Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yusup Andani

NIM :C2114201026
Kelas :2C

PERSPEKTIF KEPERAWATAN DEWASA DALAM ISLAM

Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan professional merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab dalam
membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya dan mengatasi berbagai masalah
keperawatan yang dihadapi klien baik sebagai individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat. Pelayanan yang diberikan bersifat humanistik, berdasar
pada ilmu dan kiat keperawatan serta berpedoman pada standar praktek dan
menjunjung tinggi etika sebagai tuntunan utama dalam melaksanakan pelayanan.

Perawatan dalam Islam sudah dimulai sejak jaman Rasulullah dimana semasa
hidup dengan Rasulullah, dia selalu mendarmabaktikan diri nya kepada umat
Islam yang membutuhkan perawatan dalam masa perang. Dialah perawat Islam
pertama yang bernama Rufaidah Al-Anshoriyah.

Sebagaimana rasulullah telah bersabda bahwa:


“Barangsiapa tidak mengasihi dan menyayangi manusia maka dia tidak dikasihi
dan disayangi Allah.”
Dalam hadits yang lain dikatakan bahwa
”Kami (para wanita yang ikut ke medan perang) merawat dan mengobati
orang-orang sakit dan luka-luka.”
(HR. Bukhari No. 522)

Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar memiliki landasan yang kokoh


terhadap aqidah (keimanan), syariah (aturan) dan akhlak (tingkah laku). Manusia
sebagai hamba Allah memiliki kewajiban untuk beribadah, sebagaimana
tercantum dalam QS. Adz-dzaariyaat (51) : 56 yang artinya: ”Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku
(beribadah). ”Manusia dalam kehidupannya antar sesama memiliki akhlak
dimana suatu tingkah laku dapat diberi nilai moral atau berakhlak tinggi jika
pekerjaan itu dilakukan secara obyektif artinya dalam masa dan keadaan dengan

1
tidak membeda-bedakan bangsa, ikatan keluarga, agama, kedudukan, dan lain-
lain.

Falsafah keperawatan yang dijadikan dasar dalam memberikan pelayanan


karena ketidaktahuan, ketidakmampuan, dan ketidakmauan klien dalam
meningkatkan status kesehatannya ternyata mengambil nilai-nilai yang telah
ada dalam Al-Qur’an. Adapun falsafah keperawatan yang telah ada berisi antara
lain:
1.Memandang pasien sebagai manusia yang utuh.
2.Pelayanan diberikan secara langsung dan manusiawi.
3.Setiap orang berhak mendapat perawatan tanpa memandang suku, agama
kepercayaan, status sosial dan ekonomi.
4.Perawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan.
5.Pasien merupakan mitra yang aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan
penerima jasa yang pasif.

2
DAFTAR PUSTAKA

Bahreisj, H. ____. Hadits Shahih Bukhari-Muslim. Surabaya: Penerbit CV. Karya Utama.

Al-Qur’an dan terjemahnya.

Hamidy, Z, dkk. (1992). Terjemah Hadits Shahih Bukhari. Jakarta: Penerbit Widjaya.

Anda mungkin juga menyukai