Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FALSAFAH DAN TEORI

KEPERAWATAN
TENTANG COMFORT

KELOMPOK 1B :

1. Afiatu Tsany
2. Amrina Rosada Dwi Lestari
3. Salma Ayu Nisa
4. Selina Mutia Sari
5. Faiq Salman Yafie

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


(STIKes BHAMADA SLAWI)
TAHUN 2016/2017
Jln. Cut Nyak Dien No.16,Desa Kalisapu, Kec.Slawi – Kab. Tegal 52416

Telp.(0283) 619757 Fax. (0283) 6198450

Homepage.http://stikesbhamada.ac.id, email: stikes bhamada@yahoo.com


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 1


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 2
A Latar Belakang ................................................................................ 2
B Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 3
A Sejarah perkembangan comfort kathrine kolcaba ........................... 3
B Konsep teori comfort kolcaba ......................................................... 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 6
A Kesimpulan ...................................................................................... 6
B Saran ................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Profesi keperawatan merupakan profesi yang modern, kompleks dan beragam.


Keperawatan modern seni dan ilmu yang mencangkup berbagai aktifitas, konsep, dan
ketrampilan yang berhubungan dengan ilmu social, ilmu biolgi, etika dan isu-isu yang ada.
Dalam perkembanganya, perawat memiliki berbagai macam peran seperti pemberi perawatan,
perawat primer, pengambil keputusan klinik, advokat, peneliti dan pendidik. Banyaknya
keberagaman dalam dunia keperawatan, telah memunculkan berbagai macam teori keperawatan,
yang salah satu tujuanya untuk mengantisipasi perkembangan dan kemajuan dibidang
keperawatan.

Kemajuan dan perkembangan dalam dunia keperawatan tentang ilmu keperawatan ,


model konseptual dan teori mengacu pada kondisi perubahan global. Teori keperawatan
menuntut perawat untuk dapat melakukan prakteknya secara professional. Teori keperawatan
mempunyai kontribusi pada pembentukan dasar praktik keperawatan.

Kolcaba mulai membuat bagan teorinya dengan melakukan analisa konsep dari berbagai
disiplin ilmu, yaitu keperawatan, medis, psikologi, psikiatri, ergonomik dan bahasa inggris.
Dalam berbagai artikelnya, Kolcaba memaparkan tentang teori kenyamanan dengan menelusuri
catatan sejarah penggunaan kenyamanan dalam keperawatan. Sebagai contoh, Kolcaba
menggunakan teori Nightingale (1859) yang menekankan “Tidak akan pernah melihat apa yang
diobservasi dan untuk apa. Bukan untuk menabrak bermacam-macam informasi atau fakta yang
tidak benar, tetapi untuk kepentingan menyelamatkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan
kenyamanan” (Tomey dan Alligood, 2006: 727).

1. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mampu memahami teori-teori yang disampaikan kathrine kolcoba.
2. TUJUAN KHUSUS
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan teori comfort
2. Memahami model konsep teori keperawatan comfort
BAB 2

1. LANDASAN TEORI

1. Sejarah Perkembangan Teori Comfort Kolcaba.

Teori kenyamanan pertama kali dikenal sekitar tahun 1990 an oleh seorang tokoh
bernama Katharine Kolcaba. Kolcaba lahir pada tanggal 8 Desember 1944. Beliau adalah
dokter keperawatan yang menerima sertifikat sebagai perawat spesialis gerontologi
dengan focus penelitian dengan perawatan paliatif dan perawatan jangka panjang di
rumah. Sejak tahun 1900-1929, sebeneranya kenyamanan klien sudah merupakan tujuan
utama dari profiesi perawat dan dokter, karena kenyamanan dianggap sangat
menentukan proses kesembuhan klien. Namun setelah dekade tersebut, kenyamanan
kurang mendapat perhatian khusus dari pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan lebih
difokuskan pada tindakan pengobatan medis untuk mempercepat kesembuhan klien.
Katharine Kolcaba merupakan tokoh keperawatan yang kemudian membawa kembali
konsep kenyamanan sebagai landasan utama dalam memberikan pelayanan kesehatan
dalam sebuah teori yaitu Comfort Theory dan Practic : Vision For Holistic Health Care
and Research. Saat ini Kolcaba bekerja sebagai Associte Professor Of Nursing di
fakultas keprawatan Universitas Akron dan terus mengembangkan teori kenyamanan ini
secara empiris ( March,A dan McCormack,D. 2009 ).

