Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, segala hal dituntut


untuk semakin maju dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Termasuk
salah satunya merambah pada bidang kesehatan terutama keperawatan.
Kualitas pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan
kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi
pelayanan kesehatan di mata masyarakat. Hal ini terjadi karena
keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah terbanyak,
paling depan, dan dekat dengan penderitaan, kesakitan, serta kesengsaraan
yang dialami masyarakat. Salah satu indikator layanan keperawatan adalah
kepuasan pasien. Perilaku caring perawat menjadi jaminan bermutu atau
tidaknya suatu layanan keperawatan.

Perawat memerlukan kemampuan khusus saat melayani klien.


Kemampuan khusus tersebut mencakup keterampilan intelektual, teknikal,
dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring.

Mengingat pentingnya caring, maka di dalam makalah ini kami


akan membahas konsep model caring menurut Marriner dan Tommy,
dengan harapan perawat mampu memahami tentang perilaku caring
sebagai dasar yang harus dikuasai dan dipraktekkan.

1
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat diambil rumusan masalah


sebagai berikut :

1. Bagaimana biografi Marriner Tomey ?

2. Apakah pengertian caring menurut teori Marriner Tomey ?

3. Bagaimana ruang lingkup caring menurut konsep caring Marrriner


Tomey ?

4. Bagaimana relevansi antara konsep caring Marriner Tomey dengan


keperawatan saat ini ?

C. Tujuan

Dari rumusan masalah tersebut dapat diambil tujuan dalam


penulisan makalah ini :

1. Untuk mengetahui biografi Marriner Tomey.

2. Untuk mengetahui pengertian caring menurut teori Marriner


Tomey.

3. Untuk mengetahui ruang lingkup caring menurut konsep caring


Marriner Tomey.

4. Untuk mengetahui relevansi antara konsep caring Marriner Tomey


dengan keperawatan saat ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Marriner Tomey

Ann Marriner Tomey menerima ijazahnya dari Mary Lanning


Memorial Hospital School of Nursing, gelar BSN, MSN, dan PhD-nya
dari University of Colorado. Dia adalah konsultan manajemen yang telah
memegang berbagai posisi dalam layanan keperawatan dan pendidikan
keperawatan. Dia saat ini adalah seorang profesor emeriti di Indiana State
University.

Dr. Tomey memiliki lebih dari 300 publikasi termasuk lebih dari
38 buku tentang proses keperawatan, kepemimpinan dan manajemen, dan
teori keperawatan yang beberapa diantaranya ada di edisi kedelapan, telah
diterjemahkan kedalam bahasa Belanda, Finlandia, Jerman, Italia, Jepang,
Spanyol, dicetak di Filipina dan Inggris, dan diedarkan ke seluruh dunia.
Lebih dari 55 bab buku, lebih dari 70 artikel termasuk berbagai laporan
penelitian, lebih dari 30 abstrak, dan banyak ulasan buku dan media,

3
editorial, dan kolom. Dia telah memberikan ratusan presentasi di tingkat
internasional, nasional, regional dan lokal.

