Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


TENTANG(NUTRISI)

DOSEN PEMBIMBING:
Ns.YUNITA DWI ANGGRAINI,M.Kep.

Disusun oleh :
KELOMPOK VII
WARTA PRAYOGA :821221109
SAIMAH :821221090
INDAH WIRANDA :821221039
NUR ARISTA :821221075
LIDIA AHUI ANUGRAH :821221051

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN


RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan
judul:”Asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan dasar manusia tentang nutrisi
tahun 2022”.
Kami menyadari bahwa proses pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya, namun demekian kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai deangan
tepat waktu. Oleh karena itu kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

PONTIANAK,20 September 2022


DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................................
1. Tujuan umum.............................................................................................................
2. Tujuan khusus............................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................
A. Pengertian..............................................................................................................................
B. Jenis Nutrisi...........................................................................................................................
C. Fisiologi Nutrisi dan Metabolisme.........................................................................................
D. Cara Pemberian Nutrisi..........................................................................................................
E. Kebutuhan Nutrisi sesuai tingkat perkembangan usia...........................................................
F. Penilaian status nutrisi...........................................................................................................
G. Masalah kebutuhan ...............................................................................................................
H. Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi.....................................................................
I. Asuhan Keperawatan.............................................................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses keperawatan adalah sarana atau alat yang digunakan oleh seorang perawat
dalam bekerja dan tata cara pelaksanaanya tidak boleh dipisahpisah antara tahap pertama,
kedua,ketiga dan seterusnya. Tahap pertama pengkajian, tahap kedua menegakkan
Diagnosa keperawatan, tahap ketiga menyusun rencana keperawatan yang mengarah
kepada penanganan diagnosa keperawatan, tahap keempat diimplementasikan dan tahap
kelima atau tahap terakhir adalah evaluasi. Orientasi dari pelayanan asuhan keperawatan
adalah pada pencapaian tujuan asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan yang telah
ditetapkan dalam perencanaan keperawatan telah tercapai (Budiono, 2016).
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Fungsi utama
nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh,membentuk struktur kerangka
dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh (Alimul,2015),

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis nutrisi?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi?
3. Apa masalah yang berkaitan dengan nutrisi?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menegetahui asuhan keperawatan kebutuhan dasar manusia tentang nutrisi

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui asuhan keperawatan tentang nutrisi
b. Mengetahui pemenuhan kebutuhan dasar manusia tentang nutrisi
c. Mengetahui konsep tentang nutrisi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
"Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal
dan sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan.Nutrisi adalah zat-zat gizi
dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan
proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam
tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur
proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit.Nutrisi adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat
dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.Enam zat
nutrisi esensial yaitu, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan mineral.
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang
sangat penting. Dilihat dari segi kegunaannya, nutrisi merupakan sumber energi untuk
segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh
sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak
dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari
dimakan oleh manusia” (Wikipedia, 2013)

B. Jenis – Jenis Nutrisi


Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ
dan pergerakan badan,untuk mempertahankan suhu tubuh,dan untuk menyediakan
material mentah untuk fungsi enzim,pertumbuhan,penempatan kembali dan perbaikan
sel.(Potter & Perry,2018)
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan
dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.Nutrisi terdiri dari beberapa ,
diantarannya :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
a) Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang
terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida
(molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa +
glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b) Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.
c) Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat
dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat
meningkatkan volume feces.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai
bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan
dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan,
kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat  60-75% dari kebutuhan energi
total.

2. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa
sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan
hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya
buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa
struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis
oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian
akan diserap oleh usus.
Fungsi protein :
a) Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang
normal dan proses  pengausan yang normal.
b) Protein menghasilkan jaringan baru.
Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi
khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
c) Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein  10-15%  atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.

3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak   10-25% dari
kebutuhan energi total.
Fungsi lemak :
a) Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan
memberikan 9 kal/gr.
b) Perlindungan.
Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
c) Vitamin larut dalam lemak.
Asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah dua asam
lemak penting, khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang berlangsung
sangat pesat selama 6 bulan kedua kehidupan. Pada periode ini, AA dan DHA
berperan besar dalam perkembangan mental dan daya lihat bayi. Karena sebagian
besar makanan sapihan mengandung sedikit AA dan DHA, susu-lanjutan yang
diperkaya dengan AA dan DHA akan menjadi sumber penting dua asam lemak
ini.

