Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Di Susun Oleh :
1. Fitri Yani ( 1720202069)
2. M.Faisal Haqi ( 1720202084)

Dosen Pengampu :
Zulhijra M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN FATAH PALEMBANG

2019
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum melakukan pembelajaran, guru harus menyiapkan dan merencanakan
segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran, baik yang
bersifat alat media atau sistem. Semua ini dilakukan agar proses pembelajaran bisa
berjalan dengan baik, sehingga tujuan utama pembelajaran bisa dicapai. Untuk itulah,
merencanakan suatu pembelajaran menjadi tugas pokok guru dalam pembelajaran.
Keberhasilan dalam pembelajaran bukan hanya persoalan keberhasilan dalam
mengajarkan materi begitu saja dalam kelas. Akan tetapi, keberhasilan pembelajaran
terkait dengan keberhasilan guru dalam merencanakannya. Bahkan dapat dikatakan,
tak adanya perencanaan dalam pembelajaran, maka bisa dipastikan pelaksanaan
pembelajaran pasti mengalami kegagalan. Atau, perencanaan pembelajaran yang
tidak baik, akan terpengaruh terhadap hasil dan pelaksanaan pembelajaran.1
Dalam penyusunan RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang
memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP nya. Dan di dalam
makalah ini dijelaskan secara rinci dimuat definisi, fungsi dan tujuan pembelajaran,
prinsip-prinsip pembelajaran, langkah-langkah kegiatan, dan praktik penyusunannya.2

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
2. Apa Fungsi dan tujuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?
3. Apa saja Prinsip-Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembuatan RPP?
4. Bagaimana Implementasi Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?
5. Bagaimana Praktik Penyusunan RPP?

1
Heru Kurniawan, Bahasa Indonesia(Kurikulum 2013),(Jakarta:Prenadamedia Group, 2015)
hal 63-64
2
http://www.sarjanaku.com/2011/11/panduang-pengembangan-rpp-rencana.html, di akses
pada tanggal 4 April 2019 pukul 10:25 WIB.

1
C. Tujuan Masalah
1. Memahami Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Dapat mengetahui Fungsi dan tujuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
3. Mengetahui Prinsip-Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembuatan RPP.
4. Dapat memahami Implementasi Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran.
5. Dapat memahami Praktik Penyusunan RPP.

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetisi dasar
yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana
Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetisi dasar yang terdiri atas satu
indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih. RPP merupakan persiapan yang harus
dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan disini meliputi persiapan tertulis, situasi
emosional, lingkungan belajar, termasuk menyakini pembelajaran untuk mau terlibat
penuh dalam pembelajaran.
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan
dengan penjadwalan pelajaran di satuan pendidikan. 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disingkat RPP termasuk rencana
pengembangan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran, sehingga tercapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi (SI) setiap mapel, seperti yang
sudah dijabarkan dalam silabus. RPP juga dimaknai sebagai RPP, yaitu rencana
pembelajaran yang dikembangkan secara perinci dari suatu materi pokok atau tema
tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, mata pelajaran,
dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi Waktu; (4) tujuan pembelajaran,
KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode
pembelajaran; (6)alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran
dan (7) penilaian. 4
RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik

3
Mansur Muslich, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, cet 2 (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007) hal 53
4
Trianto , Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual, (Jakarta:
Kencana, 2015) hal 255