Dia aktif dalam berbagai organisasi profesional dan telah


memegang jabatan seperti kursi dan wakil ketua Aliansi Midwest dalam
keperawatan. Presiden, wakil presiden pertama dan kedua dari Asosiasi
Perawat Negara Bagian Indiana, presiden Alpha Bab Sigma Theta Tau
International, wakil ketua Dewan Pendidikan Pascasarjana untuk
Administrasi keperawatan di Midwest Nursing Research Society, dan dia
melayani dan memimpin banyak komite. Dia juga aktif dalam layanan
masyarakat, pembelajaran layanan, komunitas belajar, dan pendidikan
jarak jauh. Dr Tomey adalah seorang rekan di American Academy of
Nursing, telah menerima Penghargaan Pendiri Sigma Theta Tau
International dan Lambda Sigma Bab Awards untuk keunggulan dalam
pendidikan dan penelitian. Dia telah menerima American Journal of
Nursing Book of the Years Awards. Dia adalah seorang dosen terhormat
untuk Sigma Theta Tau International, seorang mentor sejawat untuk Learn
And Serve America Exchange dan peninjau hibah. Dia telah menerima
Indiana University School of nursing teaching award, IUPUI Campus,
penghargaan luar biasa, dan sistem IU tujuh kampus penghargaan untuk
pengajaran yang luar biasa. Dia menerima Medali Presiden 1999 untuk
keunggulan bagi kinerja dosen teladan, Indiana State University 2000
Theodere Dreiser menonjolkan penghargaan riset dan kreativitas,
penghargaan layanan terdedikasi 2001/ Penghargaan Pahlawan Kesehatan
Mental dari Asosiasi Kesehatan Mental, dan Universitas Indiana State
2002-2003 Calleb Mills Distinguished Teaching Award. Dia adalah
nominasi ISU 2003 untuk penghargaan Fakultas Brian Douglas Hiltunen
untuk kontribusi luar biasa bagi beasiswa keterlibatan dan adalah anggota
Universitas Indiana State University 2003-2004 untuk kantor program
bersponsor. Ia menerima prestasi seumur hidup untuk keunggulan dalam
beasiswa keperawatan dari Lambda Sigma Bab of Sigma Theta
International Honor Society of Nursing pada tahun 2006.

4
B. Pengertian Caring Menurut Teori Marriner dan Tomey

Marriner dan Tomey (1994), menyatakan bahwa caring merupakan


pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik
dan filosofikal. Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara
yang memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan
sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan
memperlihatkan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan
klien. (Carruth et all, 1999)

C. Ruang Lingkup Caring Menurut Konsep Caring Marriner danTomey

Ruang lingkup secara umum memiliki makna batasan. Dalam arti


luas batasan ini bisa dalam bentuk materi, variabel yang diteliti, subjek,
atau lokasi.

Menurut konsep caring marriner dan Tomey ruang lingkupnya


meliputi :

1. Manusia : Manusia adalah sebagai objek dalam konsep


caring Marriner dan Tomey, karena manusia memiliki
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Manusia adalah
mahkluk sosial, mereka pasti membutuhkan bantuan orang
lain, terutama dalam hal caring (asuhan keperawatan).

2. Sifat Etik dan Filosofikal : Inti dari praktik keperawatan


menurut Marriner dan Tomey adalah bersifat etik dan
filosofikal.

Bersifat etik artinya dalam memberikan pelayanan harus


adil terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan

5
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas
berupa kewajiban terhadap masyarakat.

Sedangkan bersifat filosofikal artinya berperilaku sesuai


dengan akal sehat dan hati nurani, serta bertindak secara tepat.

Sehingga apabila kedua sifat ini dihubungkan, maka dapat


diambil kesimpulan bahwa keperawatan adalah holistik, yang
artinya bahwa keperawatan meliputi dimensi fisiologis,
psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut
merupakan suatu kesatuan yang utuh, apabila satu dimensi
terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik
terkait erat dengan kesejahteraan. Untuk mencapai
kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling
mempengaruhi yaitu : fisik, emosional, intelektual, sosial, dan
spiritual.

3. Lingkungan

Lingkungan adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi


kesehatan manusia baik dari dalam diri (internal) maupun
dari luar (eksternal).

Lingkungan internal meliputi aspek-aspek genetika, struktur


dan fungsi tubuh dan psikologis.

a. Genetika, yang dimaksud genetika adalah


lingkungan dari dalam diri manusia, yang
mempengaruhi unsur-unsur sifat dan
struktur fungsi tubuh.
b. Struktur dan fungsi tubuh, merupakan
lingkungan yang berada dalam diri manusia,
didalamnya berisi tulang-belulang, daging,
darah, dan sebagainya.

