Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Disusun Oleh:
Yusuf Andani (C2114201026)
Anton Pratama (C2114201108)
Nabila Aulia (C2114201106)
Sheena Haseena (C2114201115)

Universitas MuhammadiyahTasikmalaya
Fakutas Ilmu Kesehatan
S1 Ilmu Keperawatan
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah mata kuliah pemeniuhan
kebutuhan dasar keperawatan, dengan tepat pada waktunya. Salawat dan taslim
senantiasa tercurah kepada junjugan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, para
sahabat dan pengikutnya yang senantiasa bertasbih sepanjang masa.

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Kebutuhan Dasar Manusia.


Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi mengenai Kebutuhan Nutrisi.

Tak lupa, ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Aamiin.
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………… 1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………
C. TUJUAN………………………………………………………………….....
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Nutrisi…………………………………………………………………
B. Definisi Gastrisis…………………………………………………………………
C. Etiologi Gastrisis………………………………………………………………..
D. Gejala Gastrisis……………………………………………………………….
E. Diagnosis Gastrisis……………………………………………………………..
F. Pencegahan Gastrisis……………………………………………………………

BAB III
A. Pengkajian
B. Analisa Data
C. Diagnosis Keparawatan
D. Rencana Tindakan
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi demi
memelihara kesehatan tubuh (Tsu, 2012). Kebutuhan akan nutrisi dan cairan
sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada
bayi dan anak. Mengingat manfaat nutrisi dan cairan dalam tubuh dapat
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah
terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi (Limbong, Kawilarang,
Neghe & Macpal, 2012). Tubuh kita terbentuk dari zat-zat yang berasal dari
makanan. Oleh karena itu, kita memerlukan masukan makanan yaitu untuk
memperoleh zat-zat yang diperlukan tubuh. Zat-zat ini disebut nutrisi yang
berfungsi membentuk dan memelihara jaringan tubuh, memperoleh tenaga,
mengatur pekerjaan di dalam tubuh, dan melindungi tubuh terhadap serangan
penyakit (Jauhari, Nasution, 2013).
Gatritis merupakan inflamasi dari lapisan mukosa dan submukosa gaster
atau lambung, keluhan lainnya adalah mual, muntah, kembung, rasa penuh atau
terbakar di perut bagian atas (Andri dkk, 2011). Gastritis adalah suatu
peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh
faktor iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat
makan, makan terlalu banyak, suka mengonsumsi makanan yang berbumbu
merangsang, asam, dan pedas (Suparyanto, 2012). Penderita gastritis penyakit
ini sangat menganggu aktifitas sehari-hari. Pasien akan mengalami keluhan mual,
muntah, kembung, rasa penuh atau terbakar di perut bagian atas.
Berdasarkan penelitian WHO (2012) menyatakan bahwa prevalensi gastritis
di Negara Indonesia dengan jumlah 40,8%. Penyakit gastritis di Indonesia
menurut Profil Kesehatan tahun 2011 merupakan kedalam 10 penyakit rawat inap
di rumah sakit sejumlah 30.154 pasien (4,9%).
Penyebab gastritis dapat dibedakan atas faktor internal dan eksternal. Faktor
internal disebabkan oleh adanya kondisi yang memicu keluarnya asam lambung
yang berlebihan yang membuat tidak nyaman. Faktor eksternal disebabkan oleh
iritasi dan infeksi pada lambung. Faktor resiko yang menyebabkan gastritis
adalah penggunaan obat aspirin atau anti radang non steroid yang tidak sesuai
aturan pakai, infeksi kuman Helicobacter pyilori, kebiasaan yang kurang
seperti merokok dan minum-minuman beralkohol, kebiasaan makan tidak teratur,
suka mengkonsumsi makanan yang pedas dan asam, serta mengalami stress
(Purnomo, 2009). Penyakit gastritis apabila tidak ditangani dengan benar maka
akan menimbulkan komplikasi yang diantaranya adalah peptic ulcer, gangguan
absorbsi vitamin B12, dan kanker lambung. Pengaruh penyakit ini akan
mempengaruhi kualitas hidup seseorang oleh karena itu perlu adanya
penanganan dan perawatan yang baik setelah terkena penyakit gastritis.

