Disusun Oleh :
SUCI RAHMAYATI
P032014401037
PRODI D3 KEPERAWATAN
KOTA PEKANBARU
TP. 2020/2021
A. Analisa Masalah
Pembangunan kesehatan saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu
pihak penyakit penular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
belum banyak tertangani, di lain pihak telah terjadi peningkatan kasus
peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) yang banyak di sebabkan
oleh gaya hidup urbanisasi, moderinisasi, dan globalisasi. Gastritis merupakan
salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan yang paling sering terjadi.
Lambung merupakan salah satu organ tubuh yang tidak asing pada
kebanyakan orang, hampir semua orang tahu bahwa lambung dalam tubuh
berfungsi untuk menampung makanan secara sementara, yang mana dalam
lambung makanan tersebut akan di proses untuk bisa di ubah menjadi partikel-
partikel yang lebih kecil agar kandungan dalam makanan dapat diserap secara
baik untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan zat-zat tertentu.
Lambung setiap harinya mengolah makanan yang kita makan, dan seperti
organ tubuh lainnya lambung juga bisa rusak akibat asam lambung yang
dihasilkan secara berlebihan, hal tersebut dibiarkan, bisa terjadi kerusakan
yang serius atau komplikasi yang dapat mengancam jiwa jika tidak
mendapatkan penanganan yang tepat. Tapi kebanyakan orang tidak terlalu
memperdulikan hal tersebut dan kadang mereka mengganggap hal yang wajar.
Padahal lambung yang terasa sakit merupakan suatu tanda bahwa orang
tersebut agar segera memperiksakannya, seperti halnya ketika kita belum
makan pada waktunya atau terlambat untuk makan maka perut (lambung)
disini akan memberi tanda lapar agar orang tersebut segera makan dan tidak
membiarkan perut dalam keadaan kosong, karena bisa menyebabkan gastritis.
Menurut World Health Organization (WHO), insiden gastritis di dunia
sekitar 1.8-2.1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya, di Inggris (22%),
China (31%), Jepang (14.5%), Kanada (35%), dan Perancis (29.5%). Di Asia
Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Gastritis
biasanya dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan
awal dari sebuah penyakit yang dapat menyusahkan seseorang.
Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO
adalah 40.8%, dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia
cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa
penduduk dalam penelitian. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun
2011, gastritis merupakan salah satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada
pasien inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4.9%).
Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi
dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk.
Gastritis menempati urutan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak di Sumatra
Barat tahun 2014 yaitu, sebesar 86.874 kasus (10,94%) dan meningkat
menjadi urutan ke-2 dengan jumlah 198.731 kasus (15,44%). Berdasarka data
dari Dinas Kesehatan propinsi Sumtera Barat tahun 2013 dan tahun 2014
menurut urutan 10 besar penyakit terbanyak di Sumtera Barat gastritis
menempati urutan ke-2 dengan jumlah penderita sebesar 202.138 kasus.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan promosi kesehatan ini diharapkan terjadi peningkatan
pengetahuan dan sikap, perilaku serta tingkat kesehatan masyarakat di
desa Aia Gadang. Masyarakat dapat memahami dan mengerti tentang
gastritis.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang gastritis, peserta diharapkan dapat :
a. Klien mengerti tentang gastritis
b. Klien menegetahui klasifikasi gastritis
c. Klien mengetahui penyebeb gastritis
d. Klien mengetahui tanda dan gejala gastritis
e. Klin tahu cara pencegahan gastritis
f. Klien tahu makanan yang dianjurkan dan makanan yang tidak
diaanjurkan
g. Klien tahu cara pengobatan tradisional gastritis
C. Sasaran
1. Sasaran Primer : Warga desa Aia Gadang
2. Sasaran Sekunder : Kepala desa, PKK dan Kader
3. Sasaran Tersier : Kepala desa, PKK dan kader
2. Klasifikasi Gastritis
a. Gastritis Akut
Adalah penyakit yang sering ditemukan merupakan respon lapisan
dalam lambung terhadap luka/iritasi lokal. Jenisnya, gastritis ster
akut, gastriti erosive kronis, gastritis eonsifonik dan gastritis
bakterialis. Gastritis akut merupakan peradangan pada mukosa
lambung yang menyebabkan erosi dan perdarahan mukosa lambung
akibat terpapar pada zat iritan. Erosi tidak mengenai lapisan otot
lambung. Gastritis akut suatu yang sering ditemukan dan biasanya
bersifat jinak dan sembuh sempurna. Inflamasi akut mukosa lambung
pada sebagian besar kasus merupakan penyakit yang ringan.