3
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Jika dikaji dari lingkup RPP,
paling luas mencakup satu kompetensi dasar (KD) yang terdiri dari satu indikator,
sehingga beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau bahkan lebih.
RPP dirumuskan dalam tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, serta penilaian hasil belajar. Sejalan dengan itu, manfaat adanya RPP,
adalah supaya pembelajaran yang terjadi di dalam kelas dapat mencapai hasil yang
maksimal. Sebab, segala sesuatu yang telah direncanakan terlebih dahulu secara
matang dan maksimal mendapatkan hasil yang terbaik. RPP disusun untuk setiap KD
untuk satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang RPP untuk setiap pertemuan
yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. Komponen utama RPP
adalah tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber
belajar, dan penilaian hasil belajar. 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada hakikatnya merupakan
perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang
akan dilakukan dalam pembelajaran. Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk
memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP
perlu dikembangkan untuk mengoordinasikan komponen-pembelajaran, yakni:
kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian. Kompetensi
dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik; materi standar berfungsi
memberi makna terhadap kompetensi dasar; indikator hasil belajar berfungsi
menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi peserta didik; sedangkan
penilaian berfungsi mengukur pembentukan kompetensi. dan menentukan tindakan

5
Ibid ., hal 256

4
yang harus dilakukan apabila kompetensi standar belum terbentuk atau belum
tercapai. 6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang disusun oleh guru
dalam kaitannya untuk menyampaikannya materi pembelajaran tertentu. Komponen
yang ada dalam RPP ini terkait dengan materi, alokasi waktu, metode yang
digunakan, serta kompetensi dan indikator pencapaian pembelajaran. Bagi guru, RPP
seharusnya dibuat sebelum guru melaksanakan pembelajaran. Tetapi, kenyataan di
lapangan berbeda. Banyak guru yang membuat RPP justru setelah selesai
melaksanakan pembelajaran, dan itu hanya untuk kepentingan pemeriksaan saja.7
RPP menjadi peta dan kendali guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam
RPP-lah guru menuangkan ide gagasannya, sesuai dengan kurikulum, dalam
melakukan kreasi dan inovasi pembelajaran yang baik. Untuk itu, RPP dibuat dan
desain oleh guru dengan semaksimal mungkin karena pelaksanaan pembelajaran yang
baik bisa dilihat dari RPP-nya. Namun banyak guru yang menyusun RPP hanya asal
susun, bahkan mengcopy paste RPP sebelumnya. Akibatnya setiap tahunnya
pembelajaran selalu saja menonton. Tidak ada kreasi dan inovasi. Kita juga bisa lihat,
bahwa setiap RPP yang dibuat oleh guru setiap tahunnya sama.
Dalam pembelajaran kreatif, pembuatan RPP harus di lakukan oleh guru secara
kreatif, yaitu mengeksplorasi kompetensi, indikator, dan materi dengan rencana
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Guru harus mampu memberikan ide
gagasan pembelajaran yang menyenangkan, yang bisa jadi keluar dari kebiasaan-
kebiasaan pembelajaran sebelumnya, terutama mampu memilih, mendesain, dan
mengombinasikan metode pembelajaran yang unik dan menarik. Melalui RPP inilah,
guru sebelum melaksanakan pembelajaran, sudah bisa membayangkan dan
mengimajinasikan pembelajaran yang diinginkannya, pembelajaran yang

6
Syafruddin Nurdin dan Adriantoni, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2016) hal 96
7
Heru Kurniawan, Bahasa Indonesia(Kurikulum 2013),... hal 64-65

5
menyenangkan. Hasil renungan imajinasi (pemikiran) inilah yang kemudian disusun
dalam rencana pembelajaran. 8
Disinilah menyusun rencana pembelajaran membutuhkan waktu, pemahaman, dan
pengalaman yang baik dimiliki guru. Hal ini terjadi karena saat menulis RPP yang
kreatif, sebenarnya guru sedang melakukan organisasi pembelajaran imajiner dalam
pikirannya, atau mengkonsep pembelajaran kreatif yang ideal. Maka, RPP sama
artinya dengan Guru yang tidak punya idealisasi dalam pembelajaran. Untuk itu,
dalam pembelajaran kreatif, menurut guru yang kreatif yaitu mampu menuangkan
idealisasi pembelajaran ideal yang diinginkannya dalam RPP. RPP pun menjadi
indikator penting dalam pelaksanaan pembelajaran kreatif yang akan di lakukan guru
di kelas.