4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2,
B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a) Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses
kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun
senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber
vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
b) Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel
otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel
tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan
infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin
B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan
penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya
roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap
anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari
kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c) Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka
memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan
zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan
tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan
vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan
lainnya.
d) Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada
sejumlah anak, kebutuhan vitamin  ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar
matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang.
Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi
(disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan
yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan
yogurt  kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang
diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang
mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit
yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.

5. Mineral dan Air


Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen
esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar
mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.
Tiga fungsi mineral :
Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor. Pembentukan
garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl
(ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
Bahan dasar enzim dan protein.Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari
mineral.
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar
antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas
optimum

C. Fisiologi Nutrisi dan Metabolisme


Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ
dan pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk fungsi enzim,
pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada semua
reaksi biokimia dalm tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic (membangun) atau
katabolic (merusak). Energy adalah kekuatan untuk bekerja, manusia membutuhkan
energy untuk terus menerus berhubungan dengan lingkungannya.
1. Pemasukan energy
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan.
Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya energi yang dihasilkan
dengan satuan kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori besar ( K ) atau kkal adalah jumlah
panas yang di butuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °c. 1 kkal = 1 K atau
sama dengan 1000 kalori.
Bentuk pemberian kalori yaitu :
a) Karbohidrat: karbohidrat merupakan sumber energy yang penting. Setiap gram
karbohidrat menghasilkan kurang lebih 4 kalori. Asupan karbohidrat di dalam diit
sebaiknya berkisar 50%-60% dari kebutuhan kalori
b) Lemak: komponen lemak dapat diberikan dalam bentuk nutrisi enteral maupun
parenteral sebagai emulsi lemak. Pemberian lemak dapat mencapai 20% -40%
dari total kebutuhan. Satu gram lemak menghasilkan 9 kalori.
c) Protein (Asam Amino): kebutuhan protein adalah 0,8gr/kgbb/hari atau kurang
lebih 10% dari total kebutuhan kalori.

2. Pengeluaran energy
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men- support
jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa
phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh BMR dan aktivitas
fisik.

Basal metabolisme rate (MBR).Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan
tubuh pada saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan
jantung,  perbafasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Makanan di dalam tubuh mengalami beberapa proses. Mulai dari pencernaan,
absorbsi, metabolisme, dan penyimpanan hingga eliminasi.
a) Pencernaan
Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan di pecah secara mekanik dengan
mengunyah. Protein dan lemak dipecahkan secara fisik tetapi tetap tidak berubah
secara kimia karena enzim dalam mulut tidak bereaksi dengan nutrisi ini. Makanan
yang telah ditelan memasuki esopagus dan bergerak sepanjangnya dan dengan
kontraksi otot seperti gelombang (peristaltik). Massa makanan yang berada pada
kardiak spinkter, berlokasi pada pembukaan atas lambung, menyebabkan spinkter
relaksasi dan memungkunkan makanan masuk lambung. Di dalam lambung,
pepsinogen di sekresikan dan diaktifkan oleh asam hidrokolik menjadi pepsin,
enzim pemecah protein. Lambung juga mengeluarkan sejumlah kecil lipase dan
amilase untuk mencerna lemak dan zat tepung secara berturut-turut. Lambung juga
bertindak sebagai penyimpanan dan makanan menetap di dalam perut kira-kira 3
jam, dengan rentang dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan lambung pada spinkter
pilorik sebagai asam, massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke duodenum
dan bercampur cepat dengan empedu, getah intestinal, sekresi pangkreas. Peristaltik
terjadi terus menerus dalam usus kecil, mencampur sekresi dengan kimus.
b) Absorbsi
Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah ini
terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area
permukaan absorbsi. Nutrient diabsorbsi oleh difusi pasif dan osmosis, transport
aktif, dan pinositosis.
c) Metabolisme
Nutrien diabsopsi dalam intestinal, termasuk air, yang ditransportasikan melalui
system sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme,
nutrien diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Dua tipe dasar
metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi
dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrient. Katabolisme
merupakan pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang lebih sederhana.
d) Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak semua, nutrient yang diperlukan tubuh disimpan dalam
jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang
disimpan sebagai jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati
dan jaringan otot dan protein dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika
keperluan energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrient yang dimakan,
maka energi yang disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang tidak digunakan
harus disimpan terutama lemak.