B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana Definisi Nutrisi ?
2.Bagaimana Definisi Gastritis ?
3. Bagaimana Etiologi Gastritis ?
4.Bagaimana Gejala Gastritis ?
5.Bagaimana Diagnosis dari Gastritis ?
6.Bagaimana cara pencegahan Gastritis ?
7.Bagaimana cara memecahkan kasus nutrisi dalam penyakit gastritis ?
C.Tujuan
1.Mengetahui Definisi Nutrisi.
2.Mengetahui Definisi Gastritis Kronis
3.Mengetahui Etiologi Gastritis. Kronis
4.Mengetahui Gejala Gastritis. Kronis
5.Mengetahui Diagnosis dari Gastritis. Kronis
6.Mengetahui cara pencegahan Gastritis. Kronis
7.Mengetahui cara memecahkan kasus nutrisi dalam penyakit gastritis ?
BAB II
A.Definisi Nutrisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Nutrisi adalah zat-
zat gizi atau berhubungan dengan kesehatan, penyakit, termasuk keseluruhan proses
dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh
serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan,
zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.

Prinsip Kebutuhan Nutrisi adalah zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehat
an dan penyakit,termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia.
Untuk menerima atau bahan bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya sert
a mengeluarkan sisanya.Nutrisi dapat di katakan sebagai ilmu tentang makanan,zat-zat g
izi dan zat lain yang terkandung,aksi,reaksi dan keseimbangan yang berhubungan denga
n kesehatan dan penyakit.(Tarwoto & wartonah,2006).
Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh.enam kategori zat ma
kanan adalah air,karbohidrat,protein,lemak,dan vitamin.