B. Fungsi dan tujuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


1. Fungsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran9
a. Guru dapat menerapkan pembelajaran secara terprogram, sehingga
mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan hasil proses
pembelajaran.
b. Guru dapat merancang situasi emosional yang ingin dibangun, suasana
belajar yang menyenangkan, keterlibatan peserta didik yang aktif, sehingga
terjadi suasana dialogis dan model komunikasi dua arah.
c. Guru memiliki acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih
terarah, efektif, dan efisien. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan
dilakukan penyesuaian dan adaptasi. Sebab itu, acuan yang disusun
sebaiknya memiliki fleksibilitas.
Sedikitnya terdapat dua fungsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kedua
fungsi tersebut adalah fungsi perencanaan dan fungsi pelaksanaan. 10

8
Ibid.,hal 67
9
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual…, hal 257
10
Syafruddin Nurdin dan Adriantoni, Kurikulum dan Pembelajaran…, hal 94-95

6
a. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan RPP dalam KTSP adalah bahwa rencana
pelaksanaan pembelajaran hendaknya dapat mendorong guru lebih siap
melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Oleh
karena itu, setiap akan melakukan pembelajaran guru wajib memiliki persiapan,
baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis. Dosa hukumnya bagi guru yang
mengajar tanpa persiapan, dan hal tersebut hanya akan merusak mental dan
moral peserta didik, serta akan menurunkan wibawa guru secara keseluruhan.
Komponen-komponen yang harus dipahami guru dalam pengembangan RPP
antara lain: kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar,
indikator hasil belajar, penilaian, dan prosedur pembelajaran.
b. Fungsi Pelaksanaan
Dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran harus disusun
secara sistemik dan sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa
kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang aktual. Dengan
demikian, rencana pelaksanaan pembelajaran berfungsi untuk mengefektifkan
proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan. Dalam hal ini,
materi standar yang dikembangkan dan dijadikan bahan kajian oleh peserta
didik harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya, mengandung
nilai fungsional, praktis, serta disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
lingkungan, sekolah, dan daerah. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran harus
terorganisasi melalui serangkaian kegiatan tertentu, dengan strategi yang tepat
dan mumpuni.

2. Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk:


a. Mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar
mengajar.
b. Memberi kesempatan bagi pendidik untuk merancang pembelajaran sesuai
dengan kemampuan pendidik dan fasilitas yang dimiliki sekolah.

7
c. Dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan
berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis,
dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis
dan terencana.11

C. Prinsip-Prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembuatan RPP.


Prinsip-prinsip rencana pembelajaran menurut Permendinas no 41 tahun 2007
tentang standar proses terdiri dari:12
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
2. Bersifat fleksibel.
3. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
4. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
5. Disusun untuksetiap kompetensi dasar.
6. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP.
7. Keterkaitan dan Keterpaduan.
8. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Prinsip-prinsip Penyusunan RPP yaitu: 13
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,
tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.

11
Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima,2009), hal
184
12
Ai Sri Nurhayati, Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan RPP Terintegrasi
TIK,(Jakarta:PUSTEKOM, 2012), hal 8
13
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual…, hal 258

8
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspi. rasi, kemandirian, dan
semangat belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
menghafal ayat Al-Qur'an, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam
berbagai bentuk tulisan dan menyusun karya tulis.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan.
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, sumber belajar dan media pembelajaran dalam satu keutuhan
pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran
tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, efektif dan efisien sesuai dengan
situasi dan kondisi.