6
c. Lingkungan psikologi, kondisi lingkungan
yang negatif dapat menyebabkan stress fisik
dan berpengaruh buruk terhadap emosi
pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada
pasien menjaga rangsangan fisiknya.
Mendapatkan sinar matahari, makanan yang
menarik, dan aktivitas yang manual dapat
merangsang semua faktor untuk membantu
pasien dalam mempertahankan emosinya.

Sedangkan lingkungan eksternal meliputi


lingkungan fisik, biologis, sosial, kultural, dan
spiritual.

a. Lingkungan fisik, lingkungan fisik yang


dimaksud adalah segala bentuk
lingkungan secara fisik yang dapat
mempengaruhi perubahan status
kesehatan seperti adanya daerah-daerah
wabah, lingkungan kotor, dekat dengan
pembuangan limbah atau sampah, dan
lain-lain. Lingkungan ini jelas dapat
mempengaruhi kebutuhan dasar manusia
dalam bentuk keamanan dan
keselamatan dari bahaya yang dapat
ditimbulkannya.
b. Lingkungan biologis, merupakan
lingkungan yang didalamnya terdapat
unsur-unsur biologis atau mahkluk
hidup. Seperti mikroorganisme (virus,
bakteri, jamur, parasit, protozoa,
metazoa, dll), hewan dan tumbuhan

7
yang dapat mempengaruhi status
kesehatan seseorang.
c. Lingkungan sosial dan kultural,
lingkungan sosial dan kultural dapat
juga mempengaruhi proses perubahan
status kesehatan seseorang karena akan
mempengaruhi pikiran atau keyakinan
sehingga dapat menimbulkan perubahan
dalam perilaku kesehatan.
d. Lingkungan spiritual, berhubungan
dengan kondisi spiritual seseorang.
Keadaan spiritual akan dapat
mempengaruhi status kesehatan
seseorang.

4. Asuhan keperawatan

Asuhan keperawatan merupakan proses atau


rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang
diberikan secara langsung kepada klien/pasien di
berbagai tatanan pelayanan.

Ada beberapa tujuan dan manfaat pemberian


asuhan keperawatan diantaranya :

 Membantu individu untuk mandiri.


 Mengajak individu atau masyarakat
berpartisipasi dalam bidang
kesehatan. Membantu individu
mengembangkan potensi untuk
memelihara kesehatan.

8
 Secara optimal agar tidak tergantung
pada oranglain dalam memelihara
kesehatannya.
 Membantu individu memperoleh
derajat kesehatan yang optimal.

D. Relevansi Antara Konsep Caring Marriner dan Tomey dengan


Keperawatan Saat Ini

Keperawatan saat ini tengah mengalami masa transisi panjang yang


tampaknya belum akan berakhir. Keperawatan yang awalnya merupakan
vokasi dan sangat didasari oleh mother instinct-naluri keibuan, mengalami
perubahan/pergeseran yang sangat mendasar atas konsep dan proses,
menuju keperawatan sebagai profesi. Perubahan ini terjadi karena tuntutan
dan perkembangan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
secara umum, perkembangan IPTEK dan perkembangan profesi
keperawatan sendiri.

Keperawatan sebagai profesi harus didasari konsep keilmuan yang


jelas, yang menuntun untuk berpikir kritis-logis-analitis, bertindak secara
rasioanal-etis, serta kematangan untuk bersikap tanggap, terhadap
kebutuhan dan perkembangan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
keperawatan. Keperawatan sebagai direct human care harus dapat
menjawab mengapa seseorang membutuhkan dan dibantu melalui
keperawatan, domain keperawatan, dan keterbatasan lingkup pengetahuan
serta lingkup garapan praktek kerawatan, basis konsep dari teori dan
struktur substantif setiap konsep menyiapkan substansi dari ilmu
keperawatan, sehingga dapat menjadi acuan untuk melihat wujud konkrit
permasalahan pada situasi kehidupan manusia dimana

9
perawat/keperawatan diperlukan keberadaannya. Sebagai perawat/ners
materi yang sangat penting dan menentukan adalah memahami konsep
caring dan mampu menanamkan dalam hati, disirami, dan dipupuk untuk
mampu memperlihatkan soft skill sebagai perawat, yaitu empati,
bertanggung jawab dan tanggung gugat, dan mampu belajar seumur hidup.
Dan itu semua akan berhasil dicapai oleh perawat kalau mereka
memahami apa itu caring.

