KATHARINE KOLCABA
Disusun oleh:
Kelompok 4
Peterongan-Jombang
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran pembaca demi terciptanya makalah
selanjutnya lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
Cover
Kata pengantar……………………………………………………………………...…(i)
Daftar isi……………...………………………………………………………….…....(ii)
Bab I Pendahuluan
Latar belakang………………………………………………………………………...(1)
Rumusan masalah…………………………………...……………………………..…(1)
Tujuan makalah……………..……………………………………………………..…(1)
Bab II pembahasan
Kesimpulan ……………………………..……………………………….…………...(10)
Saran…………………….……………………………………………………..…......(10)
Daftar pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Teori kenyamanan pertama kali dikenal sekitar tahun 1990-an oleh seorang tokoh
bernama Katharine Kolcaba. Kolcaba lahir di Cleveland, ohio pada tanggal 8 desember 1944
beliau adalah dokter keperawatan yang menerima sertifikat sebagai perawat spesialis
gerontology dengan focus penelitian pada peralatan paliatif dan perawatan jangka panjang di
rumah. Sejak tahun 1900-1929, sebenarnya kenyamanan klien sudah merupakan tujuan utama
dari profesi perawat dan dokter, karena kenyamanan dianggap sangat menentukan proses
kesembuhan klien. Namun, setelah decade tersebut, kenyamanan kurang mendapat perhatian
khusus dari pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan lebih difokuskan pada tindakan
pengobatan medis. Untuk mempercepat kesembuhan klien. Katharine kolcaba merupakan
tokoh keperawatan yang kemudian membawa kembali konsep kenyamanan sebagai landasan
utama dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam sebuah teori yaitu “comfort theory and
practice: a vision for holistic health care and research”. (March, A. & McCormack,D.,2009)
Dalam teori kolcaba, mereka yang menerima tindakan kenyamanan dapat disebut
sebagai penerima, pasien, pelajar, narapidana, orang dewasa yang lebih tua, komunitas, dan
institusi
2
2.2.3 Variabel intervening
Gambar 33-1
Jenis comfort
Relief (bantuan) : keadaan seorang pasien yang memiliki kebutuhan khusus
terpenuhi.
Ease (kemudahan) : keadaan tenang atau puas
Transcendence (transendensi): keadaan dimana seseorang mengatasi maslah atau rasa
sakitnya
Konteks kenyamanan yang terjadi
Physical(fisik) : berkaitan dengan sensasi tubuh.
PsychospirituaL : berkaitan untuk kesadaran internal diri, termasuk menghargai,
konsep, seksualitas, dan makna dalam kehidupan seseorang;
hubungan seseorang dengan tatanan yang lebih tinggi.
Environmental(lingkungan) : berkaitan dengan lingkungan luar, kondisi, dan pengaruh.
Sociocultural (sosiall) : berkaitan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan
masyarakat.
Gambar 33-1 kenyamanan struktur taksonomi (dari Kolcaba, K., & Fisher, E.
[1996].perspektif holistic tentang perawatan kenyamanan sebagai arahan lanjutan. Critical
Care Nursing Quarterly, 18 [4], 66-76)
3
Seluruh konsep tersebut terkait dengan klien dan keluarga. Teori kenyamanan terdiri
atas tiga tipe, yaitu
(2) ease. kondisi tenteram atau kepuasan hati dari klien yang terjadi karenahilangnya
ketidak nyamanan fisik yang dirasakan pada semua kebutuhan
Kolcaba memandang bahwa kenyamanan merupakan kebutuhan dasar seorang individu yang
bersifat holistik, meliputi kenyamanan fisik, psikospiritual, sosiokultural, lingkungan.
4
2.2.4 Perilaku mencari kesehatan
Ahli perilaku mencari kesehatan menyusun kategori dewan hasil yang terkait dengan
pengejaran kesehatan seperti yang didefinisikan oleh penerima dalam konsultasi dengan
perawat. kategori ini disintesis oleh schlotfeldt (1975) dan diusulkan sebagai kematian
internal, eksternal, atau damai.
