NIM : P032014401037
A. Pengertian Kanker
Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan
sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan
sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari asalnya yang disebut
metastasis, (Alvita Brilliana R, 2017).
2. Pola Hidup
Pilih gaya hidup tertentu diketahui dapat meningkatkan resiko kanker.
Merokok, mengkonsumsi alkohol, paparan berlebihan sinar matahari, obesitas,
dan berhubungan seks yang tidak aman yang berkontribusi pada penyakit
kanker.
3. Riwayat Keluarga
Hanya sebagian kecil kanker yang disebabkan oleh keturunan. Jika, seseorang
memiliki keluarga dengan riwayat kanker, mutasi sel dapat diwariskan dari
satu generai ke generasi berikutnya. Orang tersebut sebaiknya melakukan
pengujian genetik untuk melihat apakah ia mewarisi mutasi yang dapat
meningkatkan resiko kanker.
4. Kondisi Kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan kronis, seperti kolitis ulseratif. Hal ini dapat
meningkatkan resiko terkena kanker tertentu.
5. Lingkungan
Lingkungan sekitar yang mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat
meningkatkan resiko kanker. Bahkan jika tidak merokok, tetapi kita
menghirup asap rokok orang lain atau pergi ketempat orang peroko atau
tinggal bersama orang perokok. Bahan kimia dirumah atau tempat kerja
seperti asbes dan benzena, juga dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker,
(Budhy Ermawan, 2019).
6. Zat Kimia
Menurut Elna Kartawiguna (2001) zat karsinogenik kimia yang dapat
menyebabkan kanker adalah, sebagai berikut :
a. Benzopyrene
Yang terdapat dalam asap rokok, asap mobil dan sebagai produk
pembakaran tumbuh-tumbuhan yang menyebabkan kanker paru; dalam
jelaga cerobong asap dan ter batu bara menyebabkan kanker kulit.
b. Aromatic amine
Contoh: butter yellow (dulu dipakai sebagai pewarna mentega sebelum
efek karsinogeniknya pada binatang diketahui)
c. Alkylating
Contoh: epoxide, lactone, nitrogen mustard dan derivatnya. Nitrogen
mustard untuk pengobatan penyakit Hodgkin menimbulkan kanker lain
pada penderita tersebut misalnya lekemia, kanker kandung kemih dan
limfoma.
d. Nitrosamine
Terbentuk dari nitrit dengan sejumlah amin. Garam nitrit dan nitrat
alamiah terdapat dalam sayur-sayuran, ikan dan daging. Nitrit digunakan
sebagai aditif makanan (pengawet daging) sejak abad ke 19 dan peptisida,
juga terdapat dalam makanan sebagai residu obat-obatan.
e. Nitrosamine
Terbentuk pada proses memanggang dan terdapat dalam asap rokok.
f. Aflatoxin B1
Pada permulaan tahun 1960 diisolasi dari jamur Aspergillus flavus yang
tumbuh pada makanan yang disimpan yaitu kacang tanah, jagung, gandum,
kacang polong, beras, kacang kedelai, buah, daging tertentu, susu dan keju.
Aflatoxin adalah karsinogen hati pada beberapa spesies binatang. Pada
manusia menyebabkan kanker hati (hepatoma primer), (Elna Katawiguna,
2001).
7. Radiasi
Terdapat 2 macam radiasi yaitu radiasi ionisasi (misalnya sinar X : tambang
uranium, kosmik, alat diagnostik penyakit, alat terapi radiasi, kecelakaan
nuklir, bom atom dan sampah radioaktif) dan non-ionisasi (sinar ultraviolet :
Matahari). Keduanya adalah bagian dari spektrum gelombang
elektromagnetik. Yang akan dapat menyebabkan kanker, (Elna Katawiguna,
2001).
8. Virus
a. Virus EbsteinBarr (EBV) suatu virus herpes adalah penyebab infectious
mononucleosis dan limfoma, dapat menyebabkan kanker timus.
b. Virus papiloma (HPV) subtipe 6, 8, 16 dan 18. Virus herpes simplex tipe
2 dan virus cytomegalo berhubungan erat dengan risiko terkena kanker
serviks.
c. Virus lekemia sel T (HTLV-I / human T cell leukemia virus tipe I) adalah
penyebab lekemia limfosit T orang dewasa di Jepang dan India Barat,
virus ini adalah virus yang langsung menyebabkan kanker, (Elna
Katawiguna, 2001).
9. Makanan dan Minuman
Menurut Pencegahan dan Pengemdalian Penyakit Tidak Menular (2016)
tentang “Pedoman Faktor Risiko Kanker dari Aspek Makanan dan Minuman”.
Beberapa makanan dan minuman dapat menjadi faktor risiko kanker, terutama
kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan
kanker adalah :
a. Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan
risiko terjadinya kanker lambung.
b. Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi
terhadap kanker kerongkongan.
c. Makanan dan minuman yang mengandung zat pewarna dan bahan
tambahan pangan (BTP) lainnya meningkatkan faktor risiko terjadinya
kanker lambung, kanker kolon, kanker hati, dan kanker pankreas.
d. Makanan dan minuman yang mengandung logam berat seperti merkuri
yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang,
ikan, dsb meningkatkan faktor risiko terjadinya kanker kolon dan kanker
ginjal.
e. Makanan dan minuman yang mengandung bahan kontaminan seperti
aflatoxin, dioksin, melamin, dll meningkatkan faktor risiko terjadinya
kanker paru, kanker perut, kanker ginjal, kanker rektum, kanker kolon, dan
kanker hati.
f. Berbagai makanan yang terbuat dari tepung murni dan berasa manis atau
dari daging yang diproses secara berlebihan, misal daging olahan, sosis,
kornet, dan daging olahan lain yang berwarna merah meningkatkan faktor
risiko terjadinya kanker prostat, kanker kolorektal, dan kanker pankreas,
(P2PTM Kemenkes RI, 2016).
RI, P. K. (2016, Oktober 14). Pedoman Faktor Risiko Kanker dari Aspek
Makanan dan Minuman. hal. 5.
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Pedoman-Faktor-Risiko-
Kanker-dari-Aspek-Makanan-dan-Minuman.pdf