DOSEN PEMBIMBING:
Ns.YUNITA DWI ANGGRAINI,M.Kep.
Disusun oleh :
KELOMPOK VII
WARTA PRAYOGA :821221109
SAIMAH :821221090
INDAH WIRANDA :821221039
NUR ARISTA :821221075
LIDIA AHUI ANUGRAH :821221051
Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan
judul:”Asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan dasar manusia tentang nutrisi
tahun 2022”.
Kami menyadari bahwa proses pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya, namun demekian kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai deangan
tepat waktu. Oleh karena itu kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
COVER..............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................................
1. Tujuan umum.............................................................................................................
2. Tujuan khusus............................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................
A. Pengertian..............................................................................................................................
B. Jenis Nutrisi...........................................................................................................................
C. Fisiologi Nutrisi dan Metabolisme.........................................................................................
D. Cara Pemberian Nutrisi..........................................................................................................
E. Kebutuhan Nutrisi sesuai tingkat perkembangan usia...........................................................
F. Penilaian status nutrisi...........................................................................................................
G. Masalah kebutuhan ...............................................................................................................
H. Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi.....................................................................
I. Asuhan Keperawatan.............................................................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses keperawatan adalah sarana atau alat yang digunakan oleh seorang perawat
dalam bekerja dan tata cara pelaksanaanya tidak boleh dipisahpisah antara tahap pertama,
kedua,ketiga dan seterusnya. Tahap pertama pengkajian, tahap kedua menegakkan
Diagnosa keperawatan, tahap ketiga menyusun rencana keperawatan yang mengarah
kepada penanganan diagnosa keperawatan, tahap keempat diimplementasikan dan tahap
kelima atau tahap terakhir adalah evaluasi. Orientasi dari pelayanan asuhan keperawatan
adalah pada pencapaian tujuan asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan yang telah
ditetapkan dalam perencanaan keperawatan telah tercapai (Budiono, 2016).
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Fungsi utama
nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh,membentuk struktur kerangka
dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh (Alimul,2015),
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis nutrisi?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi?
3. Apa masalah yang berkaitan dengan nutrisi?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menegetahui asuhan keperawatan kebutuhan dasar manusia tentang nutrisi
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui asuhan keperawatan tentang nutrisi
b. Mengetahui pemenuhan kebutuhan dasar manusia tentang nutrisi
c. Mengetahui konsep tentang nutrisi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
"Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal
dan sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan.Nutrisi adalah zat-zat gizi
dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan
proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam
tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur
proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit.Nutrisi adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat
dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.Enam zat
nutrisi esensial yaitu, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan mineral.
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang
sangat penting. Dilihat dari segi kegunaannya, nutrisi merupakan sumber energi untuk
segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh
sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak
dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari
dimakan oleh manusia” (Wikipedia, 2013)
2. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa
sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan
hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya
buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa
struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis
oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian
akan diserap oleh usus.
Fungsi protein :
a) Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang
normal dan proses pengausan yang normal.
b) Protein menghasilkan jaringan baru.
Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi
khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
c) Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari
kebutuhan energi total.
Fungsi lemak :
a) Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan
memberikan 9 kal/gr.
b) Perlindungan.
Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
c) Vitamin larut dalam lemak.
Asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah dua asam
lemak penting, khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang berlangsung
sangat pesat selama 6 bulan kedua kehidupan. Pada periode ini, AA dan DHA
berperan besar dalam perkembangan mental dan daya lihat bayi. Karena sebagian
besar makanan sapihan mengandung sedikit AA dan DHA, susu-lanjutan yang
diperkaya dengan AA dan DHA akan menjadi sumber penting dua asam lemak
ini.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2,
B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a) Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses
kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun
senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber
vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
b) Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel
otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel
tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan
infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin
B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan
penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya
roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap
anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari
kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c) Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka
memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan
zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan
tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan
vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan
lainnya.
d) Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada
sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar
matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang.
Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi
(disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan
yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan
yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang
diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang
mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit
yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.