B.Definisi Gastritis Kronis


Gaskritis kronis adalah peradangan pada lambung yang gejala awalnya ringan, semakin
hari jadi semakin parah. Kondisi ditandai dengan rasa sakit perut di bagian atas (area
lambung) yang tumpul dan tak kunjung hilang. Pada beberapa kasus, gastritis kronis
dapat tidak menimbulkan rasa sakit.
Radang lambung kronis juga dapat menyebabkan Anda merasa kenyang walau hanya
baru makan sedikit. Meradangnya lambung dapat disebabkan oleh infeksi bakteri,
mengonsumsi alkohol secara berlebihan, mengonsumsi obat-obatan tertentu, stres
kronis, atau masalah sistem imun lainnya.
Gastritis kronis yang terjadi dalam waktu lama dapat mengikis lapisan lambung, serta
dapat menyebabkan metaplasia atau displasia. Kondisi ini merupakan pre-kanker pada
sel yang dapat menyebabkan kanker apabila tidak ditangani.
Gastritis kronis biasanya membaik dengan perawatan, namun memerlukan pengawasan
terus-menerus.
C.Penyebab gastritis kronis
Tipe A
Radang lambung kronis tipe ini disebabkan oleh sistem imun yang menghancurkan sel
lambung sehat. Seharusnya sistem imun bekerja untuk menjaga sel lambung dari zat
asing yang mengancam, seperti kuman. Namun, sistem imun malah keliru mengira sel-
sel lambung yang sehat sebagai ancaman dan akhirnya menyerang sel lambung yang
sehat. Setelah lambung meradang, kondisi ini bisa meningkatkan risiko defisiensi
vitamin, anemia, dan kanker.
Tipe B
Tipe ini adalah tipe yang paling umum. Gastritis jangka panjang tipe B disebabkan oleh
infeksi bakteri Helicobacter pylori dan dapat menyebabkan ulkus (luka) lambung, ulkus
usus, dan kanker.
Bakteri ini memang ada di usus Anda dan umumnya tidak berbahaya. Akan tetapi, jika
bakteri ini berkembang biak tanpa kendali, bakteri dapat menyebabkan infeksi lapisan
lambung dan usus dua belas jari.
Sekitar 50% populasi dunia terinfeksi dengan H. pylori,. Infeksi H. pylori sangat tinggi
ditemukan di Asia dan negara berkembang.
Tipe C
Tipe ini disebabkan oleh iritan kimiawi seperti obat pereda nyeri NSAID atau alkohol.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan erosi dan perdarahan lapisan lambung.
Jenis gastritis lain meliputi giant hypertrophic gastritis, yang dapat terkait dengan
defisiensi protein. Terdapat juga eosinophilic gastritis, yang dapat terjadi bersamaan
dengan kondisi alergi seperti asma atau eksim.
D.Gejala gastritis kronis
 Sakit perut atas
 Sembelit
 Kembung
 Mual
 Muntah
 Bersendawa
 Kehilangan nafsu makan
 Penurunan berat badan
E,Diagnosis gastritis kronis
Tes H hylori dapat memastikan apakah ada bakteri H.pylori aktif dalam tubuh Anda
atau tidak. Untuk mengetahuinya, pendeteksian bakteri bisa dilakukan dengan tes darah,
tes feses, dan tes napas.
Jenis tes yang Anda jalani tergantung pada situasi Anda. H. pylori dapat dideteksi dalam
tes darah, dalam tes tinja atau dengan tes napas.
Pada tes napas, Anda akan diminta untuk minum segelas kecil cairan mengandung
karbon radioaktif. Lalu meniupkan udara ke dalam sebuah wadah dan kemudian
menyegel wadah tersebut. Jika Anda terinfeksi H. pylori, sampel napas akan
mengandung karbon radioaktif.
Endoskopi
Tes ini dilakukan untuk mengetahui adanya tanda-tanda peradangan, termasuk gastritis
kronis. Dokter akan menggunakan suatu tabung fleksibel yang dilengkapi dengan
kamera kecil melewati tenggorokan, kerongkongan, lambung, hingga usus kecil.
Bila dokter menemukan area yang mencurigakan, dokter akan mengambil sampel
jaringan di daerah tersebut untuk biopsi. Biopsi adalah pemeriksaan lanjutan untuk
mengetahui adanya H.pylori pada lapisan perut yang menyebabkan gastritis kronis.
F.Pencegahan gastritis kronis
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda
mengatasi gastritis kronis adalah:
 Perhatikan pola makan sesuai dengan anjuran dokter.
 Bila merasa stres, cari tahu untuk menenangkan pikiran, contohnya melakukan
hobi.
 Batasi alkohol dan konsumsi NSAID, seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin
juga dapat mencegah kondisi ini.
 Berhenti merokok dan minuman yang mengandung soda.
 Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik
masalah Anda.

BAB III

Kasus
Seorang perempuan 22 tahun dirawat di Ruang penyakit dalam dengan keluhan mual,
tidak nafsu makan, porsi makan sedikit ( 5 sendok makan ), pasien mengalami juga
penurunan Berat badan ( BB sebelum sakit= 50 kg. BB saat sakit= 40 kg). pasien juga
tampak lemah, mukosa bibir tampak pucat. Saat ini pasien di diagnosis Gastritis kronis

A.Pengkajian
.identitas
Nama : Ny. S
Alamat : kelurahan Cibeber,kecamatan cikalong,kabupaen tasikmalaya
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 22th
Status : Mahasiswa
Agama : islam
Suku : Sunda
Tingkat Pendidikan : S1
Keluarga yg dapat dihubungi : Ibu dan Ayah
RIWAYAT KESEHATAN
I.Keluhan utama
Pasien menyatakan mual,tidak nafsu makan,porsi makan sedikit
II,Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengalami mual,tidak nafsu makan,porsi makan sedikit,pasien mengalami
penurunan BB jadi 40 kg,pasien tanpa lemah,mukosa bibir tanpak pucat
III.Riwayat dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak mempunyai penyakit gastritis kronis
IV.Riwayat keluarga
Keluarga klien mengatakan pasien tidak pernah mengalami gastritis kronis
V.Data Biologis
No Acitivity Daily Living Di Rumah Di RS
1. A . makanan
 Jenis menu Mie goreng,seblak Bubur,sayur,buah-
buahan
 Frekuensi 1 minggu sekali 2 kali
 Porsi 1 porsi 2 porsi
 Pantangan Tidak ada Jangan memakan
makanan dan
berminyak
 Keluhan Tidak ada Tidak nafsu makan
karena mual
B.minuman
 Jenis minuman Kopi,Es jeruk Susu
 Frekuensi Setiap hari Setiap hari
 Jumlah 1 gelas perhari 1 gelas perhari
 Pantangan Tidak ada Jangan meminum
minuman yang
asam