Marriner dan Tomey, menyatakan bahwa caring merupakan


pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik
dan filosofikal. Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara
yang memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan
sebagai tindakan yang bertujuan memberi asuhan fisik dan memperhatikan
emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et
all, 1999).

Dari pernyataan Merriner Tomey diatas, dapat diketahui bahwa


seorang perawat harus memiliki sikap caring yang dapat diberikan melalui
kejujuran, kepercayaan, dan niat baik. Caring menolong klien
meningkatkan perubahan positif dalam aspek fisik, psikologis, spiritual,
dan sosial. Bersikap caring untuk klien serta lingkungan dan bekerja sama
dengan klien dari berbagai lingkungan merupakan esensi keperawatan.
Dalam memberikan asuhan, perawat menggunakan keahlian, kata-kata
yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada
disamping klien, dan bersikap caring sebagai media pemberi asuhan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dia adalah konsultan manajemen yang telah memegang berbagai


posisi dalam layanan keperawatan dan pendidikan keperawatan.
Dia adalah seorang yang sangat berprestasi, yang telah mengha-
silkan banyak karya.
2. Menurut Marriner Tomey, caring adalah pengetahuan kemanusiaan,
dipraktikkan secara etik dan filosofikal, serta bertujuan memberikn
asuhan fisik, rasa aman, dan keselamatan klien.
3. Dari konsep caring menurut Marriner dan Tomey dapat diketahui
ruang lingkup caring, yaitu meliputi manusia, sifat etik, filosofikal,
lingkungan dari dalam diri (internal) maupun dari luar diri (ekster-
nal).
4. Dari pernyataan Merriner Tomey, dapat diketahui bahwa seorang
perawat harus memiliki sikap caring yang dapat diberikan melalui
kejujuran, kepercayaan, dan niat baik. Caring menolong klien
meningkatkan perubahan positif dalam aspek fisik, psikologis,
spiritual, dan sosial. Bersikap caring untuk klien serta lingkungan
dan bekerja sama dengan klien dari berbagai lingkungan merupakan
esensi keperawatan. Dalam memberikan asuhan, perawat
menggunakan keahlian, kata-kata yang lemah lembut, sentuhan,
memberikan harapan, selalu berada disamping klien, dan bersikap
caring sebagai media pemberi asuhan.

11
B. Saran

Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-


hari, agar perilaku caring tumbuh secara alami dalam jiwa perawat.
Ketika menghadapi klien, perawat dengan mudah memberikan
asuhan keperawatan. Klien yang sakitkadang hanya butuh
perhatian dan empati dari seseorang yang merawatnya agar ia lebih
semangat dalam menghadapi penyakitnya. Oleh karena itu sebagai
perawat disarankan agar benar-benar faham tentang perilaku caring
ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://mama.indstate.edu/users/tomey/

https://www.e-jurnal.com/2014/11/pengertian-caring.html

https://vauzidotnet.wordpress.com/2013/12/20/pengertian-ruang-
lingkup-secara-umum-dan-khusus/

Swasthyca. 2012. Etika Keperawatan. Uncategorized

http://administrasipublikunm.blogspot.com/2012/09/ciri-ciri-
berpikir-filosofis.html

Difa, Faisa. 2013. Pendekatan Holistik dalam Keperawatan.


Blogspot.Com

Munawar, Aris. 2011. Pengertian dan Komponen Lingkungan.


Blogspot. Com

Saputra, Didik. 2012. Konsep Dasar Manusia Jilid 1. Kompasiana

Rosmaharani, Shanti. 2013. Paradigma Keperawatan. Wordpress.


Com

13

Anda mungkin juga menyukai