D. Implementasi Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


1. Tahapan Penyusunan RPP
a. Komponen dan Sistematika RPP
Komponen RPP sendiri memiliki beberapa aspek, antara lain: 14

14
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual…, hal 259-
260

9
1) Identitas mata pelajaran, meliputi satuan pmdidikan, program studi
keahlian, kopetensi keahlian mata pelajaran atau tema pembelajaran,
kelas, semester, pertemuan keberapa, alokasi waktu.
2) Kompetensi inti, yaitu tingkat kemampuan untuk mencapai standar
kompetensi kelulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap
kelas atau program.
3) Kompetensi dasar. Kemampuan untuk mencapai kompetensi dasar
adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.
4) Indikator pencapaian kompetensi, yaitu perilaku yang dapat diukur dan
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajarann. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diamati dan diukur yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5) Tujuan pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6) Materi ajar, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
7) Alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk penca. paian
KD dan beban belajar.
8) Metode pembelajaran, digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi
yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

10
9) Kegiatan pembelajaran.
a) Pendahuluan, merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran.
b) Inti . Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan flsik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
c) Penutup, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk
rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik,
dan tindak lanjut.
10) Penilaian hasil belajar. Prosedur dan instrumen penilaian proses dan
hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan
mengacu kepada standar penilaian.
11) Sumber belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Seperti sudah dibahas sebelumnya, bahwa RPP adalah rencana kegiatan


pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai kompetensi dasar (KD). Setiap guru di setiap satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut

11
mengajar (guru kelas), di SD dan untuk guru mata pelajaran yang diampunya
untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MA. Pengembangan RPP dapat
dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, dengan maksud
agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan
pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara
berkelompok.
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri atau secara
bersama-sama melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), di dalam
suatu sekolah tertentu difasilitasi, dan disupervisi kepala sekolah atau guru
senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP yang dilakukan
oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antar sekolah atau antar wilayah
dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan. 15
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses, setiap RPP harus memiliki komponen
yang terdiri atas: identitas sekolah, yaitu nama satuan pendidikan; identitas
mata pelajaran atau tema/subtema, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu
ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar
dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus
dan KD yang harus dicapai; tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan
KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, kompetensi
dasar dan indikator pencapaian kompetensi; materi pembelajaran, memuat
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan.16

15
Ibid., hal 261
16
https://bsnp-indonesia.org/wp-content/uploads/2009/06/Permendikbud_Tahun2016_Nomo
r022_Lampiran.pdf, di akses pada tanggal 4 April 2019 pukul 10:40 WIB.

12
b. Langkah-langkah RPP
Berikut ini langkah-langkah pengembangan RPP:17
1) Mengkaji Silabus
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4
KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap
lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD
tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum
dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan peserta didik ini
merupakan perincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah, dan
mengomunikasikan. Kegiatan inilah yang hams diperinci lebih lanjut di
dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam
pembelajaran yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap
silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya.
2) Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD
dengan mempertimbangkan:
a) Potensi peserta didik.
b) Relevansi dengan karakteristik daerah.
c) \Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik.
d) Kebermanfaatan bagi peserta didik.
e) Struktur keilmuan.
f) Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.
g) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
h) Alokasi waktu.
3) Menentukan Tujuan

17
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual…, hal 263-
266

13
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau
diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator,
paling tidak mengandung dua aspek: audience (peserta didik) dan beahavior
(aspek kemampuan).
4) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar-
peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud
dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat
kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran yaitu:
a) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan ke pada
para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional.
b) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang
dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di
silabus.
c) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario
langkah-langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar.
Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan
Penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi perincian dari
kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan
mengomunikasikan. Untuk pembelajaran yang bertujuan menguasai
prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran dapat
berupa demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh peserta didik,

14
pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan
lanjutan.
5) Penjabaran Jenis Penilaian
Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian
pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan produk, penggunaan portofolio, dan penilaian
diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk
menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian
yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian sebagai
berikut:
a) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi, yaitu
KD-KD pada KI-3 dan KI-4.
b) Penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan
bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
d) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak
lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah

15
ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi ketuntasan.
e) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi
harus diberikan, baik pada proses misalnya teknik wawancara maupun
produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
6) Menentukan Alokasi Waktu.
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan,
dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam
silabus merupakan perkiraan waktu rata-rata untuk menguasai KD yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi
tersebut diperinci dan disesuaikan lagi di RPP.
7) Menentukan Sumber Belajar.
Sumber belajar adalah rujukan, objek atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

