Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

TABLE MANNER

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan


Kepribadian Dengan Dosen Pengempu

DISUSUN OLEH :

Chairoel Imam Alfikri (P032014401009)


Latri Murni (P032014401017)
Nadia Ramadhani (P032014401025)
Septiani Musdalifah (P032014401035)
Siti Lestari (P032014401036)
Suci Rahmayati (P032014401037)
Tasya Iqrammullah (P032014401038)
Tiara Pratiwi (P032014401039)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

PRODI D3 KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafaatnya kita nantikan kelak.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan
sehat, sehingga makalah yang berjudul “Table Manner” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengmbangan
Kepribadian. Kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi masyarakat.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan


kekurangan. Kami terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini
dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait
penulisan maupun isi, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pekanbaru, 24 Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Table Manner atau sering dikatakan etika makan yang merupakan


aturan–aturan pada saat dimeja makan dengan aturan cara makan, minum,
cara duduk dan menggunakan alat makan hingga sampai pada cara
meninggalkan meja makan. Menurut Soekrisno (dalam Sri Mulyani & dkk,
2021) Table Manner merupakan etika makan pada saat di meja makan yang
memiliki aturan tersendiri pada saat jamuan makan yang memiliki tahapan–
tahapan yang disediakan secara bergantian dengan menyediakan makanan
pembuka hingga penutup. Menurut Pendit (dalam Sri Mulyani & dkk, 2021).

Istilah yang digunakan dalam table manner sendiri meliputi peralatan


makan berupa piring, sendok, garpu, bahkan gelas yang dipakai pada saat
acara makan berlangsung. Tidak hanya itu, perlengkapan lainnya seperti
kartu undangan juga merupakan barang yang digunakan pada saat acara
berlangsung. Selain itu, istilah table manner juga meliputi aturan yang
digunakan saat menyantap makanan. Istilah-istilah tersebut mengalami
proses pembentukan kata sehingga menghasilkan kata baru dan juga makna
baru (Mutia Rizki: 2019).

Jamuan makan bukan hanya sekedar bagaimana memasukkan


makanan kedalam mulut, namun berhubungan dengan etika makan tertentu
yang dapat menunjukkan kepribadian seseorang. Table manner ini sangat
mengacu sebagai salah satu indikator seseorang untuk menilai orang lain.
Teknik table manner berbeda beda pada tiap individu yang tergantung pada
budaya dan lingkungan sosial individu tersebut.

Oleh sebab itu, berdasarkan hal-hal diatas menjadi dasar bagi penulis
untuk membahas mengenai Table Manner dalam makalah ini agar dapat
menjadi sumber literatur atau daftar pustaka bagi pembaca.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Table Manner?
2. Bagaimana teknik atau tata cara Table Manner?
3. Bagaimana aturan penempatan alat makan?
4. Apa saja aturan umum Table Manner?
5. Apa saja jenis dan fungsi peralatan makan dan minum?

C. Tujuan
1. Mengetahui defenisi Table Manner
2. Mengetahui dan memahami teknik dan tata cara Table Manner
3. Mengetahui dan memahami penempatan alat makan
4. Mangetahui dan memahami aturan umum Table Manner
5. Mengetahui jenis dan fungsi peralatan makan dan minum

D. Manfaat
Berdasarkan tujuan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
manfaat dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi pembaca yaitu sebagai bahan literatur serta menambah wawasan
mengenai Table Manner atau sebagai bahan literatur mengenai materi
yang dibahas.
2. Bagi penulis yaitu untuk melatih kedisiplinan, pola pikir serta
kemampuan untuk belajar membuat makalah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Table Manner


