergunakan untuk memakan hidangan
penutup dingin hampir sama dengan hidangan penutup panas,
yaitu pisau, garpu dan sendok. Tetapi untuk hidangan buah-
buahan dapat di makan langsung apabila buah-buahan tersebut
berkulit, seperti pisang dan jeruk. Tetapi untuk apel, nanas, dan
yang berukuran besar harus mempergunakan alat untuk
memakannya.
c. Cara Makan Hidangan Penutup Beku
Hidangan penutup beku dapat berupa ice cream, bombee, atau
shorbet. Es krim di makan dengan menggunakan sendok es krim
yang bentuknya lebih kecil jika dibandingkan dengan sendok
mkan. Sendok dipegang dengan tangan kanan, kemudian sendoki
10
es krim yang berada dalam gelas perlahan-lahan sampai habis,
(Cica Yulia, 2018).
2. Mengetahui jamuan
Biasanya dalam sesi jamuan formal akan disediakan beberapa jenis
makanan, dari mulai menu pembuka, menu utama, bahkan hingga menu
penutup. Hal ini dapat membuat memahami satu persatu makanan yang
dihidangkan. Gunanya untuk meghilankan terjadinya kesalahan waktu
untuk memulai makan.
11
4. Mengetahui fungsi peralatan makan
Satu hal yang tidak akan terlewat selama proses jamuan berlangsung
adalah peralatan makan yang disediakan. Pastikan sebelumnya telah
mengetahui alat-alat makan tersebut beserta fungsinya, untuk
menghindarkan kebingungan pada saat menggunakannya.
12
b. Plates
1) Dinner plate, yaitu piring ceper besar yang dipergunakan untuk
menyajikan hidangan utama. Berdiameter 26 cm.
2) Soup plate, adalah piring cekung yang biasa dipergunakan
untuk makan dirumah sehari – hari Indonesia ataupun
keperluan prasmanan dan untuk menyajikan sup. Diameter
soumap plate adalah 22 cm.
3) Dessert plate, yaitu piring tanggung yang dipergunakan untuk
menyajikan hidangan penutup, hidangan pembuka dan kadang
– kadang sebagai underliner atau alas sewaktu menyajikan
hidangan pembuka atau penutup. Diameter dessert plate adalah
18 cm.
4) B & B plate (Butter and Bread), yaitu dipergunakan untuk
menyajikan roti dan mentega, disebut juga side plate atau
quarter plate karena di dalam menata meja selalu diletakkan
disamping kiri garpu (dinner fork). Diameternya sekitar 15 cm.
5) Fish plate, yaitu piring untuk menyajikan hidangan ikan.
6) Breakfast plate, yaitu piring untuk hidangan makan pagi.
7) Show plate, yaitu piring ceper ukuran sedikit lebih besar dari
pada dinner plate, diberi dekorasi yang bagus untuk show.
c. Cups
1) Soup cup, adalah mangkuk berbentuk cangkir dengan ukuran
lebih besar dan mempunyai pegangan di kanan kirinya untuk
menyajikan sup cair. Diameternya sekitar 10 cm.
2) Tea cup, adalah cangkir teh yang gunanya untuk menyajikan
teh, diameternya sekitar 7 cm.
3) Coffee cup, adalah cangkir kopi yang gunanya untuk
menyajikan kopi, diameternya sekitar 6cm.
4) Demitasse cup, adalah cangkir kecil dengan diameter 5 cm
yang dipergunakan untuk menyajikan kopi kental (demitasse
coffee) sehabis makan malam.
13
5) Breakfast cup, adalah cangkir untuk menyajikan minuman
kopi/teh pada waktu makan pagi di restoran.
6) Egg dish, disebut juga dengan egg stand. Dipergunakan untuk
menyajikan telur rebus.
d. Saucer
1) Soup saucer, adalah tatakan soup cup dengan diameter 14 cm.
2) Tea saucer, adalah tatakan tea cup dengan diameter 14 cm.
3) Coffee saucer, adalah tatakan coffee cup dengan diameter 14
cm.
4) Demitasse saucer, adalah tatakan demitasse cup dengan
diameter 11 cm.
5) Breakfast saucer, adalah tatakan breakfast cup dengan diameter
14 cm.
e. Pots
1) Tea pot, adalah poci untuk menyajikan teh panas, bentuknya
agak membulat.
2) Coffee pot, adalah poci untuk menyajikan kopi panas,
bentuknya lurus tinggi keatas.
f. Jugs
1) Milk jug, adalah poci kecil untuk menyajikan susu atau krim.
2) Water jug, adalah poci kecil dengan tutup untuk menyajikan air
putih, biasanya digunakan pada pelayanan room service.
g. Bowl
1) Soup bowl, adalah mangkuk sup untuk menyajikan sup kental.
2) Cereal bowl, adalah piring cekung seperti mangkuk untuk
menyajikan bubur maupun sereal.
3) Finger bowl, adalah mangkuk tempat untuk mencuci tangan
yang diletakkan di atas meja makan.
14
4) Sugar bowl, adalah tempat untuk menempatkan gula yang
berada di atas meja makan.
5) Supreme bowl, adalah tempat untuk menyajikan shrimp
cocktail, ice cream di dalam kamar.
6) Butter bowl, adalah tempat mentega yang diletakkan di atas
meja makan.
2. Silverware
15
6) Vegetable bowl, adalah mangkuk sayuran beserta hidangan
utama pada pelayanan gaya Rusia dan Perancis.