2. Tahapan Pelaksanaan RPP


Tujuan utama proses pembelajaran di sekolah yaitu membentuk tenaga
kerja terampil yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap islami. Oleh
sebab itu strategi pembelajaran di sekolah dilakukan melalui tatap muka, kegiatan
mandiri terstruktur dan mandiri tak terstruktur. Adapun pelaksanaan pembelajaran
terdiri dari tiga tahapan, yaitu kegiatan awal pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. 18

18
Ibid., hal 266-281

16
a. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran ditujukan
membangkitkan motivasi dan mengfokuskan perhatian peserta untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan,
guru:
1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2) Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
Kegiatan tersebut dapat diwujudkan dengan memberi salam berdoa bersama,
tadarus Al-Qur'an, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan melakukan apersepsi.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran yang penting dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam Kurikulum 2013. Sebelum melakukan
proses pembelajaran, ada beberapa prinsip Pembelajaran yang perlu diperhatikan,
yaitu:
1) Prinsip umum dalam pembelajaran kegiatan inti
a) Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Pada prinsip ini, peserta didik dipandang sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial. Setiap peserta didik memiliki perbedaan minat
(interest), kemampuan (ability), kesenangan (preference). pengalaman
(experience), dan cara belajar (learning style). Berkaitan dengan ini,
kegiatan pembelajaran, organisasi kelas, materi pembelajaran, waktu
belajar, alat ajar, dan cara penilaian perlu disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik.
Secara umum, cara belajar peserta didik dapat dikategorikan menjadi
empat, yaitu somatik, auditif, visual, dan intelektual Cara belajar somatik
adalah pola pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek gerak tubuh
atau belajar dengan melakukan. Cara belajar auditif adalah cara belajar yang
lebih menekankan kepada aspek pendengaran. Peserta didik akan lebih

17
cepat paham jika materi pelajaran disampaikan lewat ceramah. Cara belajar
visual adalah cara belajar yang lebih menekankan kepada aspek penglihatan
Peserta didik akan lebih cepat menangkap materi pelajaran apabila
disampaikan dengan tulisan atau gambar. Adapun cara intelektual adalah
cara belajar yang menekankan pada aspek penalaran melalui logika. Peserta
didik akan lebih mudah memahami materi jika dirancang dengan
menekankan kepada aspek pemecahan masalah.
Aspek lain yang juga perlu memperoleh perhatian yaitu masalah
kecerdasan peserta didik. Howard Gardner menemukan apa yang disebut
dengan kecerdasan ganda (multiple intellegence). Beberapa jenis kecerdasan
yang ditemukan Gardner sebagaimana dikutip oleh Harnowo yaitu: pertama
kecerdasan linguistik (cerdas kata), yaitu kemampuan untuk menggunakan
kata secara efektif dan efisien, baik lisan maupun tulisan. Kedua, kecerdasan
matematis-logis (cerdas angka), yaitu kemampuan untuk menggunakan
angka dengan baik. Ketiga, kecerdasan spasial (cerdas ruang), yaitu
kemampuan untuk mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat dan
mentransformasikan persepsi spasial-visual tersebut. Keempat, kecerdasan
kinestetis-jasmani (cerdas fisik), yaitu keahlian menggunakan seluruh tubuh
untuk mengekspresikan ide dan perasaan. Kelima, kecerdasan musikal
(cerdas irama), yaitu kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal dengan
cara mempersepsi, membedakan, menggubah, dan mengekspresikan.
Keenam, kecerdasan interpersonal (cerdas sosial), yaitu kemampuan
memersepsi dan membedakan hati, maksud, motivasi, serta perasaan orang
lain. Ketujuh, kecerdasan intrapersonal (cerdas diri), yaitu kemampuan
untuk memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman
tersebut. Kedelapan, kecerdasan naturalis, yaitu keahlian mengenali dan
mengategorikan spesies, baik flora maupun fauna, di lingkungan sekitar.

b) Belajar dengan melakukan.