D. Cara Pemberian Nutrisi


1. Nutrisi Enteral
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke
dalam lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara
manual maupun dengan bantuan pompa mesin (At Tock, 2007). Menurut Wiryana
(2007), Nutrisi enteral adalah faktor resiko independent pnemoni nosokomial yang
berhubungan dengan ventilasi mekanik. Cara pemberian sedini mungkin dan benar
nutrisi enteral akan menurunkan kejadian pneumonia, sebab bila nutrisi enteral yang
diberikan secara dini akan membantu memelihara epitel pencernaan, mencegah
translokasi kuman, mencegah peningkatan distensi gaster, kolonisasi kuman, dan
regurgitasi. Posisi pasien setengah duduk dapat mengurangi resiko regurgitasi aspirasi.
Diare sering terjadi pada pasien di Intensif Care Unit yang mendapat nutrisi enteral,
penyebabnya multifaktorial, termasuk therapy antibiotic, infeksi clostridium difficile,
impaksi feses, dan efek tidak spesifik akibat penyakit kritis. Komplikasi metabolik
yang paling sering berupa abnormalitas elektrolit dan hiperglikemi (Wiryana, 2017).

2. Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung
melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaaan (Wiryana, 2017). Nutrisi
parenteral diberikan apabila usus tidak dipakai karena suatu hal, misalnya: malformasi
kongenital intestinal, enterokolitis nekrotikans, dan distress respirasi berat. Nutrisi
parsial parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi tidak dapat mencukupi
kebutuhan nutrisi untuk pemeliharaan dan pertumbuhan ( Setiati, 2020).
Tunjangan nutrisi parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak dapat dipenuhi
dengan baik. Terdapat kecenderungan untuk memberikan nutrisi enteral walaupun
parsial dan tidak adekuat dengan suplemen nutrisi parenteral. Pemberian nutrisi
parenteral pada setiap pasien dilakukan dengan tujuan untuk dapat beralih ke nutrisi
enteral secepat mungkin. Pada pasien IRIN, kebutuhan dalam sehari diberikan lewat
infuse secara kontinyu dalam 24 jam. Monitoring terhadap factor biokimia dan klinis
harus dilakukan secara ketat. Hal yang paling ditakutkan pada pemberian nutrisi
parenteral total (TPN) melalui vena sentral adalah infeksi (Ery Leksana, 2020).
Berdasarkan cara pemberian nutrisi parenteral dibagi atas :
Nutrisi parenteral sentral ( untuk nutrisi parenteral total ) : Merupakan pemberian
nutrisi melalui intravena dimana kebutuhan nutrisi sepenuhannya melalui cairan infuse
karena keadaan saluran pencernaan klien tidak dapat digunakan. Cairan yang dapat
digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin E 1000,
cairan ini yang mengandung asam amino seperti Pan Amin G, dan cairan yang
mengandung lemak seperti intralipid
Nutrisi parenteral perifer ( untuk nutrisi Parenteral Parsial ) : Merupakan pemberian
sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian
pasien masih dapat dipenuhi melalui enteral. Cairannya yang biasa digunakan dalam
bentuk dekstrosa atau cairan asam amino
Indikasi Nutrisi Parenteral :
Gangguan absorbs makanan seperti pada fistula enterokunateus, atresia intestinal,
colitis infeksiosa, obstruksi usus halus.Kondisi dimana usus harus diistirahatkan
seperti pada pancreatitis berat, status pre operatif dengan malnutrisi berat, angina
intestinal, diare berulang.
Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang berkepanjangan.Makan,
muntahterus menerus, gangguan hemodinamik, hiperemisis gravidarum (Wiryana,
2017).

E. Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia


Konsumsi gizi makanan pada manusia dapat menentukan tercapainya tingkat
kesehatan, atau bisa disebut juga dengan status gizi. Apabila tubuh berada dalam tingkat
kesehatan pada kondisi terbaik maka tubuh akan terhindar dari penyakit dan mempunyai
daya tahan yang setinggi-tingginya zat gizi berfungsi untuk menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan serta mengatur prosesproses kehidupan. Status gizi
baik atau pemenuhan secara optimal terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi
yang digunakan secara efisien.Gizi baik memungkinkan pertumbuhan fisik perkembang-
an otak,kemampuan kerja,kesehatan secara umum pada tingkat setinggui mungkin
(Setiawati,2013)

1. Bayi
Yang dimaksud bayi adalah usia 0-12 bulan. Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120
kalori/kg/hari. Kebutuhan cairan sekitar 140-160 ml/kg/hari. Bayi sebelu usia 6 bulan
pemberian nutrisi yang pokok adalah air susu ibu. ASI sangat cocok diberikan sampai
umur minimal 4 bulan.
Adapun keuntungan pemberian ASI adalah :
ASI merrupakan nutrisi yang komplitDalam ASI terdapat laktobasilus bilidus adalah
mikroorganisme dalam ASI yang bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang berbahaya dalam intesnial.Protein dalam ASI banyak ASI
mengandung lipose untuk membantu bayi yang imatur dalam pencerrnaan lemak.
Masa anak tolder (1-3 th) dan pra sekolah (3-5 th)
Masa anak penting untuk mendidik pola makan yang benar.
Kebiasaan yang sebaiknya diajarkan pada usia ini antara lain:
penyediaan makanan dalam berbagai variasi
membatasi makanan manis
konsumsi diet yang seimbang
Kebutuhan kalori pada anak usia 1 tahun = 100kcal/hari dan anak usia 3 tahun 300-500
kcal/hari.

2. Anak sekolah (6-12 th)


Pola makanan pada usia ini perlu diperhatikan, karena pada sia ini anak-anak senang
makanan yang dijual di luar rumah.
Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam tahun :
Usia     Kalori  Protein Cal       Fe        Vit A   Vit B   Vit C
10-12   1900    60        0,75     8          2500    0,7       25
7-9       1600    50        0,75     7          2500    0,6       25
5-6       1400    40        0,50     6          2500    0,6       25
Tahun  Cal       dr         dr         Mg       U         Mg       Mg
3. Masa adolescents remaja (13-21 th)
Kebutuhan kalori, protein, mineral, dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan proses
pertumbuhan.
Lemak tubuh meningkatkan akan mengakibatkan obesitas sehingga akan menimbulkan
stress terhadap body image yang terdapat mengakibatkan masalah kesehatan.
Masa dewasa  muda (23-30 th)
Kebutuhan nutrisi pada usia ini untuk proses pertumbuhan, proses pemeliharaan dan
pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi.
Masa dewasa (31-45 th)
Masa dewasa masa produktif khususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena umur ini
merupakan puncak untuk aktifitas hidup terutma dalam aktifitas bekerja. Kebutuhan
nutrisi dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat, sedang.

4. Dewasa tua (46 th keatas)


Kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh berkurang, pada usia lanjut maka BMR akan
berkurang 10-30%. Maka aktifitas mengalami degenerative
Wanita masa kehamilan menyusui
Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik  dan cukup.
Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter ASI harus menyediakan
kalori sebanyak 150 kal sedangkan ASI mengandung 75 kal, 12 gr protein, 45 gr
lemak laktosa vitamin dll.

5. Kebutuhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui


Jenis kebutuhan         Ibu hamil         Ibu menyusui
Kalori                        2500 gr            300 gr
Protein                       85gr                 100 gr
Calsium                     1,5 gr               2gr
Ferum                        15 gr                15 gr
Vit A                         8000 U.I          8000 U.I
Vit B                                    1,8 mg             2,8 mg
Vit C                                    100 mg            150 mg
Riboflavin                2,5 mg             3 mg
Vit D                        400-800 U.I    400-800 U.I
Air                         6-8 gelas          6-8 gelas

F. Penilaian Status Nutrisi


1. Klinis
Metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini
didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti: kulit, rambut,
dan mukosa oral, atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti
kelenjar tiroid.
Biofisik
Penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi dan melihat perubahan
struktur dari jaringan. Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

2. Biokimiawi
Pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja
dll.

3. Antropometri
Pengertian Antropometri: berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya
tubuh dan methros artinya ukuran. Dari definisi di atas dapat ditarik pengertian bahwa
anthropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis
ukuran tubuh antara lain: berat badan tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak
dibawah kulit.
a) Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI)
dan Ideal Body Weight (IBW).Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan.
BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk
mengkaji kelebihan berat badan (over weigth) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan :
BB(kg) / TB(m)  atau     BB(pon) x 704,5/ TB(inci)2
Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat
badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 100 dan dikurangi
10% dari jumlah itu.