Korporasi, komunitas sekolah, rumah sakit, kota, Negara, dan Negara yang memiliki
kualitas menjadi lengkap, utuh, sehat, jujur, menarik, beretika dan tulus memiliki integritas
institusional. Ketika sebuah institusi menampilkan tipe integritas ini, maka menghasilkan
bukti untuk praktik terbaik dan kebijakan terbaik (Kolcaba, 2001)
Kebijakan kelembagaan atau regional mulai dari kebijakan untuk prosedur dan
kondisi medis hingga akses dan pemberian layanan kesehatan dikenal sebagai kebijakan
terbaik.
Kenyamanan adalah pengalaman yang diterima oleh seseorang dari suatu intervensi.
Hal ini merupakan pengalaman langsung dan menyeluruh ketika kebutuhan fisik,
psikospiritual, social, dan lingkungan terpenuhi (Peterson dan Bredow, 2008). Konsep teori
kenyamanan meliputi kebutuhan kenyamanan, intervensi kenyamanan, variabel intervensi,
peningkatan kenyamanan, perilaku pencari kesehatan, dan integritas institusional. Menurut
kolcaba dan Di Marco (2005). hal tersebut dapat digambarkan dalam kerangkakonseptual
sebagai berikut:
5
Gambar 33-2 . kerangka kerja konseptual pada Teori kenyamanan
2.3.1 Keperawatan
2.3.2 Pasien
2.3.3 Lingkungan
Lingkungan adalah aspek dar pasien, keluarga, atau istitusi yang dapat di
manipulasi oleh perawat atau orang tercinta untuk meningkatkan kenyamanan.
2.3.4 Kesehatan
Kesehatan adalah fungs optimal, seperti yang di gambarkan oleh pasien atau
kelomok, dari pasien, keluarga, atau masyarakat.
6
2.4 Aplikasi teori kenyamanan
Pengkajian ditujukan untuk menggali kebutuhan rasa nyaman klien dan keluarga pada
empat konteks pengalaman fisik, psikospiritual,sosisalkultural dan lingkungan. Kenyamanan
fisik terdiri dari sensasi tubuh dan mekanisme homeostatis. Kenyamanan psikospiritual
mencakup kesadaran diri harga diri, seksualitas, arti hidup) dan hubungan manusia pada
tatatanan yang lebih tinggi. Kenyaman lingkungan terdiri dari lampu, bising, lingkungan
sekeliling, cahaya, suhu, elemen tiruan versus alami.
Intervensi kenyamanan adalah tindakan keperawatan dan rujukan yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanan spesifik penerima, termasuk intervensi fisiologis, sosial,
budaya, keuangan, psikologis, spiritual, lingkungan, dan fisik (kolcaba, 2001)
(a). Intervensi kenyamanan standar untuk mempertahankan homestatis dan mengontrol rasa
sakit.
(c). Tindakan yang menegangkan bagi jiwa, hal-hal menyenangkan yang perawat lakukan
untuk membuat klien atau keluarga merasa diperhatikan dan diperkuat seperti pijat atau
guided imagery, (kolcaba 2003). Intervensi holistic yang sesuai dengan teori kenyaman
antara lain : guided imagery, progressive muscle relaxtion, meditasi, terapi mjesik atau seni,
pijatan dan sentuhan terapeutik (Peterson dan Bredow 2004).
7
2.4.3 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Kebutuhan kenyamanan fisik termasuk defisit dalam mekanisme fisiologis yang terganggu
atau beresiko karena sakit atau prosedur invasive. Kebutuhan fisik yang tidak jelas terlihat
dan yang mungkin tidak disadari seperti kebutuhan cairan atau keseimbangan elektrolit,
oksigenasi atau termoregulasi. Kebutuhan fisik yang terlihat seperti sakit, mual, muntah,
menggigil atau gatal lebih mudah ditangani dengan maupun tanpa obat. Standart kenyamanan
intervensi diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan homeostasis (kolcaba dan
Dimaco, 2005., wong, 2009).
8
2.4.4 Evaluasi keperawatan
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Kocaba, Katharine. (2003). Comfort Theory and Practice: a vision for holistic health care and
research. New York: Springer Publishing Company
https://www.scribd.com/document/370907988/Aplikasi-Teori-Kenyamanan-Katharine-
Kolcaba
https://www.academia.edu/19197425/teori_kenyamanan_kolcaba
11