Awal mulanya, CT (comfort theory) dikembangkan sebagai teori yang berpusat pada
pasien dan atau keluarga. Analisis awal kolcaba dari CT mengungkapkan penguatan pada
aspek kenyaman sebagai pusat untuk perawatan. Dia pun Mendefinisikan 3 jenis
kenyaman :

1. Relief (Bantuan) keadaan dimana kebutuhan kenyamanan tertentu harus cepat terpenuhi.

2. Ease kondisi yang tenteram atau kepuasan hati pada pasien

3. Transcendence, keadaan dimana orang bisa berkembang di atas masalah atau sakitnya.

Wilson dan Kolcaba tidaknyaman lebih dari sensasi fisik negative atau tekanan
emosional dan aspek lain dari kenyamanan yang dapat mempengaruhi makhluk secara
holistik. Oleh karena itu CT sebangun dengan nilai-nilai dan domain keperawatan, seperti
menejemen gejala, interaksi, lingkungan, penyembuhan, identifikasi kebutuhan dan
homeostasis (kolcoba, tilton & drouin, 2006)

4. Konsep Teori Keperawatan Comfort kolcaba.


1. Kebutuhan Perawatan Kesehatan

Kebutuhan perawatan kesehatan didefinisikan sebagai kebutuhan untuk


memperoleh kenyamanan, bangkit dari situasi stres. Kebutuhan disini meliputi kebutuhan
fisik, psikospiritual, sosial, dan lingkungan yang diperoleh melalui monitoring, laporan
verbal dan non verbal, kebutuhan yang berhubungan dengan parameter patofisiologi,
kebutuhan pendidikan dan dukungan, serta kebutuhan konseling finansial dan intervensi
(Kolcaba, 1994 dalam Tomey dan Alligood, 2006: 728).
2. Pengukuran Kenyamanan
Pengukuran kenyamanan didefinisikan sebagai intervensi keperawatan untuk
mengetahui kebutuhan kenyamanan resipien secara spesifik meliputi fisiologi, sosial,
finansial, psikologi, spiritual, lingkungan, dan intervensi fisik (Kolcaba, 1994 dalam
Tomey dan Alligood, 2006: 728).
3. Varibel-variabel Intervensi
Didefinisikan sebagai interaksi kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persepsi
resipien tentang kenyamanan total. Variabel ini terdiri atas pengalaman masa lalu, umur,
sikap, status emosional, sistem pendukung, prognosis penyakit, keuangan, dan
pengalaman resipien secara keseluruhan (Kolcaba, 1994 dalam Tomey dan Alligood,
2006: 728).
4. Kenyamanan
Didefinisikan sebagai kondisi yang dialami oleh resipien berdasarkan pengukuran
kenyamanan. Ada tiga tipe kenyamanan (dorongan, ketentraman dan transcendence)
serta empat konteks pengalaman (fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan). Tipe-tipe
kenyamaman didefiniskan sebagai berikut (Kolcaba, 2001 dalam Tomey dan Alligood,
2006: 728):
1. Dorongan (relief): (keringanan pertolongan) adalah keadaan yang memiliki
ketidaknyamanan spesifik.
Contohnya : pada kasus perianesthesia, beberapa ketidaknyamanan yang terkait
yaitu nyeri, mual, dingin, atau kegelisahan
2. Ketenteraman (ease): kondisi yang tenteram atau kepuasan hati pada pasien.
Contoh : pasien dengan ketidak pastian diagnosis mereka mungkin membutuhkan
dukungan emosional untuk mencapai kenyamanan di area ini. Perawat dapat
mencegah atau meminimalkan kebutuhan, sering tanpa pasien sadar pasien dapat
melakukanya, sehingga pertahankan pasien dalam keadaan tentram.
3. Transcendence: kondisi dimana individu mampu mengatasi masalahnya.
Contohnya : contohnya orang yang menderita penyakit perianesthesia mengalami
nyeri lalu dapat mengatasi atau menahan rasa nyeri yang dideritanya.
Empat konteks kenyamanan adalah (Kolcaba, 2003 dalam Tomey dan Alligood,
2006: 728; Kolcaba 1991 dalam Peterson dan Bredow, 2004: 258):
a. Fisik : berkaitan dengan sensasi jasmani.
b. Psikospiritual : berkaitan dengan kesadaran diri, internal diri, termasuk
penghargaan, konsep diri, seksual dan makna hidup; berhubungan dengan perintah yang
terbesar atau kepercayaan.
c. Lingkungan : berkaitan dengan keadaan sekitarnya, kondisi-kondisi, dan
pengaruhnya.
d. Sosial : berkaitan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.
5. Perilaku Pencari Kesehatan (Health-seeking Behaviors/HSBs)
Suatu keadaan yang menggambarkan secara luas hasil yang dihubungan dengan pencari
kesehatan serta ditetapkan oleh resipien pada saat konsultasi dengan perawat. Perilaku
pencari kesehatan dapat internal, eksternal, atau meninggal dengan penuh kedamaian.
6. Institusi Yang Terintegrasi
Kolcaba (2001) dalam Tomey dan Alligood (2006: 729) menjelaskan yang dimaksud
dengan integritas institusi adalah kelompok, komunitas, sekolah, rumah sakit, tempat
ibadah, panti asuhan, yang memiliki kualitas atau tempat yang lengkap, jumlah, suara,
jujur, kasih, tulus, dan sungguh-sungguh. Hubungan antara kenyamanan dan integritas
institusi adalah berulang.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Profesionalisme seorang perawat tidak bisa ditetapkan dari pemahamanya tentang