18
Melakukan aktivitas adalah bentuk pernyataan diri. Oleh karena itu,
proses pembelajaran seyogianya didesain dengan memberikan ruang
keterlibatan peserta didik secara aktif. Dengan demikian diharapkan peserta
didik akan memperoleh harga diri dan kegembiraan. Hal ini selaras dengan
hasil penelitian yang menyebutkan bahwa peserta didik hanya belajar 10%
dari yang dibaca, 20% dari yang didengar, 30% dari yang dilihat, 50% dari
yang dilihat dan didengar, 70% dari yang dikatakan, dan 90% dari yang
dikatakan dan dilakukan.
c) Mengembangkan kemampuan sosial.
Pembelajaran juga harus diarahkan untuk mengasah individual
peserta didik untuk membangun hubungan dengan pihak lain. Oleh karena
itu, desain pembelajaran harus dikondisikan untuk memungkinkan peserta
didik melakukan interaksi dengan peserta didik lain, guru, dan masyarakat.
d) Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah bertuhan.
Rasa ingin tahu (curiousity) merupakan landasan bagi pencarian
pengetahuan. Dalam kerangka ini, kuriositas dan imajinasi harus diarahkan
kepada keimanan. Pembelajaran harus memberikan pengejawantahan akan
fitrah bertuhan manusia.
e) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.
Tolak ukur kepandaian peserta didik banyak ditentukan oleh
kemampuannya untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, dalam proses
pembelajaran, perlu diciptakan situasi yang menantang kepada pemecahan
masalah agar, peserta didik peka sehingga pintu ke arah pembelajaran aktif
peserta didik terbuka.
f) Mengembangkan kreativitas peserta didik.
Guru harus memahami bahwasanya setiap peserta didik memiliki
tingkat keragaman yang berbeda satu sama lain. Dalam konteks ini, kegiatan
pembelajaran seyogianya didesain agar masing-masing peserta didik dapat
mengembangkan potensinya secara Optimal, dengan memberikan

19
kesempatan dan kebebasan secara konstruktif. Ini merupakan bagian dari
pengembangan kreativitas peserta didik.
g) Mengembangkan kemampuan menggunakan Iptek.
Agar peserta didik tidak gagap terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi, guru hendaknya mengaitkan materi yang disampaikan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dapat diciptakan dengan
pemberian tugas yang mengharuskan Peserta didik berinteraksi
(berhubungan) langsung dengan teknologi.
h) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik
Kegiatan pembelajaran ini perlu dicipatakan untuk mengasah jiwa
nasionalisme peserta didik. Rasa cinta kepada Tanah Air dapat di
implementasikan ke dalam beragam sikap.
i) Belajar sepanjang hayat.
Dalam Islam, menuntut ilmu diwajibkan bagi setiap orang, mulai
dari tiang ayunan hingga liang lahat. Berkaitan dengan ini, guru harus
mendorong anak didik untuk belajar sepanjang hayat.
j) Berpaduan kompetisi, kerja sama, dan solidaritas.
Kegiatan pembelajaran perlu memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat, bekerja
sama, dan solidaritas. Untuk itu, kegiatan pembelajaran dapat dirancang
dengan strategi diskusi, kunjungan ke tempat yatim piatu, ataupun
pembuatan laporan secara berkelompok.