G. Masalah Kebutuhan Nutrisi


Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan kelebihan nutrisi,
obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia
Nervosa.
1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan
nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
Berat badan 10-20% dibawah normal Tinggi badan dibawah ideal Lingkar kulit triseps
lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar,Adanya kelemahan dan nyeri tekan
pada otot,Adanya penurunan albumin serum,Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam
mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker,Disfagia karena adanya kelainan
persarafan
Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
Nafsu makan menurun
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai
resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara
berlebihan.
Tanda klinis :
Berat badan lebih dari 10% berat ideal
Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton
Kemungkinan penyebab :
Perubahan pola makan
Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan
penurunan dalam penggunaan kalori.
Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan
makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan
otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain-
lain.
4. Diabetes mellitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat secara berlebihan.
5. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh
adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner
sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan
lain-lain.
6. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian
lemak secara berlebihan.
7. Anoreksia nervosa
Aneroksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri
abdomen, kedinginan, elergi, dan kelebihan energi.

H. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi


1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola
konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga
dapat terjadi kesalahan.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi gizi seseorang .
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat
mempengaruhi status gizi.
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang
dibutuhkan secara cukup.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu,
masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi
kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian
rendah.
6. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini
sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia
tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
7. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita
pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9
kkal/kgBB/jam.

8. Tinggi dan berat badan


Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas
permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan
metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan)
biasanya gejala penyakit atau karena  efek samping obat.
10. Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang
diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat
bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan
kekuatan).
11. Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi
nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol daripada makanan. Alcohol
yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang
menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga
menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam
intestine.
I. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
Konsep asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan kebutuhan nutrisi meliputi
pengkajian fokus, diagnosa keperawatan, dan perencanaan keperawatan. Pengkajian
Fokus

2. Diangnosa keperawatan
a). Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic
Batasan Karakteristik:
1) Berat badan 20% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal

1) Bising usus hiperaktif

2) Cepat kenyang setelah makan

3) Diare Gangguan sensasi rasa

4) Kehilangan rambut berlebihanKelemahan otot pengunyah

5) Kelemahan otot untuk menelan

6) Kerapuhan kapiler

7) Kesalahan informasi

8) Kesalahan persepsi

9) Ketidakmampuan memakan makanan

10) Kram abdomen

11) Kurang informasi

12) Kurang minat pada makanan

13) Membran mukosa pucat Nyeri abdomen

14) Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat

15) Sariawan rongga mulut

16) Tonus otot menurun


Faktor yang berhubungan:

1) Faktor biologis

2) Faktor ekonomi

3) Gangguan psikososial

4) Ketidakmampuan makan

5) Ketidakmampuan mencerna makanan

6) Ketidakmampuan mengabsorpsi makanan

7) Kurang asupan makanan

(NANDA International, 2015)

b).Ketidakseimbangan Nutrisi:  Lebih dari Kebutuhan Tubuh

Definisi: Intake nutrisi melebihi kebutuhan metabolik tubuh.

Batasan Karakterisitik:

1) Lipatan kulit tricep lebih dari 25 mm untuk wanita dan 15 mm untuk pria

2) BB diatas 20 % diatas tubuh ideal untuk tinggi dan kerangka tubuh ideal

3) Makan dengan respon eksternal (misalnya: situasi sosial, sepanjang hari)

4) Dilaporkan atau diobservasi adanya disfungsi pola makan (misalnya:


memasangkan makanan dengan aktivitas yang lain)

5) Tingkat aktivitas yang menetap

6) Konsentrasi intake makanan yang menjelang malam

Faktor yang berhubungan:

Intake yang berlebihan dalam hubungannya dengan kebutuhan metabolisme tubuh.