 Keluhan Tidak ada Tidak ada


2, Istirahat dan tidur
A.malam
 Berapa jam 8jam 6jam
 Dari jam…s/d… 20.00-04.00 22.00-04.00
 Kesukaran tidur Tidak ada Tidak nyaman tidur
B,siang
 Berapa jam 1jam ½ jam
 Dari jam …s/d… 12.30-13.30 12.50-13.20
 Kesukaran tidur Tidak ada Tidak nyaman tidur
3. Eliminasi
A.BAK
 Frekuensi 5x 8x
 Jumlah Tidak terhitung Tidak terhitung
 Warna Kuning Kuning pucat
 Bau Bau khas kencing Menyengat
 Kesulitan Tidak ada Sulit untuk pergi ke
WC karena ada
infusan
B.BAB
 Frekuensi 1x 3x
 Jumlah Tidak terhitung Tidak terhitung
 Warna Kuning Kuning keorenan
 Bau Bau khas BAB Bau menyengat
 kesulitan Tidak ada Sulit ununtuk pergi
ke WC,karena ada
infusan
4. Personal hygieme
A.mandi
 Frekuensi 2x sehari 2 hari 1x
 Memakai sabun 2x sehari 1x 2 hari
 Keramas 1minggu 3x 1 minggu 1x
 Gosok gigi 3x sehari 2x sehari
B.berpakaian
 Ganti pakaian 2x sehari 2 hari 1x
5. Mobilitas dan aktivitas
 Aktivitas Aktivitas normal Aktivitas menurun
seperti biasanya
 Kesulitan tidak ada Merasa lemah

VI.Pemeriksaan Head To Toe


1. .Kepala dan muka
Wajah pucat dan sayu (kekurangan nutrisi).
2. .Mata cekung (penurunan cairan tubuh),konjungtifa pucat dan kering.
3. ,Mulut dan faring
Mukosa bibir kering, bibir pecah-pecah, bau mulut tidak sedap.
4. Abdomen
 .infeksi : keadaan kulit warna, elastisitas, kering, lembab, besar dan bentuk
abdomen rata atau menonjol.
 Auskultasi : distensi bunyi usus sering hiperaktif
 perkusi : pada penderita gastritis suara abdomen yang ditemukan hipertimpani
(bising usus meningkat).
 .palpasi : pada pasien gastritis dinding abdomen tegang terdapat nyeri pada
regioepigastik
5. .integumen
Warna kulit pucat, sianosis, kelemahan kulit atau membran mukosa berkeringat.

PESIKOSOSIAL
1. .Non verbal
Pasien menerima kedatangan perawat dengan senyum dan tampak senang
2. .Verbal
Pasien menjawab sapaan dengan perkataan yang baik terhadap perawat
3. .Status emosi
Emosi pasien terkendali
4. .Interaksi social
Pasien dan perawat saling menghormati
5. .Pola koping
Pasien menerima apa yang di sampaikan oleh perawat

VII.DATA PENUNJANG
1.Laboratorium
2.Radiologi
3.Terapi

B.ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1, Ds: Pola makan tidak teratur
Ny.S mengeluh mual,tidak Infeksi bakteri H.pylori
napsu makan,pola makan
sedikit.
Do:
Pasien mengalami penurunan
BB dari 50kg-40kg,pasien
tampak lemah ,mukosa bibir
tampak pucat.

C.DIAGNOSA KEPERAWATAN
D.RENCANA TINDAKAN
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil

Anda mungkin juga menyukai