Table manners atau sering dikenal dengan istilah etiket makan,
merupakan aturan atau tata karma yang dibuat oleh orang untuk mengatur
pergaulan dalam masyarakat, khususnya dalam aturan makan. Aturan ini
sangat penting untuk diketahui karena dengan semakin berkembangnya
zaman dan semakin luasnya pergaulan setiap orang yang tidak hanya bergaul
dengan satu suku saja, sehingga setiap orang perlu mengetahui etiket makan
yang telah umum berlaku di masyarakat. Hal lain yang membuat kenapa
etiket makan perlu di pelajari dan diketrahui oleh setiap orang adalah dengan
berkembangnya cara orang untuk berkomunikasi lewat jamuan-jamuan
makan. Hal ini mengakibatkan setiap orang harus mengetahui etiket atau
aturan dalam menghadiri jamuan-jamuan makan tersebut.
Pengetahuan tentang Table manners atau etiket makan sangat
diperlukan oleh setiap orang, karena tidak setiap orang mempunyai aturan
yang sama saat di meja makan. Hal ini dikarenakan perbedaan adat dan
kebudayaan dari setiap orang. Hal lainnya yaitu, karena Indonesia
merupakan negaran kepulauan yang memiliki beragam suku, sehingga aturan
atau etiket makan dari setiap suku daerah akan berbeda.
Etiket makan yang berlaku standar di pakai pada acara jamuan makan
ataupun saat menghadiri undangan makan di restoran, adalah etiket makan
yang berkembang di negara-negara Eropa. Table manners sudah dikenal
sejak zaman dahulu terutama berkembang di istana kerajaan. Di Negara
Eropa, kerajaan Perancis yang dipimpin oleh raja Louis XIV, merupakan
kerajaan yang sangat terkenal dan sering 2 mengadakan jamuan makan baik
bagi dirinya sendiri maupun untuk menghormati orang-orang berpangkat.
Sejak itulah table manners berkembang sampai saat ini dan berkembang juga
di Negara Indonesia, (Najwa, 2016).

3
B. Teknik Dan Tata Cara Table Manner
Berkembangnya zaman menjadikan semua aspek kehidupan manusia
juga ikut berkembang. Salah satu bidang yang berkembang adalah dalam
bidang makanan. Saat ini makanan tidak hanya dijadikan sebagai kebutuhan
pokok manusia, tetapi melalui makanan orang dapat melakukan berbagai hal,
diantaranya yaitu proses komunikasi, negosiasi dan diskusi antar personal
ataupun antar lembaga, bahkan antar Negara. Jamuan makan yang
diselenggarakan secara formal biasanya menyajikan hidangan-hidangan
dengan standar internasional, sehingga diperlukan pengetahuan yang luas
agar kita dapat mengatahui etiket makan yang diterapkan.
Jamuan makan internasional biasanya dilakukan di restoran yang
bertaraf internasional atau dilakukan di hotel-hotel yang berbintang. Jenis
hidangan yang disajikan adalah hidangan-hidangan yang sudah menjadi
standar internasional. Dalam hal ini menu hidangan yang disajikan adalah
menu kontinental atau menu yang berasal dari Negaranegara di Eropa dan
Amerika. Menu hidangan yang disajikan dalam jamuan makan formal
biasanya adalah menu table d’hote, yaitu menu hidangan dimana semua
hidangan disajikan dalam satu kesatuan menu mulai dari hidangan pembuka
(appetizer) sampai dengan hidangan penutyp (dessert).
Pada saat kita sudah datang ke dalam ruangan acara jamuan makan,
ada beberapa sopan santun yang harus kita perhatikan selama kita
menghadiri acara tersebut, diantaranya yaitu bagaimana cara duduk, cara
menggunakan serbet, cara berbicara sampai pada cara mempergunakan alat
makan dan cara makan berbagai hidangan yang disajikan.
1. Cara Duduk
a. Posisi kursi diatur sedemikian rupa, tidak terlalu jauh atau terlalu
dekat dengan sisi meja
b. Posisi tubuh tetap tegak dan menghadap ke depan, tidak terlalu
membungkuk pada waktu makan.
c. Posisi tangan tetap menggantung.
d. Posisi tetap normal, tidak dilipat, tidak pula menumpang satu di atas
yang lainnya.

4
2. Cara Menggunakan Serbet Makan
Setelah duduk, kita dapat mengambil serbet makan yang berada
dihadapan kita, kemudian dibuka dan diletakkan diatas pangkuan.
Serbet makan hanya dipergunakan untuk menyeka bibir setiap kali
dipandang perlu. Mempergunakan bagian ujung yang ditopang jati
tengah dan telunjuk. Setiap kali habis dipergunakan, serbet makan
harus selalu kembali ke atas pangkuan. Pada saat jamuan selesai, serbet
makan tidak usah dilipat rapi, tetapi tidak juga meninggalkannya dalam
keadaan terlalu kusut.