(NANDA International, 2015)


3. Rencana keperawatan
a). Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan yang diharapkan:
1) Terjadi peningkatan berat badan sesuai batasan waktu
2) Peningkatan status nutrisi
Rencana Tindakan (Tarwoto & Wartonah, 2010):
Intervensi Rasional
1. Tingkatkan intake makanan 1. Cara khusus untuk
melalui: meningkatkan nafsu
makan
a. Mengurangi gangguan dari
lingkungan seperti
berisik, dan lain-lain.

b. Jaga privasi pasien

c. Jaga kebersihan ruangan


(barang-barang seperti
sputum pot, urinal tidak
berada dekat dengan
tempat tidur)

d. Berikan obat sebelum


makan jika ada indikasi
2. Jaga kebersihan mulut pasien 2. Mulut yang bersih
meningkatkan nafsu
makan
3. Bantu pasien makan jika tidak 3. Membantu pasien makan
mampu
4. Sajikan makanan yang mudah 4. Meningkatkan selera
dicerna, dalam keadaan makan dan intake makan
hangat, tertutup, dan berikan
sedikit-sedikit tapi sering
5. Selingi makan dengan minum 5. Memudahkan makanan
masuk
6. Hindari makanan yang banyak 6. Mengurangi rasa nyaman
mengandung gas
7. Ukur intake makanan dan 7. Observasi kebutuhan
timbang berat badan nutrisi
8. Lakukan latihan pasif dan aktif 8. Menambah nafsu makan
9. Kaji tanda vital, sensori, bising 9. Membantu mengkaji
usus keadaan pasien
10. Monitor hasil lab, seperti 10. Monitor status nutrisi
glukosa, elektrolit, albumin,
hemoglobin, kolaborasi
dengan dokter

b). Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh

Kriteria Hasil:

1) Teridentifikasi kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol 

2) Perencanaan kontrol berat badan untuk yang akan dating

3) Tidak terjadinya penurunan berat badan yang berlebihan

Rencana Tindakan (Tarwoto & Wartonah, 2010):


Intervensi Rasional
1. Lakukan pengkajian 1. Informasi dasar untuk
kembali pola makan perencanaan awal dan
pasien validasi data
2. Diskusikan dengan pasien 2. Membantu mencapai tujuan
dengan kelebihan makan
3. Diskusikan motivasi untuk 3. Membantu memecahkan
menurunkan berat badan masalah
4. Kolaborasi dengan ahli diet 4. Menentukan makanan yang
yang tepat sesuai dengan pasien
5. Ukur intake makanan dalam 5. Mengetahui jumlah kalori
24 jam yang masuk
6. Buat program latihan untuk 6. Meningkatkan kebutuhan
olahraga energi
7. Hindari makanan yang 7. Makanan berlemak banyak
banyak mengandung menghasilkan energi
lemak
8. Berikan pengetahuan 8. Memberikan informasi dan
kesehatan tentang: mengurangi komplikasi

a. Program diet yang benar


b. Akibat yang mungkin
timbul akibat
kelebihan berat badan

4. Implementasi keperawatan
Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal. Pelaksanaan
adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah di susun pada
tahap pencanaan.

5. Evaluasi keperawatan

Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan. Evaluasi adalah kegiatan
yang disengaja dan terus-menerus dengan melibatkan klien, perawat, dan anggota tim
kesehatan lainnya. Dalam hal ini diperlukan pengetahuan tentang kesehatan,
patofisiologi, dan strategi evaluasi. Tujuan evaluasi adalah   untuk   menilai   apakah
tujuan   dalam   rencana   keperawatan   tercapai   atau  tidak   dan   untuk melakukan
pengkajian ulang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika
terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam
fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim,
pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi
bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.

B. Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-
makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2016. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta :


Salemba Medika.

Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta: EGC

Towarto, Wartonal. 2017. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta :


Salemba Medika.

Aziz Alimul. H. (2006). Pengantar kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Nanda International. (2015). Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015.


Mediaction: Yogyakarta

Tarwoto dan Wartanah.(2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 4.
Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai