Teori human caring yang dikembangkan oleh Watson antara tahun 1975-1979,
hanya berkisar pada sepuluh carative factors sebagai suatu kerangka untuk
memberikan suatu bentuk dan fokus terhadap fenomena keperawatan. Watson
menganggap istilah “factors” terlalu stagnant terhadap sensibilitasnya di masa kini.
Ia pun kemudian menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan evolusi
teorinya dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah “clinical caritas” dan
“caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan arah
perkembangan teorinya (Watson, 2004).
Caring tidak sebatas menjaga dan membantu penyembuhan klien saat sakit.
Caring juga berarti menjaga dan memberikan rasa nyaman pada klien. Hal ini tentu
saja telah diterapkan di lingkungan keluarga. Setiap anggota keluarga yang
memiliki masalah tentunya harus mengkomunikasikan permasalahan tersebut
kepada anggota keluarga lainnya. Disini yang dibutuhkan tidak hanya peran
pendengar yang baik, namun juga perlu peran aktif dari pendengar untuk membantu
menyelesaikan permasalahan dan memberikan anjuran-anjuran namun tidak
bersifat memaksa. Disamping itu dibutuhkan juga kepekaan terhadap perubahan
sikap pasien akibat permasalahan yang dihadapinya. Contohnya saja, seorang anak
merasa sedih karena nilainya turun. Sepanjang hari dia terlihat murung, kemudian
Ibu menanyakan apa yang terjadi pada anaknya. Sang Ibu mendengar segala
permasalahan yang diceritakan dengan seksama. Kemudia ia memberikan
pertimbangan pertimbangan untuk mengubah pola belajar anak agar sesuai dengan
kepribadannya. Sang Ibu juga melakukan kontak fisik dengan mengelus ngelus
punggung anaknya. Dalam hal ini Ibu sudah menerapkan teori caring yaitu dengan
menerima ekspresi klien dan memberikan support dan anjuran-anjuran mengenai
pemecahan masalah yang dialami klien. Disamping itu, Ibu juga memberikan rasa
aman dan nyaman kepada anak dengan melakukan kontak fisik yang juga
menyiratkan bentuk kepedulian terhadap sang anak.
Maka dari itu, caring merupakan tindakan yang fleksibel dan dapat
diaplikasikan dimana saja. Caring tidak berarti sempit dan mutlak harus dilakukan
Sulisno, Madya Dan Halida, Isma. 2015. Interaksi Caring Mahasiswa Keperawatan
Tingkat I, II dan III. Jurnal Managemen Keperawatan. 3(1):36-41
Abi, M dan Ichsan, B. 2008. Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson
Dalam Asuhan Keperawatan. Berita Ilmu Keperawatan ISSN. 1(3):147-150