3. Cara Berbicara
a. Hindarkan berbicara pada waktu ada makanan di dalam mulut.
b. Hindarkan berbicara dengan gerakan yang berlebihan apalagi
sambil memegang alat makan.
c. Hindarkan berbicara sambil melihat atau menunjuk kearah
seseorang atau meja lain agar tidak terjadi salah faham.
d. Hindarkan memotong pembicaraan orang lain, tunggu sampai
yang bersangkutan selesai dan minta maaf untuk mengganggu
sebentar.
e. Hindarkan berbicara dengan suara yang terlalu keras atau lemah.
f. Hindarkan bersikap yang berlebihan pada waktu berbicara, sikap
wajar adalah yang terbaik.
g. Hindarkan untuk menguasai pembicaraan dengan jalan memberi
kesempatan pada yang lain untuk berbicara.

4. Cara Menggunakan Alat Makan


Pada dasarnya alat makan dapat dibedakan antara sendok,
garpu dan pisau.
a. Fungsi sendok : alat makan ini dipergunakan untuk makanan
yang mengandung cairan, terutama sekali soup.
b. Fungsi garpu : dipergunakan untuk menusuk dan menyuapkan
makanan ke mulut. Apabila dipergunakan berpasangan dengan

5
sendok maupun dengan pisau, maka garpu dipegang di tangan
kiri.
c. Fungsi pisau : dipergunakan untuk memotong makanan dan
bukan untuk menyuapkan ke mulut. Dalam penggunaannya
dipegang dengan tangan kanan. Dalam etiket makan formal atau
internasional, ada beberapa arti peletakan alat makan,
diantaranya yaitu :
1) Ketika acara makan berlangsung sedangkan anda sedang
beristirahat atau berhenti makan sebentar, tetapi masih
berniat melanjutkan makan lagi

2) Acara makan masih berlangsung dan bermaksud menambah


makanan lagi

3) Selesai makan dan berarti piring sudah bias dia ngkat oleh
pelayan

6
4) Jika selesai makan sup yang dihidangkan dalam soup cup
dengan alasnya, letakkanlah sendok sup disebelah kanan atas
alas piring soup cup

5. Cara Memakan Roti


Roti disajikan pertama kali sebelum makanan lain. Roti dapat
dimakan sebagai pengisi waktu sambil menunggu makanan lain datang
atau dapat dimakan bersama-sama dengan makan pembuka, soup atau
makanan utama. Cara memakannya yaitu, apabila roti tersebut keras,
maka cabiklah terlebih dahulu roti tersebut menggunakan tangan,
kemudian baru dioles dengan mentega menggunakan pisau yang
letakknya paling luar dari alat makanan lainnya.

6. Cara Makan Soup


Untuk mendinginkan soup, maka soup diaduk-aduk secara
perlahan dengan sendok yang telah disediakan. Jangan mendinginkan
soup dengan ditiup, jangan makan soup dengan cara disedot, apalagi
soup tinggal sedikit, untuk menyeduknya dianjurkan untuk
memiringkan terlebih dahulu mangkuknya.

7. Cara Makan Hidangan Utama


Hidangan utama yang disajikan dalam jamuan makan biasanya
adalah sumber protein hewani yang berasal daridaging, unggas, ikan
maupun seafood. Untuk setiap hidangan tentu saja cara memakannya
akan berbeda, karena karakteristik dari setiap bahan makanan tersebut
berbeda. Seperti pada daging sapi, akan lebih mudah memotongnya
jika dibandingkan dengan daging unggas yang bertulang, atau