2. Pengeluaran energy
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men- support
jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa
phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh BMR dan aktivitas
fisik.
Basal metabolisme rate (MBR).Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan
tubuh pada saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan
jantung, perbafasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Makanan di dalam tubuh mengalami beberapa proses. Mulai dari pencernaan,
absorbsi, metabolisme, dan penyimpanan hingga eliminasi.
a) Pencernaan
Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan di pecah secara mekanik dengan
mengunyah. Protein dan lemak dipecahkan secara fisik tetapi tetap tidak berubah
secara kimia karena enzim dalam mulut tidak bereaksi dengan nutrisi ini. Makanan
yang telah ditelan memasuki esopagus dan bergerak sepanjangnya dan dengan
kontraksi otot seperti gelombang (peristaltik). Massa makanan yang berada pada
kardiak spinkter, berlokasi pada pembukaan atas lambung, menyebabkan spinkter
relaksasi dan memungkunkan makanan masuk lambung. Di dalam lambung,
pepsinogen di sekresikan dan diaktifkan oleh asam hidrokolik menjadi pepsin,
enzim pemecah protein. Lambung juga mengeluarkan sejumlah kecil lipase dan
amilase untuk mencerna lemak dan zat tepung secara berturut-turut. Lambung juga
bertindak sebagai penyimpanan dan makanan menetap di dalam perut kira-kira 3
jam, dengan rentang dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan lambung pada spinkter
pilorik sebagai asam, massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke duodenum
dan bercampur cepat dengan empedu, getah intestinal, sekresi pangkreas. Peristaltik
terjadi terus menerus dalam usus kecil, mencampur sekresi dengan kimus.
b) Absorbsi
Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah ini
terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area
permukaan absorbsi. Nutrient diabsorbsi oleh difusi pasif dan osmosis, transport
aktif, dan pinositosis.
c) Metabolisme
Nutrien diabsopsi dalam intestinal, termasuk air, yang ditransportasikan melalui
system sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme,
nutrien diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Dua tipe dasar
metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi
dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrient. Katabolisme
merupakan pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang lebih sederhana.
d) Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak semua, nutrient yang diperlukan tubuh disimpan dalam
jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang
disimpan sebagai jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati
dan jaringan otot dan protein dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika
keperluan energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrient yang dimakan,
maka energi yang disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang tidak digunakan
harus disimpan terutama lemak.
2. Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung
melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaaan (Wiryana, 2017). Nutrisi
parenteral diberikan apabila usus tidak dipakai karena suatu hal, misalnya: malformasi
kongenital intestinal, enterokolitis nekrotikans, dan distress respirasi berat. Nutrisi
parsial parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi tidak dapat mencukupi
kebutuhan nutrisi untuk pemeliharaan dan pertumbuhan ( Setiati, 2020).
Tunjangan nutrisi parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak dapat dipenuhi
dengan baik. Terdapat kecenderungan untuk memberikan nutrisi enteral walaupun
parsial dan tidak adekuat dengan suplemen nutrisi parenteral. Pemberian nutrisi
parenteral pada setiap pasien dilakukan dengan tujuan untuk dapat beralih ke nutrisi
enteral secepat mungkin. Pada pasien IRIN, kebutuhan dalam sehari diberikan lewat
infuse secara kontinyu dalam 24 jam. Monitoring terhadap factor biokimia dan klinis
harus dilakukan secara ketat. Hal yang paling ditakutkan pada pemberian nutrisi
parenteral total (TPN) melalui vena sentral adalah infeksi (Ery Leksana, 2020).