2) Prinsip-prinsip Operasional dalam Pembelajaran Inti


Di samping prinsip-prinsip umum di atas, juga terdapat prinsip-prinsip
khusus yang bersifat operasional/pelaksanaan, yaitu:
a) Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati (observing),
menanya (questioning), mencoba atau mengumpulkan data (experimenting),

20
mengasosiasi/menalar (associating), mengomunikasikan (communicating),
dan lain sebagainya.
b) Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk
semua mata pelajaran.
c) Menuntun peserta didik untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery
learning).
d) Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi. pembawa
pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif.
e) Mengukur tingkat berpikir peserta didik mulai dari rendah sampai tinggi.

c. Kegiatan Penutup
Kegiatan Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dengan:
1) Bersama-sama dengan peserta didik atau sendiri membuat rangkuman
kesimpulan pelajaran.
2) Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial
atau pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas individu maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
5) Menyampaikan pembelajaran tahap berikutnya.
6) Berdo’a mengucap doa kaffaratul majelis (hamdalah).

21
E. Praktik Penyusunan RPP

Berikut adalah rancangan format RPP:19

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah : ...................................................................................................
Mata Pelajaran : ...................................................................................................
Kelas/Semester : ...................................................................................................
Alokasi Waktu : ...................................................................................................

I. Kompetensi Inti (KI)


........................................................................................................................................
II. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI 1
2. KD pada KI 2
3. KD pada KI 3
4. KD pada KI 4
III. Indikator Pencapaian Kompetensi:
1. Indikator KD pada KI 1
2. Indikator KD pada KI 2
3. Indikator KD pada KI 3
4. Indikator KD pada KI 4
IV. Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan
guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks
pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi
untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
V. Kegiatan Pembelajaran : ...................................................................................
1. Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti (Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mencoba, menalar/mengasosiasi, mengkomunikasiakan).
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Selanjutnya

19
Syafruddin Nurdin dan Adriantoni, Kurikulum dan Pembelajaran…., hal 97-99

22
VI. Penilaian Pembelajaran dan Pengayaan:
1. Teknik penilaian
2. Instrumen penialain
a. Pertemuan pertama
b. Pertemuan kedua
c. Pertemuan selanjutnya
3. Pembelajaran Remedial dan pengayaan
VII. Media/alat, bahan, dan sumber belajar
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber belajar

Mengetahui ……………………….....
Kepala Sekolah……….. Guru Mata Pelajaran……

…………………………… …………………………
NIP………………………. NIP…………………….

23
KESIMPULAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada hakikatnya merupakan


perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang
akan dilakukan dalam pembelajaran. Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk
memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP
perlu dikembangkan untuk mengoordinasikan komponen-pembelajaran, yakni:
kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian. Kompetensi
dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik; materi standar berfungsi
memberi makna terhadap kompetensi dasar; indikator hasil belajar berfungsi
menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi peserta didik; sedangkan
penilaian berfungsi mengukur pembentukan kompetensi. dan menentukan tindakan
yang harus dilakukan apabila kompetensi standar belum terbentuk atau belum
tercapai.
Komponen RPP sendiri memiliki beberapa aspek, antara lain: Identitas mata
pelajaran, Kompetensi inti, Kompetensi dasar, Indikator pencapaian kompetensi,
Indikator pencapaian kompetensi , Tujuan pembelajaran, Materi ajar, Alokasi waktu,
Metode pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Penilaian hasil belajar, Sumber
belajar.

24
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Lukmanul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.


http://www.sarjanaku.com/2011/11/panduang-pengembangan-rpp-rencana.html, di
akses pada tanggal 4 April 2019 pukul 10:25 WIB.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah. https://bsnp-indonesia.org/wp content/uploads/2009/06/
Permendikbud_Tahun2016_Nomor022_Lampiran.pdf, di akses pada tanggal 4
April 2019 pukul 10:40 WIBKurniawan, Heru. 2015. Bahasa Indonesia
(Kurikulum 2013). Jakarta: Prenadamedia Group.
Muslich, Mansur. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, cet 2.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nurdin, Syafruddin dan Adriantoni. 2016. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Nurhayati, Ai Sri. 2012. Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan RPP Terintegrasi TIK.
Jakarta: Pustekom.
Trianto. 2015. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual.
Jakarta: Kencana.

25

Anda mungkin juga menyukai