7
dibandingkan dengan seafood yang berkulit keras seperti lobster atau
kepiting.
a. Cara Makan Steak
Untuk memakan steak diperlukan alat makan garpu dan pisau.
Garpu digunakan dengan tanagn kiri, sedangkan pisau digunakan
oleh tangan kanan. Cara memegang pisau dan garpu hendaknya
dipegang lebih diujung pinggir pegangannya. Jangan biarkan
ujung jari telunjuk terlalu jauh menyentuh tusukan garpu.
Sebelum memotong, tancapkan garpu disebelah kiri dalam dari
bagian daging yang akan dipotong kecil. Setelah itu potongan
daging langsung dimasukkan ke dalam mulut.
b. Cara Makan Unggas
Daging unggas di disajikan dalam suatu jamuan bias di makan
menggunakan alat makan atau pun di makan dengan tangan
langsung. Apabila unggas yang disajikan kering maka dapat
dimakan memakai tangan. Tetapi apabila unggas yang disajikan
menggunakan saus, hendaknya di makan dengan menggunakan
alat makan pisau dan garpu.
c. Cara Makan Ikan
Hidangan ikan sering juga disajikan dalam jamuan makan. Ikan
yang disajikan bisanya masih dalam keadaan utuh, tanpa
dipotongpotong atau di fillet terlebih dahulu. Adapun cara
memakannya adalah, pertama lepaskan sirip dan kulitnya. Kulit
ikan (bila tidak menyukainya) dapat dilepas dengan membuat
irisan sepanjang garis gelap disisi ikan, menggunakan pisau ikan.
Dengan demikian dapat menguliti kulit ikan yang menghadap ke
atas. Berdasarkan irisan yang telah dibuat, potong daging bagian
atas menjadi dua bagian, tarik dari durinya dan kini siap
dimakan.
d. Cara Makan Lobster
Lobster atau udang besar merupakan sajian yang sukup terkenal
karena harga dan kelezatannya. Tetapi beberapa orang memilih

8
menghindari hidangan tersebut karena cara makannya yang
sukar. Adapun cara memakan lobster adalah sebagai berikut :
pertama-tama ambil daging dengan melepaskan kulit bagian
ekornya terlebih dahulu. Daging bagian ini mudah di lepaskan
dan merupakan bagian yang banyak mengandung daging.
Selanjutnya dapat memotong bagian lain dengan menggunakan
alat khusus untuk menggunting lobster dan dagingnya
dikeluarkan menggunakan alat khusus juga.
e. Cara Makan Spaghetti
Spaghetti merupakan hidangan utama yang termasuk dalam
kelompok pasta. Hidangan ini merupakan hidangan khas dari
Negara Italia. Spaghetti bentuknya seperti mie dan dihidangkan
dengan berbagai saus. Adapun cara memakannya adalah dengan
menggunakan sendok ditangan kiri dan garpu ditangan kanan.
Tusuk spaghetti dengan ujung garpu, letakkan ujung garpu ke
dalam sendok kemudian putarlah garpunya. Setelah itu gulungan
spaghetti seukuran mulut yang ada di garpu tangan sebelah kanan
dimasukkan ke dalam mulut. Sendok hanya dipakai untuk
mengambil saus yang masih tertinggal dipiring.

8. Cara Minum
Dalam suatu jamuan makan resmi, minuman baik yang
mengandung alkohol maupun yang tidak biasanya disajikan dengan
gelas berkaki. Pada waktu minum, gelas tersebut dipegang pada bagian
bawah badan gelas. Hal lain yang perlu diperhatikan : minum setelah
mulut bebas dari makanan, hindarkan bunyi pada waktu meneguk
minuman. Jangan sekali-kali berkumur sebelum meneguk minuman.
Pada waktu sebelum minum, bibir supaya dibersihkan terlebih dahulu
sehingga tidak menimbulkan bekas pada bibir gelas.

9
9. Cara Makan Hidangan Penutup
Hidangan penutup (dessert) yang disajikan dalam acara jamuan
makan formal dapat berupa hot dessert, cold dessert ataupun frozen
dessert. Contoh hidangan penutup panas adalah crepes, soufflés, baked
pie. Cara makan untuk setiap hidangan penutup tentu saja berbeda,
karena alat yang dipergunakannya pun berbeda-beda untuk tiap
hidangan. Selain kue-kue atau eskrim, hidangan penutup yang biasa
disajikan dalam acara jamuan makan adalah buah-buahan.
a. Cara Makan Hidangan Penutup Panas
Hidangan penutup panas dapat berupa crepes, soufflés, baked
pie. Buah-buahan yang diolah seperti banana flambee, apple
flambee. Alat yang dipergunakan untuk makan hidangan penutup
panas diantaranya yaitu garpu, pisau dan sendok. Adapaun
hidangan yang memerlukan pisau dan garpu, untuk cara
memegang alatnya sama dengan memegang alat untuk hidangan
utama. Sedangkan untuk hidangan yang mempergunakan sendok,
maka sendok di pegang oleh tangan kanan.
b. Cara Makan Hidangan Penutup Dingin
Hidangan penutup dingin dapat berupa cake, kue-kue kecil atau
buah-buah. Alat yang dipergunakan untuk memakan hidangan
penutup dingin hampir sama dengan hidangan penutup panas,
yaitu pisau, garpu dan sendok. Tetapi untuk hidangan buah-
buahan dapat di makan langsung apabila buah-buahan tersebut
berkulit, seperti pisang dan jeruk. Tetapi untuk apel, nanas, dan
yang berukuran besar harus mempergunakan alat untuk
memakannya.
c. Cara Makan Hidangan Penutup Beku
Hidangan penutup beku dapat berupa ice cream, bombee, atau
shorbet. Es krim di makan dengan menggunakan sendok es krim
yang bentuknya lebih kecil jika dibandingkan dengan sendok
mkan. Sendok dipegang dengan tangan kanan, kemudian sendoki