7) Sugar bowl
8) Finger bowl
9) Hot food cover
10) Water pitcher
11) Ashtray
b. Flatware
Dapat terbuat dari bahan perak, stainless steel, chrom, kuningan
dan melamin. Bahan yang terbaik adalah stainless steel karena
tahan karat, kuat dan mudah dibersihkan. Flatware adalah alat
makan ataupun alat hidang yang terdiri atas bermacam – macam:
1) Spoon
16
g) Long spoon : Sendok es teh atau jus
h) Serving spoon : Sendok makan besar untuk penyajian
makanan, memindahkan makanan ke piring tamu, biasanya
berpasangan dengan serving fork.
2) Fork
17
3) Cutlery
3. Glassware
Pemakaian gelas untuk restoran dan bar di hotel tergantung pada
kelas daripada hotel tersebut, harga dari makanan dan minuman yang
dijual serta jenis function atau acara yang diselenggarakan. Yang umum
dipergunakan adalah gelas tanpa warna, jadi putih bersih dan tidak
mempengaruhi warna minuman yang ada didalamnya.
18
a. Gelas yang bertangkai (stemmuglass)
19
1) Beer mug : gelas untuk menyajikan bir
2) Juice glass : gelas untuk menyajikan jus
3) High ball glass : gelas untuk menyajikan soft drink
4) Punch glass : gelas untuk menyajikan punch
5) Ice tea glass : gelas untuk menyajikan es teh
6) Shot glass : gelas kecil untuk mengukur
7) Collin glass : gelas untuk menyajikan mixed drink
8) Zombie glass
4. Other Equipments
Disamping chinaware, silverware, glassware, masih terdapat
beberapa peralatan restoran lainnya :
Round Tray, adalah Baki yang berbentuk bulat, ada beberapa
ukuran umumnya untuk menyajikan minuman, hidangan pembuka,
sup, salad dan hidangan penutup, snack, untuk membawa gelas,
cutleries, dan lain – lain.
Silver tray, adalah Baki yang terbuat dari logam biasanya digunakan
untuk meletakkan table accessories.
Bill tray, adalah Baki kecil khusus untuk meletakkan dan membawa
nota pembayaran pada pelayanan.
Service tray, Baki yang berbentuk persegi panjang besar umumnya
untuk menyajikan hidangan utama.
Salt and pepper shaker, Tempat bumbu merica dan garam.
Mustard pot, Tempat meletakkan mustard.
Oil and vinegar cruet, Tempat meletakkan minyak dan cuka.
Soup tureen, Mangkuk besar dengan tutup tempat untuk
memanaskan atau menghangatkan hidangan sup dan dipakai pada
saat jamuan prasmanan.
Soup ladle, Sendok besar bertangkai bengkok untuk mengambil sup
pada soup tureen.
Sauce boat, Tempat untuk menyajikan saus dengan bentuk yang
mirip perahu.
20
Sauce ladle, Sendok untuk mengambil saus
Punch bowl, Mangkuk besar tempat menyajikan es campur
Punch ladle, Sendok besar bertangkai panjang, bengkok, untuk
mengambil es campur (fruit punch).
Butter container, Tempat untuk menyajikan mentega
Flower vase, Vas atau jambangan bunga
Ice bucket, Sejenis ember kecil yang terbuat dari logam yang
gunanya untuk tempat es batu.
Wine basket, Keranjang tempat botol anggur.
Bread basket, Keranjang tempat roti.
Lobster pick, Semacam garpu kecil panjang untuk mengambil
daging udang untuk diletakkan di atas piring makan, tetapi bukan
garpu makan.
Lobster cracker, Penjepit untuk mengupas kulit udang.
Nut cracker, Penjepit untuk mengupas kacang.
Sugar tong, Penjepit untuk mengambil gula berbentuk kubus (sugar
cube)
Snail tong, Berpasangan dengan snail forks untuk penjepit kulit
kerang.
Meat skewer, Penusuk daging khusus hidangan yang dibakar.
Table number, Nomor meja.
Chaving dish, Alat pemanas makanan dengan bahan bakar lilin atau
spiritus, dapat berbentuk bulat, persegi empat dalam berbagai
ukuran.
Gueridon, Kereta dorong yang dipakai untuk mempersiapkan
makanan di restoran
Banana split dish, Piring ceper berbentuk oval yang digunakan
untuk menyajikan banana split.
Table lamp, Lampu penerang pada meja buffet
Candle labra, Tempat lilin yang dipasang pada meja buffet
21
Candle, Tempat lilin dengan cerobong dari kaca yang dipasang di
atas meja makan terutama pada acara candle light dinner.
Marmalade dish, Tempat untuk menyajikan selai.
Carving fork, Garpu untuk memotong daging.
Carving board, Papan alas untuk memotong daging.
Carving knife, Pisau untuk memotong daging, (Atom, 2017).
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Hendaknya saat kita makan atau melakukan jamuan makan kita harus
memperhatikan etika kita di meja makan (table manner). Hal ini sangat penting
karena merupakan salah satu indikator seorang individu untuk dapat menilai
individu lainnya. Apalagi sebagai mahasiswa keperawatan hendaknya sangat
memperhatikan hal ini karena salah satu karakteristik perawat adalah rapi serta
sopan santun.
23
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, S. (2021).
PELATIHANTABLEMANNERKELURAHANDWIKORAKECAMATA
NMEDANHELVETIA. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Volume:2Nomor:1EdisiJanuari 2021, 72-78.
24