substansi dasar yang terkandung dalam profesi tersebut, antara lain falsafah keperawatan
,pradigma keperawatan, model konseptual sertateori-teori keperawatan, dimana keempat
komponen tersebut saling berhubungan atau dengan lainnya. Dalam tingkat
perkembangan teori keperawatan. Middle Range Throry merupakan teori keperawatan
yang keabstrakannya pada level pertengahan dan lebih mudah di aplikasikan oleh
perawat. Salah satu model Middle Range Theory adalah Theory of comfort oleh kolcaba.
Kolcaba memandang teori kenyamanan sesuai falsafah dan pradigma keperawatan. Hal
ini terlihat dari pandangan kolcaba tentang seorang individu dapat merasakan kondisi
nyaman dan tidak nyaman, yang dipengaruhi oleh aspek yang bersifat bolistik, meliputi
fisik, psikospritual, sosiokulturan dan lingkungan ketidaknyamanan yang dirasakan dapat
mempengaruhi status kesehatan seseorang, oleh karena itu perawat sebagai pemberi
pelayanan kesehatan perlu memahami dan mengaplisikan model konseptual teori
kenyamanan untuk meningkatkan setatus kesehatan klien.

Saran

1. Diperlukan pengembangan penelitian keperawatan sesuai model konseptual atau teori


guna meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan.

2. Dalam menganalisis kasus keperawatan perlunya penggunaaan pendekatan teori


keperawatn yang sesuai dengan mempertimbangkan kondisi klien dari lahan praktik.
Daftar Pustaka

Kolbaca, Katharine., DiMarco, Marguerite. 2005. Comfort theory and its application to
pediatric nursing . A Pediatric nursing . 31, 187 – 94.
Kolbaca Katharine. 2003. Comfort theory and practice: a vision for holistic helath care
and research. New York : Springer Publishing Company
Comfort theory and practice. A vision for holistic health care and research kathrine
kolcaba.

Anda mungkin juga menyukai