10
es krim yang berada dalam gelas perlahan-lahan sampai habis,
(Cica Yulia, 2018).

C. Aturan Penempatan Alat Makan


Penataan meja makan di hotel dan restoran memiliki standar
internasional. Ukuran napkin standar jamuan resmi yang disarankan untuk
hotel adalah 45x45 cm. Adapun peletakan napkin biasanya diletakkkan
diatas dinner plate atau piring makan, adakalanya napkin diletakkan di
sebelah kiri piring, (Hamtaro, 2017).

D. Aturan Umum Table Manner


1. Meletakkan serbet
Caranya dengan hanya meletakan serbet ke pangkuan dan gunakanlah
untuk membersihkan bibir dan jari tangan selepas makan. 

2. Mengetahui jamuan
Biasanya dalam sesi jamuan formal akan disediakan beberapa jenis
makanan, dari mulai menu pembuka, menu utama, bahkan hingga menu
penutup. Hal ini dapat membuat memahami satu persatu makanan yang
dihidangkan. Gunanya untuk meghilankan terjadinya kesalahan waktu
untuk memulai makan.

3. Perhatian posisi duduk


Posisi duduk merupakan salah satu yang paling utama dan diperhatikan
selama proses jamuan. Hindari gestur menunduk atau menyandar pada
kursi selama jamuan berlangsung. Pastikan badan tegap dan hindari
untuk meletakkan siku pada meja karena hal tersebut dianggap tak
sopan. 

11
4. Mengetahui fungsi peralatan makan
Satu hal yang tidak akan terlewat selama proses jamuan berlangsung
adalah peralatan makan yang disediakan. Pastikan sebelumnya telah
mengetahui alat-alat makan tersebut beserta fungsinya, untuk
menghindarkan kebingungan pada saat menggunakannya. 

5. Menampilkan cara makan yang baik


Pastikan tidak melakukan hal-hal yang bersifat tidak sopan, misalnya
dengan meniup makanan. Makanlah secara perlahan dan sedikit demi
sedikit. Hindari berbicara terlalu banyak selama makan, (Tresna Nur
Andini, 2020).

E. Jenis Dan Fungsi Peralatan Makan Dan Minum


1. Chinaware

Chinaware adalah pecah belah yang terbuat dari bahan keramik,


porselin atau tembikar untuk keperluan operasional restoran. Untuk
peralatan yang terbuat dari keramik pada umumnya mempunyai dinding
yang tebal, permukaannya sedikit kasar namun mempunyai ketahanan
yang tinggi.
a. Platter
Adalah piring besar dengan berbagai ukuran yaitu small, medium
dan large. Mempunyai tiga bentuk, ada yang berbentuk lonjong
(oval platter), bulat (round platter) dan persegi panjang (rectangular
platter).

12
b. Plates
1) Dinner plate, yaitu piring ceper besar yang dipergunakan untuk
menyajikan hidangan utama. Berdiameter 26 cm.
2) Soup plate, adalah piring cekung yang biasa dipergunakan
untuk makan dirumah sehari – hari Indonesia ataupun
keperluan prasmanan dan untuk menyajikan sup. Diameter
soumap plate adalah 22 cm.
3) Dessert plate, yaitu piring tanggung yang dipergunakan untuk
menyajikan hidangan penutup, hidangan pembuka dan kadang
– kadang sebagai underliner atau alas sewaktu menyajikan
hidangan pembuka atau penutup. Diameter dessert plate adalah
18 cm.
4) B & B plate (Butter and Bread), yaitu dipergunakan untuk
menyajikan roti dan mentega, disebut juga side plate atau
quarter plate karena di dalam menata meja selalu diletakkan
disamping kiri garpu (dinner fork). Diameternya sekitar 15 cm.
5) Fish plate, yaitu piring untuk menyajikan hidangan ikan.
6) Breakfast plate, yaitu piring untuk hidangan makan pagi.
7) Show plate, yaitu piring ceper ukuran sedikit lebih besar dari
pada dinner plate, diberi dekorasi yang bagus untuk show.