b. Gastritis kronik
Gastritis Kronik merupakan peradangan bagian mukosa lambung
yang menahun. Gastritiskronik sering dihubungkan dengan ulkus
peptik dan karsinoma lambung tetapi hubungan sebab akibat antara
keduanya belum diketahui. Penyakit gastritis kronik menimpa
kepada orang yang mempunyai penyakit gastritis yang tidak
disembuhkan. Awalnya sudah mempunyai penyakit gastritis dan
tidak disembuhkan, maka penyakit gastritis menjadi kronik
dan susah untuk disembuhkan.
3. Penyebab gastritis
a. Pola makan tidak teratur
b. Sering makan makanan yang asam (nanas, kedondong, rujak, dll)
c. Suka makan makanan yang pedas (sambal, cabai, saos, dll)
d. Suka makan makanan yang banyak mengandung gas (kubis/kol,
sawi, nangka, dll)
e. Sekresi cairan penkreas atau empedu yang mengalir kedalam
lambung
f. Obat-obatan dalam dosis yang tinggi (contohnya aspirin dalam dosis
rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung)
g. Suka minum kopi
h. Stress
i. Suka minuman beralkohol
j. Kebiasaan merokok
k. Kuman helicobacter pylory
l. Setelah kemoterapi dan radiasi
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Brosur
2. Infocus dan materi Power Point (PPT)
G. Rencana Evaluasi
Pelaksaan evaluasi : Sabtu/ 5 Juni 2021
Tempat pelaksanaan evaluasi : Desa Aia Gadang
Sasaran yang di evaluasi : Warga Desa Aia Gadang, Pasaman Barat,
Sumatra Barat
Pemimpin pelaksanaan evaluasi : Suci Rahmayati
1. Evaluasi struktur
Indikator :
a. Pengunaan Media dan alat pada saat pelaksanaan
b. Ketepatan waktu pelaksanaan
c. Lingkungan yang tenang dan mendukung
2. Evaluasi proses
Indikator :
a. Ketepatan waktu yang direncanakan
b. Penggunaan bahasa saat melakukan promosi kesehatan
c. Peserta mendengarkan dengan penuh perhatian
d. Keterbuka dan peran aktif peserta dalam kegiatan penyuluhan
e. Pencapaian tujuan khusus
3. Evaluasi hasil
Indikator :
a. Kemampuan audien untuk mengerti tentang pengertian gastritis
b. Kemampuan audien untuk mengerti tentang bagian gastritis
c. Kemampuan audien untuk mengerti tentang penyebab gastritis
d. Kemampuan audien untuk mengerti tentang tanda dan gejala
gastritis
e. Kemampuan audien untuk mengerti tentang cara pencegahan
gastritis
f. Kemampuan audien untuk mengerti makanan yang diperboleh dan
makanan yang tidak di perboleh kan
g. Kemampuan audien untuk mengerti mampu mengulang apa itu
gastritis.
h. Kemampuan audien untuk tahu tentang gastritis.
i. Kemampuan audien untuk mampu merubah sikap yang salah yang
sesuai penjelasan yan telah disampaikan.
j. Peniliaian peninggkatan derajat kesehatan : yang ditandai dengan
berkurangnya keluhan masyarakat Aia Gadang terkait penyakit
gastritis.
H. Jadwal Pelaksanaan
Hari / tanggal : Jum’at / 4 Juni 2021
Waku : 14.00 s/d selesai
Tempat : Kantor desa Aia Gadang
Penyuluh : Suci Rahmayati