Berdasarkan cara pemberian nutrisi parenteral dibagi atas :
Nutrisi parenteral sentral ( untuk nutrisi parenteral total ) : Merupakan pemberian
nutrisi melalui intravena dimana kebutuhan nutrisi sepenuhannya melalui cairan infuse
karena keadaan saluran pencernaan klien tidak dapat digunakan. Cairan yang dapat
digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin E 1000,
cairan ini yang mengandung asam amino seperti Pan Amin G, dan cairan yang
mengandung lemak seperti intralipid
Nutrisi parenteral perifer ( untuk nutrisi Parenteral Parsial ) : Merupakan pemberian
sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian
pasien masih dapat dipenuhi melalui enteral. Cairannya yang biasa digunakan dalam
bentuk dekstrosa atau cairan asam amino
Indikasi Nutrisi Parenteral :
Gangguan absorbs makanan seperti pada fistula enterokunateus, atresia intestinal,
colitis infeksiosa, obstruksi usus halus.Kondisi dimana usus harus diistirahatkan
seperti pada pancreatitis berat, status pre operatif dengan malnutrisi berat, angina
intestinal, diare berulang.
Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang berkepanjangan.Makan,
muntahterus menerus, gangguan hemodinamik, hiperemisis gravidarum (Wiryana,
2017).
1. Bayi
Yang dimaksud bayi adalah usia 0-12 bulan. Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120
kalori/kg/hari. Kebutuhan cairan sekitar 140-160 ml/kg/hari. Bayi sebelu usia 6 bulan
pemberian nutrisi yang pokok adalah air susu ibu. ASI sangat cocok diberikan sampai
umur minimal 4 bulan.
Adapun keuntungan pemberian ASI adalah :
ASI merrupakan nutrisi yang komplitDalam ASI terdapat laktobasilus bilidus adalah
mikroorganisme dalam ASI yang bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang berbahaya dalam intesnial.Protein dalam ASI banyak ASI
mengandung lipose untuk membantu bayi yang imatur dalam pencerrnaan lemak.
Masa anak tolder (1-3 th) dan pra sekolah (3-5 th)
Masa anak penting untuk mendidik pola makan yang benar.
Kebiasaan yang sebaiknya diajarkan pada usia ini antara lain:
penyediaan makanan dalam berbagai variasi
membatasi makanan manis
konsumsi diet yang seimbang
Kebutuhan kalori pada anak usia 1 tahun = 100kcal/hari dan anak usia 3 tahun 300-500
kcal/hari.
2. Biokimiawi
Pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja
dll.
3. Antropometri
Pengertian Antropometri: berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya
tubuh dan methros artinya ukuran. Dari definisi di atas dapat ditarik pengertian bahwa
anthropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis
ukuran tubuh antara lain: berat badan tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak
dibawah kulit.
a) Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI)
dan Ideal Body Weight (IBW).Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan.
BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk
mengkaji kelebihan berat badan (over weigth) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan :
BB(kg) / TB(m) atau BB(pon) x 704,5/ TB(inci)2
Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat
badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 100 dan dikurangi
10% dari jumlah itu.
2. Diangnosa keperawatan
a). Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic
Batasan Karakteristik:
1) Berat badan 20% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal
6) Kerapuhan kapiler
7) Kesalahan informasi
8) Kesalahan persepsi
10) Kram abdomen
11) Kurang informasi
1) Faktor biologis
2) Faktor ekonomi
3) Gangguan psikososial
4) Ketidakmampuan makan
Batasan Karakterisitik:
1) Lipatan kulit tricep lebih dari 25 mm untuk wanita dan 15 mm untuk pria
2) BB diatas 20 % diatas tubuh ideal untuk tinggi dan kerangka tubuh ideal
Kriteria Hasil:
4. Implementasi keperawatan
Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal. Pelaksanaan
adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah di susun pada
tahap pencanaan.
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan. Evaluasi adalah kegiatan
yang disengaja dan terus-menerus dengan melibatkan klien, perawat, dan anggota tim
kesehatan lainnya. Dalam hal ini diperlukan pengetahuan tentang kesehatan,
patofisiologi, dan strategi evaluasi. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai apakah
tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak dan untuk melakukan
pengkajian ulang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika
terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam
fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim,
pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi
bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
B. Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-
makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul. H. (2006). Pengantar kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Tarwoto dan Wartanah.(2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 4.
Jakarta : Salemba Medika.