c. Cups
1) Soup cup, adalah mangkuk berbentuk cangkir dengan ukuran
lebih besar dan mempunyai pegangan di kanan kirinya untuk
menyajikan sup cair. Diameternya sekitar 10 cm.
2) Tea cup, adalah cangkir teh yang gunanya untuk menyajikan
teh, diameternya sekitar 7 cm.
3) Coffee cup, adalah cangkir kopi yang gunanya untuk
menyajikan kopi, diameternya sekitar 6cm.
4) Demitasse cup, adalah cangkir kecil dengan diameter 5 cm
yang dipergunakan untuk menyajikan kopi kental (demitasse
coffee) sehabis makan malam.

13
5) Breakfast cup, adalah cangkir untuk menyajikan minuman
kopi/teh pada waktu makan pagi di restoran.
6) Egg dish, disebut juga dengan egg stand. Dipergunakan untuk
menyajikan telur rebus.

d. Saucer
1) Soup saucer, adalah tatakan soup cup dengan diameter 14 cm.
2) Tea saucer, adalah tatakan tea cup dengan diameter 14 cm.
3) Coffee saucer, adalah tatakan coffee cup dengan diameter 14
cm.
4) Demitasse saucer, adalah tatakan demitasse cup dengan
diameter 11 cm.
5) Breakfast saucer, adalah tatakan breakfast cup dengan diameter
14 cm.

e. Pots
1) Tea pot, adalah poci untuk menyajikan teh panas, bentuknya
agak membulat.
2) Coffee pot, adalah poci untuk menyajikan kopi panas,
bentuknya lurus tinggi keatas.

f. Jugs
1) Milk jug, adalah poci kecil untuk menyajikan susu atau krim.
2) Water jug, adalah poci kecil dengan tutup untuk menyajikan air
putih, biasanya digunakan pada pelayanan room service.

g. Bowl
1) Soup bowl, adalah mangkuk sup untuk menyajikan sup kental.
2) Cereal bowl, adalah piring cekung seperti mangkuk untuk
menyajikan bubur maupun sereal.
3) Finger bowl, adalah mangkuk tempat untuk mencuci tangan
yang diletakkan di atas meja makan.

14
4) Sugar bowl, adalah tempat untuk menempatkan gula yang
berada di atas meja makan.
5) Supreme bowl, adalah tempat untuk menyajikan shrimp
cocktail, ice cream di dalam kamar.
6) Butter bowl, adalah tempat mentega yang diletakkan di atas
meja makan.

2. Silverware

Silverware atau tableware, yaitu peralatan makan yang terbuat dari


logam yang dilapisi perak atau stainless steel.
a. Hollowware

Beberapa peralatan Holloware adalah sebagai berikut :


1) Platter : round platter, oval platter. Banyak digunakan dalam
pelayanan ala Rusia, Perancis maupun untuk acara buffet.
2) Sauce boat atau gravy boat, adalah tempat untuk menyajikan
saus dengan bentuk yang mirip perahu.
3) Butter plate
4) Pots : tea pot, coffee pot
5) Creamer

15
6) Vegetable bowl, adalah mangkuk sayuran beserta hidangan
utama pada pelayanan gaya Rusia dan Perancis.
7) Sugar bowl
8) Finger bowl
9) Hot food cover
10) Water pitcher
11) Ashtray

b. Flatware
Dapat terbuat dari bahan perak, stainless steel, chrom, kuningan
dan melamin. Bahan yang terbaik adalah stainless steel karena
tahan karat, kuat dan mudah dibersihkan. Flatware adalah alat
makan ataupun alat hidang yang terdiri atas bermacam – macam:
1) Spoon

a) Soup spoon : Sendok sup


b) Dinner spoon : Sendok makan besar, biasanya
dipergunakan untuk mengambil makanan sebagai
pengganti serving spoon
c) Dessert spoon : Sendok untuk menyantap hidangan
penutup
d) Coffee or tea spoon : Sendok kopi atau sendok the
e) Demintasse spoon : Sendok untuk kopi atau selai
f) Ice cream spoon : Sendok es krim

16
g) Long spoon : Sendok es teh atau jus
h) Serving spoon : Sendok makan besar untuk penyajian
makanan, memindahkan makanan ke piring tamu, biasanya
berpasangan dengan serving fork.

2) Fork

a) Dinner fork : Garpu untuk menyantap hidangan utama


b) Dessert fork : Garpu untuk makan hidangan pembuka
atau penutup
c) Oyster fork : Garpu untuk makan hidangan seafood
d) Fish fork : Garpu untuk makan hidangan ikan. Bagian
tajam dari pisau ini tumpul dan tebal dengan ujung yang
runcing
e) Cake fork : Garpu untuk menyantap hidangan cake
f) Snail fork : Garpu untuk makan hidangan kerang
g) Fruit fork : Garpu untuk makan buah
h) Serving fork : Garpu besar untuk penyajian makanan
i) Steak fork : Garpu untuk menyantap hidangan steak

17
3) Cutlery

Cutlery terdiri dari berbagai macam pisau (knife) dan alat


pemotong lainnya. Dapat terbuat dari bahan perak, stainless
steel, chrom, kuningan dan melamin. Bahan yang terbaik
adalah stainless steel karena tahan karat, kuat dan mudah
dibersihkan.
a) Dinner knife : pisau untuk menyantap hidangan utama
b) Dessert knife : pisau untuk menyantap hidangan
pembuka atau penutup
c) Steak knife : pisau untuk menyantap hidangan steak
d) Fish knife : pisau untuk menyantap hidangan ikan
e) Butter knife : pisau untuk mengoles mentega atau biasa
disebut butter spreader
f) Cheese knife : pisau untuk memotong dan makan keju
g) Cake knife : pisau panjang untuk memotong kue
h) Fruit knife : pisau untuk makan buah

3. Glassware
Pemakaian gelas untuk restoran dan bar di hotel tergantung pada
kelas daripada hotel tersebut, harga dari makanan dan minuman yang
dijual serta jenis function atau acara yang diselenggarakan. Yang umum
dipergunakan adalah gelas tanpa warna, jadi putih bersih dan tidak
mempengaruhi warna minuman yang ada didalamnya.

18
a. Gelas yang bertangkai (stemmuglass)

1) Water goblet : gelas untuk menyajikan air es


2) Red wine glass : gelas untuk menyajikan anggur merah
3) White wine glass : gelas untuk menyajikan anggur putih
4) Saucer Champagne glass : gelas untuk menyajikan sampanye
atau es krim
5) Tulip champagne glass : gelas untuk menyajikan sampanye
6) Cocktail glass : gelas untuk menyajikan koktil
7) Milk shakes glass : gelas untuk menyajikan milk shake
8) Sour glass
9) Cardinal glass

b. Gelas yang tidak bertangkai (unstemmuglass)

19
1) Beer mug : gelas untuk menyajikan bir
2) Juice glass : gelas untuk menyajikan jus
3) High ball glass : gelas untuk menyajikan soft drink
4) Punch glass : gelas untuk menyajikan punch
5) Ice tea glass : gelas untuk menyajikan es teh
6) Shot glass : gelas kecil untuk mengukur
7) Collin glass : gelas untuk menyajikan mixed drink
8) Zombie glass

4. Other Equipments
Disamping chinaware, silverware, glassware, masih terdapat
beberapa peralatan restoran lainnya :
 Round Tray, adalah Baki yang berbentuk bulat, ada beberapa
ukuran umumnya untuk menyajikan minuman, hidangan pembuka,
sup, salad dan hidangan penutup, snack, untuk membawa gelas,
cutleries, dan lain – lain.
 Silver tray, adalah Baki yang terbuat dari logam biasanya digunakan
untuk meletakkan table accessories.
 Bill tray, adalah Baki kecil khusus untuk meletakkan dan membawa
nota pembayaran pada pelayanan.
 Service tray, Baki yang berbentuk persegi panjang besar umumnya
untuk menyajikan hidangan utama.
 Salt and pepper shaker, Tempat bumbu merica dan garam.
 Mustard pot, Tempat meletakkan mustard.
 Oil and vinegar cruet, Tempat meletakkan minyak dan cuka.
 Soup tureen, Mangkuk besar dengan tutup tempat untuk
memanaskan atau menghangatkan hidangan sup dan dipakai pada
saat jamuan prasmanan.
 Soup ladle, Sendok besar bertangkai bengkok untuk mengambil sup
pada soup tureen.
 Sauce boat, Tempat untuk menyajikan saus dengan bentuk yang
mirip perahu.

20
 Sauce ladle, Sendok untuk mengambil saus
 Punch bowl, Mangkuk besar tempat menyajikan es campur
 Punch ladle, Sendok besar bertangkai panjang, bengkok, untuk
mengambil es campur (fruit punch).
 Butter container, Tempat untuk menyajikan mentega
 Flower vase, Vas atau jambangan bunga
 Ice bucket, Sejenis ember kecil yang terbuat dari logam yang
gunanya untuk tempat es batu.
 Wine basket, Keranjang tempat botol anggur.
 Bread basket, Keranjang tempat roti.
 Lobster pick, Semacam garpu kecil panjang untuk mengambil
daging udang untuk diletakkan di atas piring makan, tetapi bukan
garpu makan.
 Lobster cracker, Penjepit untuk mengupas kulit udang.
 Nut cracker, Penjepit untuk mengupas kacang.
 Sugar tong, Penjepit untuk mengambil gula berbentuk kubus (sugar
cube)
 Snail tong, Berpasangan dengan snail forks untuk penjepit kulit
kerang.
 Meat skewer, Penusuk daging khusus hidangan yang dibakar.
 Table number, Nomor meja.
 Chaving dish, Alat pemanas makanan dengan bahan bakar lilin atau
spiritus, dapat berbentuk bulat, persegi empat dalam berbagai
ukuran.
 Gueridon, Kereta dorong yang dipakai untuk mempersiapkan
makanan di restoran
 Banana split dish, Piring ceper berbentuk oval yang digunakan
untuk menyajikan banana split.
 Table lamp, Lampu penerang pada meja buffet
 Candle labra, Tempat lilin yang dipasang pada meja buffet

21
 Candle, Tempat lilin dengan cerobong dari kaca yang dipasang di
atas meja makan terutama pada acara candle light dinner.
 Marmalade dish, Tempat untuk menyajikan selai.
 Carving fork, Garpu untuk memotong daging.
 Carving board, Papan alas untuk memotong daging.
 Carving knife, Pisau untuk memotong daging, (Atom, 2017).

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Hendaknya saat kita makan atau melakukan jamuan makan kita harus
memperhatikan etika kita di meja makan (table manner). Hal ini sangat penting
karena merupakan salah satu indikator seorang individu untuk dapat menilai
individu lainnya. Apalagi sebagai mahasiswa keperawatan hendaknya sangat
memperhatikan hal ini karena salah satu karakteristik perawat adalah rapi serta
sopan santun.

23
DAFTAR PUSTAKA

Amalia. (2019). Coumpoud Word Table Manner. 10-15.

Andini, T. N. (2020). Dipetik Februari 22, 2021, dari


https://www.idntimes.com/food/diet/tresna-nur-andini/5-aturan-umum-
table-manner-c1c2/5

Atom. (2017). Dipetik Februari 22, 2021, dari


http://trainingmkogroup.blogspot.com/2017/06/jenis-fungsi-peralatan-
makan-minum.html

Hamtaro. (2017). Dipetik Februari 22 , 2021, dari


https://www.academia.edu/35734886/TABLE_MANNER

Mulyani, S. (2021).
PELATIHANTABLEMANNERKELURAHANDWIKORAKECAMATA
NMEDANHELVETIA. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Volume:2Nomor:1EdisiJanuari 2021, 72-78.

NAJWA. (2016, January 20). Retrieved February 24, 2021, from


https://najwakom.blogspot.com/2016/01/makalah-table-manner-
lengkap.html

Yulia, C. (2018). Modul Table Manner. Bandung : Universitas Pendidikan


Indonesia.

24

Anda mungkin juga menyukai